Definisi Pendidikan dari Para Ahli

Definisi Pendidikan dari Para Ahli

Telah banyak para pakar pendidikan nan mengemukakan mengenai definisi pendidikan buat kita, terutama para pelaku dan stake holders pendidikan, dipahami secara baik. Pendidikan tidak syak lagi menjadi penentu dalam pembentukan karakter kita.

Tanpa sadar sebenarnya setiap manusia telah dikenal dengan berbagai proses pendidikan sejak lahir oleh orang tuanya. Meski demikian, banyak pihak nan membatasi pendidikan hanya pada sektor formal saja.

Definisi pendidikan ini sebenarnya mencakup perihal pendidikan nan lebih luas. Bicara pendidikan kita tidak hanya terpaku pada sistem pembelajaran formal nan lazim di sekolah-sekolah.

Berbicara pendidikan berarti holistik proses menimba pengetahuan nan sumber dan referensinya beragam, dapat dari makhluk hayati dan juga benda mati. Guru, kepala sekolah, orang tua, ustad merupakan guru pendidikan kita nan sifatnya hidup.

Seiring berjalannya waktu, definisi pendidikan pun meluas. Kita tak hanya mengenal pendidikan dalam lingkungan keluarga, namun mencapai lingkungan masyarakat. Bahkan, lingkungan negara.

Lalu pengetahuan nan semakin luas itu menggiring pikiran mengarah kepada sesuatu nan sangat luas cakupannya sehingga tak hanya memandang pendidikan sebagai salah satu kewajiban semata nan dapat dijalankan dengan seadanya.

Menurut bahasa Yunani, pengertian pendidikan berasal dari kata pedagogi . Pengajaran terbagi menjadi dua kata, yaitu paid nan artinya 'anak' dan agogos nan berarti 'membimbing'. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pedagogi ialah seni dan ilmu mengajar anak.

Dari pengertian ini nan menekankan pada kata 'seni', dapat menjadi tolak ukur bahwa mendidik itu sebuah kegiatan seni, sehingga tak kaku, normatif dan hanya memberi tahukan tentang sesuatu.

Mendidikan itu memiliki tanggung jawab moral buat merubah seorang anak nan tak tahu menjadi tahu, nan tak paham menjadi paham, nan tak baik menjadi baik. Karena kalau seorang anak sudah serba tahu, sudah baik, tak perlu dididik lagi.

Sementara menurut Alwi, dkk. (1991:232), pendidikan berasal dari kata didik . Kemudian, kata didik mendapatkan awalan ‘pe’ dan akhiran ‘an’. Jadi, pendidikan ialah proses atau cara mendidik.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional, definisi pendidikan ialah usaha secara sadar dan terencana buat mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar para peserta didik bisa mengembangkan potensi dirinya secara aktif buat memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, dan keterampilan nan diperlukan buat dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.



Memahami Definisi Pendidikan

Seiring berjalannya waktu, definisi pendidikan pun meluas. Kita tak hanya mengenal pendidikan dalam lingkungan keluarga, namun mencapai lingkungan masyarakat. Bahkan, lingkungan negara.

Lalu pengetahuan nan semakin luas itu menggiring pikiran mengarah kepada sesuatu nan sangat luas cakupannya sehingga tak hanya memandang pendidikan sebagai salah satu kewajiban semata nan dapat dijalankan dengan seadanya.

Pendidikan nan dilakukan hanya semata sebagai satu kewajiban nan diembankan oleh Sang Pencipta kepada orangtua. Perasaan dan pemikiran seperti ini terkadang membuat orangtua tak merasa harus meningkatkan kemampuan dna pengetahuan mereka tentang defini pendidikan atau apa pun nan berhubungan dengan pendidikan secara luas.

Orangtua nan tak mengembangkan pengetahuan tentang pendidikan, tentu saja akan menjadi orangtua nan pasrah dan rela keadaan dirinya tetap sama hingga akhir hayatnya. Hal ini tentunya bukan satu contoh nan baik bagi anak-anak nan menyaksikannya.

Pendidikan merupakan hal nan tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan memegang unsur krusial buat membentuk pola pikir, akhlak, dan konduite manusia agar sinkron dengan norma-norma nan ada, seperti kebiasaan agama, adat, budaya, dan lain-lain.

Pendidikan harus dipandang sebagai sesuatu nan bergerak maju nan harus disiapkan dengan matang sinkron dengan tuntutan zaman. Tanpa tahu bagaimana masa depan nan akan datang, maka pendidikan nan diberikan kepada anak mungkin tak akan mampu mempersiapkan mereka menghadapi kerasnya persaingan dan tuntutan hayati di masa mereka nantinya.

Memang ada benarnya bahwa orangtua sibuk mencari nafkah sehingga tak mempunyai kesempatan buat memperdalam pengetahuan mereka mengenai sesuatu nan dianggap dapat diberikan atau diserahkan saja kepada orang lain seperti beban mendidik anak dengan baik.

