Jepara Sebagai Rumah Produksi Kerajinan Rotan

Jepara Sebagai Rumah Produksi Kerajinan Rotan

Tak ada rotan, akar pun jadi. Peribahasa tersebut sepertinya sudah tak asing lagi bagi Anda bukan? Sudah sangat inheren dari sejak kecil hingga dewasa pun selalu terngiang-ngiang. Peribahasa tersebut memiliki arti nan cukup mendalam bagi kehidupan manusia.

Jika menyimak dari peribahasa nan telah disebutkan di awal, terdapat kata nan niscaya akan menjadi perhatian kita. Rotan ialah kata tersebut. Bagian dari tumbuhan tersebut ialah bagian nan sangat berharga bagi manusia maupun bagi hewan di sekitar tumbuhnya rotan tersebut. Bagi manusia sendiri sanagt berharga, terutama buat sektor perekonomian.

Sebelum berjalan terlalu jauh, kita cari tahu dahulu sedikit tentang harta nan sangat bernilai ini. Bagian dari tumbuhan ini merupakan batang nan bisa tumbuh sangat panjang hingga ratusan meter. Memiliki diameter 2-3 cm dan tak memiliki rongga. Banyak sekali dimanfaatkan oleh banyak hewan, salah satunya adalah badak jawa.

Diketahui badak jawa memang sangat menggemari batang nan satu ini. Selain itu, badak jawa bisa terjaga populasinya dan hal itu jika didukung pula oleh manusia dengan tak memburunya. Kandungan air nan terdapat dalam batang ini memang cukup membantu kehidupan badak dan hewan-hewan lainnya. Air tersebut akan keluar jika batang ini ditebas.

Batang ini biasa tumbuh di hutan-hutan sebab rotan menyenangi hayati nan liar. Hidupnya pun tak perlu dicemaskan sebab akan dengan cepat tumbuhnya. Olah sebab itu, kebanyakan orang bahagia memanen batang ini ketimbang kayu. Selain itu, rupanya masyarakat memang sudah mengetahui tentang nilai nan dapat didapat dari panen batang ini.



Nilai Hemat Rotan

Sudah bukan sebuah misteri lagi buat menyembunyikan nilai hemat dari batang nan satu ini. Seluruh lapisan masyarakat telah mengetahuinya. Jangan tanya, buat masyarakat nan tinggal di kota sebab itulah nan menjadi magnet bagi masyarakat kota. Mencari sesuatu nan bernilai tinggi dan dapat dimanfaatkan buat menghasilkan rupiah.

Beda halnya dengan masyarakat nan memang tinggal di pedalaman nan merupakan loka tumbuhnya rotan ini. Mereka banyak memanfaatkan batang ini sebagai pelengkap kehidupannya, seperti perlengkapan rumah tangga buat kemudian dijualnya kepada masyarakat kota. Lain lagi jika batng tersebut berada di wilayah perkampungan maka masyarakatnya akan dengan sengaja memproduksinya menjadi kerajinan.

Di wilayah perkotaan batang nan tumbuh hingga ratusan meter ini mempunyai nilai nan cukup tinggi. Banyak industri-industri nan mengelola produksi batang ini. Mulai dari industri rumahan nan banyak menggunaakan peralatan nan masih tradisional, hingga industri nan berskala besar dan tentu menggunakan peralatan nan serba modern.

Khusus buat industri rumahan nan banyak menggunakan peralatan nan terbatas, itu tak menyurutkan hasrat mereka buat terus memproduksi rotan. Hasilnya pun jangan dianggap remeh sebab kebanyakan dari mereka sudah terlatih. Hal itu sebab didukung dengan lingkungan nan mengharuskan mereka buat tetap menggeluti bidang ini. Selain itu, mayoritas apa nan mereka kerjakan merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang mereka.

Untuk nilai jual batang ini jika dihasilkan langsung dari produsen nan tinggal di daerah-daerah, rata-rata tak terlalu mahal. namun akan melambung sangat tinggi jika dibeli dari mediator kedua.

Batang nan bisa dibuat kerajinan ini juga telah menembus pasar internasiona dan mencakup banyak negara di Asia, bahkan Eropa. Pesanan pun kerap membanjiri industri-industri rotan buat dibuatan majemuk kerajinan tangan. Hasil jadinya telah menjadi komoditi ekspor nan mempunyai nilai tinggi. Sebut saja negara-negara seperti Amerika, Jepang, dan Jerman ialah di antaranya nan menginginkan kerajinan asal Indonesia ini.

Untuk tahun ini saja menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Benny Wahyudi, omzet industri batang ini diprediksi melonjak sangat signifikan hingga menembus angka 275 USD (Rp 2,58 triliun). Setelah di tahun sebelumnya sukses mencapai angka 200 USD (1,87 triliun). Jika dihitung-hitung maka jumlah nan diprediksi oleh Dirjen Industri tersebut mencapai 20%.

Pencapaian nilai ekspor batang ini terbilang sangat besar dan itu diharapkan akan tumbuh dengan semakin besar. Mengingat negara-negara tersebut memang cukup bahagia dan antusias dengan hasil karya kerajinan tangan negeri ini. Untuk omzet per bulannya saja di tahun ini menembus nilai 55 juta USD (Rp 516,6 miliar). Tentu raihan tersebut sangat membahagiakan buat Indonesia di sektor ekonomi melalui kerajinan tangannya.

Nilai positif nan didapat melalui kerajinan tangan rotan ini harus daoat dipertahankan dan dibuat lebih berkembang lagi. Salah satu caranya ialah dengan ikut adilnya peran pemerintah setempat dan pusat. Peran pemerintah memang sangat diperlukan guna menunjang raihan nan maksimal buat mendatangkan laba dari luar negeri.

Apabila semakin besarnya industri ini maka akan semakin besar pula akibat nan didapatnya. Selain pemasukan nilai ekonomi nan terus bertambah, akan mengurangi jumlah pengangguran nan melanda Indonesia. Imbas lainnya adalah tentu saja semua mata global akan tertuju kepada Indonesia nan bisa menghasilkan karya dari tangan-tangan handal khas Indonesia.



Jepara Sebagai Rumah Produksi Kerajinan Rotan

Masyarakat Indonesia sudah dipastikan mengenal dengan Kabupaten Jepara nan terkenal dengan hasil karyanya nan berupa ukiran-ukiran. Wilayah nan berada di Jawa tengah ini memang sudah terkenal denga hasil ukiran tersebut, bahkan bukan hanya di Indonesia saja, melainkan sudah ke mancanegara.

Salah satunya nan selalu dicari oleh para wisatawan dan kolektor ukiran ialah seni kerajinan tangan rotan. Di sentra tersebut banyak sekali dijajakan berbagai ukiran nan sangat memanjakan mata. Ada nan hanya menggunakan bahan bakunya saja, namun banyak juga nan memadukan antara bahan standar batang tersebut dengan bahan lainnya, seperti kain, kayu, dan lainnya.

Kebanyakan hasil produksi tersebut mengarah kepada penghias rumah tangga, seperti meja, kursi, hiasan dinding, dan masih banyak lagi. Hasil produksi Jepara sudah tak perlu diragukan lagi sebab memiliki kualitas nan sangat baik. Itulah kenapa banyak pesanan nan mengalir dari berbagai negara.

Dengan begitu, ini akan memunculkan imbas domino buat perekonomian Indonesia umumnya dan khususnya buat Jepara itu sendiri. Banyaknya permintaan nan masuk ke kas Jepara akan semakin mendorong tingginya nilai jual buat ukiran tersebut. Semakin banyak pula hasil produksi tersebut merambah pasar internasional maka akan semakin banyak pula terlihat oleh mata dunia.

Nilai tambah nan dimiliki oleh Jepara terkait hasil produksinya adalah hasil produksi nan memiliki pola desain nan sangat menarik. Hal itu dapat terlihat dari tak monotonnya setiap desain nan ditampilkan. Selain itu, karya kerajinan tangan ini bisa diselaraskan buat nan menyenangi sisi kemewahan.

Terkadang banyak asumsi masyarakat bahwa kerajinan ini sangat kuno, namun semua itu salah. Di tangan para creator Jepara, batang-batang tersebut disulap menjadi suatu kerajinan nan bernilai tinggi.

Dilihat dari segi kualitas, kerajinan rotan asal Jepara memiliki suatu kelebihan, yakni bahan standar tersebut memiliki umur nan nisbi lama alias tahan lama. Hal itu sebab didukung dengan ciri batang tersebut nan kuat. Untuk harganya pun nisbi berimbang dengan kantong, namun mahal tidaknya suatu kerajinan akan bergantung kepada taraf kesulitan nan dimiliki oleh kerajinan tersebut.

Setelah mengetahui banyak keunggulan dan nilai ekonomi nan tergolong tinggi, apakah Anda sudah berminat buat menghadirkan varian kerajinan rotan di dalam rumah? Atau malah ingin berinvestasi dengan membuka industri kerajinan ini? Semua nan Anda pilih dari bahan standar ini memang merupakan langkah nan sangat tepat. Maka tak ada salahnya buat mendatangi sentra kerajinan rotan di wilayah Anda.