Mengenal Gejala Penyakit Ginjal

Mengenal Gejala Penyakit Ginjal

Tahukah Anda gejala penyakit ginjal ? Pernah merasakan sakit pada area pinggang atau nyeri pada saat buang air kecil? Jika hal tersebut cukup sering dirasakan, jangan abaikan. Dapat jadi itu ialah salah satu gejala penyakit ginjal. Sebagian orang beralasan malas minum air sebab malas harus sering buang air kecil. Sebagian orang bahkan malas atau sengaja menahan buang air kecil dengan berbagai alasan. Idealnya dalam sehari, air seni nan keluar ialah 1-2 liter. Pemahaman nan kurang mengenai hal ini rentan menyebabkan ginjal.

Penting bagi Anda buat tak mengabaikan penyakit nan satu ini. Ginjal ialah organ ekskresi nan memiliki fungsi buat menyaring kotoran, terutama urea dari darah buat dikeluarkan dalam bentuk urin. Jika organ ini rusak, dapat dibayangkan zat-zat berbahaya residu metabolisme nan semestinya dikeluarkan dari tubuh, justru dapat berbalik masuk ke dalam tubuh dan meracuni tubuh.

Pada kebanyakan kasus, penyakit ginjal seringkali terlambat diketahui. Beberapa dia ntaranya malah sudah masuk fase kronis atau sudah parah. Meski begitu, dengan lebih waspada terhadap tanda-tanda nan diberikan oleh tubuh kita, maka hal itu bisa membantu kita melakukan deteksi dini terhadap gejala ginjal.



Mengenal Gejala Penyakit Ginjal

Berikut ini beberapa gejala ginjal nan perlu diermati.



1. Sakit Pinggang

Anda ialah orang nan paling mengenal tubuh sendiri. Bila sering mengalami sakit atau nyeri pinggang nan hebat, maka hal tersebut dapat diindikasikan sebagai gejala sakit ginjal. Sakit pinggang ini terjadi sebab batu ginjal nan terjebak dalam ureter (saluran kecil antara kandung kemih dan ginjal). Frekuensi rasa nyeri ini umumnya meningkat dari sesekali hingga berlanjut lebih lama dan sering. Bahkan pada beberapa kasus, nyeri nan dirasakan membuat penderita tak dapat berdiri tegak atau berjalan.



2. Perubahan Urin

Pada ginjal nan bermasalah, maka penderita akan mengalami frekuensi abnormal ketika buang air kecil. Gejalanya dapat dua, sporadis buang kecil atau malah sangat sering buang air kecil. Untuk nan sporadis buang kecil, biasanya dekat dengan indikasi batu ginjal, yaitu merasa kesulitan atau kesakitan saat buang kecil. Pada alat kelamin pun terasa perih.

Sementara buat nan sering buang air kecil, umumnya urin nan dikeluarkan sedikit dan berwarna kuning pekat atau kuning kemerahan. Pada kasus lain, urin nan dikeluarkan dapat berbusa atau bergelembung bahkan hingga keluar darah ( hematuria ).



3. Cepat Lelah, Mual, Muntah, dan Pusing Hebat

Jika merasa stamina cepat turun meski telah mengonsumsi asupan makanan nan bernutrisi, Anda patut waspada! Dapat jadi hal itu ialah salah satu gejala sakit ginjal. Hal ini terjadi ketika fungsi ginjal terganggu, maka produksi hormon eritopoietin menjadi lebih sedikit. Akibatnya, otak dan otot menjadi cepat lelah sebab kurangnya sel darah merah nan membawa suplai oksigen. Imbas lanjutannya ialah akan mengalami kesulitan berkonsentrasi hingga pusing nan kronis.

Racun nan menumpuk di tubuh sebab terganggungnya fungsi ginjal juga bisa menimbulkan mula, muntah, sakit kepala, hingga penurunan kesadaran. Cairan nan tak dikeluarkan dan menumpuk juga menyebabkan sembab dan sesak napas.



4. Pembengkakan

Untuk penderita sakit ginjal nan sudah parah, gejala ini sering terjadi dan biasa disebut gagal ginjal. Pembengkakan terjadi pada beberapa bagian tubuh seperti kaki, wajah, tangan, dan lainnya. Hal ini dikarenakan cairan menumpuk di dalam tubuh dan tak dapat dikeluarkan. Pembengkakan juga sering disertai dengan rasa gatal nan kronis, ruam kulit, atau alergi dampak penumpukan limbah atau kotoran di dalam tubuh.

Jika mengalami satu atau lebih gejala-gejala di atas, jangan abaikan! Sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter buat bisa melakukan deteksi dini dan pencegahan ke stadium nan lebih kronis.



Pencegahan

Berikut ini beberapa hal nan dapat anda lakukan buat mencegah penyakit ginjal.

