Tujuan Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis ialah komunikasi nan digunakan dalam global bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. ( Purwanto, 1997). Sementara itu, menurut Menurut (Rosenbatt, et. Al. 1997): "Adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi instruksi, dan sebagainya nan memiliki tujuan eksklusif nan disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal-sinyal buat mencapai tujuan organisasi".
Semua Tentang Pesan
Komunikasi bisnis ini berkaitan dengan proses penyusunan pesan-pesan bisnis terdiri atas tiga hal, yaitu: perencanaan, komposisi, dan revisi. Dalam hal melakukan perencanaan, maksud dan tujuan pesan-pesan bisnis harus ditentukan terlebih dahulu baik secara generik maupun khusus. Dengan menggunakan ide-ide secara logis, berurutan, dan tak bertele-tele, ide nan disampaikan akan bisa memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi para audience. Suatu pesan nan disusun dengan baik akan membantu audience memahami pesan nan disampaikan dan membantu audience menerima suatu pesan. Untuk bisa melakukannya dengan baik ada 4 hal nan perlu diperhatikan yaitu:
(1) subjek dan tujuan harus jelas;
(2) menyusun ide-ide secara logis;
(3) memasukan semua informasi nan relevan dalam pesan;
(4) informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan. Penggunaan kalimat-kalimat nan
singkat dan kalimat aktif akan mempermudah audience memahami maksud dan tujuan pesan-pesan bisnis. Kunci komunikasi nan efektif ialah mengetahui kebutuhan informasi audience, dan selanjutnya memenuhi kebutuhan tersebut.
Tahap-tahap dalam memenuhi kebutuhan akan informasi audience, yaitu:
a) mencari apa nan diinginkan oleh audience;
b) tekankan ide-ide nan paling menarik bagi audience;
c) memberikan semua informasi nan diperlukan;
d) antisipasi terhadap hal nan tidak terduga;
e) yakinkan bahwa informasinya akurat. (Purwanto, 1997)
Saat sebuah perusahaan tak lagi mendapatkan pesanan dari salah satu konsumennya, perusahaan tersebut mengirimkan utusan ke perusahaan konsumen buat mengetahui penyebabnya. Komunikasi seperti ini biasanya akan diikuti dengan kesepakatan. Terputusnya pesanan mungkin terjadi dampak adanya sendatan komunikasi nan harus diluruskan. Hasilnya, dapat saja perusahaan konsumen kembali membeli barang atau konsumen tersebut sudah berhubungan dengan perusahaan lain. Jika hal kedua nan terjadi, perusahaan penjual harus berlapang dada dan menanti perkembangan berikutnya dan tetap menjalin komunikasi bisnis dengan mantan konsumennya tersebut. Siapa tahu konsumen itu akan kembali membeli barang setelah masa perjanjiannya dengan perusahaan lain selesai.
Poker Face
Perjanjian bisnis nan sudah disepakati pun harus tetap ditindaklanjuti dengan komunikasi bisnis nan intensif. Sebelum adanya bukti hitam di atas putih, perjanjian tersebut dapat saja batal. Mulut manis para pebisnis tak bisa dipercaya begitu saja. Setiap pengusaha hebat biasanya sangat pandai bermain poker face, paras tidak bersalah dan sangat meyakinkan.
Perlu diingat bahwa setiap perusahaan akan berusaha mendapatkan laba sebesar-besarnya. Jadi, komunikasi bisnis ini ialah wahana mendapatkan informasi seberapa besar profit nan mungkin bisa diraih.
Tujuan Komunikasi Bisnis
Banyak ahli manajemen mengutarakan komunikasi nan efektif merupakan suplemen manajemen nan professional. Komunikasi bisnis mempunyai dua tujuan utama, yaitu:
- Mendapatkan pemahaman penuh tentang makna pesan nan diberikan kepada pihak lain, baik didalam maupun diluar organisasi perusahaan.
- Mendapatkan tanggapan, tindakan atau persetujuan dari si penerima pesan seperti nan diharapkan si pemberi pesan.
Pesan itu sendiri bisa berbentuk berita, introduksi tentang sesuatu hal baru, penyampaian pendapat, informasi, klarifikasi rekomendasi, perintah, pertanyaan atau himbauan buat berbuat sesuatu.
Fungsi Komunikasi Bisnis
Menurut Chester Bornder (1938) dalam bukunya The Functions of executive, menjelaskan salah satu fungsi atau tanggung jawab seorang eksekutif selain berfungsi menciptakan kooperasi dan memformulasikan tujuan organisasi, juga memelihara dan mempertahankan fungsi komunikasi dalam organisasi. Fungsi komunikasi dalam bisnis terdiri dari:
• Fungsi Informatif Dalam konteks fungsi informatif, aktivitas nan kita lakukan berperan memberikan informasi tentang bisnis kita, pada saat nan mungkin bersamaan kita juga mencari informasi tentang siapa pesaing kita, bagaimana kondisi perusahaan dan kekuatannya pada pangsa pasar (market place). Contoh fungsi informatif yaitu suatu perusahaan memberikan informasi nan dibutuhkan pelanggannya mengenai produk nan ditawarkan. Fungsi informatif dari kegiatan komunikasi akan membawa perubahan pada bidang kognitif setiap pelaku komunikasi bisnis, baik level internal maupun eksternal.
