American Porn sebagai Ladang Emas
Sebagai negara bebas, pornografi berkembang luas di Amerika Serikat; terutama seiring dengan datangnya era globalisasi dan semakin majunya bidang teknologi informasi dan komunikasi. Namun, American porn alias pornografi Amerika ini bukannya tanpa kontroversi. Pornografi di negara tersebut sudah berkali-kali dipermasalahkan, dilarang, dikecam, bahkan disensor. Akan tetapi pornografi Amerika itu seakan tidak pernah mati; terus menjamur dalam berbagai bentuk.
Meski sudah banyak gerakan dilakukan buat menghentikan pornografi di sana, tidak bisa dipungkiri bahwa pornografi turut menggenjot perekonomian Amerika Serikat. Pasalnya, pornografi di negara itu merupakan sebuah bidang bisnis nan besar dan menjanjikan, dengan total penjualan sekitar 2 – 13 miliar dolar AS per tahun.
Perkembangan American Porn
Berkembangnya bisnis pornografi di negeri Paman Sam membuat banyak sejarawan dan sosiolog berlomba-lomba meneliti sejarah dan perkembangan pornografi Amerika ini. Pasalnya, banyak orang penasaran, bagaimana mungkin seksualitas nan dahulu dianggap sangat tabu dapat menjadi sangat terbuka seperti sekarang; bahkan dijadikan huma bisnis nan menjanjikan?
Terbukanya gerbang pornografi di Amerika Perkumpulan dimulai pada tahun 1910-an, tepatnya ketika Perang Global I usai. Norma-norma sosial terkait konduite seksual melonggar dan perempuan mendapatkan kebebasan buat bersikap dan berpakaian sinkron keinginan mereka. Pergaulan antar-gender menjadi lebih bebas. Pornografi mulai muncul dalam bentuk film nan diputar di bioskop saat tengah malam atau dijual diam-diam buat diputar di rumah menggunakan proyektor.
Baru pada tahun 1920-an film-film porno disensor dan dibatasi penjualannya. Namun, seiring dengan terjadinya Great Depression di tahun 1930-an, banyak orang berusaha mencari sesuap nasi dengan cara apa pun. Membuat film-film nan mengandung unsur pornografi, kekerasan, dan tindakan rasis ialah salah satu cara mendapatkan uang di era kesulitan ekonomi itu.
Perkembangan besar pornografi Amerika Perkumpulan terjadi pada tahun 1950-an, ketika majalah pornografi dijual secara besar-besaran dan terbuka. Foto-foto perempuan bertelanjang dada ialah tren saat itu. Seiring dengan itu, film porno pun menjadi semakin banyak dan semakin tak dianggap tabu. Hal ini tentu mengakibatkan kenyataan negatif di masyarakat sebab semakin menjamurnya perselingkuhan, pelacuran, dan tindak aborsi. Majalah Playboy lahir di era ini, dengan Marilyn Monroe sebagai bintang utamanya.
Tahun 1960-an dianggap sebagai era keemasan pornografi Amerika Serikat. Ini sebab majalah dan film-film porno tidak hanya menyajikan perempuan bertelanjang dada, tetapi lebih dari itu. Erotisme menguasai media massa sehingga pemerintah mulai memberlakukan rating terhadapnya. Tahun 1970-an jauh lebih parah. Era itu dikenal sebagai era eksperimen seksual. Banyak defleksi seksual (yang sebelumnya dianggap tabu) dilakukan di film-film, dan istilah-istilah ‘kotor’ mulai bermunculan.
Perkembangan teknologi di tahun 1980-an berperan besar dalam pornografi di AS. Saat itu orang sudah dapat membeli video porno buat ditonton dengan santai di rumahnya sendiri. Bahkan di tahun 1984 diadakan AVN Awards, sebuah ajang penghargaan buat film porno; semacam Oscar-nya film porno. Di era ini pula pemerintah mulai meneliti imbas jelek pornografi.
Tahun 1990-an nan merupakan akhir abad ke-20 ialah tahun kemunculan internet buat umum. Tentu hal ini tak disia-siakan oleh penggiat pornografi. Pornografi pun merambah internet secara lebih bebas dan terbuka. Hasilnya, dapat kita lihat seberapa banyak bertebaran situs pornografi di global maya saat ini; nan sudah diprakarsai sejak tahun 1990-an di negeri Paman Sam itu.
Legalitas American Porn dan Gerakan Anti Pornografi
Di taraf pemerintah pusat AS, pornografi bukanlah sesuatu nan ilegal. Namun, setiap negara bagian memiliki kebijakan masing-masing. Pornografi semenjak dahulu berada di area abu-abu nan sering kali menimbulkan perdebatan, terutama terkait perbedaannya dengan erotisme dalam karya seni (lukisan, patung, fotografi, film, dan sebagainya). Oleh sebab itu, tak ada pernyataan nan jelas tentang legalitas pornografi di sana. Akan tetapi, semua pihak menyetujui bahwa pornografi anak ialah hal nan salah dan kriminal.
