Tujuan Komunikasi Interpersonal
Jika ditanya kegiatan apa nan paling banyak dilakukan oleh manusia dari bangun tidur sampai tidur lagi? Maka jawabannya ialah komunikasi. Baik komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi dengan Tuhan, komunikasi interpersonal (dengan orang lain) atau jenis komunikasi lainnya. Komunikasi nan akan dibahas dalam artiel ini ialah komunikasi interpersonal.
Bisa dikatakan, komunikasi ialah salah satu kegiatan paling krusial nan dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari baik terasa atau tidak, bahkan seorang ahli komunikasi mengatakan diam pun termasuk komunikasi buat menunjukan marah, benci, berpikir dan lainnya.
Gaul = Komunikasi Interpersonal
Sebagai makhluk sosial, komunikasi nan paling sering dilakukan oleh manusia ialah komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi nan terjadi antara dua orang, lebih dari dua orang berupa kelompok kecil atau publik. Ketika Anda keluar dari kamar di pagi hari setelah bangun tidur, lalu menyapa orang tua dan saudara, maka pada saat itu terjadi komunikasi interpersonal.
Anda keluar rumah buat berangkat kerja, kuliah, sekolah atau kegiatan lain, lalu anda menyapa atau disapa tetangga, saat itu juga terjadi komunikasi interpersonal. Lalu, di loka aktifitas masing-masing, di kantor misalnya, Anda menyapa satpam, cleaning service , teman sedivisi, teman dari divisi lain, menyapa boss , menghadiri meeting , makan siang dan bentuk hubungan lainnya, lagi-lagi Anda telah berkomunikasi interpersonal.
Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Klasifikasi komunikasi interpersonal terdiri atas hubungan intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan, dan wawancara. Berikut klarifikasi masing-masing klasifikasi komunikasi interpersonal tersebut.
- Interaksi intim meliputi komunikasi antarteman nan baik, anggota keluarga, dan individu-individu nan telah memiliki ikatan emosional kuat.
- Percakapan sosial yaitu hubungan nan bertujuan menyenangkan individu secara sederhana. Tipe komunikasi berupa tatap muka sangat krusial buat mengembangkan interaksi informal di dalam organisasi.
- Pemeriksaan atau interogasi merupakan hubungan antara individu nan berada dalam kontrol, meminta, bahkan menuntut informasi dari individu nan lain.
- Wawancara merupakan salah satu bentuk komunikasi interpersonal yangh melibatan dua orang dalam percakapan berbentuk tanya jawab.
Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal memiliki beberapa tujuan, yaitu menemukan diri sendiri, menemukan global luar, menjaga hubungan, dan lain-lain.
- Menemukan Diri Sendiri. Menemukan pribadi atau personal merupakan salah satu tujuan dari komunikasi interpersonal. Jka terlibat dalam rendezvous interpersonal dengan orang lain, Anda belajar sangat banyak mengenai diri sendiri atau orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan peluang kepada setiap orang buat membicarakan apa nan disukai atau seperti apa diri Anda. Mendiskusikan perasaan, tingkah laku, dan pikiran ialah hal nan sangat menarik. Dengan membicarakn diri sendiri dengan orang lain, Anda berarti memberi sumber balikan nan hebat pad perasaan, pikiran, dan tingkah laku.
- Menemukan Global Luar. Hanya dengan komunikasi interpersonal, Anda mampu mengerti lebih banyak tentang diri sendiri dan orang lain nan sedang berkomunikasi dengan Anda. Sangat banyak kabar nan bisa diketahui melalui komunikasi interpersonal. Walaupun banyak informasi nan diketahui berasal dari media massa, hal ini justru sering didiskusikan nan pada akhirnya didalami dan dipelajari lewat hubungan interpersonal.
- Membentuk dan Menjaga Interaksi nan Penuh Arti. Membentuk dan memelihara interaksi dengan orang lain merupakan salah satu keinginan orang terbesar dalam hidup. Sebagian besar waktu nan Anda habiskan dalam komunikasi interpersonal digunakan buat membentuk dan juga memelihara interaksi sosial dengan orang di sekitar.
