Belajar dari Kasus Syahrini dan Bubu
Berita nan paling asyik ditonton atau dibaca setiap saat adalah, warta selebritis mutakhir . Warta tentang para seniman atau public figure nan malang melintang di global hiburan. Mulai dari artis, pelawak, aktor sinetron, aktor film, dan sebagainya.
Berita selebritis mutakhir pun selalu mendapat perhatian di mata masyarakat. Makanya, baik di media cetak maupun di media elektronik, selalu menjadin warta selebritis mutakhir sebagai warta krusial dan terhangat.
Berita selebritis terkini tidak hanya mewartakan tentang kesuksesan karier para seniman saja, tapi juga menceritakan segala hal nan berhubungan dengannya. Misalnya, tentang pernikahan, perceraian, kasus tuntutan ganti rugi, dan sebagainya. Publik atau masyarakat pun bakal terus mengikuti perkembangan tentang selebritis tersebut.
Syahrini dan Bubu - Contoh Warta Selebritis Terkini
Contoh warta selebritis mutakhir nan diikuti oleh masyarakat ialah tentang Syahrini dan Bubu. Bahkan hingga kini, masyarakat belum mendapatkan titik akhir dari warta Syahrini dengan Bubu. Apakah sahih Bubu seorang pengusaha dari Malaysia atau pengurus Selebritis Football Club (SFC), Sami Siagian?
Para awak media menjadikan warta Syahrini dan Bubu sebagai warta selebritis mutakhir dikarenakan kehadiran Bubu di acara pernikahan Aisyahrani. Plus, sebelumnya Syahrini menyebutkan bahwa pacarnya ialah pengusaha berkewarganegaraan Malaysia. Tak hanya media televisi saja nan ikut mencari tahu tentang Syahrini dan Bubu, media online pun ikut memberitakannya.
Pasalnya, warta Syahrini dan Bubu ini memang terus mengungkapkan kisah rahasia tanda tanya di hati masyarakat. Apalagi, setelah kehadiran Bubu dengan mengenakan kemeja biru, jas hitam dan celana panjang senada tersebut ternyata ada foto mirip dengannya sedang berpakaian celana dalam, bertelanjang dada sambil menggendong wanita berbikini seksi dengan sangat mesra.
Berita foto panas Bubu dengan wanita berbusana bikini belum selesai, sudah muncul lagi warta mutakhir tentang Bubu. Yaitu, kemiripannya dengan Sami Siagian pengurus Selebritis Football Club (SFC). Sehingga menjadi makin hangat pemberitaan seputar selebritis nan pernah berduet dengan Anang Hermansyah tersebut. Apakah ia sengaja mengaku-ngaku Bubu ialah pengusaha berketurunan Malaysia atau hanya pengurus SFC?
Berita tentang Bubu ataukah Sami menjadi kian hangat, setelah Syahrini tidak dapat dikonformasi tentang siapa sebenarnya Bubu? Awak media terus mencari informasi melalui managernya Syahrini, Reindhy. Namun dikatakan Syahrini dan Bubu belum dapat melalukan konferensi Pers dikarenakan kedua sangat sibuk.
Terutama Bubu nan tidak mungkin bolak-balik ke Indonesia dengan meninggalkan pekerjaanya. Karena Bubu ialah sosok orang nan bertanggungjawab terhadap pekerjaannya.
Namun awak media merasa aneh, kenapa Syahrini tidak berkicau di Twitter, micro blogging loka Syahrini biasa berkicau. Padahal, setiap ada pemberitaan baru Syahrini selalu up to date buat memberikan komentar. Misalnya, ketika Justin Bieber mengatakan Indonesia sebagai negeri antah berantah. Syahrini sempat mengecam Justin Bieber dan memintanya buat meminta maaf.
Namun buat kasus Bubu ini, Princess, panggila Syahrini di Twitter, tampak diam-diam saja. Ia tidak pernah memberikan komentar sedikit pun. Malah para pemilik akun Twitter nan tak suka dengan Syahrini nan ramai mencaci maki Syahrini ihwal ketidakterusannya tentang siapa Bubu Sebenarnya.
Para awak media pun tidak berhenti sampai di sini saja mencari informasi tentang Syahrini dan Bubu. Karena Bubu dikabarkan Mirip dengan Sami Siagian, maka para awak media, seperti Tribunnews.com mewawancarai Rico Ceper. Rico menjadi sumber warta dikarenakan ia bersama Gusti Randa termasuk tim Selebriti Football Club (SFC).
Ketika Rico ditanya tentang pria berkepala botak dengan nama Sami, ia mengakui sangat mengenalnya. Tapi ia tak tahu kalau pria nan bermukim di kawasan Bogor, Jawa Barat tersebut Bubu nan hadir di pesta pernikahan Aisyahrani, adiknya Syahrini. Ketika ditanya apakah mantan suami Sandrina Malakiano tersebut melihat foto Bubu dan Syahrini nan diberitakan oleh media? Rico tidak mau berkomentar.
