Cara Efektif buat Mencegah Erosi Pantai
Erosi pantai merupakan bala geologi nan mengancam perairan di mana saja. Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di global pun tidak bebas dengan abrasi. Sekarang ini diyakini lebih 400 km pantai –pantai di Indonesia rusak sebab abrasi. Apalagi pemicunya kebanyak tidak sepenuhnya kenyataan alam, melainkan sebab ulah manusia nan merusak pantai dan perairan di dekatnya.
Ambil contoh masalah ini tengah melanda daerah Semarang utara, nan sebagian besar pantai dan daratannya tenggelam digerus abrasi. Rumah penduduk dan fasilitas generik rusak tergerus ombak. Akibat sampingnya ialah intrusi air bahari merembes sejauh 10 km ke arah daratan. Akibatnya air sumur warga tercampur air bahari dan tidak layak konsumsi sebab kandungan garamnya tinggi.
Abrasi terjadi sebab kurangnya vegitasi nan tumbuh dipantai maupun perairan payau. Padahal fungsi vegitasi ini ialah mengikat tanah dan mencegah terjangan ombak.
Pengertian Erosi Pantai
Sebelum mengetahui tentang cara nan efektif buat mencegah erosi pantai. Kita harus mengetahui terlebih dahulu apa nan dinamakan erosi pantai serta penyebab-penyebabnya. Jika sudah memahaminya, maka kita bisa mengetahui apa nan harus dilakukan buat mencegah terjadinya erosi pantai.
Hal ini dilakukan agar selanjutnya kita bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari buat selalu menjaga pantai Indonesia dari erosi pantai.
Erosi ialah terjadinya abrasi tanah atau batuan nan disebabkan oleh air, angin, atau gletser. Erosi pantai ialah abrasi tanah atau batuan nan terjadi di pantai. Abrasi tersebut menyebabkan tanah atau batuan nan terdapat di daratan pinggir pantai terkikis sedikit demi sedikit. Namun, jika hal ini terjadi terus menerus makan lama akan terjadi degradasi lahan, berkurangnya kemampuan tanah buat menyerap air, dan amblasnya daratan di pinggir pantai.
Penyebab Erosi Pantai
Pengikisan pantai tidak sepenuhnya disebabkan oleh kenyataan alam saja. Erosi pantai nan terjadi bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Alam
Fenomena alam juga turut serta menyebabkan kerusakan pantai. Sebenarnya kejadian ini sebagai bentuk ekuilibrium alam buat mencari posisi sempurna.
Karena abrasilah sebagian pulau di bumi ini terpecah-pecah. Dulu ketika zaman purbakala, jutaan tahun silam, pulau Bali dan pulau Jawa menjadi satu. Lama kelamaan sebab faktor gempa, pengikisan dan konvoi lempeng, mengakibatkan sebagian daratan terpisah jauh dari pulau induknya. Proses ini terus berlangsung selama jutaan tahun lamanya. Demikan kenyataan terbentuknya sebuah teluk ditepi laut, itu salah satu penyebabnya ialah faktor pengikisan nan terus menerus terjadi sepanjang tahun.
- Kekuatan ombak
Disebabkan oleh kerasnya deburan ombak nan menyebabkan terkikisnya batuan atau tanah pinggir pantai. Kekuatan hempasan ombak nan datang berturut-turut, lama-lama mengikiskan bantaran pantai termasuk tebing-tebing pulau. Apalagi sekarang ini kenyataan anomaly cuaca nan sulit di prediksikan. Kondisi perairan bahari Indonesia kerap berubah-rubah. Sehingga memicu terjadinya gelombang pasang dan angin kuat sehingga timbul ombak besar terus menggerus daratan.
- Struktur batuan dan tanah di sekitar pantai
Abrasi juga dikarenakan kondisi pasir, tanah nan tidak solid, ringkih dan batuan berongga. air bahari nan sampai ke batuan atau pinggiran pantai sebab keras atau besarnya ombak. Ini dinamakan pengikisan atau disebut juga abrassion/corrasion. Kondisi tanah dan batu nan tidak solid mudah amblas tergerus air lain. Kondisi ini dapat disiasati dengan cara memasang rangkaian beton pemecah ombak, nan ditaruh disepanjang tebing pulau.
- Global Warming / pemanasan global
Global warming atau pemanasan dunia merupakan salah satu indikasi rusaknya alam secara global. Suhu bumi semakin naik, disebabkan sebab imbas rumah kaca. Polusi udara nan dikeluarkan oleh asap pabrik, kendaraan bermotor dan pemakaian barang-barang nan tidak ramah lingkungan. Menyebabkan rusakan ozon, lapisan atmospir nan berfungsi menahan gambaran sinar ultraviolet dari matahari.
Di sisi lain hutan hujan ditebangi buat kepentingan komersial turut mempercepat naiknya suhu bumi. Sehingga menimbulkan akibat berantai, seperti gunung-gunung es / glester di kutub utara meleleh, sehingga menaikan volume air laut. Imbasnya air bahari semakin dalam naik ke daratan.