- Fungsi persuasif Dalam fungsi persuasif/motivatif ini, tujuan komunikasi diarahkan buat memberikan treatment agar orang lain merubah sikap, pendapat dan perilakunya seperti nan diinginkan oleh komunikator.dalam organisasi bisnis internal fungsi ini dijalankan buat membangun komitmen para pelakunya terhadap organisasi atau forum loka ia bekerja, dari mulai manajer hingga tukang sapu, sehingga visi, misi, taktik dan strategi bisa berjalan secara efektif dalam memcapai tujuan bisnis nan telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi persuasif ini tentu saja perlu diterapkan dalam berkomunikasi bisnis dengan lingkungan eksternal. Hal ini penting, misalnya bagaimana agar para pemilik kapital mau berinvestasi diperusahaan kita.dan nan terpenting dalam taktik dan strategi pemasaran sebagai ujung tombak perusahaan agar konsumen tetap loyal mengkonsumsi atau menggunakan produk nan kita pasarkan.
- Fungsi Kontrol Tanpa adanya fungsi kontrol dalam komunikasi bisnis, operasional organisasi tak bisa berjalan secara efektif. Fungsi kontrol dalam konteks komunikasi bisnis, artinya mengkomunikasikan atau nan harus dikerjakan atau tak harus dikerjakan oleh oleh bawahan atau manajer sekali pun.
Fungsi ini bisa berjalan efektif bila
(1) informasi nan disampaikan jelas, seksama dan tak mengandung bermakna ganda nan berlebihan;
(2) komunikasi nan dilakukan sekaligus memperkaya skill bawahan;
(3) bahwa mampu menggunakan informasi tersebut;
(4) membuka saluran umpan-balik.
- Fungsi Emosi Dalam kerangka kerja komunikasi bisnis fungsi emotif meningkat ke penerapan (acceptance) isi pesan, sebab berkaitan dengan rasa suka tak suka, benci dan cinta, puas atau tak puas kegembiraan dan kesedihan, menyenangkan atau kedekatan emosional lainnya. Contohnya yaitu isi pesan nan disampaikan telah memasukkan semua informasi nan dibutuhkan pihak lain sehingga mereka akan merasa puas terhadap pesan tersebut.
Efektivitas Komunikasi Bisnis
Komunikasi merupakan kegiatan nan tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, bahkan bisa dikatakan komunikasi merupakan kebutuhan hakiki bagi kehidupan manusia. Banyak orang berpendapat bahwa salah satu alasan mengapa kita berkomunikasi ialah buat memperoleh informasi dan mengetahui terhadap sesuatu nan menarik perhatian kita, sekaligus berinteraksi dengan orang lain.
Bagaimana komunikasi harus efektif, hal tersebut tergantung kepada komponen komunikasi, yaitu komunikator; pesan; komunikan; serta efek. Efektivitas di loka ini ialah apabila komunikan sudah menyetujui dan mau berubah atau menyatakan berubah tentang apa nan disampaikan oleh komunikator. Komunikator harus tahu khalayak mana nan dijadikan sasarannya dan tanggapan nan diinginkan. Komunikator harus mengirimkan pesan melalui media nan efisien dalam mencapai khalayak sasaran. Maksud dari media nan efisien tersebut ialah media nan tepat atau sinkron dengan tanggapan nan diinginkan dalam mencapai khalayak sasaran.
Sedangkan menurut Santoso Sastropoetra dalam "komunikasi sosial", menyatakan bahwa (1990):
Suatu komunikasi bisa dikatakan efektif atau sukses bilamana di antara penyebar pesan dan penerima pesan terdapat suatu pengertian nan sama mengenai isi pesan. Isi pesan nan disampaikan oleh penyebaran melalui lambang-lambang itu bisa dikatakan sebagai "titian" atau "kendaraan". Untuk simbol nan dipergunakan antara mereka bisa terdiri atas : bahasa baik lisan maupun tulisan, syarat-syarat, gambar-gambar dan tanda-tanda. Nah, tak pula jauh berbeda maka Komunikasi Bisnis dikatakan efektif atau sukses ialah apabila pesan bisnis nan disampaikan komunikator itu bisa diterima, adanya saling pengertian sinkron dengan apa nan diharapkan dan diinginkan komunikator serta bisa mengubah sikap komunikan.
