Monumen Kapal Selam Indonesia
Daftar terbaru kapal selam Indonesia yang dimiliki oleh TNI Angkatan Bahari Indonesia nan akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Kapal selam digunakan buat menjaga perairan Indonesia. Semua kapal perang nan dimiliki oleh TNI AL Indonesia diberi singkatan KRI, yakni Kapal Perang Republik Indonesia. TNI AL memiliki sejumlah 148 kapal perang, dengan di antaranya terdapat kapal selam dengan berbagai kelas dan jenis.
Kapal Selam Indonesia nan Sedang Beroperasi
Daftar kalam selam Indonesia nan sedang beroperasi ialah kapal selam kelas cakra nan terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
KRI Cakra (401)
KRI Cakra (401) merupakan kapal pertama dalam jenis kapal selam Indonesia kelas Cakra dan kapal ini ialah kapal kedua di mana nama Cakra disandang olehnya dalam jajaran TNI AL. Kapal pertama ialah KRI Tjakra dengan ejaan lama merupakan salah satu dari 12 kapal selam protesis Rusia dengan kelas cakra (atau di Rusia disebut sebagai Kapal Selam Kelas Whiskey) nan di-scrap di tahun 1970-an.
Pada tahun 1981, kapal cakra dibuat di Howaldtswerke, Kiel, Jerman. KRI Cakra merupakan kapal selam dengan tipe 209/1300 nan juga banyak digunakan oleh angkatan bahari sedunia, mempunyai motto 'Tabah Sampai Akhir'. KRI Cakra juga ialah armada pemukul TNI AL.
Selain KRI Cakra, kapal selam lain dalam kelas cakra ialah KRI Nanggala (402). Kedua kapal selam ini telah dipesan pada tahun 1977 dan pada tahun 1981 dan sama-sama dibuat di Jerman Barat mulai bertugas buat beroperasi bersama dengan KRI Nanggala (402). Nama KRI Cakra diambil dari persenjataan perwayangan.
Penggambaran Sistem KRI Cakra
Tenaga kapal KRI Cakra digerakkan oleh motor listrik Siemens nan disalurkan langsung tanpa gear pengurang putaran dan motor listrik ini berjenis low-speed, melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal. 5000 shp ialah total daya nan dikirim oleh kapal ini, tenaga motor-motor listrik kapal selam milik Indonesia ini diperoleh dari baterai-baterai besar nan total beratnya 25% dari total berat kapal.
Baterai terbuat dari Varta yakni low power dan Hagen, yakni high power.Ada 4 buah mesin diesel MTU jenis supercharged bertindak sebagai generator nan mengisi baterai-baterai ini. Senjata kapal selam milik Indonesia ini terdiri dari 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung diincar oleh periskop protesis Zeiss diletakkan di samping snorkel protesis Maschinenbau Gabler.
Berat selam kapal selam Indonesia KRI Cakra ialah 1,395 ton dan memiliki dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Tenaga sebesar 4,600 shp berasal dari mesin diesel elektrik, 4 diesel dan 1 shaft dan sanggup menggerakkan kapal dengan kecepatan 21,5 knot, kemudian diawaki oleh 34 pelaut.Kapal selam KRI Cakra memiliki sonar jenis CSU-3-2 suite. Pemugaran dan peningkatan kapal selam KRI Cakra berada di galangan kapal Daewoo, Korea Selatan.
KRI Nanggala (402)
Kapal Selam KRI Nanggala (402) ini juga milik Indonesia dengan jenis Cakra Kapal ini ialah kapal nan kedua buat menyandang nama nanggala dalam persenjataan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Bahari dengan motto "Tabah sampai Akhir" nan termasuk armada pemukul TNI AL.
Sejarah Pembangunan
Kapal Nanggala (402) dibuat oleh Howaldtswerke, di Kiel, Jerman Barat, pada tahun 1981. Kapal selam Indonesia bernama Kapal Nanggala ini merupakan kapal selam tipe 209/1300 nan juga banyak digunakan oleh angkatan bahari sedunia.
KRI Nanggala 402 nan pertama ialah protesis Rusia tahun 1952 dengan kelas Whiskey Class, di-scrap pada tahun 1970 dan pernah terlibat dalam penugasan nan diberikan oleh negara dalam rangka perebutan Irian Barat supaya kembali ke pangkuan NKRI.
Saat itu Komodor Bahari Manambai Abdulkadir mengomandani kapal selam Indonesia KRI Nanggala 402 tersebut juga pada Operasi Mandala (Trikora) beliau juga ditugasi menjadi Komandan Komando Gugus Kapal Selam. Manambai Abdulkadir mencapai puncak karir sebagai Deputy Kepala Staf TNI Angkatan Bahari (DEKASAL) dengan pangkat Laksamana Madya TNI di TNI Angkatan Laut. Pada tahun 1974-1978, beliau ditugaskan menjadi Duta Besar Berkuasa Penuh Pemerintah Indonesia buat Tanzania.