Meski demikian, gerakan anti pornografi di Amerika Perkumpulan tidak pernah berhenti berusaha meyakinkan masyarakat buat tak mengakses pornografi; apalagi memproduksinya. Gerakan anti pornografi mulai muncul sejak tahun 1970-an, dengan sebutan “ Sex War ”. Gerakan ini diprakarsai oleh mereka nan risi melihat semakin banyaknya kasus perselingkuhan, permerkosaan, dan aborsi. Gerakan anti pornografi juga digaungkan oleh para penggiat feminisme. Pasalnya, pornografi dianggap melecehkan perempuan, menempatkannya sebagai objek seksual, bahkan menyakitinya.
Pada 2005 lalu, pemerintah Amerika Perkumpulan mengeluarkan kebijakan tegas mengenai American Porn. Kebijakan tersebut dibuat buat mengkriminalisasi mereka nan menyebarkan pornografi hardcore, dan konten-konten cabul lainnya. Para pembuat dan pendistribusi film maupun foto porno menjadi target kebijakan ini.
American Porn sebagai Ladang Emas
Perkembangan industri pornografi di Amerika Perkumpulan tak terlepas dari pencerahan para produsennya bahwa ini ialah bisnis nan menguntungkan. Di tahun 1975 saja pendapatan dari pornografi diperkirakan sebesar 5 – 10 juta Dolar AS. Jumlah tersebut terus meningkat seiring dengan semakin didobraknya tabu nan dahulu dijaga dengan baik oleh masyarakat. Dahulu, majalah dan film ialah ladang emas terbesar dalam global pornografi Amerika Serikat. Namun kini keduanya dikalahkan oleh internet.
Internet merupakan sumber pornografi nan ideal, sebab mudah diakses oleh siapa pun. Kini siapa pun di belahan global mana pun dapat mengakses situs-situs American porn dengan mudah. Bagi para produsen video dan foto pornografi pun internet ialah solusi. Penyebaran konten dapat menjadi lebih ‘gila-gilaan’ dan sponsor dapat dengan mudah didapatkan. Belum lagi, tak sedikit orang nan rela membayar keanggotaan situs porno buat dapat mengakses semua video dan gambar cabul di dalamnya. Hal ini tentu merupakan hal nan memilukan, sebab tidak ada nan tahu usia pengakses situs porno tersebut. Anak-anak menjadi korban rentannya pornografi di global maya.
Hal tersebut ternyata menjadi peluang bagi para pakar teknologi informasi dan komunikasi. Mereka menciptakan majemuk alat dan pelaksanaan parental control bagi para orang tua nan ingin melindungi anak-anaknya dari pornografi.
Berbagai Bentuk Akses American Porn
Pornografi asal Amerika Perkumpulan ini dapat diakses melalui berbagai media, mulai dari media cetak, film, internet, buku komik, hingga video games. Berikut ialah informasi lengkapnya.
1. Media Cetak
Majalah dewasa asal Amerika kini sudah mendunia, dengan Playboy sebagai pionirnya. Majalah-majalah lain mulai bermunculan, dengan konten nan lebih eksplisit lagi. Majalah-majalah seperti ini dijual dengan terbungkus kertas sehingga sampulnya pun tidak tampak. Ini buat menghindari terlihatnya konten seksual nan tak pantas dilihat oleh anak di bawah umur. Model-model nan banyak digunakan buat majalah tersebut biasanya perempuan berusia 18 – 23 tahun dengan tubuh molek.
2. Film
Kebanyakan American Porn kini dibuat dalam bentuk film dan diunggah ke internet. Film-film porno ini banyak jenisnya, mulai dari heteroseksual hingga homoseksual. Film porno pertama di Amerika Perkumpulan mencakup Wonders of the Unseen World (diproduksi pada tahun 1927), Goodyear (1950-an), dan Deep Throat (1972). Salah satu produsen film porno nan paling terkenal di tahun 1970-an ialah Reuben Sturman. Kini, Amerika Perkumpulan menyandang predikat sebagai negara nan paling banyak memproduksi film porno.
3. Internet
Internet tidak hanya menyajikan film-film porno Amerika Serikat, tetapi juga gambar dan foto-foto cabulnya. Pornografi via internet di Amerika Perkumpulan dianggap legal, selama tak diakses oleh anak di bawah umur dan tak mempekerjakan anak di bawah umur sebagai bintangnya. Internet ialah sumber pemasukan terbesar pornografi Amerika.
4. Video Games dan Buku Komik
Pornografi Amerika juga ada dalam bentuk video games dan buku komik spesifik dewasa. Playboy ialah salah satu produsen video games dewasa nan cukup terkenal. Adapun buku komik dewasa tak terlalu banyak, justru Amerika mengimpor dan menerjemahkan buku-buku komik dewasa dari Jepang.
Demikianlah informasi seputar American porn. Semoga pembaca dapat menyikapi hal ini dengan bijak.