Mata Hati - Mata Hakiki

Mata Hati - Mata Hakiki

Mata hati, apakah itu? Manusia nan lahir secara paripurna mempunyai dua mata. Satu mata kiri dan satu mata kanan. Dengan kedua mata itulah, manusia bisa melihat siapa orang tuanya, bagaimana bentuknya, dan segala estetika alam kreasi Allah SWT. Dari gunung nan menjulang tinggi ke angkasa sampai air bahari nan menyentuh bibir pantai nan rata.

Manusia selalu menggunakan kedua matanya buat menjadi penunjuk arah jalan ke mana kakinya melangkah, baik di siang hari maupun di malam hari. Apabila manusia telah merasa bahwa matanya sudah agak kabur penglihatannya, dia akan membuat kacamata. Supaya dia dapat melihat lagi sesuatu dengan jelas.

Manusia akan merasa kekurangan dan seolah tidak dapat hayati apabila dia tak dapat melihat lagi dengan jelas apa nan dapat dilihat oleh orang lain. Berbagai cara pun akan dicari. Mulai dari pakai kacamata, sampai operasi mata pun dilakukan demi kesembuhan sang mata. Agar bisa melihat dengan normal seperti sediakala.

Karena sesuatu nan dikatakan orang sangat indah, tak akan paripurna kalau itu belum dilihat dengan mata sendiri. Seperti pada saat kita membeli baju atau perabotan, tentu setelah kita melihat dulu bentuk dan warnanya setelah itu baru kita membelinya.

Sedangkan secara khalkiah (kejadian), manusia itu memiliki dua mata. Yaitu mata dhahir (mata di muka) dan mata batin (mata hati). Manusia secara lahiriah memang selalu menggunakan mata lahiriahnya buat melihat apa saja. Dan sering lupa buat memakai mata batiniahnya. Karena pandangan mata batiniahnya itu akan tertutupi oleh mata lahiriahnya.

Di saat matanya memandang berbagai estetika nan ada dipermukaan bumi ini, maka hatinya lupa buat mengucap syukur atas anugerah nan telah diciptakan oleh Allah SWT. Manusia nan selalu menggunakan mata lahiriahnya saja maka dia akan terbuai dengan keindahan-keindahan semata. Dan dia tak memikirkan apa nan ada dibalik estetika itu sebenarnya.



Mata Hati - Mata Hakiki

Mata hati ialah mata nan hakiki bagi manusia. Dengan menggunakan mata hati, manusia tak akan silau dan terbuai oleh berbagai estetika dan kemewahan dunia. Karena mata hati itu tak bisa ditipu oleh estetika dan kemewahan.

Berbeda dengan mata lahiriah. Mata lahiriah itu akan mudah tertipu dengan estetika dan dia akan mengejar berbagai estetika dan kemewahan di atas permukaan bumi ini, hanya sekedar buat kepuasaan semata. Karena mata lahiriah itu tak akan pernah puas dengan apa nan telah dia lihat selama ini. Dia akan terus mencari keindahan-keindahan nan lain, secara monoton dan tiada hentinya.

Kita bisa melihat disparitas antara seorang manusia nan selalu menggunakan mata hati dengan manusia nan selalu menggunakan mata lahiriahnya. Sebab disparitas antara keduanya itu sangat jelas sekali. Dan antara keduanya itu tak bisa disamakan atau digabungkan sebab mempunyai disparitas nan sangat signifikan sekali.

Manusia nan cenderung menggunakan mata lahiriahnya ialah manusia-manusia nan kurang berilmu pengetahuan agama. Hanya orang-orang nan berilmu pengetahuan agama saja nan bisa menggunakan mata hatinya dengan baik dan sempurna.

Ada pepatah mengatakan, “Orang nan buta mata lahiriahnya maka terang mata hatinya” . Pepatah itu sangat cocok buat dijadikan sebuah cermin dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga dapat kita lihat bahwa orang-orang nan stigma matanya, seperti orang buta, dia akan terbuka mata hatinya. Dia bisa melihat dan mengenal orang melalui gerak-gerik, kelakuan, dan perkataannya. Dia juga dapat berjalan dengan diiringi oleh suara atau arahan serta bisa berjalan di tengah gelapnya malam.

Cahaya mata hati itu lebih kuat dibandingkan dengan cahaya mata lahiriah. Sebab sesuatu nan bisa dipandang oleh mata lahiriah akan ada batas penglihatannya. Sementara sesuatu nan bisa dilihat oleh mata hati itu tiada terbatas oleh apapun. Dan mata batiniah itu tak pernah kabur penglihatannya.

