Beberapa Hal nan Perlu Dilakukan Untuk Anak-Anak
Berita mengenai kekerasan terhadap anak tiap saat selalu saja kita dapati. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan bagi kita karena dengan kejadian ini, maka telah terjadi pelanggaran terhadap HAM, khususnya anak-anak. Oleh sebab itulah, maka uu no 23 tentang konservasi anak diterbitkan sebagai antisipasi terhadap kondisi seperti ini.
Undang Undang no 23 tentang konservasi anak memang diilhami dari semakin banyaknya pelanggaran terhadap HAM anak anak. Semakin banyaknya kekerasan nan dilakukan orang dewasa terhadap anak-anak sehingga anak-anak terancam, bahkan hingga terluka dan meninggal karenanya.
Anak Sosok nan Lemah
Bagaimana kondisi anak, tergantung pada bagaimana kita memperlakukan mereka. Jika kita memperlakukan mereka dengan benar, maka mereka akan menjadi sosok nan sahih pula. Tetapi, jika kita salah memperlakukan mereka, maka hasilnya juga salah.
Oleh sebab itulah, Undang Undang no 23 tentang konservasi anak mencoba buat mengatur perlakuan nan harus kita terapkan kepada anak- anak. Anak- anak itu sosok nan lemah jiika dihadapkan dengan orang dewasa. Mereka tak bisa melakukan apapun jika ada oorang dewasa nan memperlakukan mereka dengan tak benar.
Dan, jika kita kembali pada konsep kehidupan manusia, seharusnya orang dewasa mengambil posisi sebagai pelindung bagi anak-anak. Sebagai sosok nan lebih kuat, orang dewasa ialah pelindung anak-anak dan bukan ancaman bagi anak-anak.
Undang Undang no 23 tentang konservasi anak telah mengatur segala hal terkait dengan upaya memberikan perlindungan, keamanan, dan perlakuan-perlakuan spesifik bagi anak-anak oleh orangtua, masyarakat dan semua pihak nan lebih dewasa. Dengan demikian, maka anak-anak terhindar dari perlakuan nan merugikan dirinya.
Anak sebagai sosok nan lemah, saat ini banyak menjadi korban dari banyaknya tindakan nan tidak seharusnya dilakukan oleh orang dewasa nan ada di sekitar mereka.
Tindakan ini menyangkut tindakan kekerasan seerti kekerasan fisik atau bahkan seksual, serta anak-anak nan menjadi korban dari traficking atau penjualan manusia. Di sini bisa dilihat bahwa memang anak-anak menjadi sosok nan sangat potensial buat dijadikan sebagai objek pelaku kejahatan.
Untuk hal itulah maka sangat memungkinkan bagi setiap pihak buat memberikan agunan kepada anak-anak, teruatama bagaimana agunan akan masa depan mereka. Hal ini pertama harus datang dari pihak keluarga di mana loka anak hayati dan tinggal, kemudian di dalam masyarakat di mana anak juga menghabiskan sebagian besar waktunya di sana. Serta nan paling krusial ialah nan datang dari pemerintah buat memberikan agunan kepada anak bahwa mereka akan mendapatkan perlindungan.
Pemerintah akan memiliki kewajiban nan sangat besar dalam menjaga hak anak ini. sebab anak ialah bagian dari masyarakat atau rakyat nan memang telah menjadi tanggungan dari pemerintah buat diurusi segala kebutuhan mereka.
Anak-Anak Adalah Aset Masa Depan Kehidupan
Kita harus mengakui bahwa anak-anak ialah generasi penerus bagi kehidupan kita di masa depan. Dengan keberadaan anak-anak ini, maka kondisi kehidupan di masa depan bisa kita prediksi sejak sekarang.
Sebagai generasi masa depan, maka anak-anak harus mempunyai kestabilan diri nan sebaik-baiknya. Salah satu aspek krusial dalam kestabilan diri ialah kondisi kejiwaan anak. Anak-anak dengan kondisi jiwa nan stabil ialah generasi terbaik bagi masa depan nan lebih baik. Tetapi anak-anak dengn kondisi jiwa nan labil sangat memungkinkan buat menghancurkan kehidupan di masa depan.
Oleh sebab itulah, maka kita seharusnya selalu memperhatikan berbagai kebutuhan anak, termasuk dalam hal ini konservasi terhadap segala bentuk ancaman nan bisa membahayakan keberadaan dirinya. Kita harus memposisikan anak anak sebagai generasi nan mempunyai kemampuan mengembangkan diri secara mantap tanpa ada keraguan dalam hatinya.
Sebagai aset masa depan, maka kita harus selalu menjaga agar mereka selalu siap menghadapi segala kondisi nan terjadi dalam kehidupan. Kita jadikan mereka sebagai sosok sosok nan mempunyai kemantapan jiwa, fisik dan kompetensi dalam kehidupan masa depan nan semakin berat taraf persaingannya.
