Mengenal katak

Mengenal katak

Kelompok Amphibi

Berbicara katak, kita juga berbicara tentang amphibi . Amphibi termasuk dalam kelas hewan chordata dalam sistem klasifikasi global hewan (kingdom animalia). Kata amphibi memiliki makna 'kehidupan di dua alam'. Salah satu sebabnya ialah sebab amphibi, termasuk katak, mengawali hidupnya di daerah perairan dan melanjutkan masa dewasanya di daratan.

Meskipun demikian, setelah dewasa, katak masih memiliki kemampuan berenang dan bertahan hayati di sekitar perairan. Metamorfosis nan selalu terjadi dalam pertumbuhan dan perkembangan katak, menjadikan katak memiliki dua sistem organ nan unik. Keduanya ialah sistem pernapasan katak dan sistem pencernaan makanan.



Sistem Pencernaan Katak

Khusus tentang sistem pencernaan katak (amphibi), keunikan terjadi sebab sistem pencernaan katak mirip dengan sistem pencernaan pisces (ikan) meskipun katak memiliki makanan pokok serangga, seperti nyamuk, lalat, dan capung. Selain itu, katak menghabiskan masa dewasanya di daratan dengan menggunakan paru-paru sebagai organ respirasi.



Struktur dalam Sistem Pencernaan Katak

Untuk mengenal keunikan dalam sistem pencernaan katak, ayo kita ikuti tur menjelajahi sistem pencernaan nan satu ini.

1. Rongga Mulut

Katak memiliki rongga mulut nan ditopang oleh rahang atas maupun rahang bawah. Gigi katak berbentuk V dan tak berkembang dengan sempurna. Lidah katak sangat panjang, dan lidah inilah nan berfungsi menangkap mangsa. Keunikan pada lidah katak ialah pangkal lidah nan berada di depan, bentuk lidah nan menggulung, serta tekstur lidah nan kenyal dan sangat lengket.

2. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan katak tak berkembang seperti kerongkongan pada manusia nan cukup panjang dan mampu melakukan mobilitas peristaltik. Kerongkongan pada katak hanya berupa saluran kecil nan sangat pendek. Hal ini dampak katak tak memiliki leher seperti halnya mamalia maupun aves .

3. Lambung (Ventrikulus)

Bentuk lambung pada sistem pencernaan katak mirip dengan ventrikulus pada ikan. Lambung katak bersifat sangat asam. Tujuannya ialah buat membunuh mangsa dan kuman-kuman penyakit, mengingat mangsa katak ialah serangga nan mungkin masih hayati ketika ditelan.

Di dekat lambung, menempel pankreas nan berwarna kuning dan berfungsi menghasilkan enzim buat mencerna makanan. Selain itu, di dekat ventrikulus, terdapat hepar (hati) nan menghasilkan cairan empedu buat menetralisasi racun dan zat-zat toksik nan masuk ke dalam saluran pencernaan katak.

4. Usus (Intestinum)

Usus katak identik dengan usus ikan. Meskipun lebih panjang, bagian-bagian usus seperti duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong) maupun ileum (usus cerna), belum memiliki batas-batas nan jelas. Meskipun demikian, di dalam usus, terjadi penyerapan sari-sari makanan oleh donasi enzim nan dihasilkan pankreas.

5. Usus Besar atau uUsus Tebal

Di dalam usus besar katak, hanya terjadi penyerapan air dan pembusukan residu makanan.

6. Kloaka

Sisa makanan nan tak dipakai akan dibuang melalui saluran kloaka katak. Perlu diketahui, identik dengan ikan maupun reptilian, katak belum memiliki saluran reproduksi, pembuangan urine dan pembuangan zat residu makanan nan terpisah. Semuanya bermuara di saluran kloaka.



Mengenal katak

Setelah mengkaji sistem pencernaan katak , maka tidak salah bila penulis juga mengupas dengan singkat tentang katak. Karena katak tergolong hewan amphibi nan paling sering kita temukan. Apalagi bila kita berdomisili atau berdiam diri di daerah nan kotor dan lembab, maka diprediksikan kita bakal ketemu dengan katak.

Katak ialah hewan nan memili cara berjalan dengan meloncat. Ia termasuk hewan nan tak menggigit. Makanya katak tergolong hewan nan lucu bagi anak-anak dan tidak pernah membuat anak-anak takut saat melihatnya.

Namun, bukan berarti katak tak termasuk hewan nan membahayakan. Katak tetap menjadi hewan nan membahayakan ketika air seninya keluar. Air seninya berbahaya, apalagi bila mengenai mata. Syahdan kabarnya, dapat membutakan mata.



Perbedaan Katak dengan Kodok

Namun ada hewan amphibi nan homogen dengan katak dan hampir memiliki kemiripan, yaitu kodok. Tahukah Anda apa disparitas katak dengan kodok?