Nama KRI Nanggala berasal dari nama pewayangan Nanggala. Tenaga kapal selam Indonesia KRI Nanggala digerakkan oleh mesin nan sama nan digunakan oleh KRI Cakra (401), memiliki berat selam 1,395 ton dan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Tenaga sebesar 4,600 shp dihasilkan oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft dan mampu menggerakkan kapal dengan kecepatan 21,5 knot.
Pada tahun 2002, KRI Naggala terlibat dalam latihan gabungan dengan TNI AL-US Navy, CARAT-8/02, 27 Mei - 3 Juni 2002. CARAT atau dipanjang menjadi Coorperation Afloat Readiness and Training ialah bentuk donasi latihan militer nan dilakukan Amerika Perkumpulan dengan negara sahabat Asia Tenggara.
Latihan CARAT ini mengambil lokasi di Situbondo, perairan Bahari Jawa dan Selat Bali. Pada 8 April sampai 2 Mei 2004, Kapal Nanggala (402) dalam latihan Operasi Bahari Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudra Hindia, sukses menenggalamkan KRI Rakata, yaitu sebuah kapal tunda Samudra dengan torpode SUT, kapal ini protesis tahun 1942.
Kapal Selam Indonesia dalam Termin Pemesanan
Indonesia akan memesan tiga kapal selam lagi buat memperkuat armada TNI Angkatan Laut. Saat ini TNI AL memiliki dua kapal selam saja. Kementerian Pertahanan telah melakukan pemesanan kapal selam dari Korea Selatan. Kapal selam protesis Korea Selatan ini diperkirakan pada tahun 2015 akan masuk jajaran angkatan bahari TNI Indonesia.
Kepala Staf Angkatan Bahari Laksamana TNI Soeparno mengatakan bahwa kapal selam berikutnya setelah kapal selam Indonesia nan dipesan dari Korea Selatan akan hadir di tahun berikutnya setelah 2015. Untuk kapal selam ketiga diharapkan Korea Selatan akan bekerja sama dengan Indonesia dan pembuatannya akan dilaksanakan di Indonesia.
Selain itu, diharapkan dengan adanya kapal selam Indonesia nan sedang dipesan ini, daya tempur dan daya cegah TNI Angkatan Bahari akan semakin kuat dan meningkatkan kualitas alat primer sistem senjata primer disingkat menjadi alutsista.
Selain itu, dalam pengadaan alutsista, akan dikembangkan juga produk dalam negeri buat pembuatan kapal perang taktis dengan ukura 40 meter sampai 70 meter nan dilakukan oleh TNI AL. Teknologi dan sistem persenjataannya juga modern dan TNI AL berencana buat membuat kapal setingkat fregat.
Monumen Kapal Selam Indonesia
Selain kapal selam nan masih beroperasi dan masih dalam termin pemesanan, ternyata Indonesia juga memiliki monumen kapal selam nan disingkat menjadi "Monkasel", terdapat museum kapal selam Indonesia Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya.
Monumen ini berada di pusat kota. Monumen ini ialah kapal selam KRI Pasopati 410 protesis Uni Soviet tahun 1952 dan menjadi armada Angkatan Bahari Republik Indonesia. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam membebaskan Irian Barat dari kependudukan Belanda pada peristiwa Pertempuran Bahari Aru.
Kapal selam ini pun dijadikan monumen dan dibawa ke darat buat memperingati keberanian pahlawan Indonesia. Letak monumen ini berada di Jalan Pemuda tepat di sebelah Plasa Surabaya. Selain bisa melihat monumen kapal selam KRI Paropati 410, kita juga bisa menyaksikan pemutaran film tentang proses peperangan nan terjadi di Bahari Aru.
Jika mengunjungi loka bersejarah ini, kita juga akan bersama pemandu lokal. Ada cerita unik dalam pembuatan monumen kapal selam ini, mantan KKM KRI Pasopati 410 Pak Drajat Budiyanto bermimpi kapal ini dibawa melayari Kali Mas dan ternyata menjadi kenyataan.
Beliau pun ditugaskan memajang kapal selam Indonesia dengan nama KRI Pasopati tersebut di samping Plaza Surabaya dengan cara memotong beberapa bagian kapal selam, mengangkut ke darat, dan merangkai kembali menjadi kapal selam utuh. Inilah beberapa kisah dari keberadaan kapal selam Indonesia nan harus kita ketahui bersama. Semoga bermanfaat.