Rico berkali-kali menjelaskan kepada awak media nan menanyakan kepada tentang Sami, bahwa ia hanya kenal dengan Sami. Mengenai nan hadir di pesta Aisyahrani tersebut apakah sahih Sami, Rico lebih memilih buat menanyakan saja langsung kepada Syahrini.
Kini, masyarakat hanya tinggal melihat kemampuan media buat mengungkap berita selebritis terkini ihwal Syahrini. Apakah Bubu memiliki tato di lengan tangannya? Jika iya, berarti sahih bahwa nan foto nan memeluk wanita dengan berbusana bikini tersebut ialah Bubu?
Atau, mampukah awak media mewawancari Sami secara langsung sehingga dapat terungkap jelas, apakah sahih ia nan hadir di pesta Aisyahrani dengan panggilan Bubu oleh Syahrini atau bukan? Inilah rahasia dari warta Syahrini dan Bubu nan belum bisa terungkap oleh media.
Hingga kini, menjadi penantian masyarakat. Apakah mampu mengungkap siapa Bubu sebenarnya? Ataukah, Syahrini dan Bubu bakal menggelar konfrensi pers buat mengklarifikasi pemberitaan nan kian berkembang seperti apa nan dikatakan Reindhy, manager Syahrini kepada awak media via BBM?
Belajar dari Kasus Syahrini dan Bubu
Sebagai masyarakat, kita dapat belajar dari kasus warta selebritis mutakhir seperti nan dialami oleh Syahrini dan Bubu. Pelajaran tersebut mendidik kita pada dua hal.
Adanya Politik di Global Selebritis
Melihat warta selebritis mutakhir Syahrini dengan menghadirkan Bubu di acara pesta pernikahan Aisyahrani, sejatinya dapat diklaim sebagai permainan politik Syahrini buat mengalihkan publik dari kasus wanprestasi terhadap dirinya. Yaitu kasus mangkirnya Syahrini dari undangan nyanyi di Bali nan sudah dikontrak oleh Blues Eyes Cafe. Syahrini dituntut oleh Blue Eyes Café sebesar Rp. 2, 2 miliyar lebih.
Blues Eyes Cafe menuntut Syahrini mengganti rugi baik secara materil maupun immateril. Pasalnya mempengaruhi gambaran mereka di mata rekan bisnis dan konsumennya. Syahrini membatalkan kontraknya tersebut dikarenakan ayahnya sakit keras. Pihak Blue Eyes Café tidak dapat menerima alasan tersebut dikarenakan bukan force majuer. Pemerintah menetapkan force majuer terjadi, bila dalam kondisi perang, huru hara, atau bala alam.
Selain itu, dapat jadi kehadiran Bubu nan diklaim Syahrini sebagai pacarnya dan berkewarganegaraan Malaysia, ialah politik buat membuktikan kepada publik bahwa ia tak jomblo atau sedih dengan pernikahan Anang dan Ashanty nan dilaksanakan pada hari Sabtu, (12/05) kemarin.
Nyaris warta selebritis mutakhir seperti nan dilakukan Syahrini ini sama dengan berita-berita politik nan disaksikan masyarakat. Maka pantas sekali bila Julian Bond mengatakan, “Dunia Politik dan global teater hanya dipisahkan oleh satu garis.”
Akan Munculnya Kebencian Masyarakat
Membaca warta nan dialami Syahrini ini, jika Ada kebohongan nan dilakukannya dengan mengarang cerita bahwa Bubu ialah pacarnya nan berketurunan Malaysia, namun setelah terbukti nantinya bukan seperti nan diungkapkannya selama ini. Jadi, nasib Syahrini tidak jauh berbeda dengan apa nan dialami Angelina Sondakh. Publik nan dulu memujinya, kini berubah jadi membencinya.
Pasalnya, ia dengan berani membohongi publik. Untuk menutupi kecacatannya sebagai jomblo, ia ‘menyewa’ seseorang buat dijadikan pacarnya. Sekiranya apa nan diungkapkannya selama ini kebohongan.
Maka pesan Abraham Lincoln terjadi pada Syahrini, “Sekali kau mengkhianati kepercayaan saudara-saudara sebangsamu, kau tidak akan pernah lagi dapat mendapatkan rasa hormat dan rasa percaya dari mereka. Mungkin kau dapat mendustai beberapa orang setiap waktu, tapi, kau tidak dapat mendustai semua orang setiap waktu.”
Kini, kita hanya tinggal menunggu waktu saja. Apakah media mampu membuktikan siapa Bubu sebenarnya? Ataukah Syahrini sengaja menghadirkan Bubu sebagai politik pengalisahan isu nan sedang menimpanya? Jika salah satu terbukti, hal ini akan menjadi warta selebritis mutakhir bagi publik.
Syahrini pun tidak dapat berkata apa-apa lagi. Berita selebritis terkini tentang diri nan dimuat oleh media menjadi musuhnya, nan dulu pernah menjadi temannya. Seharusnya Syahrini berpikir dengan pesan bijak Albert Camus, “Politik dan takdir manusia dibentuk oleh manusia tanpa gagasan dan kebesaran. Manusia nan memiliki kebesaran di dalam dirinya tidak akan berpolitik.”