Kisah Andre Hirata
Andrea Hirata dengan karya-karyanya menghentakkan global sastra Indonesia, dengan mengusung bendera sastra aliran modern. Sosok Andrea Hirata sukses dengan tetralogi Laskar Pelangi , sukses merebut perhatian penggemar sastra Indonesia.
Andrea Hirata - Sastrawan Generasi Baru Indonesia
Sempat terjadi perdebatan sengit di kalangan global sastra Indonesia. Selama ini karya sastra Indonesia nan didominasi sastrawan nan disiplin menggunakan bahasa Indonesia dan Melayu sebagai amunisinya. Namun, ketika kelompok Andrea Hirata menawarkan alternatif novel dengan gayanya sendiri yakni menghalalkan sentuhan bahasa Asing pada karya novelnya. Tak pelak banyak nan menyikapi negatif dan ada sebagian sastrawan sepuh mengategorikan novel-novel semacam itu tidak pantas disebut karya sastra.
Terlepas dari kontroversi tersebut, kenyataan karya Andrea Hirata patut kita beri penghargaan setingginya. Tak hanya Andrea Hirata saja nan mengusung sastra modern, di barisan lain ada Dewi Lestari dengan karya novelnya Supernova , Perahu Kertas, dan Mardee . Sejumlah sastrawan muda membawa bendara sastra modern tampil dengan karya-karyanya.
Laskar Pelangi nya Andrea Hirata di tengah booming Novel Chiclit dan Teenlit. Memasuki milinium baru, jagad sastra Indonesia dikejutkan booming novel-novel Chicklit dan Teenlit nan diterbitkan oleh penerbit besar di Jakarta. Penerbit di Yogyakarta pun ikut latah ramai-ramai menerbitkan naskah-naskah sebangsa Chicklit dan Teenlit.
Hebatnya tren novel aliran baru ini mampu meningkatkan minat baca anak muda Indonesia, nan selama ini hanya mau baca komik Jepang. Karakter bahasa novel Chicklit nan renyah, dianggap pro terhadap gaya bahasa anak muda nan suka mencampur adukan bahasa Indonesia dengan istilah-istilah asing. Tidak hiperbola rasanya, jika menyebutkan bahwa Andrea Hirata ialah salah satu pendobrak aturan-aturan kaku dalam global sastra Indonesia, khususnya global per-novelan.
Sejarah sastra pun mencatat bahwa tahun 2000 merupakan kebangkitan sastra modern. Menurut pengamatan pelaku perbukuan di Indonesia, awal mula maraknya novel Chicklit nan metropolis ini, dari kegelisahan sastrawan muda nan ingin menciptakan sebuah roman baru lepas dari pengaruh sastrawan sepuh, nan peka dengan selera zaman. Sebagai seorang muda nan getol menulis, Andrea Hirata sepertinya juga merasakan kegelisahan nan sama.
Di tengah maraknya novel Chicklit, muncullah Laskar Pelangi hasil karangan dari Andrea Hirata. Anehnya sang penulis ini datang dari orang kantoran biasa nan sebelumnya tidak memilik pengalaman menulis karya sastra apalagi menerbitkan buku.
Walaupun Andrea Hirata baru pertama kali menerbitkan novel, namun secara kualitas tulisan dan diksinya menunjuk bahwa Andrea Hirata memiliki wawasan literasi nan mumpuni. Kekuatan tulisan ini dibangun dari kegemaran Andrea Hirata membaca buku-buku sastra nan digemari sejak masa kecilnya.
Kekuatan Andrea Hirata dan Laskar Pelangi
Kehadiran Laskar Pelangi di tengah booming novel Chicklit memberikan perbedaan makna baru. Background cerita Ikal dan kawan-kawan dari Belitong nan notabene kampungan dan penuh kesederhanaan sangat bertolak belakang dengan kebanyakan Chicklit sok metropolis dan hedonis.
