Faktor Risiko
Selama ini, kita hanya mengenal 2 tipe penyakit diabetes . Dua tipe tersebut antara lain diabetes tipe 1 (diabetes nan menyerang anak-anak sejak lahir) dan diabetes tipe 2 (diabetes nan menyerang orang dewasa dampak obesitas, pola makan, penuruan fungsi tubuh, dan penurunan aktivitas kerja tubuh).
Selain 2 tipe diabetes tersebut, ternyata ada satu lagi tipe diabetes. Tipe penyakit diabetes ini sifatnya lebih spesifik sebab menyerang pada ibu-ibu hamil saja. Namanya diabetes gestasional ( gestational diabetes) .
Apakah nan disebut dengan penyakit diabetes gestasional itu?
Definisi
Diabetes gestasional ialah diabetes atau penyakit tingginya kadar gula dalam darah nan terjadi selama proses kehamilan. Diabetes gestasional ini terjadi pada sekitar 4% dari jumlah total ibu-ibu hamil di seluruh dunia.
Faktor Risiko
Faktor nan memperbesar terjadinya penyakit diabetes gestasional pada ibu-ibu hamil di antaranya ialah obesitas, tekanan darah tinggi (atau komplikasi lain), pernah melahirkan bayi dengan berat nan besar (lebih dari 4 kg), pernah melahirkan bayi nan cacat, pernah mengalami penyakit diabetes gestasional sebelumnya, mempunyai keluarga nan menderita diabetes, berasal dari suku bangsa eksklusif (Afrika, latin, Asia, dan Amerika), dan hamil saat berusia di atas 30 tahun.
Penyebab
Saat seorang wanita hamil, beberapa hormon eksklusif mengalami peningkatan jumlah. Misalnya saja hormon kortisol, estrogen, dan human placental lactogen (HPL). Peningkatan jumlah semua hormon tersebut saat hamil ternyata mempunyai pengaruh terhadap fungsi insulin dalam mengatur kadar gula darah. Kondisi ini menyebabkan suatu kondisi nan kebal terhadap insulin nan disebut sebagai "insulin resistance".
Karena fungsi insulin dalam mengendalikan kadar gula dalam darah terganggu, jumlah gula dalam darah akan naik. Hal inilah nan kemudian menyebabkan terjadinya penyakit diabetes gestasional.
Gejala
Secara jelas, diabetes gestasional tak mempunyai gejala nan terdeteksi. Pendeteksian seksama akan penyakit ini harus dengan cara tes kadar gula darah di laboratorium. Meskipun begitu, ada beberapa gejala harus diwaspadai saat wanita hamil sebab memberi peringatan akan risiko terkena diabetes gestasional. Gejala tersebut berupa rasa haus nan teramat sangat dan sering, terlalu naiknya selera makan, dan buang air nan terlalu sering.
Beberapa tanda nan menunjukkan gejala penyakit diabetes gestsional ialah sebagai berikut.
- Hasil dari inspeksi laboratorium menunjukkan adanya gula dalam urin
Dengan hasil inspeksi laboratorium ini jelaslah bahwa ibu hamil mengalami diabetes gestasional. Seorang ibu hamil memang disarankan buat melakukan cek darah secara rutin. Selain tujuan utamanya ialah melihat kadar darah apakah masih mengandung cukup hemoglobin atau tidak, tujuan lainnya ialah juga buat mengukur kadar gula dalam darah.
- Rasa haus nan tak seperti biasanya
Jangan remehkan jika ibu hamil mengalami kehilangan cairan tubuh setiap waktu. Rasa haus nan hiperbola menandakan bahwa tubuh ibu hamil membutuhkan kadar air nan melebihi batas maksimal. Hal ini tentunya terjadi sebab sebab-sebab spesifik nan mempengaruhi tubuh. Salah satunya ialah bahwa ibu hamil terserang penyakit diabetes gestasional ini.
- Sering buang air kecil
Bagi ibu hamil, tanda-tanda kehamilan sering buang air kecil ini ialah hal nan lumrah. Kandung kemih tertekan oleh bayi di dalam rahim. Keadaan ini membuat ibu hamil sering merasa ingin buang air kecil. Tapi ternyata keinginan buat sering buang air kecil ini juga merupakan tanda bahwa ibu hamil terserang penyakit diabetes gestasional. Jadi ibu hamil haruslah pintar-pintar dalam menyikapi perubahan nan dialami oleh tubuhnya.
- Lelah
Rasa lelah nan mendera pun merupakan tanda kehamilan nan dialami oleh kebanyakan ibu hamil. Ibu hamil memproduksi lebih banyak hormone daripada wanita-wanita nan tak hamil. Kondisi ini membuat ibu hamil cenderung merasa lebih cepat lelah ketika melakukan aktivitas sehari-hari.
Rasa lelah nan diarasakan ibu hamil juga merupakan satu tanda lain nan menunjukkan adanya penyakit diabetes gestasional.