Menggali Potensi Komunikasi Bisnis di Internet
Sebelum lebih dalam mengupas komunikasi bisnis , ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu tentang arti kata komunikasi dan bisnis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi berarti (1) pengiriman dan penerimaan pesan atau warta antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud bisa dipahami; hubungan; kontak; (2) perhubungan. Sementara bisnis berarti usaha komersial dalam global perdagangan; bidang usaha; atau usaha dagang.
Yang jadi pertanyaan, apakah interaksi nan membuat komunikasi dan bisnis mampu membentuk suatu frasa baru nan dinamakan komunikasi bisnis? Perlulah kiranya kita ketahui tentang definisi mengenai komunikasi bisnis ini agar pembicaraan selanjutnya tak keluar jalur. Komunikasi bisnis ialah bentuk komunikasi nan sejatinya digunakan dalam global bisnis guna mencapau suatu tujuan bisnis.
Komunikasi nan digunakan dalam global bisnis sejatinya memiliki norma-norma spesifik nan sama sekali tak boleh dilanggar oleh pelaku komunikasi. Ya, komunikasi bisnis ini biasanya memiliki anggaran nan keras, tegas, formal, terstandar, dan tak mengenal toleransi. Perlu kehati-hatian tinggi ketika akan membangun sebuah komunikasi bisnis. Kurang teliti sedikit saja, bersiaplah menghadapi kerugian dalam bisnis.
Dulu, komunikasi bisnis hanya dijalankan orang nan melakukan bisnis di global nyata. Namun, seiring perkembangan teknologi, terutama sejak dikenalnya internet secara luas, komunikasi bisnis pun turut merambah global baru nan kemudian diskenal dengan global maya atau global di era digital. Bagaimana sepak terjang dan potensi komunikasi bisnis dalam internet? Berikut penjelasannya.
Sepak Terjang Komunikasi Bisnis
Sepak terjang global bisnis di era digital seakan mendapat angin segar. Dapat Anda bayangkan, di tanah air saja, hingga pertengahan 2010 ini, jumlah pengguna intenet di Indonesia diperkirakan sudah mencapai 30 juta orang. Angka ini merupakan potensi positif bagi penetrasi komunikasi bisnis melalui internet.
Promosi dan informasi mengenai product knowledge suatu usaha dapat lebih intensif dilakukan media ini. Karena tak seperti penetrasi komunikasi bisnis pada media lain, melalui internet penetrasi tak perlu dilakukan secara berulang-ulang. Dapat dibandingkan dengan media radio, tv atau media cetak lainnya.
Dengan demikian, penetrasi komunikasi bisnis melalui internet akan lebih murah biayanya. Namun demikian, buat menjadikan situs kita dapat memiliki angka kunjungan nan ramai, tentu bukan hal mudah. Kesamaan pengguna internet ketika melakukan browsing, dia tak langsung menuju alamat website langsung dengan mengetikkan alamatnya pada tab. Dia akan mencari apa nan dia butuhkan melalui mesin pencari, misalnya Google.
Maka tantangan praktisi komunikasi bisnis buat juga mencoba berkiprah pada wilayah ini, yaitu bagaimana menjadikan situs klien agar dapat berada pada halaman-halaman awal hasil pencarian Google atau mesin pencari lain, dengan menggunakan kata kunci tertentu. Hanya melalui cara ini, situs klien akan dapat memancing banyak kunjungan secara murah.
Cara nan dimaksud tadi ialah dengan membuat artikel SEO. Ya, artikel-artikel nan sangat bersahabat dengan SEO ini secara tak langsung akan mendatangkan traffick tinggi pada situs nan dikelola. Jika traffick situs kita sudah banyak, maka hal apapun, termasuk kegiatan bisnis dapat dilakukan dengan mudah. Lalu, bagaimana cara membuat artikel SEO ini? Berikut penulis sampaikan klarifikasi singkatnya.
1. Membuat Artikel SEO
Melihat tantangan nan demikian, maka tiap praktisi komunikasi bisnis melalui internet harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan situs web nan ramah dengan mesin pencari. Agar mesin pencari dapat mengenali situs web dengan mudah.
Selain itu, mesin pencari juga menyukai artikel nan orisinal dan unik. Karena dia menyukai artikel orisinal, maka dia akan mengabaikan artikel nan banyak mengandung copy paste. Untuk mengetahui apakah suatu artikel orisinal atau tidak, dapat dipergunakan piranti copyscape buat melacaknya. Penulis content buat website atau blog, biasanya juga memperhatikan aspek ini.