  1. Terapkan pola hayati sehat dan olahraga teratur, konsumsi air putih 8 gelas sehari, kurangi minuman bersoda, jangan menahan buang air kecil, menjaga berat badan ideal, tak mengonsumsi rokok dan alkohol.
  1. Kurangi konsumi teh dan kopi sebab oxalat dari teh dan kafein dari kopi bisa menimbulkan batu ginjal.
  1. Tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan, jamu-jamuan, nan dijual bebas di warung, kios, apotik, dan lainnya. Perhatikan peringatan pada bungkusnya serta imbas sampingnya pada ginjal.
  1. Kurangi makanan nan mengandung protein, garam, sodium, dan fosfat nan bisa merangsang pengkristalan urin.
  1. Lakukan general check-up secara rutin. Umumnya, orang malas melakukan inspeksi kesehatan secara rutin khususnya pemerikssan urin dan darah. Padahal inspeksi ini akan melihat adanya masalah pada ginjal nan muncul meskipun tanda dan gejalanya belum nampak atau dirasakan. Yakinlah, biaya nan dikeluarkan buat melakukan deteksi dini melalui inspeksi kesehatan tak ada apa-apanya dibandingkan ketika kita terlambat mengetahui penyakit ginjal tersebut dan harus menanggung biaya pengobatan nan begitu besar.


Jenis Penyakit Ginjal

Berikut ini ialah beberapa jenis penyakit ginjal nan harus diketahui buat pencegahan awal dan deteksi dini.

1. Batu Ginjal

Penyebabnya ialah sedikit mengonsumsi air dan terlalu banyak mengonsumsi garam. Gejala penyakit ini ialah penderita mengalami kesulitan saat buang air kecil dan nyeri pada saluran kemih saat dikeluarkan. Batu ginjal terbentuk sebab pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantung kemih.

2. Albuminuria

Gejalanya ialah pembengkakan berisi cairan. Penyebabnya ialah kerusakan pada bagian glomerulus. Penyakit ini ditandai dengan adanya molekul albumin dan protein lain dalam urin.

3. Oliguria

Penyakit nan disebabkan menurunnya fungsi ginjal sehingga menyebabkan urin nan keluar kurang dari nan seharusnya.

4. Polyuria

Penyebabnya ialah pada medula ginjal. Gejala penyakit ini ialah penderita sering buang air kecil atau melakukan ekskresi dalam periode tertentu.

5. Anuria

Merupakan pertanda dari gagal ginjal. Penyebabnya ialah tak lengkapnya preneral dalam produksi urine. Gejala penyakit ini yaitu tak bisa memproduksi urine lebih dari 100 milimeter dalam 24 jam.

6. Hematuria

Penyakit ini terjadi sebab peradangan pada organ urinaria atau sebab iritasi dampak gesekan batu ginjal. Gejalanya ialah berubahnya rona urin penderita menjadi kuning pekat atau kuning kemerahan sebab bercampur darah.

7. Nefritis

Gejalanya bervariasi mulai dari demam, nanah pada air kemih, dan lainnya nan diakibatkan kerusakan bagian ginjal dampak alergi racun dan kuman. Penyebabnya ialah bakteri .

8. Kanker Ginjal

Kanker ginjal terjadi dampak adanya kerusakan sel nan disebabkan oleh virus, imbas samping obat-obatan, dan lainnya. Gejalanya ialah rasa nyeri pada bagian pinggang.

9. Ginjal Terapung

Gejala penyakit ini ialah rasa sakit dampak terganggunya peredaran darah, tersumbatnya genre seni, atau terkadang tak ada gejala apapun. Penyakit ini ialah keadaan dimana ginjal bisa bergerak sedemikian rupa sehingga bisa diraba melalui dinding perut.

10. Gagal Ginjal

Penyebab gagal ginjal ialah peradangan akut pada glomerulus, kerusakan otot, sistem imun berlebihan, volume darah nan kurang, dehidrasi, dan obat-obatan nan mengganggu genre darah. Semua itu menyebabkan kondisi di mana ginjal tak bisa atau gagal menjalankan fungsinya.

Umumnya dokter akan memberikan obat-obatan dan terapi buat mengobati penyakit ginjal. Inti pengobatan penyakit ginjal ialah buat mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi, dan memperlambat perkembangan penyakit. Untuk penderita diabetes dan hipertensi, maka diperlukan penanganan pada kedua penyakit tersebut sebab penyakit ginjal terjadi dampak komplikasi.

Untuk penderita infeksi saluran kemih/kencing, nan harus dilakukan ialah berkonsultasi dengan dokter buat pengobatan, menjaga jumlah minimum air putih nan harus dikonsumsi setiap harinya, dan jangan pernah menahan buang air kecil. Untuk penderita batu ginjal, maka harus dikeluarkan dengan segera. Pada penderita gagal ginjal kronis, maka tak ada pilihan selain melakukan cuci darah ( hemodialysis ), bahkan pada beberapa kasus harus penderita harus menjalani transplantasi atau pencangkokan ginjal.

Jika sudah terdeteksi menderita penyakit ginjal, lakukan pengobatan dan ikuti saran dokter. Tidak perlu panik, sebab banyak orang nan terdeteksi dini menderita penyakit ginjal bisa memiliki kehidupan nan normal dengan tetap disiplin pada pola hayati nan bisa mencegah kembalinya penyakit tersebut.

Begitu vital fungsi ginjal bagi tubuh kita. Maka dari itu, sudah semestinya kita merawat organ krusial ini dengan sebaik-baiknya. Organ tubuh bukanlah sesuatu nan mudah didapatkan di pasar. Sekali organ tubuh rusak, maka ia sulit diperbaiki dan kita harus menanggungnya sepanjang hayat. Terlebih kita ketahui bersama, cuci darah memerlukan biaya besar dan gagal ginjal mesti menjalani pengobatan seumur hidup. Maka dari itu, lakukan deteksi dini gejala penyakit ginjal dan segera berobat, sebab mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.