2. Jurnal Khusus
Jurnal Akuntansi adalah hal nan sangat dianjurkan jika ingin memiliki ketertiban dalam pengelolaaan keuangan. Jangan mengira bahwa Jurnal Akuntansi hanya dapat diterapkan kepada para pelaku usaha kelas besar, namun Jurnal Akuntansi dapat jug dilakukan oleh pengusaha-pengusaha kecil.
Bahkan dalam skala ruang nan lebih sempit lagi, seorang ibu rumah tangga nan diberi uang belanja oleh suaminya disarankan juga membuat Jurnal Akuntansi alakadarnya.Tujuan dibuatnya Jurnal Akuntansi ialah agar keluar masuk uang dapat terkontrol secara kronologis sehingga kita dapat membaca arah peta pengeluaran belanja per hari dan menjadi penilaian dalam pengelolaan uang ke depannnya.
Pasalnya banyak sekali kemudian perusahaan bangkrut atau bahkan gulung tikar sebab menganggap aktivitas membuat Jurnal Akuntansi ini hal nan sangat membuang waktu dan lebih memilih memperbanyak transaksi, padahal hasil transaksi tak tercatat dengan baik sehingga kemudian pelan-pelan akan membawa akibat besar pada pengelolaan keuangan perusahaan.
Nah , sekali lagi, keberadaan Jurnal Akuntansi memang selayaknya diberi perhatian nan sesuai, toh ini juga demi menjaga keuangannya nan kacau. Selayaknya Jurnal Akuntansi kemudian dilakukan terus menerus, baik itu harian, mingguan, dan juga bulanan. Sekali lagi ini buat mengontrol lalu lintas keuangan nan masuk dan keluar.
Membicarakan Jurnal Akuntansi maka ada dua hal nan perlu digarisbawahi, yaitukata ‘jurnal’ dan kata ‘akuntansi’. Jika kemudian ditarik jauh dari sisi bahasa, maka kata jurnal merujuk pada salah satu kata dalam bahasa Prancis, yakni ‘jour’ nan jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia maknanya menjadi ‘hari’.
Sementara pengertian secara luas dari pada jurnal sendiri ialah sebuah buku catatan harian nan mencatat seluruh transaksi keuangan secara kronologis sebab memang berlandasakan pada tanggal nan ada, ke dalam akun debet atau juga akun kredit.Jadi, jika Anda sedikit saja melakukan kesalahan menyusun Jurnal Akuntansi perusahaan Anda, maka laporan keuangan Anda juga bermasalah, dan ini bahaya.
Akuntansi sendiri maknanya ialah aktivitas menghitung nan memang berkaitan erat dengan global keuangan. Jadi, dapat ditarik konklusi bahwa nan disebut dengan Jurnal Akuntansi ialah aktivitas pencatatan atau penghitungan keuangan ke dalam buku khusus. Karena, dalam akuntansi dan pembukuan, jurnal pada dasarnya ialah bentuk seluruh transaksi keuangan suatu badan usaha atau organisasi nan dicatat secara kronologis nan memiliki tujuan buat kerapihan pendataan, termasuk di dalamnya jumlah transaksi, nama-nama transaksi hingga waktu transaksi terjadi.
Lalu kemudian, muncullah istilah penjurnalan buat menyebut aktivitas tersebut. Sementara itu, jika ingin mempermudah melakukan penjurnalan dalam aktivitas Jurnal Akuntansi, maka Jurnal Akuntansi terbagi menjadi 2 bagian nan perlu diperhatikan, pertama , transaksi nan belum dibayar atau prepayments nan terdiri dari beban belum dibayar atau prepaid expenses dan juga pendapatan atau unearned revenues .Yang kedua , transaksi dibayar atau accruals nan di dalamnya terdiri dari beban dibayar dan pendapatan.
Jenis Jurnal Akuntansi
Jurnal Akuntansi sendiri memilik jenis-jenis tersendiri nan juga selayaknya dipahami dengan sahih sebab salah memahami dapat salah menempatkan laporan. Meski pada dasarnya, setiap entitas memilik cara tersendiri dalam melakukan pencatatan dalam Jurnal Akuntansi, tapi pada dasarnya Jurnal Akuntansi terbagi hanya ke dalam dua jenis, yaitu nan terdiri dari:
1. Jurnal Umum
Sesuai namanya, dalam global Jurnal Akuntansi, maka jurnal generik digunakan buat mencatat segala macam transaksi nan dilakukan. Ada pun bentuk jurnal generik nan baku dilakukan ialah terdiri dari beberapa kolom nan meliputi kolom tanggal, keterangan, ref, debet, dan juga kredit. Inilah baku dari jenis jurnal generik nan memang biasa dilakukan secara sederhana namun tetap disebut sebagai aktivitas penjurnalan dalam global Jurnal Akuntansi.