Apalagi di negara kita di mana piramida penduduknya ialah piramida segitiga. Dengan adanya piramida penduduk dengan bentuk segitiga ini menjelaskan bahwa jumlah penduduk paling banyak nan ada di negara kita ialah di usia anak-anak. Sehingga buat beberapa tahun ke depan, masa depan negara akan berada di tangan mereka.
Untuk itulah, kehidupan anak harus dijaga dengan sebaik mungkin sebab hal ini akan menyiapkan apa nan akan terjadi di masa depan. Jika kehidupan anak saat ini bisa dijaga dengan sahih maka kelak di masa depan mereka akan bisa buat menjadi sosok nan bisa buat diharapkan memimpin bangsa ini dengan sahih dan tepat.
Beberapa Hal nan Perlu Dilakukan Untuk Anak-Anak
Agar anak anak kita sahih benar bisa memenuhi asa kita, maka setidaknya kita perlu mengkondisikan segalanya sejak sekarang. Kita mulai memberikan berbagai kondisi kepada anak anak kita terkait dengan kondisi kehidupan masa depan nan semakin berat. dan, buat kondisi tersebut, maka komisi konservasi anak secara intens mendampingi anak anak, walaupun tak secara langsung.
Untuk hal tersebut, beberapa hal nan bisa kita lakukan dan sekiranya ini merupakan program nan dicanangkan oleh komisi konservasi anak adalah:
1. Memberikan kesempatan pendidikan dan pembelajaran
Pendidikan dan pembelajaran, lebih lengkap lagi ditambah pelatihan merupakan satu cara efektif buat memberikan bekal bagi kehidupan anak di masa depan. Hal ini sebab dengan taraf pengetahuan dan keterampilan serta sikap hayati nan aplikatif, maka anak mempunyai bekal hayati nan layak.
Pendidikan ialah hal nan paling primer harus diberikan kepada anak-anak. Hal ini buat menjadikan bekal bagi mereka buat mengarungi kehidupan mereka di masa depan. Karena segala apa nan dilakukan oleh semua orang di muka bumi ini termasuk anak –anak ialah bergantung pada apa nan dipahami. Maka dari itu, anak harus diberikan pemahaman nan sahih agar bisa buat melakukan hal nan sahih pula.
Sebaliknya, jika kita mengesampingkan hal pendidikan buat anak, maka anak akan rumvuh menjadi sosok nan tidak mengerti tentang pendidikan, di mana pendidikan ialah penuh dengan bekal kehidupan. Dan ini berarti bahwa mereka tidak akan memiliki bekal buat mengaringi kehidupan di masa depan saat mereka menjadi orang dewasa kelak.
2. Memberikan kesempatan mereka unjuk kemampuan
Pada saat anak anak sudah mempunyai kemampuan keterampilan dan nilai sikap baik, maka selanjutnya nan harus kita lakukan ialah memberikan kesempatan pada mereka buat menunjuk kompetensinya. Kita beri mereka kesempatan buat ikut berperan dalam kegiatan hidup.
Selain pendidikan, hal lain nan krusial ialah ketrampilan praktis bagi diri mereka. Sejatinya hal ini juga masih berhubungan dengan pendidikan. Hanya saja ketrampilan ini ialah suatu kemampuan bagi mereka buat bisa digunakan dalam kehidupan secara langsung.
Sebut saja ketrampilan dalam bidang tertentu. Anak harus dikenalkan dalam bidang ketrampilan ini. sehingga ketika memang mereka telah dewasa maka mereka sudah bisa buat memenuhi segala kebutuhan mereka dengan menerapkan kemampuan mereka tersebut, tanpa selalu bergantung pada orang lain. Hal ini juga sama dengan buat memaksimalkan potensi nan ada di dalam diri anak.
3. Memberikan kesempatan mereka buat berkreasi
Salah satu wujud kehidupan ialah berkreasi. Bagi anak anak berkreasi merupakan satu bentuk pengejahwantahan diri. Bagaimana-pun anak anak ingin menunjukkan ke semua orang, khususnya orang orang dewasa bahwa mereka mempunyai kemampuan buat berkreasi, menghasilkan sesuatu buat kehidupan.
Tindakan berkreasi ialah juga bagaimana anak mengekspresikan segala apa nan telah mereka pahami dan dapatkan di dalam pendidikan dan pengembangan ketrampilan. Dengan ini, anak akan menjadi sosok nan sangat bisa buat memaksimalkan potensi.
Perlindungan anak dalam hal ini memang tak terbatas pada upaya agar mereka tak mendapatkan perlakuan kasar. Tetapi, nan lebih krusial ialah bagaimana kita bisa memberikan kesempatan buat berperan dalam kehidupannya sekarang dan terlebih dengan apa nan ada di dalam masa depan mereka.
Karena memang anak pada saat ini dipersiapkan buat bisa dan mampu menjadi penerus generasi di mas adepan. Untuk itu, dengan persiapan nan maksimal maka akan didapatkan kualitas nan maksimal juga dari diri anak.
Komisi konservasi anak secara intens memberikan berbagai program nan bisa dijadikan sebagai acuan kegiatan konservasi anak. Inilah bagaimana pelaksanaan Undang Undang No 23 tentang konservasi anak.