Nuansa Laskar Pelangi nan kekuatan ceritanya hal-hal pendidikan dan lokalitas maka kehadiran Laskar Pelangi menjadi sebuah oase nasionalisme bagi global sastra. Kisah ini sengaja dipilih Andrea Hirata sebagai "kendaraannya" menuju perubahan global sastra di Indonesia.
Kisah Andre Hirata
Nama aslinya Seman Said Harun, kelahiran Belitong 24 Oktober, sedangkan tahunnya masih tetap dirahasiakan. Dengan latar belakang keluarga sederhana, dia tumbuh selayaknya anak laki-laki lainnya. Kenangan latif semasa di SD Muhammadiyah Gantonglah, nan mengilhami Andrea Hirata menulis novel berdasarkan kisah nyatanya.
Dari masa muda Andrea Hirata sebagian besar ia habiskan di Belitong. Namun, ketika selepas SMA Andrea Hirata pindah ke Jakarta guna meneruskan belajarnya di Universitas Indonesia. Dia mendapatkan beasiswa buat melanjutkan pendidikan S-2 di Perancis, Universite de Paris, dan dilanjutkan kuliah di Inggris, Sheffield Hallam University.
Setelah mengondol gelar Master of Science, Andrea Hirata kembali ke Indonesia dan bekerja di PT. TELKOM, perusahaan nan mengurusi telekomunikasi dan IT milik negara.
Di Balik Layar Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata
Menurut cerita Andrea Hirata , bahwa novel ini dibuat hasil dari keisengannya. Andrea Hirata nan kerap terserang insomnia, buat mengisi waktu malamnya ketika dia tidak dapat tidur, dia iseng menulis pengalaman masa kecil saat di Belitong, dia menuangkan kenangannya dalam bingkai-bingkai cerita. Bingkai-bingkai kisah diisi dengan orang-orang nan hadir dalam kisah Andrea Hirata, seperti kedua orang tuanya, saudara, sahabatnya, dan guru-guru di SD Muhammadiyah Gantong.
Konon setelah naskah itu rampung diselesaikannya, Andrea Hirata memperbanyak naskah ceritanya dan dibagikan kepada teman-temannya di anggota Laskar Pelangi . Ada temannya nan terpukau setelah membaca naskah mentah Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, tanpa sepengetahuan Andrea Hirata, diam-diam sang teman itu mengirimkan naskah Andrea Hirata kepada penerbit di Yogyakarta. Rupanya gayungpun bersambut, penerbit tertarik menerbitkan novel Laskar Pelangi , lantas Andrea Hirata pun dihubunginya, dan menjadi kejutan bagi dia.
Setelah novel di luncurkan ke publik tepatnya pada 2005, perlahan novel pertamanya ini menjadi perbincangan di kalang penggemar buku dan juga bahan diskusi di kalangan sastrawan. Banyak orang mencari novel Laskar Pelangi . Tak pelak lagi Laskar Pelangi pun menjadi best seller di jajaran toko buku di Indonesia. Karya pertama Andrea Hirata itu langsung melejitkan namanya.
Penerbit sampai berulang kali cetak ulang. Kemudian seri kedua dari empat seri Tetralogi Laskar Pelangi pun diterbitkan. Seri nan kedua berjudul Sang Pemimpi nan diterbitkan 2006, menyusul seri ketiga berjudul Edensor yang terbit pada 2007 dan seri pamungkas Maryamah Karpov terbit tahun 2008.
Andrea Hirata dan Ulasan Tetralogi Laskar Pelangi
Siapa sih nan gak pernah baca karya best seller dari Andrea Hirata? Paling tak sudah pernah nonton film Laskar Pelangi nan disutradarai oleh Mira Lesmana dan Riri Riza. Nah, bagi anda nan belum pernah membaca, ada baiknya menyimak sebentar sinopsi tetralogi Laskar Pelangi .
1. Ulasan Tetralogi Karya Andrea Hirata - Laskar Pelangi
Seri pertama dari rangkaian tetralogi Laskar Pelangi , menceritakan masa kecilnya Ikal ( alter ego Andrea Hirata) nan mulai memasuki bangku sekolah dasar. Bapaknya pegawai rendahan di PN, perusahaan penambangan timah di Belitong, tidak mampu menyekolahkan Ikal kecil sekolah negeri, apalagi sekolah partikelir mewah milik perusahaan PN.