2. Jurnal Khusus
Seperti namanya, maka jurnal spesifik merupakan ialah jurnal nan digunakan spesifik buat mencatat kelompok transaksi-transaksi nan sifatnya sejenis. Sementara itu, dari sisi pengelompokkan transaksi-transaksi sejenis, selalu harus bergantung pada aktivitas perusahaan nan memang berkaitan.
Jadi, dari sini dapat dipahami bahwa keberadaan jurnal spesifik tak juga menapikkan jurnal generik sebab kedua jurnal tersebut sine qua non dalam pengelolaan Jurnal Akuntansi . Pada tahapan ini, jurnal generik digunakan buat menuliskan transaksi-transaksi nan memang tak dapat masuk atau tak dapat dicatat ke dalam jurnal khusus
Sementara itu, format dan cara pemakaian jurnal-jurnal spesifik sediri berbeda dengan nan ada pada cara pencatatan pada jurnal generik nan tentunya dimaksudkan agar proses pencatatan lebih efisien. Ada pun beberapa jurnal spesifik nan biasa digunakan perusahaan-perusahaan, yaitu:
- Jurnal Penjualan nan merupakan jurnal nan spesifik nan biasanya dipakai menuliskan transaksi-transaksi nan sifatnya dilakukan secara kredit.Ada pun aktivitas penjualan secara tunai, tidaklah masuk ke dalam jurnal penjualan sebab keberadaannya ada pada penerimaan kas, maka selayaknya aktivitas penjualan secara tunai memang harusnya tercatat dalam jurnal penerimaan kas itu.
- Jurnal Penerimaan Kas. Jurnal ini merupakan jurnal nan disediakan secara spesifik buat mencatat segala macam transaksi penerimaan kas. Sementara, formatnya sendiri cukup menghemat waktu sebab dirancang dengan hanya menyediakan sejumlah kolom saja, serta hanya total setiap rupiahnya saja nan dimasukan ke dalam buku besar.
Nah , sampai di sini, semoga Anda dapat memahami apa itu penjurnalan. Paling tak Anda sudah dapat membayangkan apa-apa saja nan hendak Anda catat dalam Jurnal Akuntansi Anda. Selanjutnya, tidak ada salahnya jika pemahaman tentang sistem akuntansi itu sendiri dibahas secara rinci sebab ini memang satu kesatuan dalam global penjurnalan nan tidak dapat dipisah begitu saja.
Sistem Akuntansi dalam Jurnal Akuntansi
Nah, membicarakan Jurnal Akuntansi rasanya kita tidak akan dapat lepas dari nan namanya sistem akuntansi itu sendiri. Jika didefinisikan, sistem akuntansi ialah metode dan mekanisme buat mencatat dan melaporkan informasi keuangan internal nan memang sengaja disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis lainnya.
Keberadaan sistem akuntansi nan ada dan diterapkan pada perusahaan kelas besar memanglah sangat kompleks dan membutuhkan orang-orang spesifik nan menanganinya. Sejatinya, sistem akuntansi haruslah terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan mekanisme nan digunakan perusahaan buat mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya hingga kemudian jika proses penggerakkan suatu sistem akuntansi itu meliputi tiga tahapan nan harus diperhatikan.
Pertama , dalam sistem akuntansi harus dikenal dokumen bukti transaksi nan dipakai perusahaan. Baik meliputi jumlah fisik atau juga jumlah rupiahnya. Selain itu, juga harus dipahami persoalan data-data krusial lainnya nan terkait transaksi. Kedua , sistem akuntansi menghajatkan pengelompokan dan mencatat data tercantum nan ada pada dokumen bukti transaksi ke dalam catatan-catatan akuntansi nan akan diisi. Ketiga , sistem akuntansi haruslah melakukan peringkasan juga dalam hal informasidalam catatan akuntansi menjadi laporan buat manajemen perusahaan sendiri atau juga pihak lain nan memang memiliki kaitan.
Selain itu, perlu juga adanya desain sistem nan selayaknya dirancang guna memenuhi spesifikasi informasi nan dibutuhkan perusahaan. Atau dalam bahasa sederhananya, pertimbangan primer dalam merancang sistem akuntansi haruslah selalu seimbang antara kegunaan dan biaya nan dikeluarkan guna kebaikan dalam hal pengaplikasian Jurnal Akuntansi nan ada.
Agar Jurnal Akuntansi dalam sebuah sistem akuntasi nan efektif, haruslah dibuat tepat waktu, jelas tidak mengundang pertanyaan dan konsisten dalam hal pelaporan.Semoga tulisan ini dapat membawa kegunaan tentang memahami persoalan Jurnal Akuntansi sehingga Anda dapat mempraktikannya di perusahaan nan Anda kelola.