Karir Politik Susilo Bambang Yudhoyono

Karir Politik Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono . Presiden republik Indonesia ke-6 ialah putera Pacitan nan berhasil menjadi kepala negara Republik Indonesia. Tidak ada nan menyangka kalau pensiunan jendral ini akan menjabat sebagai pemimpin paling tinggi negara Republik Indonesia.

Putera Pacitan nan berhasil menjadi Presiden Republik Indonesia tidak lepas dari karir politiknya pertama kali pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Mentaben atau Menteri Pertambangan dan Energi.

Menjadi seorang presiden mesti dilalui dengan kerja keras. Susilo Bambang Yudhoyono melalui itu dengan jalan nan tidak mulus. Di awal kepemimpinannya, banyak partai politik nan meragukan kemampuannya memimpin negeri ini. Namun, seiring dengan perjalanan karirnya sebagai presiden mematahkan pendapat miring tersebut.

Banyak kemajuan nan terjadi saat kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono berlangsung. Ribuan rakyat miskin merasakan efeknya dengan pemberian donasi tunai langsung buat mereka. Tak hanya itu, program wajib sekolah dengan biaya perdeo pun turut serta dirasakan oleh semua rakyat Indonesia.

Di bidang kesehatan pun mengalami kemajuan. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono memberikan agunan kesehatan buat rakyat nan kurang mampu seperti Jampersal (Jaminan Persalinan), Kartu Sehat buat rakyat miskin dan kemudahan lainnya.

Saat ini, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sedang disorot oleh semua rakyat Indonesia. Kebijakan dan keputusan presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menaikkan bahan bakar minyak per 1 April 2012 menuai protes seluruh rakyat Indonesia.

Namun, menurut pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan bahan bakar minyak (BBM) sebab beralasan kenaikan minyak dunia. Keputusan buat menaikan harga bahan bakar minyak di Indonesia pun akan disubsidikan ke donasi tunai langsung bagi warga miskin.



Sekilas Tentang Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949. Susilo Bambang Yudhoyono ialah Presiden Indonesia ke-6 nan menjabat sejak 20 Oktober 2004. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ialah presiden pertama nan dipilih secara langsung oleh seluruh rakyat Indonesia dalam proses Pemilihan Generik (Pemilu) Presiden putaran II pada 20 September 2004.

Susilo Bambang Yudhoyono merupakan pensiunan jenderal bintang empat nan lahir dari orang tua bernama R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Ayahnya ialah seorang pensiunan prajurit berpangkat Letnan Satu. Rupanya, darah buat menjadi seorang prajurit menurun dari ayahnya.

Masa pendidikan Susilo Bambang Yudhoyono dimulai dari sekolah rakyat dan di kelas lima buat pertama kalinya Susilo Bambang Yudhoyono mengenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang, Jawa Tengah. AMN kelak berubah menjadi nama Akabri.

Lulus SR, Susilo Bambang Yudhoyono melanjutkan ke sekolah menengah pertama nan menjadi sekolah favorit di Pacitan, yaitu SMP Negeri Pacitan. Kemudian berlanjut ke SMA dan lulus tahun 1968. Namun, sebab Susilo Bambang Yudhoyono telat mendaftar dan batal memasuki Akabri, SBY (panggilan masyarakat Indonesia padanya) meneruskan kuliah di Institut November Surabaya (ITS) dengan mengambil jurusan Teknik Mesin.

Kuliah di Institut November Surabaya (ITS) tak bertahan lama, Susilo Bambang Yudhoyono kemudian masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Saat belajar di PGSLP, Susilo Bambang Yudhoyono mempersiapkan diri masuk Akabri dan akhirnya tahun 1970 Susilo Bambang Yudhoyono lulus tes dan sukses masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah.

Susilo Bambang Yudhoyono meraih predikat sebagai lulusan terbaik Akabri tahun 1973 dan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya. Susilo Bambang Yudhoyono melanjutkan pendidikan militer di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS tahun 1976. Kemudian di Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS tahun 1982 hingga 1983 dengan meraih honor graduate.

Pendidikan militernya berlanjut tahun 1983. Ia mendapatkan pendidikan di Jungle Warfare Training di Panama, Anti tank Weapon Course di Belgia dan Jerman tahun 1984, kursus Komandan Batalyon di Bandung tahun 1985, Seskoad di Bandung tahun 1988 hingga 1989 dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS tahun 1990 hingga 1991.

Susilo Bambang Yudhoyono meraih gelar Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, Amerika Serikat.



Karir Militer Susilo Bambang Yudhoyono

Perjalanan karir militer Susilo Bambang Yudhoyono dimulai dengan memegang jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974 hingga 1976 dan membawahi langsung sekitar 30 prajurit.

Di karir militernya, Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah menjabat sebagai Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) dari 1976 hingga 1977. Susilo Bambang Yudhoyono pun pernah menjabat menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad tahun 1977.

Karir militernya semakin cemerlang dengan menduduki jabatan paling tinggi di tiap kesatuan. Tahun 1995 Susilo Bambang Yudhoyono dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina buat menjadi perwira Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB atau Chief Military Observer United Nation Protection Force.

Tugasnya ialah mengawasi gencatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia, dan Bosnia Herzegovina. Usai kepulangannya dari Bosnia, Susilo Bambang Yudhoyono diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya pada 1996.

Berlanjut kemudian, SBY menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya tahun 1996-1997 sekaligus Ketua Bakorstanasda dan ketua Fraksi ABRI MPR sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial atau Kaster ABRI tahun 1998 hingga 1999.

Selama berkecimpung di global militer, Susilo Bambang Yudhoyono pernah bertugas di daerah Timor Timur yaitu operasi Timor Timur pada 1979 hingga 1980 dan tahun 1986-1988. Beraneka penghargaan pernah didapat oleh Susilo Bambang Yudhoyono seperti Adi Makayasa, Satya Lencana Santi Dharma, Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Yudha Dharma Nararya dan banyak penghargaan lainnya.



Karir Politik Susilo Bambang Yudhoyono

Untuk karir politiknya, Susilo Bambang Yudhoyono memulainya pada 27 Januari 2000, saat Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan buat pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid dan berganti jabatan menjadi Menkopolsoskam atas permintaan KH. Abdurrahman Wahid.

Kemudian pada 10 Agustus 2011, Presiden Megawati melantik Susilo Bambang Yudhoyono menjabat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia pada kabinet Gotong Royong nan dipimpinnya.

Namun, pada 11 Maret 2004, Susilo Bambang Yudhoyono mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menko Polkam. Tindakannya ini membuat Susilo Bambang Yudhoyono lebih leluasa menjalankan hak politiknya nan kelak akan mengantarkannya menjadi presiden Republik Indonesia selanjutnya.

Akhirnya, pada pemilihan generik Presiden langsung putaran kedua tanggal 20 September 2004, Susilo Bambang Yudhoyono nan berpasangan dengan Yusuf Kalla mendapat kepercayaan dari mayoritas rakyat Indonesia dan menjadikannya sebagai Presiden Republik Indonesia ke-6 dengan perolehan suara lebih dari 60 persen. Tanggal 20 Oktober 2004, Susilo Bambang Yudhoyono dilantik menjadi presiden Republik Indonesia ke-6.

Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan Kristiani Herawati dan dikaruniai dua orang anak nan bernama Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.