Filsafat Komunikasi Bisnis
Apa interaksi facebook dengan filsafat komunikasi ? Facebook berhubungan erat dengan filsafat komunikasi sebab di dalam facebook juga terjadi komunikasi. Berikut klarifikasi lebih lengkap tentang facebook dan landasan filsafat komunikasi.
Dunia facebook, itulah zaman kita sekarang. Ada semacam ketidak-bisa lepasan antara masyarakat dengan situs jejaring sosial tersebut. Bahkan seseorang tak merasa eksis jika dia tak bergabung dengan teman-temannya di facebook, atau merasa tak eksis jika statusnya tak ada nan mengomentari. Maka semua berlomba-lomba buat menambah teman di jaringan global maya.
Ada nan unik dalam kisah zaman facebook ini. Seorang pria dan wanita bekerja satu kantor dengan begitu akrabnya berhubungan melalui facebook. Mereka saling bercanda, saling mengomentari status, intim layaknya sahabat dekat.
Namun, ketika mereka berjumpa secara langusung ( face to face ) suasananya jauh berbeda. Mereka seperti orang nan baru kenal, kaku, tidak ada kedekatan nan terpancar di antara keduanya.
Sebetulnya dalam face to face tak ada jeda ruang dan waktu nan memisahkan interaksi komunikasi. Jeda lebih banyak dalam interaksi melalui facebook. Bahkan terkadang, facebook dapat menghilangkan ruh dan emosional versus komunikasi sebab nan Anda lihat hanyalah sebuah gambar (foto teman, sahabat, atau keluarga).
Kasus antara pria dan wanita di atas ialah sekelumit kisah di mana dengan teknologi interaksi komunikasi dapat dimanipulasi. Proses pemanipulasian ini berjalan secara alamiah dalam ruang nan disebut global maya. Global maya dapat kita artikan sebagai global di mana identitas-identitas manusia menjadi hilang dan ini sebab pemisahan global tersebut dari global ril nan kita tempati.
Di satu sisi, sebab global maya ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, maka perubahan sikap kita terhadap global maya menjadi tidak terhindarkan. Kita sering menganggap global maya itu sebagai global ril, global nan lebih enjoy , bahkan memaksa kita buat aktif di dalamnya. Global maya ini ialah global pelarian. Setiap orang bisa menjadi siapapun nan mereka inginkan.
Filsafat Komunikasi - Artificial Life sebagai Landasan Filosofis
Kehidupan protesis atau artificial life biasanya kita temui dalam film-film bertemakan fiksi ilmiah, seperti Terminator , Transformer , atau The Matrix . Facebook pun tidak lain hanya sebuah kehidupan buatan.
Ciri dari artificial life yaitu, pertama, ia merupakan sebuah global hiperrealitas. Artinya apa-apa nan sekarang dianggap tak mungkin tercipta, bisa dimunculkan dalam global protesis tersebut. Khayalan biasanya menjadi peran dalam proses tersebut, dan simulasi menjadi tindakan nan dijalankan. Kehidupan protesis oleh sebagain orang dirasa lebih ril daripada global ril itu sendiri. Itulah sebabnya facebook dianggap sebagai hiperrealitas.
Kedua, ada sebuah manipulasi diri di dalam kehidupan buatan. Setiap orang nan tergabung dalam situs jejaring sosial facebook bisa menjadi siapapun nan mereka inginkan. Eksistensi menjadi bias dan tak bisa dikenali.
Martin Heideger mengatakan eksistensi manusia ialah "being in the world" , artinya keberadaan manusia hanya dapat dikenali atau dianggap absah jika ia hadir di global ini. Global nan dimaksuk Heideger tak lain ialah global konkret tanpa manipulasi. Manusia ialah subjek nan menempati, sementara dalam facebook manusia berubah menjadi objek.
Anda dapat menjadi siapapun nan Anda inginkan dalam global facebook. Tidak ada tuntutan atau kewajiban di dalamnya. Kita sering menemukan individu nan berbeda identitasnya ketika dia berada di global konkret dengan ketika dia di global maya.
Bahkan Anda sendiri bisa menulis nama, siapa diri Anda, pekerjaan, atau kesenangan tanpa ada orang nan mengetahuinya. Di sana orang-orang bisa menemukan kesenangan nan tak ia dapatkan di global nyata. Oleh sebab itu, tak heran jika ada orang nan betah berlama-lama duduk di hadapan komputer buat memerankan global buatannya.