  1. Sisi Kulit

Katak dengan kodok memiliki disparitas dari sisi kulitnya. Kulit kodok lebih halus dari kulit katak. Artinya, kulit katak kasar. Hal ini semakin diperjelas dengan tampak bentol-bentol di sekitar kulit katak dan tak mulus. Sehingga bila melihat kulitnya saja, kita sudah dapat menebak apakah ini katak atau kodok?

  1. Sisi Tubuh

Tubuh kodok, bila diperhatikan, pendek, bulat gempal dan ada juga nan kurus. Bila dilihat dari kakinya, kodok memiliki kaki nan belakang lebih panjang dari kaki nan di depan. Inilah nan menyebabkannya cenderung membungkuk dan tak memiliki ekor.

Berbeda sekali dengan katak. Ia memiliki kaki belakang nan lebih pendek. Sehingga dengan melihat dari sisi loncatan saja sudah diketahui nan mana katak dan nan mana kodok. Pasalnya posisi kaki membedakan di antara keduanya.

Jika loncatannya jauh, maka dapat dipastikan itu ialah kodok. Jika loncatannya pendek, maka dipastikan itu ialah katak. Panjang kaki belakanglah nan mempengaruhi loncatannya.



Telur Katak

Katak ialah jenis hewan amphibi, sebab itu ia niscaya bertelur. Biasanya, para induk katak meletakkan telurnya di tempat-tempat nan lembab. Dalam sekali penetasan, telur nan dihasilkan sebanyak 5000 hingga 20.000 butir telur. Dalam setahun, katak dapat menetas sampai tiga kali.

Ketika telur ditetaskan tak langsung menjadi katak. Namun diawali dengan menjadi kecebong nan menggunakan insang sebagai pernapasannya. Setelah itu, baru berubah menjadi katak nan besar. Makanan sehari-hari katak ialah serangga-serangga nan ada di sekitarnya.

Makanya tidak mengherankan, bila kita sering menemukan katak berada di pojok-pojok ruangan, di bawah sinar lampu, atau di semak-semak belukar, sebab di tempat-tempat tersebutlah tersedia konsumsi makanan nan bergizi bagi katak.

Serangga-serangga nan dimakannya tersebutlah nan diolah dalam sistem pencernaan katak nan telah dikupas di awal, yaitu di atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.



Belajar dari Katak

Setelah membahas tantang sistem pencernaan katak dan mengenal katak secara singkat, penulis juga ingin mengajak sobat Ahira buat belajar bersama-sama dari mahluk katak.

Katak ialah hewan amphibi nan kehidupannya sama dengan manusia. Mengawali proses kecil hingga akhirnya menjadi besar. Namun katak mengajarkan, bila ingin mendapatkan keberhasilan dalam hidup, fokuslah posisi nan diyakini.

Ini belajar dari posisi katak nan pintar mencari makanan nan dikonsumsinya. Katak mengetahui bahwa makanan nan dapat dimakannya ialah serangga. Karena itu, ia pun berada di daerah lembab nan umumnya juga menjadi sarang serangga. Katak tidak pernah ribut bila tak memiliki makanan. Karena ia meyakini bahwa di posisinya tersebut bakal ada makanan.

Seharusnya manusia juga demikian. Bekerjalah di bidang nan dikuasai. Fokuslah pada posisi nan memang diprediksikan menghasilkan uang. Katak saja konfiden akan rezekinya, kenapa manusia terkadang tak yakin? Sehingga dengan berani melakukan pekerjaan-pekerjaan curang buat mendapatkan posisi nan menghasilkan makanan untuknya. Bukankah hal tersebut menunjukkan betapa manusia jenis curang tersebut lebih lemah dari katak?

Katak dalam berjalan suka melompat. Lompatakan katak nan pendek menjadi pelajaran. Katak menerima kondisinya menjadi mahluk nan memiliki kaki belakang lebih pendek. Tapi katak tidak pernah merasa susah mencari rezeki. Harusnya manusia juga belajar dari katak.

Gunakanlah kemampuan nan ada, tanpa harus melakukan hal-hal nan menimbulkan kecurangan. Mestinya, jadilah diri nan menekuni apa nan bisa dilakukannya. Bukan memaksakan bekerja di bidang nan tidak bisa dilakukannya. Kebanyakan orang sibuk buat menjadi pegawai negeri, mesti posisi nan diincarnya bukanlah bidang nan dikuasainya. Akhirnya, ketika lulus ia pun tidak dapat fokus dalam bekerja.

Karena itu, pentinglah belajar dari katak. Mahluk nan kecil diciptakan Tuhan tapi mampu memberi pelajaran berharga bagi manusia. Tak ada maksud penulis menyindir sobat Ahira, tapi penulis hanya ingin saling ingat-mengingatkan.

Semoga di artikel sederhana nan awalnya membahas tentang sistem pencernaan katak hingga akhirnya membahas tentang belajar dari katak, bermanfaat buat sobat Ahira.