Menjiplak Lagu Inggris ?
Telah diyakini bersama bahwa sebuah lagu tak saja merupakan aktualisasi diri jiwa si penciptanya, tapi juga diciptakan buat tujuan-tujuan tertentu, demikian pula dengan lagu kebangsaan seperti lagu kebangsaan Brunei Darussalam ini. Sebuah lagu diciptakan buat memberi dorongan, agar memilih eksklusif sinkron dengan harapan, memberi semangat buat melawan musuh dalam berbagai bentuk eksistensinya. Sebuah lagu mampu mengemban tugas seperti itu sebab lagu diciptakan dengan melibatkan emosi secara baik, ditambah dengan melodi nan dapat menggugah insting kemanusiaan. Karena itulah muncul lagu-lagu nan diciptakan buat tujuan-tujuan tertentu. Sebuah kampanye pemilih gubernur saja misalnya, sekarang ini sering menggunakan sebuah lagu, sehingga pesan dan asa akan gampang diterima oleh calon pemilih.
Demikian halnya dengan lagu kebangsaan. Setiap negara di global tentu mempunyai lagu kebangsaannya masing-masing, tidak terkecuali lagu kebangsaan Brunei Darussalam. Ya, sebuah lagu nan menjadi kebanggaan seluruh warganya. Lagu nan diciptakan bukan sebatas buat didengarkan saja, tetapi harus dihayati sebab filosofi bangsa tergambar dalam lagu ini. Lagu kebangsaan Brunei Darussalam nan berjudul "Allah Peliharakan Sultan" memiliki keunikan sejarah tersendiri. Namun judul lagu ini sangat mirip dengan judul lagu kebangsaan Inggris Raya dan juga dipergunakan oleh beberapa anggota negara persemakmuran nan berjudul "God Saves The Queen".
Namun kalau diterjemah sekalipun judulnya hampir sama, antara lagu kebangsaan Brunei Darussalam ini berbeda dengan lagu kebangsaan Inggris Raya terutama dari objek nan harus diselamatkan Tuhan. Dan dari sisi filiosopi serta latar belakang penciptaan lagu tersebut, keduanya juga berbeda. Lagu kebangsaan Brunei Darussalam ialah miliki bangsa dan negara Brunei. Kalaupun ada kemiripan dari sisi judul boleh jadi sebab terinspirasi atau kebetulan semata. Hanya saja Brunei Darussalam dan tetangganya Malaysia, sama-sama pernah lama bersinggungan dengan kolonial Inggris.
Sejarah Singkat Lagu Kebangsaan Brunei
Lagu "Allah Peliharakan Sultan" diciptakan jauh-jauh hari sebelum kemerdekaan Brunei dari Inggris pada 1984. Adalah Haji Awang Besar bin Sagap nan menciptakan lagu tersebut pada 1946 (ada nan menyebutkan pada 1947) artinya sekitar hampir 40 tahun sebelum kemerdekaan Brunei.
Jika dibandingkan dengan lagu Indonesia Raya milik Indonesia; rentang waktu penciptaan lagu dan kemerdekaan Brunei lebih lama dua kali lipat dari Indonesia. Haji Awang Besar bin Sagap tak sendirian dalam membuat lagu kebangsaan Brunei. Ia "hanya" membuat lagunya, sedangkan liriknya dibuat oleh Pengiran Haji Mohamed Yusuf bin Pengiran Abdul Rahim pada tahun nan sama (meski ada juga nan menyebut tahun 1947).
Penciptaan lagu dan lirik "Allah Peliharakan Sultan" ini berlangsung pada pemerintahan Sultan Ahmad Tajuddin (1924 hingga 1950); tentu masih di bawah "kekuasaan Ratu Inggris" meski pada 1946 sang sultan mengambil kekuasaan memerintah Brunei dari British Military Administration (BMA). Selanjutnya, pada pemerintahan Sultan Omar 'Ali Saifuddien III (1950 hingga 1967) barulah lagu "Allah Peliharakan Sultan" diakui secara resmi; tepatnya pada 1951. Dari latar belakang sejarah penciptaan lagu kebangsaan Brunei Darussalam ini jelas kalaupun ada kemiripan dengan lagu kebangsaan Inggris Raya, semata-mata masalah inspirasi.
