Penculikan oleh Alien
Apakah alien itu ada ? Pertanyan dasarnya seperti ini, apakah manusia hayati sendiri di alam semesta nan luas ini, ataukah…!? Kalau kita merujuk pada kitab-kitab agama samawi, khususnya di dalam Islam nan kitabnya ialah Al-Quran. Pada salah satu ayat dikemukakan kalau Tuhan hanya menciptakan manusia, jin, dan malaikat.
Sebenarnya kalau merujuk pada ayat tersebut dapat diambil konklusi kalau alien itu tak ada. Tapi kita cenderung masuk pada orang-orang nan putus harapan sebab “sesuatu”-nya sudah ditetapkan dan tak dapat kita ubah. Padahal, Tuhan sangat tak menyukai segala hal bentuk putus asa.
Kalau kita merujuk pada ilmu pengetahuan mengenai apakah alien itu ada , maka dapat disimpulkan sampai sekarang belum dapat satu orang pun dapat menjawabnya. Seperti kita tahu kalau alam semesta ini memiliki radius sekitar 13.700.000.000 tahun cahaya. Dengan demikian luasnya alam semesta, apakah ada penghuni lain di luar sana?
Kalau dipikirkan, kenapa Tuhan membuat alam semesta seluas itu. Apakah itu menjadi sesuatu nan sangat mubazir bagi Tuhan? Tentu saja tidak, sebab kita sebagai salah satu ciptaannya dapat lebih menarik konklusi dan mencari segala hikmah tentang alam semesta ini. Jangan sampai kita terjebak pada keputus-asaan.
Apakah Alien Itu Ada? - Sosok Alien dan UFO
Alien, demikian kita sebut. Bila kita bayangkan maka sosok alien itu seperti nan sudah didoktrin dan merujuk pada sosok makhluk Greys , yaitu makhluk dengan tiga jari, kepala lonjong dan botak, mata besar, hidung gepeng hanya terlihat dua lubangnya saja, mulut kecil, tak mempunyai daun telinga, dan tangannya panjang hingga mencapai lutut, berwarna hijau, abu-abu.
Terkadang nan kita imajinasikan itu lebih kepada penggambaran nan persis ada pada film-film produksi Hollywood. Thomas E. Bullard, di dalam bukunya nan berjudul UFOs: Lost in the Myths mengatakan kalau UFO ialah makhluk dari dimensi lain. Sama halnya ketika kita mengetahui kalau jin/setan ialah makhluk halus nan berbeda dimensi dengan kita.
UFO dan Alien terkesan seperti makhluk halus. Mereka menghilang dan lenyap begitu saja, Biasanya hanya orang-orang eksklusif saja nan dapat melihatnya. Dalam mitologi Arab, jin juga ialah makhluk nan tak terlihat atau gaib. Lalu apakah jin juga termasuk kategori alien?
Salah satu nan menghebohkan global soal alien ialah ditemukannya Dover Demon, nan kemunculannya ditemukan oleh Bill Bartlet. Makhluk ini hanya mempunyai rentang kemunculannya hanya tiga hari. Inilah nan membedakan Dover Demon denan makhluk rahasia lainnya nan biasanya rentang kemunculannya memerlukan beberapa tahun.
Masih banyak orang atau pun sekelompok orang nan mengaku pernah melihat UFO, diculik UFO, atau bahkan pernah berjumpa dengan sosoknya. Tapi sampai sekarang kebenarannya masih sangat diragukan. Para ilmuwan astronomi saat ini sedang gencar-gencarnya mencari kebenaran tentang alien ini.
Pada dasarnya, manusia bukanlah satu-satunya kreasi Tuhan. Tidak semata-mata Tuhan menciptakan alam semesta ini dengan mubazir. Tapi, seperti nan sudah dikatakan di atas, hendaknya manusia mau mencari hikmah dari segala kreasi Tuhan. Lalu, kesimpulannya akan tetap menjadi satu tanda tanya besar: Apakah Alien Itu Ada?
Apakah Alien Itu Ada? - Penampakan UFO
Berita tentang penampakan UFO sudah bukan lagi cerita lama. Sejak dahulu, banyak orang mengaku melihat UFO beterbangan di langit. Beberapa di antaranya sempat mengambil foto penampakan UFO. Sayangnya setelah diteliti, 90% dari foto-foto tersebut ialah hasil rekayasa atau salah lihat. Adapun 10% sisanya masih misterius.
Selain itu, penampakan menyerupai UFO atau alien juga muncul di berbagai peninggalan sejarah, seperti di gambar ukiran relief di Piramida Mesir, peninggalan sejarah di Cina, dan berbagai peninggalan sejarah di belahan global lainnya. Peninggalan-peninggalan seperti ini sering membingungkan para pakar arkeologi. Apakah ini pertanda bahwa alien sudah sering mengunjungi bumi sejak dahulu?
