Prosesi dan Mas Kawin

Prosesi dan Mas Kawin



Perbincangan Hangat

Pernikahan wanita nan kini menyandang gelar master dari Universitas Indonesia ini sebenarnya biasa saja buat kalangan atas. Tidak ada sesuatu nan sangat istimewa dengan konsep gila-gilaan. Hanya saja sebab nan diundang ialah orang-orang penting, penjagaan super ketat dengan pengawalan nan luar biasa berlapis harus dilakukan. Semua itu ialah satu hal nan dikatakan sebagai mekanisme protokoler nan harus dilalui.

Bandingkan dengan pernikahan kaum jetset lainnya nan hingga menyewa kapal terbang dengan pesta pernikahan nan lebih mewah dan lebih dahsyat lagi. Pada pernikahan ini, tak terlihat adanya suatu konsep pernikahan nan mencengangkan seperti nan terjadi pada pernikahan Krisdayanti dan Ramos atau pernikahan mantan suaminya, Anang Hermansyah dengan Ashanty. Anang dan Ashanty bahkan disambut dengan sangat meriah ketika ia pulang ke Jember dan merayakan pesta pernikahannya di sana.

Memang ada nada tidak sinkron sedikit nan mengatakan bahwa seremoni pernikahan Annisa itu terlihat mewah dan jauh dari kesan sederhana. Padahal pernikahan itu biasa saja dan memang seharusnya seperti itu. Nada negatif atau nada tidak sinkron itu biasa dilontarkan oleh orang-orang nan merasa bahwa suara mereak perlu didengar. Kalau pihak keluarga presiden SBY waktu itu tak melakukan seremoni pernikahan seperti itu, nanti ada juga nada nan lebih tidak sinkron nan mengatakan bahwa ada sesuatu nan ditutupi.

Berada pada posisi nan tinggi itu memang terkadang serba salah. Yang paling sahih ialah melakukan apa nan mau dilakukan asalkan tak melanggar kebiasaan dan hukum agama. Kalau mau mengikuti apa kata orang lain, niscaya akan bingung dan tak akan dapat memuaskan semua orang. Adalah persoalan nan tak mungkin dilakukan kalau ingin memuaskan dan membahagiakan semua orang. Niscaya ada nan merasa tak puas dan ada nan merasa sangat puas.



Mengikuti Tradisi

Sebagai hajatan orang terkemuka di negeri ini, semua nan dihidangkan dan dipersembahkan ialah sesuatu nan terbaik nan ada di negara tercinta ini. Adat nan digunakan ialah adat Jawa. Berbeda dengan seremoni pernikahan nan terjadi pada Ibas, adik ipar Annisa Pohan. Pada pernikahan Ibas, ada adat Palembang nan dipersembahkan oleh pihak mempelai wanita. Pada seremoni pernikahan Agus ini, semuanya terlihat biasa.

Acara nan digelar di kediaman Annisa itu, di jalan Senopati No 8 telah berlangsung sangat meriah dan megah. Presiden SBY dan Ani Yudhoyono selaku orangtua dari Agus Harimurti Yudhoyono tidak menghadiri acara akad nikah tersebut sebab sinkron dengan tradisi nan sudah ada.

Pernikahan seniman Annisa Pohan dengan Agus Yudhoyono dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi negara. Ayah Annisa, Aulia Tantawi Pohan nan juga menjabat Deputi Senior Bank Indonesia (BI) bertindak sebagai walinya. Tak ketinggalan, Jusuf Kalla ( Wakil Presiden ketika itu) bertindak sebagai wali pernikahan dari pihak Agus, dan Arifin M Siregar sebagai saksi dari pihak Annisa. Dari saksi nan dihadirkan orang pun akan tahu bahwa betapa pernikahan ini sendiri harus melalui penjagaan nan cukup ketat.

Seberapa kondusif sentosanya suatu negeri, penjagaan dan pengawalan terhadap para pejabat tinggi negara tetap harus dilakukan. Tidak lucu kalau terjadi hal-hal nan tak diinginkan hanya sebab keteledoran pihak pengawalan. Rakyat biasa nan akan menyaksikannya, hanya dapat puas dengan memandang layar televisi. Memang tak terlalu luar biasa seperti pernikahan Pangeran William dan Kate nan ditonton oleh miliaran pasang mata dari seluruh dunia.

Walau begitu, ini ialah salah satu pernikahan nan menarik buat disimak. Global politik negeri ini terkadang dibumbui dengan berbagai kisah percintaan nan mesra. Interaksi antar pribadi menjadi sesuatu nan menarik buat disimak. Inilah drama kehidupan nan menarik buat ditelaah. Annisa nan seorang seniman walaupun tak termasuk dalam kategori seniman seperti Dewi Perssik atau Julia Perez atau Nikita Mirzani nan penuh dengab kontroversi, Annisa tetap saja dipandang sebagai seorang seniman nan glamor.

