Srategi Penjualan

Srategi Penjualan

Dewasa ini, bisnis sudah menjadi hal nan banyak dituju oleh masyarakat Indonesia. Dengan menjadi wirausaha, kita tak usah melakukan pekerjaan dari pagi sampai sore, bahkan malam, sebagai wartawan nan tiap bulannya hanya mendapatkan gaji nan jika diperhitungkan tak akan sinkron dengan kebutuhan nan kita miliki.

Oleh karena itu, menjadi wirausahawan ialah hal pertama nan mungkin dipikirkan oleh mayoritas masyarakat nan berpikir demikian. Menjadi independen dengan usaha nan dibuka dan diurus sendiri tentu bukan hal nan mudah.

Akan tetapi, dengan kesungguhan dan keyakinan dalam menjalankannya, hal tersebut tentu dapat menjadi motivasi nan kuat agar kita semua dapat bekerja keras dalam meraih cita-cita sebagai wirausahawan nan sukses.



Apa Itu Perusahaan Retail?

Salah satu usaha nan sekarang ini banyak diminati oleh para pebisnis ialah dengan menjalankan usaha retail. Usaha tersebut dipercaya mampu memberikan banyak peluang terhadap orang lain dalam bekerja, serta memberikan laba nan tak sedikit dibandingkan dengan hanya membuka usaha biasa.

Sebelum memulai pembicaraan mengenai perusahaan retail , ada baiknya kita ketahui pengertian retail itu sendiri. Retail ialah bagian paling akhir dari proses panjang sebuah pemasaran. Dalam artian, proses penjualan suatu produk nan ditujukan langsung buat kebutuhan konsumen akhir.

Konsumen akhir ini ialah pembeli barang atau pun jasa nan memanfaatkan produk nan dibelinya buat keperluan personal atau buat dikonsumsi secara pribadi. Pembeli terakhir ini membeli produk eceran dari sebuah perusahaan retail semacam supermarket atau mini market tanpa ada niatan buat menjualnya kembali.

Berbeda dengan penjualan grosir, nan mengharuskan pembelian dalam ukuran koli atau per kardus, penjualan retail memungkinkan pembelian dalam ukuran renceng atau satuan. Dengan demikian, harga atau biaya nan harus dikeluarkan buat memperoleh suatu produk pun akan sedikit hemat.



Persebaran Perusahaan Retail

Perusahaan retail ialah perusahaan nan mengincar konsumen atau pembeli akhir. Dengan begitu, persebarannya pun tak akan terpusat pada satu titik keramain, tetapi menyebar ke hampir seluruh pelosok suatu daerah. Maka, tidak perlu heran jika saat ini begitu banyak perusahaan retail sekelas minimarket nan berkembang dan memenuhi tiap pelosok daerah layaknya pertumbuhan jamur di musim hujan.

Satu tujuan niscaya nan ingin diraih perusahaan retail apapun tentu laba nan maksimal. Alasan inilah nan mendorong pemilik perusahaan retail semacam Yogya Department Store, CircleK, Alfamart, Indomart, Yomart, dan nan lainnya, buat membangun dan membuka cabang sebanyak-banyaknya guna mengeruk seluruh uang dari konsumen akhir tadi.



Srategi Penjualan

Meskipun teori Darwin sudah tak diakui lagi dalam global pendidikan, dalam global retail, sepertinya teori ini masih sangat dipertahankan. Siapa nan kuat, dialah nan bertahan. Kuat di sini bukan hanya bergantung pada kapital (meski tidak bisa dipungkiri bahwa kapital ialah kekuatan primer bagi para retailler), melainkan pada taktik penjualan.

Strategi penjualan ialah suatu cara atau program nan dijalankan perusahaan retail buat menarik dan mengikat konsumen sebanyak-banyaknya agar loyal pada perusahaan miliknya. Beragamnya jenis perusahaan retail, tentu mengharuskan setiap perusahaan memiliki taktik sendiri buat memuaskan pelayanan terhadap konsumen akhirnya itu.

Setidaknya, terdapat dua cara krusial nan dapat dijalankan perusahaan retail buat mencapai kesuksesannya, yakni sebagai berikut.



1. Pelayanan Terbaik

Pelayanan terbaik tentu saja bukan hanya terbatas pada pelayanan nan diberikan karyawan mini market sebagai ujung tombak perusahaan, melainkan terhadap beberapa aspek krusial lainnya, semisal persaingan harga, kenyamanan selama transaksi dan nan paling primer ialah kelengkapan barang kebutuhan konsumen.

