Empat Sistem Ekonomi

Empat Sistem Ekonomi

Prinsip ekonomi secara generik diartikan sebagai sebuah bentuk pengorbanan nan dilakukan secara minimalis oleh suatu pihak, guna mendapatkan hasil nan maksimal dari pengorbanan tersebut. Prinsip ini berlaku secara umum, pada setiap sistem ekonomi nan berkembang di global ini. Tetapi ternyata prinsip seperti ini dipandang sebagai satu prinsip nan tak sinkron dengan keadaan sekarang.

Misalnya, seseorang nan membeli reksadana sebesar 20 juta. Ternyata uang 20 juta rupiah itu tak akan bertambah banyak kalau ia tak tahu kapan menjual reksadananya. Kenyataannya ialah bahwa semakin besar modal, semakin besar juga keuntungan. Semakin kecil modal, semakin kecil juga keuntungan. Resikonya pun menjadi kecil. Laba nan besar itu menuntut kesiapan menangung resiko nan besar pula. Hanya sebuah keberuntungan semata kalau dapat menggunakan kapital sangat kecil tetapi mendapatkan laba nan luar biasa.



Ekonomi Modern

Pada dasarnya, prinsip ekonomi inilah nan menjadi landasan bagi setiap orang nan hendak melakukan aktivitas ekonomi mereka. Asa buat mendapatkan laba atau keuntungan nan besar dengan kapital nan minim kerap dilakukan sebagai salah satu cara buat mencapai kemakmuran ekonomi walaupun cara ini sangat sulit buat didapatkan.

Kenyataannya ialah orang-orang nan mempunyai kapital kecil itu juga mendapatkan laba nan tak besar. Sebaliknya, orang-orang dengan kapital nan besar mendapatkan laba nan besar juga. Konsep ini sama dengan konsep bagi hasil tabungan. Semakin besar jumlah tabungan, semakin besar juga jumlah bagi hasil nan akan diraih. Hal ini sebab pembagian kembang atau bagi hasil berdasarkan persentase nan telah disepakati.

Di sisi lain, di global ini manusia mengenal ada beberapa sistem ekonomi nan berkembang. Di mana dari setiap sistem tersebut, memiliki prinsip-prinsip ekonomi nan tak sama. Dasar dari apa nan diterapkan dalam ekonomi nan dikembangkan di setiap sistem ekonomi tersebut, didasarkan pada konsep dan tujuan nan ingin dicapai dari pemberlakuan sistem itu sendiri.

Pandangan setiap negara atau pemerintahan tentang perekonomian juga akan memang peranan krusial pemilihan konsep ekonomi nan akan dipilih. Misalnya, China. Pada masa komunisme, China menutup diri dari global luar sehingga dijuluki sebagai negara tirai bambu. Kini China berusaha menjadi negara nan cukup bebas dan China membuka diri kepada global luar. Hasilnya sangat luar biasa. China tumbuh sebagai negara denga kekuatan ekonomi nan cukup disegani.

Pertumbuhan perekonomian China ini bahkan membuat beberapa negara menjadi sangat memperhatikan langkah-langkah nan akan diambil China buat tetap menopang kemajuan dan perkembangan ekonominya. Dengan pertumbuhan ekonomi nan sempat mencapai angka di atas 10% per tahun, China menikmati kemakmuran nan telah lama diimpikannya.

Peraturan nan diterapkan di negeri Tirai Bambu ini cukup ketat. Misalnya, semua peraturan bukan berdasarkan kekuasaan seseorang. Peraturan itu benar-benar peraturan nan ditetapkan dengan hukum nan niscaya sehingga setiap orang mempunyai kesempatan nan sama buat memakmurkan diri dan keluarganya. Dalam bidang pemberantasan korupsi, China juga sangat tegas. China memperlakukan sanksi wafat kepada para koruptor.

China sudah sangat tahu bahwa korupsi ialah musuh nan sangat konkret nan akan menghambat perkembangan negeri dan kesejahteraan rakyat pun akan tersendat. Indonesia dapat mencontoh China dalam hal penerapan sistem ekonomi nan berdasarkan hukum dan bukan berdasarkan rasa suka dan tak suka. Hukum juga memperlakukan semua rakyat sama di depan hukum.

Walaupun kini Indonesia dianggap mempunyai catatan perekonomian nan baik, tetap saja nan terlihat ialah orang miskin nan tambah miskin dan orang kaya nan tambah kaya. Kemiskinan ini malah juga telah memicu meningkatnya orang miskin nan bunuh diri. Mereka pikir, masalahnya selesai dengan bunuh diri. Padahal kematian hanyalah awal dari satu kehidupan nan sangat adil dengan pembalasan nan setimpal.



Empat Sistem Ekonomi

Secara umum, ada empat sistem ekonomi nan pada saat ini banyak dikembangkan di berbagai negara. Sistem ekonomi pertama ialah sistem ekonomi kapitalis. Sistem ini banyak dianut oleh negara nan berazaskan liberal atau kebebasan mutlak. Amerika ialah salah satu negara nan menganut sistem tersebut. Dengan sistem ekonomi ini, orang-orang bebas berusaha. Siapa nan paling baik, paling kreatif, paling keras bekerjanya, dapat mendapatkan kekayaan nan diinginkannya. Uang ialah buat uang. Uang ialah segalanya. Semua harus dibayar dengan uang.