Sebenarnya Annisa bukan berasal dari keluarga nan biasa. Ayahnya walaupun tersangkut kasus korupsi ialah salah satu petinggi bank Indonesia nan artinya merupakan orang terpandang dan terdidik. Annisa sendiri juga bukan seniman nan tak mempunyai latar pendidikan nan baik. Ia cukup cerdas dan ia tak sembarangan dalam menapaki global keartisannya. Ia cukup terhormat dan membawakan acara nan baik. Intinya Annisa Pohan ini ialah salah satu contoh seniman baik-baik nan tak banyak menimbulkan warta nan tak baik.

Ia dipandang sebagai anak baik dan penampilannya pun cukup anggun. Keanggunan inilah nan membuatnya masih dipakai oleh berbagai perusahaan terutama nan bergerak dibidang batik buat menggunakannya. Anaknya juga menjadi model. Inilah salah satu bukti kalau Annisa ini ialah seniman nan baik. Sebagi istri tentara ia juga harus menyadari bahwa gaji suaminya tak banyak sehingga ia harus dapat memberikan sumbangan kepada keluarganya.

Walaupun dari warta tentang pajak nan dibayarkan ileh suaminya, terlihat kalau ternyata kehidupan Annisa ini tak susah dan tak seperti orang-orang nan mempunyai gaji dibawah 5 juta sebulan. Kehidupan orang-orang nan ada di atas itu memang akan menjadi salah satu sorotan media. Kalau tak kuat, sebaiknya memang tak perlu menjadi terkenal atau menjadi seorang politikus.



Prosesi dan Mas Kawin

Keduanya mantap buat menuju ke jenjang pernikahan setelah melewati fase taaruf dan pacaran nan terbilang singkat. Kedua pasangan nan banyak disebut-sebut sebagai pasangan harmonis ini sebelumnya telah saling berkhidmat bahwa satu dengan nan lainnya akan saling melengkapi dalam suka maupun duka. Tidak ada jalan kehidupan nan lurus saja. Namun, biarkan orang lain melihatnya sebagai sesuatu nan latif tanpa harus mengumbar masalah kepada orang lain.

Karier Agus sebagai prajurit nan kebanyakan aktivitasnya dilakukan di medan perang jauh-jauh hari sudah dimaklumi oleh Annisa. Demikian juga dengan Annisa nan berprofesi sebagai model dan seniman telah juga difahami oleh Agus dimana gosip dan budaya hura-hura telah begitu kental.

Akhirnya, keduanya pun sepakat buat membina interaksi suami-isteri menuju keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Diiringi Gending Bindri, Agus keluar dari Limousine bernopol B 1904 BS menuju ke ruang akad nikah dipimpin oleh kakak ipar SBY, Hadi Utomo. Tepat pukul 14.10, setelah pengajian, akad nikah pun dimulai.

Bertindak sebagai penghulu, H. Anwar Saadi menikahkan kedua mempelai nan berjalan dengan penuh keharuan dan khidmat. Annisa pun tidak kuasa menangis. Dengan suara nan lantang dan tegas, Agus mengucapkan ijab kabul pernikahan. Ucapan ijab dan kabul Agus nan begitu mantap membuat hadirin nan hadir langsung menganggukkan kepala tanda pernikahan absah secara agama dan hukum.

Mas kawin nan diberikan Agus berupa sejumlah uang senilai Rp 872.005. Angka tersebut melambangkan tanggal pernikahannya nan berlangsung pada tanggal 7 bulan Juli tahun 2005. Pernikahan pun selesai dan ditutup oleh doa nan dibacakan oleh KH Mufid Mas’ud.

Acara Resepsi
Setelah akad nikah selesai, prosesi selanjutnya yakni upacara tradisional nan dimulai pukul 14.30. Setelah petugas nan membawa pisang sanggan nan diserahkan ke orang tua Annisa sebagai bentuk tebusan, upacara selanjutnya yakni melempar sirih, memecahkan telur, serta mencuci kaki Agus oleh Annisa sebagai simbol bakti isteri kepada pujaan hati nan telah menjadi suaminya.

Setelah semua prosesi selesai diawali dengan akad nikah kemudian diakhiri dengan upacara tradisional, keesokan harinya diadakan resepsi pernikahan di Istana Bogor. Acara malam resepsi tersebut selain dihadiri oleh pejabat dan keluarga dari kedua belah pihak, juga banyak dihadiri oleh warga masyarakat di sekitar Istana Bogor. Mereka rela sejak siang hari berdiri berdesak-desakkan buat menyaksikan berbagai acara nan digelar buat memeriahkan pernikahan Annisa Pohan dan putera kesayangan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono.