Beberapa Latihan buat Rehabilitasi Jangka Panjang
Penyakit stroke ialah penyakit nan ditimbulkan dampak genre darah nan tak lancar. Ketidaklancaran genre darah ini dapat terjadi sebab dua hal: adanya sumbatan dalam pembuluh darah atau pembuluh darah nan pecah.
Tanda-tanda nan terjadi pada penderita stroke dapat ditunjukkan dengan kelumpuhan separuh badan, bicara pelo, dan paras perot. Kelumpuhan pada penderita stroke cenderung lebih lama sembuhnya daripada tanda-tanda nan lain.
Meskipun penderita stroke telah dinyatakan sembuh, akan tetapi anggota tubuhnya seperti tangan dan kaki tak dapat berfungsi secara normal. Perlu dilakukan proses rehabilitasi oleh tim pakar di rumah sakit. Namun demikian, anggota keluarga juga memiliki andil terhadap kesembuhan penderita.
Prinsip Rehabilitasi
Prinsip rehabilitasi pada penderita penyakit stroke ialah agar sedapat mungkin penderita tak bergantung pada orang lain, nan ditandai dengan aktivitas seperti di bawah ini:
- Penderita stroke diharapkan bisa merawat diri sendiri, dan mencari nafkah sendiri serta bisa berekreasi atau berolahraga seperti sebelum sakit tanpa perlu alat bantu.
- Jika aktivitas seperti No.1 tak dapat dilakukan, maka dapat dengan menggunakan alat bantu.
- Jika mencari nafkah dan berekreasi/berolahraga tak dapat dilakukan, paling tak penderita dapat merawat diri sendiri tanpa alat bantu.
- Kalaupun ketiganya tak terpenuhi, penderita dapat berjalan dengan menggunakan kursi roda atau alat bantu lainnya. Yang terpenting penderita tetap harus beraktivitas.
Kendala Rehabilitasi dan Solusinya
Beberapa masalah nan mungkin akan kita alami pada masa rehabilitasi penderita stroke:
Fisik : - sulit berjalan
- sulit berkomunikasi
- tak dapat merawat diri sendiri
- sulit bergerak ( bekerja )
Psikis : - Rasa malu
- Rasa rendah diri
- Tidak bisa menerima kenyataan
- kecerdasan menurun
Untuk mengatasi masalah psikis, peranan keluarga dan lingkungan di sekitar sangat besar. Sedangkan buat mengatasi masalah fisik, kita perlu donasi fisioterapis. Beberapa latihan fisik diantaranya:
¶ Melatih / memperkuat otot
¶ Mengurangi kekakuan sendi & memperbaiki gerakan sendi
¶ Memperbaiki koordinasi & keseimbangan
¶ Melatih duduk, berdiri & jalan
¶ Melatih aktifitas kehidupan sehari-hari
¶ Melatih kembali fungsi bicara dan fungsi menelan
Latihan fisik sangat krusial bagi para penderita penyakit stroke agar tak terjadi kekakuan pada alat-alat mobilitas tubuhnya. Dengan berolahraga setiap hari, tentunya olahraga nan ringan saja, seperti jalan-jalan pagi, senam, yoga, dan lain-lain.
Beberapa Latihan buat Rehabilitasi Jangka Panjang
Latihan pemulihan stroke ialah bagian dari perawatan rehabilitasi jangka panjang stroke. Adalah krusial bahwa latihan ini dimulai pada awal setelah stroke. Dalam beberapa kasus, otak mampu memulihkan beberapa fungsi dan dalam beberapa kasus, otak mengajarkan bagian-bagian lain dari otak buat mengambil alih fungsi nan rusak.
Latihan ini sangat membantu dalam salah satu dari situasi, sebab mereka mampu merangsang sel-sel otak. Mari kita membaca sedikit tentang rehabilitasi stroke sebelum kita beralih menuju latihan khusus.
Rehabilitasi Jangka Panjang Stroke
Rehabilitasi stroke ialah suatu proses di mana seorang pasien, nan telah menderita stroke, bekerja dengan profesional perawatan kesehatan buat mendapatkan kembali fungsi tubuh nan hilang setelah stroke.
Hal ini penting, bahwa penderita stroke harus bergabung program rehabilitasi stroke segera setelah dia fit, dalam rangka buat memaksimalkan peluang pemulihan. Hal ini mengamati bahwa di sebagian besar kasus, pasien bisa meraih kembali sebagian besar dari fungsi, nan hilang dampak stroke.
