2. Konsentrat
Pakan ternak ialah asupan atau sumber energi nan dipasok oleh manusia buat hewan ternak nan biasa dikonsumsi buat kebutuhan hayati manusia sehari-hari. Mereka nan berkcimpung di bidang peternakan atau perikanan tentunya harus mengenal dan memahami cara-cara menyediakan kebutuhan makanan buat ternaknya.
Cara Pemberian Pakan
Dengan perkembangan ternak nan semakin tinggi belakangan ini, maka cara memberi pakan ternak harus dipelajari lebih banyak dan menyesuaikan teknologi dengan kebutuhan nan ada kini. Banyak teknik terbaru nan harus dipelajari oleh peternak buat mengoptimalkan perkembangan peternakannya mulai dari pemilihan jenis pakan nan sehat, cara pemberian pakan sinkron takaran, dan memilih pakan protesis nan membantu meningkatkan pertumbuhan dengan cepat.
Semua hal itu memerlukan teknik nan berbeda sinkron dengan kebutuhan sekarang. Mempelajari pakan ternak bukan hal nan mudah sebab permasalahan kerap kali muncul dan memerlukan solusi nan tepat.
Hal terpenting dari baku pemberian pakan ialah berdasarkan energi nan dibutuhkan ternak. Memenuhi kebutuhan pakan ternak dapat menjadi jumlah terbesar dalam perhitungan dana buat pemeliharaan ternak. Binatang memerlukan sebagian atau holistik oksidasi karbohidrat, lemak dan protein nan diserap dari glycogen , serta lemak atau protein nan terserap oleh tubuh.
Binatang memerlukan energi bahkan saat sedang tak produktif hanya buat mempertahankan temperatur tubuh dan kegiatan ototnya. Energi tambahan dibutuhkan saat binatang mulai bekerja dan dalam proses pertumbuhan, pembesaran, kebuntingan, dan laktasi.
Jenis-jenis Pakan
Untuk mencapai sasaran produksi dalam peternakan, peternak harus mempertimbangkan 3 hal krusial dalam pelaksanaannya, yaitu pembibitan, pakan, dan manajemen pemeliharaan nan baik. Tiga hal ini akan menentukan apakah sasaran produksi akan tercapai sinkron asa atau malah gagal. Hal nan terpenting dari ketiganya ialah pakan.
Pakan ternak mengandung nutrisi nan berguna buat membangun energi dalam tubuh sehingga ternak bisa berproduksi aktif dan sehat. Tanpa pakan, mustahil ternak akan hayati dalam jangka waktu lama. Produktivitas ternak akan meningkat apabila asupan pakan nan diberikan seimbang antara kandungan gizi dan takarannya. Pakan nan berkualitas akan menentukan taraf produksi ternak.
Ternak mengalami cara hayati nan mirip dengan manusia, yaitu lahir, bunting, laktasi, produksi, dan kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh didapat dari gizi dan nutrisi nan diserapnya setiap hari. Pakan ternak bernutrisi tinggi dan dalam kuantitas cukup membuat ternak lebih kuat dan memiliki daya tahan tubuh nan tinggi. Penyakit tak akan mudah mendekati sebab kekebalan nan dimiliki ternak tersebut. Umumnya jenis pakan nan diberikan pada ternaka ialah pakan hijauan dan konsentrat.
1. Hijauan
Hijauan segar ialah pakan primer buat ternak nan dapat dikonsumsi langsung oleh ternak di padang penggembalaan atau diberikan oleh manusia dalam keadaan segar. Setelah dipangkas dari tempatnya, hijauan segar nan berupa rerumputan dan biji-bijian serta kacang-kacangan ini dicuci sebentar lalu diberikan pada ternak. Hijauan segar mengandung banyak serat nan berguna buat kelancaran pencernaan ternak.
Pakan ternak diharapkan memiliki kualitas tinggi nan ditentukan oleh daya cerna dan nilai gizi nan terkandung di dalam pakan ternak tersebut. Daya cerna tinggi akan cenderung meningkatkan pertumbuhan ternak nan cepat sehingga nilai ekonomisnya pun ikut meningkat. Pakan hijauan diberikan buat ternak berjenis ruminansia yaitu ternak dalam kategori hewan memamahbiak dan memiliki ruang nan banyak dalam perutnya buat mencerna makanan itu.
Beberapa hijauan nan banyak diberikan pada ternak khususnya ternak nan termasuk dalam golongan ruminansia, seperti sapi, kambing dan domba ialah rumput gajah, rumput benggala, rumput setaria, rumput brachiaria, serta rumput mexicodan nan merupakan rumput liar nan tumbuh di banyak tempat. Hijauan ini mengandung karbohidrat dalam bentuk zat gula, pati, dan fruktosa nan sangat berguna buat membentuk energi bagi ternak.