Sistem kedua ialah sistem ekonomi sosialis. Sistem ini banyak digunakan oleh negara berkembang nan menyeimbangkan antara kontrol pemerintah dan hak masyarakat. China sebagai salah satu negara nan pernah berazazkan komunisme, menganut sistem ekonomi ini. Rakyatnya boleh saja mempunyai kekayaan nan besar. Namun, kontrol pemerintah tetap ada. Indonesia sudah mulai ingin membuat pemerintahnya mempunyai kontrol terhadap ekonominya sendiri. Olah sebab itulah, dibuatkan perjanjian baru terutama di bidang pertambangan. Kontrak baru itu sebagai upaya pemerintah buat memberikan kesejahteraan nan besar kepada rakyat.

Pertamina sebagai perusahaan nan telah terbukti baik nan juga merupakan perusahaan milim pemerintah, ingin juga mencicipi manisnya menambang dan mengekplorasi kekayaan Indonesia itu. Selain itu, segenap kebijakan agar rakyat dapat mengakses semua data dan informasi tentang penggunaan dana dari pemerintah juga telah dibuat cukup mudah.

Sedangkan sistem ketiga ialah sistem ekonomi komunis. Sistem ini sudah mulai banyak ditinggalkan pasca keruntuhan negara Uni Sovyet nan banyak dianggap sebagai negara asal komunis. Satu negara nan masih menggunakan konsep ini, yaitu Kuba. Negara ini masih menjadi negara komunis. Mungkin kalau keluarga Castro masih menjadi penguasa Kuba, negara ini tak akan mengubah konsep dan sistem ekonominya. Sebagian masyarakat Kuba juga cukup menikamati suasana perekonomian mereka. Mereka merasa sama-sama miskin dan sama-sama dapat menikmati fasilitas nan disediakan oleh pemerintah.

Sementara sistem ekonomi keempat ialah sistem ekonomi Islam. Sistem ini mulai banyak dipelajari dan dikembangkan termasuk oleh negara nan tak menganut sistem pemerintahan Islam. Inggris ialah salah satu negara nan sudah mulai menyisipkan sistem ekonomi Islam dalam sendi perekonomian mereka. Landasan dari sistem ekonomi ini sendiri ialah ajaran dari agama Islam nan berbasis pada kitab kudus Al Qur’an serta Hadist dari Nabi Muhammad SAW.

Konsep ekonomi Islam dipandang lebih demokratis dan lebih adil. Semua orang dapat kaya asalkan tak lupa dengan kewajibannya. Kekayaan itupun harus disebarkan kepada orang-orang nan membutuhkan dalam bentuk sedekah, infaq maupun zakat nan harus selalu dibayarkan berdasarkan tuntunan nan telah standar dan tak boleh menggunakan anggaran sendiri. Dalam menabung, ekonomi Islam ini memungkinkan seseorang mengalami kerugian bersama kalau pihak bank para nasabah nan menikmati utang dari satu bank syariah, tak mampu membayar utang mereka.

Ciri Prinsip Ekonomi

Keempat sistem ekonomi tersebut memiliki prinsip ekonomi nan berbeda antara satu dan lainnya. Akibat nan dihasilkan dari penerapan setiap konsep ekonomi juga akan berbeda. Konsep tersebut memang menuntut hal nan berbeda. Setiap negara memang mempunyai budaya dan keyakinan masing-masing.

Prinsip ekonomi nan dianut keempat sistem ekonomi tersebut di antaranya ialah :

Sistem Ekonomi Kapitalis
Dalam sistem ini, prinsip ekonomi nan dianut di antaranya ialah kebebasan nan absolut dalam kepemilikian sumber dan faktor ekonomi. Adanya kebebasan secara absolut dalam masalah persaingan dan transaksi ekonomi antara setiap masyarakat. Adanya disparitas ekonomi di antara setiap orang.

Sistem Ekonomi Sosialis
Prinsip ekonomi dari sistem ekonomi sosialis ini ialah adanya pengakuan hak milik perorangan. Negara hanya menguasai beberapa sektor ekonomi nan dianggap vital. Prosedur pasar nan mempengaruhi setiap aktivitas ekonomi. Setiap kebijakan nan diambil selalu berpedoman pada kebutuhan masyarakat.

Sistem Ekonomi Komunis
Prinsip ekonomi dari sistem ekonomi komunis ini ialah tiadanya pengakuan hak milik perorangan, semua dikuasai oleh negara. Peran negara sangat absolut dalam menentukan proses perekonomian masyarakat. Adanya perencanaan pada setiap sistem ekonomi nan hendak dijalankan.

Sistem Ekonomi Islam
Prinsip ekonomi dalam sistem ekonomi Islam ialah adanya pengakuan pada kebebasan individu buat memiliki sesuatu. Adanya restriksi pada setiap disparitas ekonomi dalam masyarakat. Adanya pengakuan kesamarataan dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Adanya distribusi kekayaan melalui sistem zakat. Di mana dengan zakat, kekayaan nan dimiliki seseorang akan diberikan sebagian kepada pihak nan membutuhkan. Penumbuhan nilai-nilai sosial.