Namun kalau melihat dari rentang nan jauh antara terciptanya lagu kebangsaan Brunei Darussalam dengan kemerdekaan negeri tetangga ini, mungkin pada awalnya tak dimaksudkan buat menjadi lagukebangsaan. Bukankah pada saat terciptanya lagu kebangsaan Brunei Darussalam tersebut, negeri ini masih ada dalam cengkraman bangsa Inggris ? Hanya saja kalau memperhatikan syairnya, jelas bahwa lagu ini dimaksudkan sebagai doa dan asa agar Sultan dapat memerintah negeri dengan adil dan baik, sehingga kebaikan dan kesejahteraan itu menjadi milik seluruh rakyat bukan hanya miliki sekelompok orang eksklusif saja.
Pengiran Haji Mohammad Yusuf nan menciptakan lirik lagu kebangsaan Brunei tersebut, pada awalnya mungkin hanya ingin membangkitkan semangat kepada seluruh rakyat Brunei Darussalam waktu itu, bahwa sebaik-baiknya mengelola negeri ialah dikelola oleh bangsa sendiri tanpa campur tangan bangsa lain dalam hal ini bangsa Inggris. Kemerdekaan ialah awal atau pintu gerbang menuju pengelolaan negeri oleh bangsa sendiri tersebut. Alasan ini dapat dibenarkan bila lagu kebangsaan Brunei Darussalam pada awalnya sebagai motivasi nan berisi harapan, doa dan keinginan. Situasi ini telah muncul empat puluh tahun sebelum bangsa Brunei Darussalam memperoleh kemerdekaan dari Inggris Raya.
Lagu kebangsaan Brunei Darussalam sebagai lagu pendorong kepada seluruh rakyat buat maju dan membebaskan diri, hampir mirip dengan lagu "Tanah Air", "Bangun Pemuda Pemudi" atau "Hallo Hallo Bandung" di Indonesia. Lagu-lagu tersebut diciptakan buat menggelorakan semangat agar segera membebaskan bangsa ini dari cengkraman penjajahan Belanda, nan dalam berbagai sisi kehidupan, sama sekali tak ada untungnya.
Itulah salah satu kehebatan sebuah lagu nan memiliki kemampuan buat merubah, mendorong, mengharapkan, memberi pilihan, aktualisasi diri jatuh cinta, aktualisasi diri putus cinta dan tujuan-tujuan lainnya nan akrab dan sering ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari. Tidak mengherankan dengan keunggulan lagu seperti itulah, lagu pun pada akhirnya menjadi salah satu media buat menyampaikan pesan para politisi.
Tercipta Sebagai Bentuk Darma Total
Brunei Darussalam ialah negara kesultanan nan sistemnya monarki, mengunggulkan seorang raja di atas orang lain sebab raja dianggap sebagai representasi Tuhan ke dunia; sangat mirip dengan penjajahnya, Inggris (bedanya Inggris dikuasai ratu) atau sama dengan model pemerintahan dinasti-dinasti "Islam" di tanah Arabia.
Wajar jika dalam lagu kebangsaannya nan ditonjolkan ialah permintaan kepada Tuhan buat melanggengkan usia sang sultan. Sultan sendiri sudah diklaim sebagai orang terbijak dan mampu mengurus negara dengan baik sebagai bukti representasi Tuhan tersebut. Diharapkan, jika sultan panjang umur, maka kesejahteraan rakyat Brunei Darussalam terjamin. Dan uniknya lagu kebangsaan Brunei Darussalam tersebut tercipta pada saat bangsa Brunei sendiri masih dijajah oleh Inggris.
Menjiplak Lagu Inggris ?
Terkait dengan lagu kebangsaan, ada beberapa orang nan ingin menjatuhkan Brunei dengan membandingkan "Allah Peliharakan Sultan" dengan lagu kebangsaan Inggris Raya, " God Saves The Queen " mengingat judulnya sangat mirip (cuma beda objek nan perlu "diselamatkan" Tuhan).
Berikut ini ialah lirik lagu kebangsaan Brunei Darussalam.
Ya Allah lanjutkanlah Usia
Ke bawah Duli Yang Maha Mulia
Adil berdaulat menaungi nusa
Memimpin rakyat kekal bahagia
Hidup sentosa Negara dan Sultan
Ilahi selamatkan Brunei Darussalam
Dan ini lirik lagu "God Save The Queen" nan dijadikan lagu kebangsaan Inggris Raya dan beberapa negara persemakmuran. Silakan dibandingkan isi liriknya :
God save our gracious Queen Long live our noble Queen God save the Queen Send her victorious Happy and glorious Long to reign over us God save the Queen O Lord, our God, arise, Scatter her enemies, And make them fall. Confound their politics, Frustrate their knavish tricks, On Thee our hopes we fix, God save us all. Thy choicest gifts in store, On her be pleased to pour; Long may she reign: May she defend our laws, And ever give us cause To sing with heart and voice God save the Queen . |