Pelayanan nan baik juga tak hanya ditentukan dari bagusnya mutu atau kualitas produk nan anda jual belikan. Pelayanan nan justru sangat diperhatikan oleh pelanggan ialah bagaimana cara Anda atau karyawan Anda memperlakukan mereka dengan ramah, jujur, dan bertingkah laku baik.

Hal tersebut akan jauh lebih memikat hati para pelanggan dibandingkan dengan kualitas barang nan baik, namun tak disertai dengan kualitas pelayanan konsumen nan memuaskan. Oleh karena itu, dibutuhkan brifing serta training nan tepat bagi para pekerja agar dapat bekerja sinkron dengan mekanisme nan semestinya dilakukan pada konsumen.



2. Kegiatan Promosi

Sudah bukan hal nan aneh jika tiap perusahaan retail memiliki beberapa kegiatan promosi terkait penjualan di perusahaannya. Promo di sini dapat berupa penurunan harga barang suatu produk nan dilakukan secara periodik dan kontinyu atau kegiatan konsumen gathering bagi siapa saja konsumen nan loyal.

Memang masih banyak sekali cara nan dapat dilakukan oleh setiap perusahaan retail buat menarik minat dan mengikat konsumen serta menjadikannya sebagai konsumen loyal. Namun, dua cara nan baru saja dibahas ialah taktik penjualan paling memungkinkan dilakukan dan berpotensi meraih untung maksimal guna mencapai kesuksesan perusahaan.

Dengan kegiatan promosi, tentu saja hal itu juga akan meningkatkan minat para pembeli buat datang ke loka usaha Anda. Berbagai diskon juga dapat diberikan kepada pelanggan buat datang sebagai konsumen.



Manajemen Risiko

Mungkin sebagian dari Anda bertanya tanya, apa nan dimaksud dengan manajemen risiko. Manajemen risiko ialah satu di antara beberapa hal krusial nan mesti dimiliki oleh para pebisnis. Hal ini juga bermanfaat buat kestabilan arus kas.

Manajemen risiko ini tentu saja kemampuan kita dalam mengorganisasi berbagai risiko nan mungkin datang saat usaha dijalankan, yakni meliputi risiko finansial, risiko strategis, risiko operasional, dan risiko bahaya. Dengan melakukan berbagai hal, maka kemungkinan jelek atau risiko tersebut dapat diatasi.

Berikut ialah langkah-langkah nan dapat dilakukan buat mengurangi munculnya berbagai risiko nan merugikan usaha Anda sebagai pebisnis muda.

  1. Lakukanlah analisis awal secara mendalam dengan mengenali pasar nan akan Anda layani, terutama bagaimana selera konsumen serta hal apa nan diharapkan oleh konsumen. Selain itu, kenali juga saingan nan akan muncul di pasar Anda tersebut.
  2. Jangan lakukan pengucuran dana secara langsung. Lakukan secara bertahap, sinkron dengan kebutuhan sehingga bisa terperinci dan bisa diatur dengan baik dan lebih terencana.
  3. Carilah berbagai cara kreatif nan dapat dilakukan dalam pendanaan. Sebagai contoh, jika Anda mengontrak sebuah loka buat usaha, jangan langsung mengambil waktu nan panjang dalam surat kontrak.


Membaca Keinginan Pelanggan

Hal nan juga krusial buat dilihat ialah bagaimana pelanggan melihat usaha nan Anda jalankan. Hal tersebut tentu saja dilakukan buat melihat gambaran seperti apa nan ditangkap oleh para pelanggan, serta bagaimana membangun dan mempertahankan gambaran nan baik di mata pelanggan.

Sebagus apapun konsep penjualan nan Anda lakukan, tak akan begitu saja dihargai oleh para pelanggan. Dapat saja, pelanggan tak melihat hal tersebut dalam menilai gambaran nan diterapkan mereka pada usaha Anda.

Bacalah keinginan pelanggan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, Anda dapat melakukan pengecekan langsung saat ada pelanggan di tempat, atau dengan melihat seberapa banyak orang nan merasa puas dengan pelayanan nan diberikan oleh usaha Anda.

Oleh karena itu, bangunlah rekanan nan baik dengan pelanggan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan pelayanan nan terbaik pada pelanggan, seperti pelayanan nan jujur, ramah, dan memberikan pelayanan nan diminta oleh para pelanggan.

Beberapa hal nan dapat dilakukan buat membangun interaksi nan baik dengan konsumen dan masyarakat sekitar loka usaha ialah sebagai berikut.

  1. Tentukan siklus membeli dari pelanggan Anda dan pikirkan sebuah planning buat merespon atau membalasnya.
  2. Buatlah sebuah costumer relationship plan.
  3. Tanyakan juga pada pelanggan mengenai pelayanan bagaimana nan telah Anda berikan.