Belajar Mendengar Demi Komunikasi Efektif

Belajar Mendengar Demi Komunikasi Efektif

Mendengar aktif atau active listening , ialah sebuah sikap memperhatikan dan mendengarkan setiap perkataan atau perbincangan orang lain. Sikap mendengarkan nan terfokus dan selalu memberikan respon-respon komunikasi non-verbal dan verbal nan sederhana.

Sikap mendengarkan dengan aktif sangat bermanfaat dalam pergaulan sehari-hari. Terutama dalam kegiatan nan bersifat konsultasi, atau hanya berupa obrolan-obrolan ringan dengan teman. Sikap ini akan membuat suasana komunikasi lebih positif dan menjadi momen nan sangat berarti.

Banyak orang nan membutuhkan mitra bicara sebab begitu banyak persoalan nan dihadapi. Dengan mengeluarkan kekesalan, kebahagiaan, kabar baik, warta buruk, atau hanya info ringan. Biasanya akan lebih meringankan luapan emosi nan dirasakan.



Tiga Hal Penting

Terdapat poin-poin krusial dalam melakukan mendengar aktif, yaitu sebagai berikut:

Pertama: Sikap memperhatikan. Berupa sikap nan ditunjukkan oleh seseorang ketika dirinya berusaha buat memperlihatkan perhatian dan bersedia buat mendengarkan. Berusaha buat fokus dan mendengarkan apa nan sedang diceritakan oleh orang lain.

Sikap ini ialah upaya menunjukkan keterlibatan, keterbukaan, dan menghadap ke arah pembicara dengan tenang dan santai. Pendengar memperlihatkan reaksi positif dengan tak terlalu banyak bergerak. Serta tak juga bersikap diam tanpa bergerak dan kaku.

Memperlihatkan aktualisasi diri paras nan penuh perhatian. Mencoba bersikap ramah kepada pembicara. Melakukan kontak mata dengan nyaman. Serta memberikan reaksi dengan tingkal laku verbal berupa kata-kata sederhana nan menggugah kepercayaan diri dan keberanian pembicara.

Contoh tingkah laku non-verbal, berupa mata nan tak melotot, anggukan kepala, sedikit gerakan tubuh, dan aktualisasi diri atau sentuhan tangan nan memberi semangat.

Tingkah laku verbal, misalkan berupa kata-kata singkat atau pendek: "Terus?", "Sungguh menarik sekali", "Kamu niscaya bisa!", "Benarkah?", dan "Hebat!". Semua tingkah laku ini diperlihatkan dengan sederhana, tanpa harus berlebihan.

Kedua: Bersikap Diam. Bagi seorang pendengar aktif akan lebih membantu orang nan berbicara jika dia lebih banyak menggunakan energinya buat mendengarkan dan berbicara sesederhana dan sedikit mungkin. Bersikap diam memberikan kita kesempatan buat merasakan perasaan kita sendiri.

Berguna buat memberikan waktu kepada pembicara di hadapan kita buat berpikir dan menyelesaikan aktualisasi diri perasaan nan sedang dibicarakannya. Bersikap diam membantu kita buat memikirkan apa nan sedang diceritakan. Merenungkan apa nan sedang dialami oleh pembicara. Terutama kita dapat mempertimbangkan saran dan tanggapan apa nan akan diberikan, jika diminta.

Patut diingat, dalam proses mendengar secara aktif kita berusaha buat menerima perasaan-perasaan nan diungkapkan oleh orang lain. Berusaha buat bersikap terbuka dalam memahami perasaan dan pembicaraan. Serta mencoba mengasihi pembicara dan memberikan perhatian dengan tulus.

Ketiga: Halangan . Dalam proses menjadi pendengar aktif terdapat halangan nan seringkali terjadi dalam suatu kegiatan komunikasi. Halangan tersebut ialah sebagai berikut: menuduh, menghukum, menghakimi, memberikan solusi tanpa diminta atau di tengah pembicaraan, menyalahkan, mengalihkan perhatian.



Tindak Lanjut

Setelah proses mendengarkan dengan aktif berakhir sebab pembicara dianggap telah selesai mengungkapkan pembicaraannya. Berilah tanggapan nan menguatkan mitra bicara buat menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri. Bertujuan buat menguatkannya agar mampu menyelesaikan masalah itu.

Beri tanggapan nan mendorong pembicara buat memperkuat salah satu kualitas positif nan dia miliki. Tunjukkanlah sikap dan aktualisasi diri tubuh nan akrab dan peduli. Cobalah menawarkan masalah dengan bahasa berbeda. Dengan sudut pandang nan lain dengan pembicara. Saran nan masuk akal buat menyelesaikan masalah.