Orangtua lebih bahagia mencari sekolah nan dianggapnya baik walaupun mahal, lalu menyerahkan segalanya kepada pihak sekolah. Yang lucu ialah bahwa orangtua mengamuk kepada pihak sekolah ketika anaknya tak menjadi anak seperti nan diharapkannya. Padahal seharusnya orangtua sadar bahwa tugas mendidik nan primer itu ialah orangtua dan bukan pihak sekolah.



Definisi Pendidikan dari Para Ahli

Seperti telah dijelaskan di atas, banyak sekali pakar nan telah mengemukakan mengenai definisi pendidikan ini. Berikut definisinya, antara lain:

  1. Menurut Plato, nan dimaksud dengan pengertian pendidikan ialah segala sesuatu nan membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu nan memungkinkan tercapainya kesempurnaan.
  1. Menurut filsuf asal Inggris (1806-1873), John Stuart Mill ini pengertian pendidikan meliputi segala sesuatu nan dikerjakan oleh seseorang buat mencapai taraf kesempurnaan. Mill menggaris bawahi bahwa tujuan dari pendidikan ialah kesempurnaan.
  1. H. Home berpendapat bahwa pendidikan merupakan proses nan monoton berlangsung (sampai ajal menjemput) dari proses-proses nan secara berkala meningkat seiring dengan perkembangan fisik dan mental, pencerahan akan ber-Tuhan, nan kemudian dimanifestasikan kepada alam sekitar dan keadaan emosional manusia itu sendiri.
  1. John Dewey, bahwa definisi pendidikan merupakan proses pembaharuan nan terjadi dalam diri manusia berdasarkan pemaknaan pengalaman nan dialaminy. Mungkin dapat terjadi dalam pergaulan biasa atau pergaulan terformulakan melalui sebuah forum nan dimaksudkan buat pembentukan karakter intelektual dan sosial secara berkesinambungan.
  1. MJ. Langeveld, memfokuskan definisi pendidikan pada proses pergaulan nan terjadi di antara orang dewasa dengan anak-anak nan di loka itu terdapat pembelajaran mengenai hidup, pola berfikir, dan sebagainya. Atau dengan bahasa lain, MJ Langeveld tak ingin membatasi definisi pendidikan ini hanya dalam konstrul nan legak-formal semata, bahwa orang berpendidikan tak mesti didapatkan dari sekolah-sekolah saja.
  1. Frederick J. Mc Donald, pendidikan dimaksudkan buat mampu merubah watak atau Norma setiap manusia. Watak nan dimaksud yakni Norma nan seringkali tak sejalan dengan norma-norma keadaban nan dianut oleh suatu komunitas masyarakat.
  1. Menurut Islam, pendidikan dalam islam didefinisikan dalam cakupannya nan sangat luas sekali berkaitan dengan aktifitas dan fenomena. Dalam konteks pendidikan sebagai aktifitas berarti kegiatan nan melakukan rancangan bangun buat meengarahkan sekelompok orang dalam mempelajari sikap hidup, proses berfikir secara islami, baik nan bersifat mental, sosial dan emosional.
  1. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia), pengertian pendidikan ialah daya dan upaya buat memajukan budi pekerti (karakter dan kekuatan batin), pikiran (intelektual), dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakat.
  1. Menurut J.J Rouseau, nan dimaksud di dalam pengertian pendidikan ialah pemberian bekal pada kita. Maksudnya, apa nan tak kita butuhkan pada masa anak-anak, akan tetapi kita butuhkan saat dewasa.
  1. Edgar Dalle memberi defenisi tentang pengertian pendidikan yaitu merupakan suatu usaha secara sadar nan dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dn pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan nan berlangsung di sekolah dan luar sekolah sepanjang hayat buat mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalan berbagai lingkungan hayati secara tetap buat masa nan akan datang.
  1. Menurut Thompson, pengertian pendidikan ialah pengaruh lingkungan terhadap seorang individu buat menghasilkan perubahan-perubahan nan tetap dalam Norma berperilaku, berpikir, dan sifatnya.
  1. pendidikan menurut Prof. Richey seperti dalam bukunya nan berjudul Planning for Teaching, an Introduction to Education , pendidikan ialah segala sesuatu nan berkenaan dengan fungsi nan luas dari pemeliharaan dan pemugaran kehidupan suatu masyarakat.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, bisa disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar nan dilakukan seluruh aspek nan ada di dalam kehidupan kita, baik orang terdekat, masyarakat ataupun lembaga-lembaga nan ada, baik nan terjadi secara formal maupun nonformal.

Tujuan buat mengubah kebiasaan-kebiasaan tak baik menjadi Norma baik nan terjadi selama kita hayati buat memperbaiki kualitas diri menjadi lebih baik dan mampu menjawab tantangan di masa depan.

Catatan krusial dalam sebuah pendidikan yakni harus adanya penyeimbang antara pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Kedua jenis pendidikan ini akan membaut peserta didik mendapatkan berbagai macam pendidikan.

Hal inilah nan akan membuat mereka menjadi anak-anak dengan motivasi tinggi tetapi tidak lupa dengan kadar budi pekerti nan selalu harus mereka jaga dan sebarkan kepada orang lain.