- Mengubah Sikap dan Tingak Laku. Pada umumnya, setiap orang menggunakan sebagian waktunya buat mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan rendezvous komunikasi interpersonal. Misalnya Anda mungkin saja membeli barang tertentu, melihat film, menulis buku, membaca buku, dan lain-lain. Pada intinya, setiap orang banyak memanfaatkan waktunya terlibat dalam komunikasi interpersonal.
- Untuk Bermain dan Kesenangan. Dalam hal ini, bermain meliputi seluruh kegiatan nan memiliki tujuan primer mencari kesenangan, misalnya berdiskusi, bercerita lucu, dan lain-lain. Komunikasi interpersonal seperti ini mampu menciptakan ekuilibrium dalam pikiran nan membutuhkan rileks dari ativitas rutin.
- Tujuan komunikasi interpersonal nan terakhir ialah untuk membantu. Para pakar kejiwaan, pakar psikologi, para terapi biasanya memakai komunikasi interpersonal ketika berhasdapan dengan kliennya. Semua orang pun berfungsi membantu orang di sekitarnya dalam hubungan interpersonal sehari-hari, misalnya berkonsultasi dengan teman nan terkena masalah, berkonsultasi tentang pekerjaan, dan lain-lain.
Manfaat Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal sebagai bagian dari ilmu komunikasi merupakan ilmu nan fungsinya abstrak dalam arti tak dapat dilihat dan dipegang namun dapat dirasakan khasiatnya ( soft skill ). Lain halnya dengan ilmu teknik nan orientasinya membuat sebuah benda nan dapat bermanfaat bagi masyarakat ( hard skill ).
Namun demikian, bukan berarti mempelajari komunikasi interpersonal tak krusial sebab abstraknya tadi, justru ilmu ini krusial dipelajari buat mendukung bagaimana benda-benda nan telah dihasilkan oleh ilmu lainnya dapat dikomunikasian kepada masyarakat secara efisien sehingga mereka memahami fungsi benda-benda tadi dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih rincinya, komunikasi interpersonal memiliki peran nan sangat berarti dalam bidang berikut.
Komuniukasi Interpersonal - Perdagangan
Ketika Anda ditawari suatu produk oleh SPG ( Sales Promotion Girl ) atau SPB ( Sales Promotion Boy ) lalu Anda tertarik buat membeli produknya sebab klarifikasi nan disampaikan oleh SPG/ SPB, singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami. Secara tidak langsung SPG/ SPB tadi telah menggunakan komunikasi interpersonal dengan baik.
Tentu kegunaan komunikasi interpersonal tidak sebatas dalam contoh ini saja, masih banyak contoh lainnya nan menggambarkan bahwa komunikasi memiliki peranan berarti dalam penjualan ( selling ), karena sebagus apapun sebuah produk jika tidak cerdas mempromosikannya akan mempengaruhi sasaran penjualan.
Komuniukasi Interpersonal - Konsultasi
Di zaman nan serba kompetitif ini, posisi konsultan memiliki peranan krusial sebagai pendamping dalam memberikan solusi terhadap permasalah klien dari mulai kesehatan, pendidikan, sampai politik. Lalu, apa jadinya jika konsultan kurang tanggap dalam mendengarkan setiap keluhan kliennya, dapat jadi solusi nan diberikan tak sinkron dengan masalah.
Maka, dalam hal ini komunikasi interpersonal berperan buat mengikis gap ( jarak ) antara konsultan dan klien supaya komunikasi nan berjalan diantara keduanya menjadi efisien.
Komuniukasi Interpersonal - Pelatihan
Bisa dibilang ganjil bahkan melanggar hukum jika di sebuah perusahaan tidak melaksanakan pelatihan bagi karyawan barunya. Pelatihan berfungsi buat mendidik karyawannya supaya dapat cepat mengenal dan beradaptasi dengan sistem kerja, peroduk, dan budaya perusahaan.