Berikanlah koreksi-koreksi nan bermanfaat dan mengutamakan kualitas-kualitas positif nan dimiliki oleh mitra bicara. Katakanlah bahwa terdapat kegunaan baik ketika mengubah perilaku. Cobalah membuat saran planning nan mampu dilaksanakan oleh mitra bicara.



Belajar Mendengar Demi Komunikasi Efektif

Komunikasi nan efektif memainkan peran primer dalam membantu kita memahami satu sama lain lebih baik. Setiap hubungan nan sukses tergantung banyak pada kemampuan kita buat menyampaikan pikiran kita, gagasan, dan emosi. Mendengarkan secara aktif memainkan peran krusial di sini. Kemampuan buat mendengarkan dengan penuh perhatian membantu meningkatkan interaksi dan mengurangi argumen dan konflik.

Ada berbagai kegiatan nan bisa membantu orang menjadi pendengar nan lebih baik. Kegiatan ini tak hanya mengajarkan Anda buat memperhatikan apa nan orang lain sedang mencoba buat mengatakan tetapi memahaminya tanpa bias atau terganggu.

Teknik-teknik nan di dalamnya termasuk memperhatikan dengan lengkap buat membedakan antara perubahan intonasi suara, mencari isyarat dalam aktualisasi diri paras dan bahasa tubuh buat memahami sudut pandang orang lain dari berpretensi pandang.

Dr Thomas Gordon, seorang psikolog klinis, mengembangkan Model Gordon Komunikasi nan bertujuan buat membangun dan memelihara interaksi nan efektif. Model ini juga menekankan pada mendengarkan secara aktif buat membantu orang menyelesaikan konflik dan menjaga interaksi baik di rumah, sekolah, loka kerja, atau.



Mari Berlatih

Ini ialah beberapa latihan nan bisa digunakan buat pelatihan kepemimpinan atau di loka kerja buat meningkatkan komunikasi.

1. Apakah Kamu Dengar? Untuk kegiatan ini, masing-masing peserta diminta beberapa pertanyaan tentang diri mereka sendiri atau kesukaan mereka - seperti "Jelaskan dirimu", "Apa nan Anda lakukan di waktu luang Anda?", "Siapa penulis favorit Anda?", Dll oleh orang lain. Semua anggota mendengarkan orang lain serta berbagi informasi tentang diri mereka sendiri.

Supervisor harus membuat catatan dari jawaban nan diberikan oleh masing-masing peserta. Kemudian ia mengambil kuis buat melihat apakah mereka benar-benar mendengarkan dengan cermat satu sama lain, dan secara rambang meminta para anggota buat menggambarkan orang lain.

Mereka harus mengingat dan mengidentifikasi jawaban nan diberikan oleh setiap orang. Kuncinya di sini ialah bahwa Anda harus fokus dan penuh perhatian buat mengingat mana orang telah mengatakan apa nan harus menggambarkan diri mereka.

2. Aktif Mendengarkan Diskusi Bagilah kelompok menjadi pasangan-pasangan dan membiarkan masing-masing pasangan memiliki pendengar dan pembicara. Pembicara kemudian diberi situasi nan ia berbicara pada sebagai pendengar aktif mendengarkan kepadanya. Kemudian pendengar mencoba buat ulang kata-kata pidato, yaitu mengungkapkan pesan nan sama dalam kata-kata nan berbeda dan menawarkan solusinya atau umpan balik kepada pembicara.

Kinerja baik pendengar dan pembicara nan terakhir dan mereka diminta buat swap peran. Latihan ini membantu meningkatkan keterampilan komunikasi dan kemampuan buat memahami apa nan dikatakan orang lain. Keterampilan ini bisa membantu Anda bekerja secara efisien dengan satu sama lain.

3. Dengarkan dengan Hati-hati Bagilah peserta menjadi dua tim, A dan B. Pilih bagian dari buku atau majalah dan meminta salah satu peserta pada suatu waktu (tim A atau B) buat membacakan sama. Selanjutnya, minta mereka buat membaca bagian nan sama tetapi dengan beberapa perubahan dalam konten majalah.

Tim nan menunjukkan perubahan dalam bagian pertama diberikan titik. Ini berlanjut dan tim nan skor poin maksimum dinyatakan sebagai pemenang. Kegiatan ini mencoba buat mendengarkan hati-hati buat memahami dan menunjukkan perubahan nan dibuat di bagian aslinya.

Untuk mendorong pelajaran dan teknik mendengar aktif di atas dengan lebih efektif perlu buat benar-benar menahan diri dari melakukan hal-hal lain selama latihan, dan memberikan perhatian penuh kepada si pembicara. Ini akan meningkatkan rasa nan lebih besar pemahaman dan meningkatkan komunikasi antara dua pihak sehingga mendorong interaksi jangka panjang nan lebih baik.