Dr. Nurul Taufiqur Rochman

Dr. Nurul Taufiqur Rochman

Berbicara tentang perkembangan teknologi di Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran para tokoh nan mendedikasikan hidupnya buat kemajuan teknologi. Berikut ini akan disajikan secara singkat profil atau pandangan tentang perkembangan teknologi di Indonesia dari para tokoh nan memiliki peran krusial untok kemajuan teknologi nan diambil secara acak.



Prof. DR. Ing. Burhanuddin Jusuf Habibie

Beliau ialah mantan Presiden RI nan ke-3. Sampai saat itu Beliau ialah ikon dari teknologi di Indonesia. Beliau juga mendapat gelar sebagai Bapak Teknologi Indonesia.

Dalam salah satu pidatonya, Pak Habibie menilai terjadi kemunduran dalam bidang teknologi baik sisi riset ataupun pengembangannya. Berbagai proyek prestisius nan dulu Beliau rintis seperti produk pesawat terbang, kereta api, kapal bahari telah mengalami kemandegan bahkan saat ini sedang dalam proses penutupan.

Lebih lanjut Beliau menegaskan bahwa industri dirgantara, industri mesin, kapal, kereta, industri senjata, dan lain sebagainya sekarang tak mendapatkan perhatian nan besar seperti dulu.

Tidak heran jika sebab kondisi ini banyak orang pintar nan lari ke luar negeri buat bekerja di negara lain. Lebih tragis lagi, wahana buat pengembangan sumber daya manusia nan ada di industri, puspiptek, perguruan tinggi, dan di loka lain dialihkan ke bidang lain atau bahkan dihentikan pengelolaannya.

Dampak dari kondisi ini ialah Indonesia tak mampu memproduksi sendiri kebutuhan akan perangkat teknologinya dan sebagai jalan akhir dipilihlah produk impor nan saat ini membanjiri Indonesia.



DR. Warsito Purwo Taruno

Beliau ini dikenal publik sebagai seorang penemu rompi partikular pakar tomografi. Di awal-mula karirnya sebagai peneliti, Beliau banyak berkecimpung di Jepang. Di negeri itu namanya cukup dikenal sebagai peneliti nan disegani. Selain sebagai peneliti, Beliau juga menjalani profesi sebagai dosen. Hayati berkecukupan Beliau dapatkan di sana. Tapi Beliau merasa terpanggil buat melakukan riset di tanah air.

Begitu pulang ke Indonesia, beliau langsung merintis pendirian Ctech Labs ( Center for Tomography Research Laboratory ) Edwar Technology memfokuskan pada proyek teknologi penemuan. Meski hanya berkantor di sebuah ruko kecil di daerah Tangerang, tapi Beliau sudah sukses membuat berbagai peralatan nan kini menjadi incaran banyak pihak, termasuk dari luar negeri.

Saat ini Doktor Warsito bersama timnya sedang mengembangkan inovasi alat nan digunakan buat membasmi sel kanker otak dan kanker payudara. Alat itu berupa teknologi pemindai atau tomografi



Dr. Nurul Taufiqur Rochman

Dr. Nurul Taufiqur Rochman saat ini berkecimpung di Forum Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI nan dijalaninya sejak tahun 1989. Beliau ialah salah satu teknokrat di Indonesia nan pernah mendapatkan kesempatan dapat belajar ke luar negeri yakni Jepang atas beasiswa nan digagas oleh Pak Habibie yakni Science and Technology Man Power Development Program.

Selama ini Beliau sudah mematenkan 11 karyanya dan salah satunya sejak tahun 2003 telah diterapkan di Perusahaan Kyusu Jepang. Setelah lulus dari Universitas Kagoshima, Jepang buat 3 tingkatan yakni S1, S2, dan S3 dengan menekuni program Material dan Rekayasa Produksi, selanjutnya Beliau bekerja di bagian R&D pada sebuah perusahaan Jepang.

Selain itu Beliau juga menerbitkan makalahnya dalam berbagai jurnal internasional berjumlah lebih dari 60 publikasi dan jurnal nasional sekitar 160 buah.

Atas dedikasinya di bidang teknologi Doktor Nurul ini diganjar berbagai penghargaan, antara lain:

  1. Hakeyama Award sebagai Mahasiswa Terbaik
  1. Sankei Award sebagai peneliti terbaik dari pada tahun 1995
  1. Begitu pulang ke Indonesia Beliau mendapat pernghargaan dari LIPI sebagai Peneliti Muda Terbaik pada tahun 2004
  1. Sebuah penghargaan dari Persatuan Insinyur Indonesia (Adhidarma Profesi) di tahun 2005
  1. Penghargaan dari Majalah SWA sebagai The Best Innovation and Idea Award
  1. Menjadi wakil Indonesia di lembaga rendezvous Pemenang Nobel pada 2005 di Lindau Jerman
  1. Memperoleh perhargaan ITSF-Science and Technology Award pada Tahun 2009 sebagai Outstanding Scientist dari Industri Toray Indonesia
  1. Mendapat penghargaan Ganesha Widya Adiutama dari ITB
  1. Menerima Habibie Award pada November 2009 dalam bidang Ilmu Rekayasa
  1. Sejak 2005, Beliau menjadi ketua Masyarakat Nano Indonesia.