Namun, mungkinkah pelatihan bisa dilaksanakan tanpa komunikasi antara trainer (pelatih) dan karywan baru? Tentu saja tidak, dan lagi-lagi komunikasi nan digunakan dalam pelatihan ialah komunikasi interpersonal.
Komuniukasi Interpersonal - Memecahkan Konflik
Konflik nan tidak diselesaikan akan berubah menjadi bom waktu. Tinggal menunggu pematiknya saja buat meledakkan huru-hara nan akan merugikan fisik dan materil bagi pihak nan bertikai. Kurangnya komunikasi nan baik dapat menjadi salah satu penyebabnya.
Konflik seringkali terjadi hanya sebab hal sepele nan dibesar-besarkan oleh provokator dari kedua belah pihak kemudian ditelan bulan-bulat tanpa ada konfirmasi dan penjelasan kebenaran isu nan berkembang. Duduk bersama dengan kepala dingin sebagai karakteristik khas komunikasi interpersonal dapat dijadikan salah satu solusinya meskipun bukan jaminan.
Tips-Tips Komunikasi Interpersonal
Sebelum membahas komunikasi interpersonal , coba Anda jawab pertanyaan ini: Apa nan ada di benak Anda ketika sedang berbicara di hadapan banyak orang?
Mungkin ada di antara Anda nan menjawab malu, takut, gelisah atau gugup. Jangan kuatir, setidaknya Anda tak sendiri. Di Amerika Perkumpulan saja, berdasarkan penelitian, hal nan paling ditakuti di sana ialah berbicara di depan banyak orang.
Ternyata berbicara di depan generik (khalayak ramai) masih dianggap sebagai sebuah hal nan menakutkan. Dalam ilmu komunikasi, berbicara dengan satu, dua, atau banyak orang disebut komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal melibatkan terjadinya interaksi fisik (tatap muka), meski sekarang dapat diakali lewat media internet.
Komunikasi interpersonal pada hakikatnya tidaklah sulit. Namun, dari hal kultur dan pengalaman pribadi sering menimbulkan hal nan berbeda dalam menjalankan komunikasi interpersonal. Kultur (budaya) tiap orang nan bersifat relatif, membuat komunikasi tak tepat target sebab banyaknya gangguan (noise) dalam penerimaan pesan komunikasi.
Dari penerimaan umpan balik (feed back) ini biasanya seseorang memiliki pengalaman pribadi. Ada nan merasa dilecehkan, dihina, tapi juga tidak sporadis nan dipuji, dianggap bagus dan sebagainya. Bermula dari sini, komunikasi interpersonal di interpretasikan macam-macam oleh setiap orang. Karena pengalaman nan diterima setiap orang berbeda-beda.
Komunikasi interpersonal pada intinya berinteraksi dengan orang lain, menjalin silaturahmi, merekatkan interaksi personal, atau keep in touch. Lalu, mengapa kita harus takut, cemas atau gelisah?
Berikut tips-tips nan dapat dilakukan dalam melakukan komunikasi interpersonal.
- Percaya diri. Seringkali orang cemas dan sebelum komunikasi dimulai. Suntikan percaya diri membuat rasa cemas dan takut dapat diatasi.
- Pengetahuan nan memadai. Pernahkah ketika Anda menguasai sesuatu, lalu takut melakukannya? Ya, dominasi atas materi atau informasi nan akan dikomunikasikan membuat kita akan menjadi nyaman.
- Menghilangkan persepsi buruk. Ah, niscaya dia meremehkan saya! Ah, niscaya dia menganggap aku jelek! Persepsi-persepsi demikian sebaiknya dihapus. Karena Anda tak dapat mengukur seksama perasaan orang lain.Terus berlatih. Ingat, pepatah bilang kita dapat sebab biasa. Semakin sering kita mencoba semakin banyak nan kita tahu.
- Berpikir positif. Mulailah berkomunikasi dengan ramah, ceria, tanpa tendesi apa pun.Trial and error. Semakin kita sering salah semakin tahu kita mana nan sahih dalam berkomunikasi.
- Just do and do it! Lakukanlah terlebih dahulu. Coba terus dan jangan menyerah sebelum melakukan.