Apakah Alien Itu Ada? - Penculikan oleh Alien
Bagi kelompok nan meyakini keberadaan alien, kasus-kasus penculikan manusia oleh alien merupakan bentuk bukti kuat dengan saksi mata nan jelas. Jika penampakan alien dapat jadi merupakan kesalahan melihat (interpretasi penglihatan), mungkinkah ingatan seseorang bahwa dirinya pernah diculik merupakan kesalahan ingatan?
Salah satu kasus penculikan oleh alien nan paling dikenal ialah penculikan Barney dan Betty Hill di Kanada. Kasus ini terjadi pada 19 September 1961, saat keduanya sedang berkendara ke suatu loka melewati jalanan nan cukup sepi. Tiba-tiba mereka menyaksikan munculnya cahaya terang melayang-layang di langit. Setelah itu keduanya kehilangan kesadaran.
Ketika sadar, keduanya masih berada di dalam mobil. Akan tetapi semuanya terasa berbeda. Mereka bangun dengan perasaan bingung sebab tak ingat apa nan telah terjadi. Beberapa hari kemudian, semuanya terkuak saat Betty mengalami mimpi jelek selama berhari-hari. Rupanya mimpi-mimpi tersebut merupakan ingatan nan hilang. Karena merasa ada nan janggal, keduanya sepakat buat berkonsultasi dengan psikiater.
Setelah menyimak dengan saksama, sang psikiater memutuskan buat melakukan hipnotis buat mengembalikan ingatan nan terlupakan. Dari sinilah ingatan Betty dan Barney terungkap. Dalam proses hipnotis, keduanya memiliki ingatan nan sama, yakni diculik oleh alien berseragam setinggi 1,5 meter. Kepala alien tersebut terlihat sangat besar. Keduanya dibimbing memasuki pesawat metalik berbentuk piringan.
Di pesawat, sekujur tubuh kedua manusia ini diperiksa. Rambutnya dipotong dan kulit arinya diambil sedikit. Sandang mereka ditanggalkan dan para alien ini menusuk pusar keduanya dengan jarum, sehingga menimbulkan rasa sakit nan amat sangat. Kemudian mereka dikembalikan ke dalam mobil.
Apakah kisah ini nyata? Tidak ada nan benar-benar tahu kebenarannya. Yang pasti, tak hanya Betty dan Barney nan menuturkan cerita serupa. Banyak orang dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Brazil, dan sebagainya mengakui dirinya diculik dan diperiksa oleh alien. Kasus penculikan oleh alien ini bahkan sempat menginspirasi beberapa film Hollywood, salah satunya ialah “The Fourth Kind” nan syahdan diangkat dari kisah konkret seorang psikolog di Alaska.
Apakah Alien itu Ada? - Alien nan Sebenarnya
Meskipun alien kerap kali digambarkan sebagai makhluk absurd berkepala besar dan bertubuh hijau kurus, alien nan sebenarnya berbentuk bakteri. Para pakar biologi berhipotesis bahwa bakteri ada dan hayati di seluruh sistem tata surya di alam semesta. Menurut para ahli, termasuk Stephen Hawking, bumi tak terletak pada posisi nan istimewa di tata surya. Ini artinya tak ada nan istimewa dengan kehidupan di bumi.
Bukannya tak mungkin bahwa ada kehidupan lain nan muncul selain di bumi. Yang menjadi perdebatan ialah bentuk kehidupan tersebut. Budaya pop merepresentasikan makhluk luar bumi sebagai ‘monster’ dengan taraf kecerdasan tinggi. Padahal pada kenyataannya para astronom dan pakar biologi hanya menemukan sekumpulan bakteri. Bakteri-bakteri itu ditemukan di Venus, Mars, Europa (salah satu bulannya Jupiter), serta Titan dan Enceladus (bulan-bulannya Saturnus).
Keberadaan air pada suatu planet atau benda langit lainnya menimbulkan kemungkinan tumbuh dan berkembangnya makhluk hidup. Atas dasar inilah para ilmuwan tengah berusaha mencari planet nan menyerupai bumi, atau setidaknya dapat ditempati makhluk hayati terutama manusia.
Para pakar nan skeptis menganggap penculikan oleh alien semata sebagai gejala kelainan psikologi. Beberapa di antara korban penculikan sebaiknya diperiksa kesehatan jiwanya sebab dapat saja ia mengidap skizofrenia, ingatan palsu, atau halusinasi nan terasa nyata. Sampai kini perdebatan mengenai sahih atau tidaknya penculikan oleh alien masih terus berlangsung.
Itulah sekelumit informasi seputar keberadaan alien. Berbagai informasi dan bukti nan ada masih belum dapat menjawab pertanyaan mendasar: apakah alien itu ada?