- Mual
Hal lain nan menjadi tanda alamiah dari kehamilan ialah mual nan diarasakan ibu hamil. Kebanyakan rasa mual terjadi di pagi hari sehingga sering disebut sebagai morning sickness. Rasa mual ini disebabkan kadar asam dalam lambung meningkat ketika di pagi hari. Selain itu, mual nan diarasakan ibu hamil terkadang dipicu oleh beberapa aroma khusus.
Jika rasa mual nan diarasakan ibu dinilai melebihi kadar normal maka ibu hamil haruslah waspada. Dapat jadi rasa mual ini memang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula dalam darah.
- Sering mengalami infeksi kandung kemih, vagina, maupun kulit
Ini ialah cirri spesifik dari penyakit diabetes gestasional nan dialami ibu hamil. Jika sering terjadi infeksi kandung kemih, ketika buang air kecil terasa perih dan sakit maka ibu hamil harus benar-benar waspada.
Selain infeksi nan terjadi di kendung kemih, infeksi juga mungkin saja menyerang vagina dan juga kulit tubuh lainnya.
- Penglihatan kabur
Jika ibu hamil tiba-tiba mengalami penglihatan kabur, ibu pun juga harus segara waspada. Hal ini dapat saja disebabkan oleh naiknya kadar gula dalam darah. Penglihatan kabur ini akan semakin banyak terjadi pada ibu hamil nan memiliki tekanan darah tinggi.
Komplikasi
Diabetes gestasional dapat menimbulkan komplikasi pada wanita hamil. Misalnya saja menyebabkan kelahiran bayi prematur, peningkatan risiko keguguran, menimbulkan gangguan organ-organ eksklusif (jantung dan otak), dan meningkatkan risiko mengandung bayi nan hyperinsulinemia (bayi nan tinggi kadar gula darahnya saat dalam kandungan dan menurun drastis saat dilahirkan).
Walaupun selama masa hamil seorang wanita menderita diabetes gestasional, ia dapat melahirkan bayi nan sehat dan normal asalkan wanita hamil tersebut mendapatkan penanganan nan tepat oleh pakar nan tepat pula.
Penanganan
Penanganan diabetes gestasional pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
- Pengukuran dan supervisi kadar gula darah setiap hari (setiap setelah makan pagi dan 2 jam setelah makan).
Memang harus dilakukan supervisi nan optimal terhadap kadar gula darah ibu hamil. Hal ini dianggap perlu agar ketika memang sudah terdeteksi adanya kenaikan kadar gula dalam darah bisa dilakukan tindakan lebih lanjut buat menyelamatkan ibu hamil beserta bayi nan dikandungnya.
- Pengawasan ada-tidaknya keton di dalam urin. Adanya zat ini di dalam urin mengindikasikan diabetes gestasional nan tak terkontrol.
- Mengikuti pola makan nan dianjurkan dokter dan pakar nutrisi.
Seorang ibu hamil memang harus benar-benar menjaga asupan nutrisi nan masuk dalam tubuhnya. Karena ia juga bertanggung jawab terhadap perkembangan janin nan ia kandung. Selain buat memberikan asupan nutria nan pas juga buat mencegah berlebihnya nutrisi nan diberikan nan justru akan menimbulkan imbas kurang bagus terhadap perkembangan bayi dalam rahim.
- Melakukan olahraga nan dianjurkan dokter.
Walaupun ibu hamil sering didera rasa lelah tapi etap disarankan agar ibu hamil melakukan olahraga secara rutin. Akan ditunjukkan oleh dokter atau bidan gerakan olehraga ringan nan masih tetap dapat dilakukan oleh ibu hamil.
- Mengawasi kenaikan berat badan.
Ibu hamil tentunya akan mengalami kenaikan berat badan. Ini dikarenakan adanya pertubuhan calon individu baru dalam rahimnya. Tapi kenaikan berat badan ini harus tetap dikontrol dengan seksama. Karena kenaikan berat badan nan tak wajar akan menunjukkan gejala lain nan dialami oleh ibu hamil.
- Jika diperlukan, atas anjuran dokter diberikan suntikan insulin dari luar.
- Pengontrolan tekanan darah setiap saat.
Bayi nan Dikandung
Pada bayi nan dikandung penderita diabetes gestasional, akan diperiksa gula darahnya segera setelah lahir. Jika kadarnya rendah, ia akan diberi cairan gula. Bayi ini juga berisiko mengalami penyakit kuning ( jaundice) dampak adanya bilirubin (zat rona kuning nan timbul dampak munculnya sel darah merah bayi nan tiba-tiba) di dalam darah bayi. Penyakit kuning ini dapat segera diatasi dengan memaparkan kulit bayi dengan cahaya spesifik di dalam inkubator.
Bayi nan dilahirkan dari penderita diabetes gestasional mempunyai risiko nan tinggi buat menderita penyakit diabetes di masa nan akan datang.