Gambaran Generik Tanah
Bumi ialah sebuah planet nan memungkinkan manusia hayati di dalamnya. Berbagai penunjang kehidupan manusia, seprti lapisan ozon, oksigen, material krusial berupa bebatuan, tanah andisol, dan air menjadikan bumi sebagai satu-satunya planet nan sejauh ini masih dapat dihuni oleh manusia, tumbuhan, dan hewan.
Material tersebut nyatanya memang sangat berguna bagi kehidupan manusia, yaitu batu, air, dan tanah. Semuanya memiliki peranan krusial nan tak dapat saling menggantikan satu dan lainnya. Material bumi berupa batu dan tanah terbagi berdasarkan beberapa jenis. Tanah misalnya, buat perkebunan dan pertanian, jenis tanah andisol dinilai memiliki keunggulan dibanding dengan jenis tanah nan lain.
Gambaran Generik Tanah
Tanah nan memiliki nama latin solum , pada dasarnya ialah salah satu bagian kerak bumi nan mengandung banyak mineral dan zat-zat organik. Tanah mengandung banyak unsur hara dan air nan dibutuhkan tumbuhan atau tanaman dalam proses pertumbuhannya.
Tanah merupakan alat vital nan menjadi habitat berbagai macam organisme. Tak hanya segelintir makhluk hidup, tetapi puluhan bahkan ratusan makhluk hayati bergantung padanya.
Tanah membantu berbagai tumbuhan bernapas, makan, menghisap air, dan berbagai unsur hara nan membuatnya bertahan dari agresi penyakit. Intinya, tanah ialah media nan digunakan tumbuhan dan berbagai jenis mikroorganisme untuh hayati nan terbentuk dari pelapukan batuan.
Tanah ialah salah satu bagian bumi nan terdapat pada permukaan bumi dan terdiri dari massa padat, cair dan gas. Tanah tercipta tak dengan sendirinya, melainkan berasal dari hasil pelapukan bebatuan dan tumbuhan nan prosesnya memakan waktu berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tahun.
Tanah nan tercipta ini akan membentuk tanah nan berlapis-lapis. Proses pembentukan susunan tanah ini sangat dipengaruhi oleh iklim, bentuk muka bumi, tumbuhan, berbagai organisme nan hayati di atasnya termasuk hewan, tumbuhan dan manusia serta waktu.
Secara umum, susunan tanah (dengan bahan induk mineral) terdiri atas 50% bahan padatan (45% berupa bahan mineral dan 5% berupa bahan organik), 25% air, dan 25% berupa udara.
Sementara itu, pada tanah organik, seperti gambut, bahan padatan pada tanah tersebut terdiri atas 5% bahan organik dan 45% bahan mineral. Bahan organik dalam tanah ini terdiri atas 10% mikroorganisme, 10% akar, dan sisanya humat. Walaupun jumlah tak banyak, fungsinya sangat penting.
Susunan tanah dan juga struktur tanah nan berongga-rongga menjadi loka bagi akar buat bernafas dan tumbuh. Selain itu, tanah pun menjadi habitat bermacam-macam mikroorganisme. Tanah juga dijadikan sebagai loka hayati bagi sebagian hewan darat. Tekstur susunan tanah bermacam-macam dan dapat dikelompokkan menjadi berikut ini.
- Tekstur kasar, misalnya pasir, pasir berlempung.
- Tekstur agak kasar, misalnya lempung berpasir dan lempung berpasir halus.
- Sedang, antara lain lempung berpasir sangat halus, lempung berdebu, dan debu.
- Tekstur halus, misalnya tanah liat berpasir, tanah liat berdebu.
Tekstur tanah ini juga dipengaruhi oleh kandungan air nan terdapat dalam tanah. Jika diuraikan proses pembentukan susunan tanah dimulai dari bebatuan nan mengalami pelapukan, baik pelapukan secara fisika maupun pelapukan secara kimiawi.
Pada saat pelapukan, bebatuan tersebut akan menjadi lunak dan berubah bentuknya sehingga bisa dikatakan sebagai bahan tanah. Bahan tanah ini akan mengalami proses pelapukan terus menerus dan berlangsung dalam waktu bertahun-tahun sampai akhirnya bahan tanah tersebut menjadi tanah.
Tidak banyak nan tahu, bahwa sebenarnya tanah memiliki tekstur nan berongga. Tekstur berongga inilah nan akhirnya menjadi loka bagi akar buat tumbuh dengan sangat ideal. Rongga pada tanah memberikan ruang pada akar buat bernapas dan berkembang. Berikut ini ukuran pembentuk mineral di dalam tanah.
- Partikel pasir memiliki ukuran sekitar 200 mikrometer hingga 2.000 mikrometer.