Proses rehabilitasi tergantung pada jenis stroke nan diderita oleh pasien, namun rata-rata, pasien harus menghabiskan 16 sampai 20 hari di pusat rehabilitasi. Setelah dalam sesi terapi rumah, pasien harus juga mengikuti proses rehabilitasi di luar fasilitas.
Latihan buat Pemulihan Stroke
Latihan rehabilitasi stroke membantu dalam meningkatkan penggunaan ekstremitas tubuh, memperkuat otot-otot melemah, meningkatkan daya tahan tubuh dan juga membantu dalam mengembalikan fungsi dari bagian tubuh nan terkena. Sebuah tip kecil ialah ingat buat meregangkan otot-otot sedikit dalam rangka buat menghangatkan mereka sebelum Anda mulai berolahraga, sehingga bisa mencegah cedera.
Rentang Gerak
Seringkali setelah stroke, pasien mungkin tak memiliki kontrol sukarela atas salah satu atau kedua sisi tubuh. Pada termin ini, krusial buat memindahkan bagian-bagian tubuh nan berbeda melalui berbagai kemungkinan gerak. Ini bergerak dari bagian tubuh membantu dalam menjaga otot fleksibel dan sendi nan tetap dilumasi.
Jika ada anggota keluarga atau pendamping nan memberikan perawatan hadir dengan pasien, ia sering diberi instruksi, buat mengajar mereka gerakan nan tepat dari bahu, siku, pergelangan tangan, jari, pinggul, lutut dan pergelangan kaki.
Dalam set latihan, ada juga latihan angkat lengan dan kaki, nan bisa dengan mudah dilakukan di loka tidur sendiri. Sebuah instruksi krusial ialah buat tak memaksa pasien buat melampaui batas.
Sebuah langkah maju dalam rentang mobilitas ialah rentang aktif dan mobilitas supportif. Setelah pasien telah pulih beberapa kekuatan nan ada dalam tungkai, pasien didorong buat menggunakan otot lebih aktif. Seringkali, pasien dibantu oleh orang lain dalam gerakan. Latihan termasuk nan harus dilakukan baik dengan donasi dari tungkai nan terpengaruh beban atau dengan tongkat.
Setelah termin nan dibantu tersebut berada dalam kisaran tertentu, akan menjadikan mobilitas aktif. Ketika pasien mencapai termin ini, pasien bisa bergerak ekstremitas tanpa donasi apapun. Sekarang ialah panggung, ketika bobot ditambahkan ke latihan, seperti memanggul sehingga ada beberapa beban kendala nan harus di atasi, agar pasien sukses sepenuhnya dalam latihan.
Koordinasi, Balance, dan Stabilitas Latihan
Setelah memperoleh kekuatan pada tungkai, langkah krusial berikutnya ialah buat mendapatkan koordinasi pada tungkai nan terkena. Beberapa latihan nan paling generik diresepkan dalam termin ini ialah buat mengangkat kaki nan terkena dan menempatkan tumit pada kaki nan lain, menggeser tumit kaki nan terkena dengan tulang kering kaki-kaki nan berlawanan, dll
Sering kali diamati, bahwa seseorang tak memiliki stabilitas di tubuhnya setelah stroke. Oleh sebab itu, berdiri dan latihan balancing duduk diresepkan. Ada beberapa pose yoga juga, nan bermanfaat buat pulih dari stroke. Penggunaan bola latihan sering merupakan kenyataan generik buat ekuilibrium dan stabilitas.
Latihan Renang
Beberapa pasien merasa sulit buat mengelola berat badan mereka sendiri. Untuk pasien tersebut, terapi renang bisa direkomendasikan. Air memberi daya apung nan diperlukan dan berat diambil dari sendi. Pada saat nan sama, sesi ini kurang menyakitkan, daripada sesi fisioterapi lainnya.
Latihan Otak
Untuk mempertajam keterampilan kognitif dan buat meningkatkan kesehatan dan fungsi otak, permainan memori mungkin diberikan kepada pasien. Banyak pasien juga menderita kehilangan memori setelah stroke. Untuk pasien inilah jenis latihan otak nan sangat membantu.
Nah, Untuk pulih sepenuhnya dari penyakit stroke, dedikasi dan ketekunan akan diperlukan. Pemulihan dari stroke ialah sulit dan proses nan panjang di mana, latihan memiliki peran krusial buat bermain. Pada akhirnya, semua aku ingin katakan ialah bahwa tak kehilangan asa sebagai pemulihan dari stroke bukan merupakan tugas nan mustahil. Namun, Berhati-hatilah!