Dia akan berusaha menghindari copy paste semaksimal mungkin. Karena ada banyak hal nan perlu dipertimbangkan, maka menulis artikel buat isi website atau blog, jadi sedikit lebih rumit. Karena selain harus menuliskan sesuatu nan enak dibaca dan mengandung informasi nan diperlukan pembacanya, dia juga harus berusaha agar artikel nan dibuatnya dapat tampil pada halaman-halaman awal hasil dari suatu pencarian.
Prinsip ini dikenal dengan search engine optimization (SEO) dalam teknik penulisan artikel buat website atau blog. Artikel SEO biasanya berupa artikel pendek antara 200 hingga 500 kata, namun memiliki kepadatan kata kunci eksklusif nan dibutuhkan.
Namun sayangnya, hingga saat ini masih sedikit penulis nan mau berkecimpung menekuni bidang penulisan ini, dengan berbagai alasan. Padahal prospeknya sangat luas, sebab setiap hari pemilik website membutuhkan ribuan artikel SEO buat dimuat pada website-nya.
Potensi Komunikasi Bisnis Internet
Selama ini banyak usaha nan memiliki website, tapi tak sanggup melakukan pemeliharaan kepada websitenya. Alhasil website hanya jadi penghias stationary pada kop surat, kartu nama dan lain-lain. Persoalan nan mengemuka karena, kebanyakan pengusaha masih belum melihat potensi strategis website sebagai media buat mempromosikan usahanya.
Kebanyakan dari mereka masih menempuh cara-cara komunikasi bisnis nan konvensional melalui pemasangan iklan di media cetak atau elektronik (TV dan radio) selain dengan membuat event tertentu.Karena tak melihat potensi strategisnya, maka pemeliharaan website cenderung diabaikan oleh kebanyakan pengusaha.
Padahal, jika pengusaha menyadari potensi strategis ini, tentu saja dia akan memasukkan pemeliharaan website dalam alokasi aturan buat biaya komunikasi bisnis. Dan memiliki website tak lagi dipahami sekadar sebagai trend atau martabat bagi perusahaan, sehingga memiliki website tidak aktif dipandang sudah tak cukup lagi.
Namun, buat menjadikan suatu website dapat bersifat dinamis, memang diperlukan operator nan spesifik buat mengurus keperluan ini. Selain itu, juga diperlukan banyak artikel buat keperluan up date. Nah, kebutuhan nan seperti ini nan dapat dimasuki oleh praktisi komunikasi bisnis, buat memperluas kiprahnya merambah global internet.
Dia dapat menyediakan jasa buat memelihara dan menyiapkan artikel buat website perusahaan nan jadi klien-nya. Bagi perusahaan sendiri, melibatkan pihak ketiga buat mengurus website-nya akan jauh lebih murah, daripada harus mengangkat staf spesifik buat mengurusi ini.
Hambatan Komunikasi Bisnis di Global Maya
Sebagaimana kita keahui, nan namanya komunikasi niscaya memiliki kendala tertentu. Ada berbagai faktor penghambat komunikasi nan bisa mengganggu jalannya proses komunikasi hingga membuat kegiatan komunikasi menjadi buntu. Demikian juga dengan nan terjadi dalam komunikasi bisnis. Ada beberapa faktor penghambat kelancarannya, yakni sebagai berikut.
1. Kendala Teknis
Hambatan teknis biasanya terjadi sebab lingkungan. Artinya ada saja lingkungan nan memberikan evaluasi atau kesan negatif terhadap bentuk komunikasi bisnis nan kita sampaikan sehingga pesan menjadi kabur.
Selain itu, dari sisi teknologi, disadari atau tak masih banyak sekali fasilitas-fasilitas pendukung komunikasi bisnis ini nan belum terpenuhi atau dimiliki setiap orang maupun instansi. Lalu, saluran komunikasi nan masih minim pun menjadi hambatan lainnya. Akhirnya, komunikasi bisnis nan kita lakukan hanya tersampaikan kepada sebagian kalangan saja.
2. Kendala Semantik
Hambatan semantik ialah jenis gangguan nan timbul sebab adanya kesalahan penafsiran isi pesan nan hendak disampaikan komunikator. Bagaimanapun, tak semua komunikan di internet ini memiliki latar belakang dan background knowledge nan sama sehingga maksud nan hendak disampaikan mungkin menjadi kabur di sebagian kalangan. Untuk itu, perlu menggunakan istilah popular ketika hendak menggunakan komunikasi di global maya.
3. Kendala Manusiawi
Hambatan ini biasanya muncul dari individu nan terlibat dalam komunikasi. Kendala ini biasanya timbul sebab adanya pencitraan jelek komunikan kepada sang komunikator. Akan sangat sulit mengatasi kendala ini, sehingga sebaiknya komunikator harus senantiasa menghadirkan gambaran positif sedari awal.
Nah, itulah sekilas pembahasan mengenai seluk beluk komunikasi bisnis. Semoga apa-apa nan dibahas tadi bisa bermanfaat bagi pembaca.