Prof. Dr. Khoirul Anwar

Beliau lahir di Kediri pada 34 tahun nan lalu dan dikenal sebagai ilmuwan nan memegang hak paten teknologi 4G berbasis OFDM. Beliau ialah alumni ITB pada tahun 2000 dan kemudian melanjutkan jenjang master dan doktor di Jepang.

Sewaktu mengerjakan proyek nan akhirnya melecutkan namanya di global sains dan teknologi nusantara bahkan dunia, Beliau melakukannya bersama dengan salah seorang profesor loka Beliau bekerja. Metode nan dirancang oleh Doktor Khoirul ini dapat diaplikasikan pada semua sistem telekomunikasi baik nan 2G, 3G, dan cocok jika diterapkan pada sistem 4G. Hal ini sebab sistem 4G membutuhkan kinerja nan cukup tinggi dengan taraf kompleksitas nan rendah.

OFDM dapat diaplikasikan Indonesia, terlebih lagi di kota besar nan memiliki banyak gedung bertingkat dan selain itu juga dapat diterapkan di wilayah pegunungan. Ini sebab gelombang nan ditransmisikan di daerah ini mengalami delay dan juga pantulan nan lebih panjang. Hasil temuan itu kini telah dipatenkan dan dipergunakan oleh sebuah perusahaan elektronik nan cukup besar dari Jepang.



Dr. Herawati Sudoyo

Ternyata penduduk Madagaskar, Afrika, dan juga penduduk Indonesia memiliki tali sejarah nan sama. Berdasarkan penelitian dari Dr. Herawati Sudibyo diketahui jika nenek moyangnya orang Madagaskar berasal dari Indonesia.

Selain itu, ketika kasus bom bunuh diri pada tahun 2004 nan terjadi di depan kedutaan besar Australia nan menewaskan 10 orang dan mencedarai 180 orang, sosok Herawati ini menjadi salah satu orang krusial nan mengurai teka-teki tentang siapa nan melakukan tindakan keji ini.

Pada waktu itu buat menemukan sosok pelaku dibalik peristiwa ini sangatlah sulit mengingat mobil nan digunakan pelaku kondisinya hancur total dan tak ada satupun bagian tubuh nan dapat diidentifikasi dengan menggunakan metode biasa atau konvensional nan biasanya menggunakan profil gigi, sidik jari, dan karakter wajah.

Di tengah jalan buntu ini, dari pengembangan berbagai metode nan dirasa tepat buat dilakukan, terdapat dua kemungkinan nan dapat diterapkan, yakni:

  1. Identifikasi DNA atau deoxyribonucleic acid. DNA ini mengndung informasi nan berasal dari orangtua yakni bapak dan ibu.
  1. Metode kedua nan dapat ditempuh ialah dengan mengembangkan metode pengumpulan potongan atau serpihan tubuh dengan menggunakan prediksi trajektori posisi tubuh pelaku ditemukan dan juga titik loka bom meledak. Inti dari metode kedua ini ialah adanya hipotesis bahwa potongan tubuh dari si pelaku akan terlontar lebih jauh daripada potongan tubuh korban sebab posisi pelaku lebih dekat dengan bom nan meledak.

Kedua metode ini digabungkan dan hasilnya teori nan dikembangkan oleh Dr. Herawati bersama dengan tim dari Polri ternyata dapat mengidentifikasi pelaku. Dalam waktu nan nisbi singkat, kurang dari dua minggu, identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri sudah dapat diketahui hasilnya. Kemudian muncul pertanyaan, siapakah Dr. Herawati Sudibyo ini?

Beliau ialah ilmuwan nan lahir di Kediri pada tahun 1951. Dr. Hera merupakan alumni dari Universitas Indonesia dan saat ini dikenal sebagai peletak dasar metode inspeksi DNA forensik sebagai cara buat mengidentifikasi pelaku peledakan bom. Berbagai penghargaan atas sepak terjangnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini telah Beliau terima, antara lain Habibie Award pada tahun 2008

Demikian tulisan singkat mengenai profil dari beberapa sosok krusial di balik perkembangan teknologi di Indonesia. Semoga bermanfaat.[]