Selain rerumputan, nan termasuk pakan hijauan ialah kacang-kacangan, seperti lamtoro, stylo, centro, pueraria phaseoloides, dan jenis kacang-kacangan lainnya. Bila sulit menemukan jenis kacang nan dimaksud, peternak biasanya memanfaatkan jenis kacang nan mereka temukan di daerahnya sebab sebagian kandungan gizinya sama.
Ternak nan digembalakan di padang juga memakan dedaunan dan dedaunan ini termasuk dalam pakan hijauan nan sehat. Dedaunan seperti daun nangka, daun pisang, daun turi, dan daun petai cina sering ditemukan di loka liar di berbagai daerah nan masih belum dipadati oleh hunian manusia. Tumbuhan nan seperti itu dapat jadi pakan ternak nan potensial.
Di musim kemarau biasanya peternak mendapat kesulitan mendapatkan pakan hijauan sebab huma nan mengering dan sedikitnya curah hujan. Hal ini menjadi permasalahan sendiri. Untuk itu, diperlukan suatu terobosan teknologi buat menyiasati musim kering nan cenderung berlangsung lama di Indonesia.
Selain jumlah hijauan nan berkurang, nilai gizi nan terkandung di dalamnya juga mengalami penyusutan dan hal ini sangat merugikan ternak juga petani. Peternak biasanya menyiasati hal ini dengan cara lain yaitu menggunakan limbah pertanian buat dijadikan pakan hijauan bagi ternak.
Ternak nan menghasilkan susu akan memproduksi susu dengan kualitas rendah dampak dari kurangnya kualitas hijauan nan didapatkannya. Penyediaan hijauan sekarang ini tak berimbang sebab jumlah ternak tak diiringi peningkatan produksi hijauan. Jerami padi, jerami jagung, jerami kacang tanah, pucuk ketela pohon, jerami kedelai dan pucuk tebu menjadi limbah pertanian nan merupakan salah satu solusi penyedian pakan ternak jenis hijauan krusial bagi ternak.
Kesulitan ini berlaku bagi ternak ruminansia, artinya ternak nan menyantap hijauan sebagai pakan utama. Ikan tak memerlukan pakan ternak jenis ini. Namun, penggunaan limbah pertanian ini tak mencukupi, itulah sebabnya diperlukan pakan tambahan berupa konsentrat buat meningkatkan gizi dan produktifitas ternak.
2. Konsentrat
Konsentrat ialah bahan nan mendukung terpenuhinya nutrisi ternak selain pakan utama, yaitu hijauan segar. Konsentrat nan dapat diberikan pada ternak misalnya dedak padi, jagung giling, bungkil kelapa, garam, dan mineral. Konsentrat ini konsentrasi gizinya termasuk tinggi, namun memiliki kandungan serat nan rendah.
Meskipun begitu, konsentrat ini mudah dicerna oleh ternak. Konsentrat mengandung kadar zat-zat makanan tinggi nan diperlukan ternak seperti protein atau karbohidrat. Konsentrat mudah dicerna sebab bahan bakunya berasal dari campuran sumber energi, seperti biji-bijian, kacang-kacangan nan mengandung vitamin dan mineral. Seperti halnya pakan hijauan, konsentrat diberikan dalam dosis eksklusif sinkron dengan kuantitas nan diperlukan oleh seekor ternak. Pemberian konsentrat nan hiperbola juga tak baik bagi kesehatan ternak.
Pihak terkait yaitu Dinas Peternakan membantu peternak dengan memberikan standarisasi kebutuhan ternak terhadap pakan nan dinyatakan dengan angka sehingga peternak tak akan kebingungan dengan takaran nan tepat buat ternak mereka. Selain itu, sekarang ini sudah banyak petani nan spesifik mengembangkan budidaya hijauan buat ternak dengan tujuan memudahkan perolehan bahan pakan nan sinkron dan bergizi.
Standarisasi penghitungan dosis pakan buat hewan ruminansia juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti lingkungan dan kondisi tubuhnya sendiri. Beberapa hal nan harus diperhatikan ialah temperatur dan suhu lingkungan, selera, konsentrasi nutri, bentuk pakan, bobot tubuh, dan sasaran produksi. Ternak dipelihara dengan tujuan berbeda seperti pembenihan, pemijahan, penggemukan, dan nan lainnya. Untuk itu, pemberian pakan juga memiliki baku nan berbeda.
Setiap bahan pakan mengandung unsur-unsur nutrisi nan konsentrasinya bervariasi tergantung dari jenis, macam, dan keadaan bahan nan akan dijadikan pakan. Umumnya ternak memerlukan kandungan vitamin, protein, air, mineral, lemak, dan karbohidrat, sama halnya seperti kebutuhan nutrisi manusia.
Setiap unsur nutrisi nan dikonsumsi ini memiliki peran masing-masing nan akan membantu perkembangan dan pertumbuhan tubuh serta produktivitas ternak secara umum. Jadi, pemberian pakan ternak tak dilakukan secara hiperbola sebab akibatnya negatif, yaitu menghambat kesehatan ternak.