Ikal (yang ternyata citra Andrea Hirata kecil) masuk SD Muhamadiyah Gantong nan penuh kesahajaan dan kesederhanaan. Walaupun SD Muhamadiyah merupakan sekolah pinggiran penuh keterbatasan, namun bersama teman-temannya yakni, Mahar, Arai, Harun, Sahara, Lintang, Akiong, Kucai, Syahdan, Borek dan Trapani, mereka tidak patah semangat. Ini berkat Ibu Muslimah nan terus memompa semangat belajar murid-muridnya.
Seperti layaknya anak-anak kecil, kehidupan mereka penuh dengan warna. Di kelas mereka dicerahkan oleh ilmu pengetahuan, selepas pulang sekolah mereka mencari petualangan baru di tanah Belitong. Seluruh isi kisah selalu bersinggungan dengan alam Belitong tempo era 70-an. Andrea Hirata sukses menggambarkan estetika alam Belitong melalui novel Laskar Pelangi ini.
2. Ulasan Tetralogi Karya Andrea Hirata - Sang Pemimpi
Seri kedua dari tetralogi Laskar Pelangi nan juga masih merupakan karya dari Andrea Hirata berjudul Sang Pemimpi . Dalam novel ini dikisahkan masa remaja Ikal, Arai, dan Jimbron ketika masuk SMA di Manggar. Pada novel ini, Ikal dan dua temannya menjadi subjek utamanya. Dikisahkan bagaimana susahnya menimba ilmu jauh dari rumah, ke tiga anak ini di pagi hari sekolah di SMA, siang selepas sekolah harus bekerja di pasar manggar sebagai buruh pengangkut ikan. Malamnya masih belajar. Karena ketiadaan uang biaya, setiap hari mereka tidur di los pasar Manggar.
3. Ulasan Tetralogi Karya Andrea Hirata - Edensor
Edensor merupakan novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi nya Andrea Hirata. Dalam novel ini dikisahkan Ikal sukses meraih beasiswa ke Perancis, seperti nan dimimpikannya semasa SD. Ikal sukses melanjutkan kuliah di Unversitas Sorbone, Perancis. Dengan latar belakang Perancis, menceritakan bagaimana Ikal dan Arai berjuang keras beradaptasi kehidupan di Eropa. Rupanya kulit melayunya sulit menahan hawa dingin Eropa. Dikisahkan dalam novel ini petualangan Ikal anak Belitong menyusuri daratan Eropa hingga Afrika dengan cara backpacker .
4. Ulasan Tetralogi Karya Andrea Hirata - Maryamah Karpov
Seri pamungkas karya Andrea Hirata pada tetralogi Laskar Pelangi , berjudul Maryamah Karpov , judul novel ini diambil dari nama adik sepupunya dari trah ibu kandung Ikal. Novel Maryamah Karpov menjawab pertanyaan pembaca tentang A ling, cewek yang ditaksir Ikal di seri pertama Laskar Pelangi .
Di novel ini, Arai saudaranya akhirnya menikahi pujaan hatinya Zakiah Nurmala nan dia kenal sejak masa kuliah. Inti dalam novel ini diceritakan bahwa Ikal sukses menemukan A ling nan disekap oleh perampok. Setelah A ling sukses dibawah pulang ke Belitong. Tak lama kemudian Ikal melamar A ling, namun sayangnya niat buat menikahi A ling ditentang bapaknya.
Begitulah kisah Andrea Hirata dengan tetralogi Laskar Pelangi , nan mampu merebut hati pembaca Indonesia. Kenyataan Laskar Pelangi memberikan akibat positif bagi Belitong. Sejak Laskar Pelangi melejit di pasaran, Belitong kebanjiran wisatawan nan ingin melihat lokasi loka Ikal dan geng Laskar Pelangi berada. Sekali lagi salut buat Andrea Hirata.