Dalam kehidupan manusia, ada segi-segi nan dapat dilihat dengan jelas dan nyata. Ada pula segi-segi nan tak dapat dijangkau oleh pandangan mata. Segi nan tak dapat dijangkau oleh pandangan, tentu membutuhkan alat-alat pembantu nan lain sehingga dia dapat melihat dengan jelas dan baik. Apakah itu dengan menggunakan kacamata, teropong, dan alat-alat lain sebagainya.

Tetapi jika seseorang itu melihat dengan mata hatinya maka tak ada celah nan tak dapat dilihat dan dijangkau oleh pandangannya. Serta tak ada sesuatu apapun nan bisa menghalangi pandangan mata hatinya, sehingga semua tampak dengan jelas dan nyata.

Mata hati itu kata-kata lain dari mata nurani. Di mana dengan mata nurani itu seseorang bisa melihat orang lain bukan lagi dari bentuknya saja, melainkan sampai kepada isi hatinya. Dan penglihatan itu tak akan pernah meleset atau salah. Jangan heran kalau orang-orang nan punya penglihatan mata hati dapat langsung melihat isi hati orang lain. Sehingga dia dapat tahu baik dan buruknya hati orang tersebut.

Penglihatan dengan menggunakan mata hati akan menjadi sebuah fenomena nan sulit dipercaya oleh akal sehat. Sebab dengan menggunakan penglihatan mata, banyak hal nan aneh dan unik akan terlihat. Juga berbagai macam tipe manusia akan diketahui. Apakah itu dari segi perangai, kelakuan, dan tingkah laku nan baik atau nan buruk.

Penglihatan orang dengan menggunakan mata hati juga sering diistilahkan dengan indera keenam . Atau juga dinamakan orang-orang nan punya keistimewaan dan kelebihan tertentu. Orang itu mungkin bisa membaca apa nan akan terjadi di masa mendatang serta apa hikmah di balik suatu kejadian nan telah menimpa manusia.

Sesuatu nan sangat disedihkan ialah pengakuan seseorang nan mengatakan dia dapat melihat sesuatu dengan mata hatinya. Hal tersebut biasanya hanya buat menarik perhatian orang semata. Dan hal itu paling banyak kita temui ialah pada dukun-dukun, pakar nujum, atau semacamnya. Yang sering mengaku telah melihat ini dan itu. Karena hal tersebut mereka lakukan hanya buat menipu orang semata. Serta apa nan mereka katakana ialah kebohongan nan nyata.

Disinilah terjadi penyelewengan-penyelewengan mata hati. Yang membuat banyak orang tertipu serta tak dapat lagi membedakan mana orang nan betul-betul dapat melihat dengan mata hati serta mana orang nan hanya mengaku-ngaku saja hanya buat mencari ketenaran dan kepopuleran semata.

Orang-orang nan suka menipu inilah nan perlu kita waspadai. Karena dengan perkataannya akan banyak menyebabkan perselisihan-perselisihan antara sesama manusia. Karena perkataanya merupakan kebohongan semata. Dan apa nan dikatakan tak dapat dipertanggungjawabkan tentang kebenaran dan kejadiannya.

Mata hati ialah sebuah pandangan nan tak akan pernah kabur. Dan tak ada orang nan mampu menggunakan mata hati itu selain dengan izin Allah SWT. Sebab Allah hanya memberikan penglihatan mata hati itu kepada hamba-hamba-Nya nan terpilih, dan tak semua orang bisa melakukan hal tersebut.

Jika membaca sejarah orang-orang dahulu nan menjadi aulia Allah, bagaimana dia mendapatkan pandangan mata hati dengan susah payah. Betapa banyak rintangan dan cobaan nan harus dilaluinya. Sehingga sampai akhirnya dia dapat mencapai prestise nan tinggi tersebut.

Penglihatan dengan menggunakan mata hati itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang eksklusif saja. Karena katagori dan derajat orang-orang tersebut berbeda antara satu sama lain. Ada orang nan mengistilahkan bahwa orang-orang nan melihat dengan mata hati ialah orang-orang nan sudah sangat tinggi derajat dan martabatnya dihadapan Allah SWT. Sehingga kepada orang-orang tersebutlah diberikan penglihatan dengan menggunakan mata hati, bukan lagi menggunakan mata lahiriahnya saja.