Diri kita dalam hubungannya dengan facebook menjadi dua; bukti diri nan hadir di depan komputer (Anda nan mengisi status atau memberi komentar), dan Anda nan ada di layar kaca facebook (gambar). Jadi, dengan siapa sebenarnya Anda berkomunikasi, apakah dengan diri nan pertama atau nan kedua.
Kita mungkin beranggapan bahwa kita berkomunikasi dengan diri nan pertama melalui diri nan kedua. Namun pada dasarnya dalam komunikasi facebook, kita hanya sekadar berkomunikasi dengan diri nan kedua (gambar).
Intensitas nan tinggi melalui komunikasi facebook pada akhirnya akan mengalahkan komunikasi face to face . Menjelang hari raya Idul Fitri atau tahun baru dinding fecebook Anda penuh dengan ucapan selamat. Begitu pula dengan hari ulang tahun Anda, semua selesai dalam dinding facebook. Silaturahmi menjadi tanpa emosional di dalamnya.
Facebook mereduksi diri manusia menjadi sekadar gambar nan tanpa emosional dan historis. Namun tak dipungkiri juga bahwa keberadaan facebook sebagai wahana komunikasi telah menghancurkan dinding ruang dan waktu nan selama ini memisahkan kita semua.
Teknologi memang selalu menyisakan problem jika kita kaji secara lebih filosofis, dalam hal ini khususnya filsafat komunikasi. Kaum moralis tentu akan mengembalikan persoalan itu kepada diri Anda sendiri dengan mengatakan "semua terserah padamu", baik dan buruknya facebook ada di tanganmu.
Filsafat Komunikasi Bisnis
Facebook, bisnis, dan filsafat komunikasi ternyata memiliki interaksi satu sama lain. Facebook bisa dimanfaatkan buat kegiatan bisnis dan dalam berbisnis diperlukan juga filsafat komunikasi atau biasa disebut dengan filsafat komunikasi bisnis. Sebagai sebuah organisasi bisnis, perusahaan tentunya juga melakukan komunikasi dan memiliki filsafat komunikasi nan berbeda dengan nan lain. Komunikasi nan berlangsung di dalam sebuah perusahaan disebut komunikasi bisnis dan di dalamnya ada juga unsur filsafat komunikasi.
Jika dibanding dengan filsafat komunikasi individu, filsafat komunikasi bisnis dianggap lebih rumit dan kompleks. Filsafat komunikasi dalam bidang bisnis bisa berbentuk komunikasi internal, komunikasi eksternal, bersifat formal ataupun informal, serta dapat juga berbentuk verbal ataupun nonverbal. Filsafat komunikasi bisnis, dalam hal ini komunikasi bisnis itu sendiri (lisan dan tertulis), mempunyai ciri sebagai berikut.
- Karakteristik pertama filsafat komunikasi bisnis, yaitu pesan disusun buat para audiens nan memerlukan informasi.
- Karakteristik kedua filsafat komunikasi bisnis, yaitu pesan bisnis disusun dengan cara memperhitungkan waktu dan biaya. Pesan bisnis disampaikan dengan mempertimbangkan taraf kepentingannya. Bisanya, informasi nan begitu krusial memerlukan waktu singkat dan biaya nan mahal.
- Karakteristik ketiga filsafat komunikasi bisnis, yaitu pesan bisnis disusun buat tujuan lebih dari satu.
- Karakteristik keempat filsafat komunikasi bisnis, yaitu meskipun sering terjadi sesuatu nan mengecewakan, pesan bisnis tetap disusun secara baik demi menjaga interaksi kolaborasi nan baik dengan semua pihak, khususnya para pelanggan.
- Karakteristik kelima filsafat komunikasi bisnis, yaitu pesan bisnis selalu mengutamakan nada dan pengaruhnya terhadap audiens. Pilihan kata serta nada di dalam pesan bisnis diperhatikan sebaik mungkin buat mencegah adanya pengaruh negatif terhadap audiens nan akhirnya akan membuat perusahaan rugi.
Filsafat Komunikasi - Komunikasi Bisnis Itu Unik
Filsafat komunikasi dalam komunikasi bisnis itu unik sebab lebih banyak persyaratannya dibandingkan komunikasi nan sering dilakukan bersama keluarga, teman, dan lain-lain. Filsafat komunikasi dalam komunikasi bisnis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya globalisasi bisnis, banyaknya angkatan kerja, majemuk kendala terhadap komunikasi nan berhasil, dan lain sebagainya.