2. Konduite Manusia
Ada beberapa tindakan konduite manusia nan menyebabkan erosi pantai, nan pada akhirnya menambah parahnya erosi dan kerusakan ekosistem laut.
- Pembukaan huma tambak udang di pinggir pantai.
Perambahan hutan bakau nan dipakai buat kepentingan ekomersial seperti tambak turut mempercepat proses abrasi. Misalnya tambak ikan bandeng atau udang windu nan harus menggunakan air laut. Tambak-tambak ini dibangun ditepi laut, lahan-lahan kosong nan awalnya ialah hutan bakau dibabati semua. Padahal huma itu sebenarnya merupakan wilayah penyangga penahan air bahari agar tidak masuk wilayah daratan.
Pembuatan tambak-tambak ikan ini tidak lepas dari tuntutan kebutuhan pangan manusia, dan nan lebih tegasnya ialah kepentingan ekonomi pelaku di dalamnya. Menjadi dilematis sebenarnya, disisi lain petani tambak perlu penghasilan buat menghidup keluarganya di sisi lain ada nan dikorbankan yakni rusaknya ekosistem pantai.
Selain dijadikan tambak ikan, ada juga huma bekas hutan mangrove nan berubah fungsi dijadikan sebagai ladang loka bercocok tanam. Padahal membuat ladang pinggir pantai taraf resikonya tinggi, contohnya dapat sewaktu-waktu kena rob atau luapan air pasang.
- Perusakan hutan bakau
Penebangan hutan standar secara masiv buat diambil kayunya ialah sebuah tindakan illegal. Luas wilayah hutan bakau di Indonesia semakin susut sebab perambahan hutan. Selain itu juga rusaknya kawasan hutan mangrove sebab faktor polusi bahari nan lumayan parah. Sampah, tumbahan oli dan minyak nan dibuang oleh kapal-kapal besar dan industry, secara langsung turut mencemari perairan. Dampaknya limbah-limbah ini meracuni biota bahari dan tanaman mangrove, dan akibatkan banyak mangrove nan mati.
- Eksplorasi pantai
Eksplorasi pantai nan dilakukan terus menerus seperti penambangan timah nan dilakukan di Bangka Belitung, meninggalkan bala ekologi nan sangat sulit dipulihkan. Di sana sini terdapat lobang-lobang bekas galian tambang. Parahnya nan melakukan eksplorasi tidak hanya satu dua orang melainkan banyak pihak.
Demikian juga pada pantai-pantai di kawasan selatan pulau Jawa seperti Yogyakarta, Kebumen dan Cilacap, nan terancam abrasi, sebab ada planning investor nan mau membuka tambang pasir besi di sana. Padahal program memulihkan wilayah nan terlanjur kena pengikisan sangat mahal dan butuh waktu lama. Pertanyaan maukah pemilik tambang itu sukarela menyediakan dana besar buat program tersebut.
Cara Efektif buat Mencegah Erosi Pantai
Dari penyebab-penyebab nan sudah diuraikan sebelumnya, kita bisa mengetahui langkah nan harus kita lakukan buat mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya erosi pantai. Di antaranya adalah:
- Tidak melakukan huma tambak udang nan di dekat pantai, terutama di bagian pinggir pantai nan sering terkena pukulan ombak nan besar atau nan berpotensi tinggi buat terjadinya erosi.
- Menjaga kelestarian hutan bakau atau hutan mangrove nan terdapat di pinggiran pantai dengan tak merusaknya.
- Jika ingin memanfaatkan hutan bakau atau mangrove maka lakukan tebang pilih. Agar tak merusak hutan bakau atau hutan mangrove tersebut, sebab keberadaannya bisa manahan ombak nan keras dan air bahari buat sampai ke daratan nan menjadi penyebab erosi pantai.
- Untuk penambangan hendaknya dilakukan jauh dari pinggir pantai. Kalaupun terpaksa harus melakukan penambangan di pinggir pantai, hendaknya dilakukan di pantai nan tak berdekatan dengan pemukiman penduduk, sebab akan membahayakan penduduk setempat.
- Tidak menjadikan hutan bakau atau mangrove sebagai ladang nan akan menimbulkan penyempitan hutan bakau atau hutan mangrove tersebut, sehingga tak bisa menahan erosi nan terjadi.
- Menghijaukan kembali wilayah nan rusak dengan menanami pohon mangrove, api-api. Sedangkan di pantai ditanami pohon cemara udang nan akarnya juga mampu mengikat pasir. Menanam pohon mangrove dan sejenisnya itu ibaratnya kita melakukan investasi alam jangka panjang.
Demikianlah sepintas tentang erosi pantai nan sedang berlangsung dan sifatnya progresif, kian tahun wilayah nan terkena pengikisan semakin luas. Mari kita bergerak bersama melakukan aksi pencegahan dan pemulihan huma kritis. Caranya Tanami kembali area pantai nan terkena pengikisan dengan vegetasi.