Wisata Masakan di Kabupaten dan Kota Pati
Pati merupakan ibu kota kabutapen Pati, letaknya berada di pesisir pantai utara bagian timur. Jika Anda bepergian dari Semarang menuju Surabaya pastilah melewati kota Pati .
Pernahkah Anda mencicipi bandeng presto Juwana nan terkenal enak dan durinya pun lunak? Memang Semarang memiliki masakan salah satunya bandeng presto, tapi bahan utamanya berupa ikan bandeng bukan diambil dari Semarang tapi didatangkan dari luar kota Semarang.
Bandeng-bandeng bahan standar presto inilah nan didatangkan langsung dari petambak-petambak di Pati. Perlu Anda ketahui bahwa kabupaten Pati terkenal dengan hasil produk kelautan termasuk produksi ikan bandeng dan terasinya nan terkenal enak. Keunggulan bandeng dari kabupaten Pati ialah daging ikan bandeng tak bau tanah saat dimasak.
Sejarah Singkat Kabupaten dan Kota Pati
Sebelum menelisik masakan khas Kota Pati, ada baiknya kita sejenak menyimak seluk beluk kabupaten Pati. Sejarah panjang kota ini tak terlepas dari perkembangan kerajaan Mataram dan Majapahit. kabupaten Pati terdiri pada tanggal 17 Agustus 1323. Model pemerintahan sebelumnya ialah Kadipaten Pesantenan nan dipimpin oleh seorang adipati bernama Adipati Jayakusuma. Setelah itu, diganti oleh anak bungsunya Raden Tambra nan bergelar Adipati Tambranegara.
Selama memimpin Kadipaten Pesantenan, sang Adipati muda ini memimpin rakyat Pesantenan secara arif dan bijaksana. Adipati muda ini disayangi oleh rakyatnya dan disegani oleh pemangku adat setempat. Lantas semakin lama perkembangan kadipaten Pasentenan semakin besar.
Akhirnya pola pemerintahannya pun berganti menjadi sebuah kabupaten nan kemudian dinamakan Kabupaten Pati dengan kota Pati sebagai ibukotanya. Sekarang Kabupaten Pati membawahi 21 kecamatan dan 405 kelurahan. Luas kesuluruhan Kabupaten Pati ialah 1.419,09 km2.
Geografi dan Demografi Kabupaten dan Kota Pati
Letak kabupaten Pati bersinggungan langsung dengan bahari Jawa nan tepat berada di utara kabupaten Pati. Sementara itu di bagian barat dibatasi oleh Kabupaten Suci dan Jepara. Pada bagian timur, kabupaten Pati bersebelahan dengan kabupaten Rembang. Adapun di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan.
Kabupaten Pati berada di jalur pantura nan biasa digunakan buat jalur transportasi Semarang - Surabaya. Jalur ini terbilang ramai dan sering kali dijadikan jalur transit. Sebagian besar area Pati merupakan dataran rendah. Terdapat rangkaian pegunungan kapur di sisi barat laut.
Pati memiliki sungai besar nan disebut Sungai Juwana. Sungai ini bermuara di wilayah Juwana. Di musim hujan, Sungai Juwana sering kali meluap dan menyebabkan banjir. Mengatasi hal tersebut, pemerintah Jawa Tengah membuat sebuah forum penganggulangan banjir nan disebut Jatrunseluna.
Kabupaten Pati dipenuhi oleh lebih dari 1.200.000 jiwa penduduk, lebih dari 600.000 di antaranya ialah perempuan dan lebih dari 600.000 di antaranya ialah laki-laki. Dengan luas 1.419,09 km2, Kabupaten Pati memiliki taraf kepadatan 797 jiwa/km2.
Penduduk kota Pati memiliki profesi nan beragam. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani, nelayan, buruh, dan Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, tak sedikit pula nan berprofesi sebagai paranormal. Paranormal Pati dikenal akan keakuratan dan kemampuan gaibnya oleh masyarakat Indonesia. Hal ini barangkali terkait dengan sejarah Pati nan merupakan daerah kekuasaan kerajaan Mataram dan Majapahit.
Suku bangsa nan mendiami kabupaten kota ini ialah suku bangsa Jawa, nan mempergunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Sebagian besar dari penduduk Pati memeluk agama Islam dan Kejawen. Agama-agama lain pun ada di kabupaten ini.
Letak geografisnya menyebabkan kabupaten Pati cocok menjadi daerah pertanian. Sektor pertanianlah nan sampai sekarang menjadi tulang punggung ekonomi kota Pati. Hasil pertanian primer kota ini ialah sayur mayor dan buah-buahan, termasuk juga bawang merah, cabai, jagung, kacang hijau, dan kacang tanah.
Produksi kacang tanah Pati sering kali disalurkan ke pabrik makanan seperti pabrik kacang "Dua Kelinci" dan "Garuda". Kedua pabrik tersebut terdapat di kabupaten ini. Kelapa dan kopi juga merupakan komoditas krusial bagi Pati. Hasilnya sering kali dipasarkan ke industri pengolahan kelapa dan kopi nan terdapat di sana.
Hasil bahari Pati juga melimpah. Kabupaten Pati merupakan salah satu penghasil ikan di Jawa Tengah. Banyak rakyat Pati nan membudidayakan ikan melalui tambak. Ikan nan paling sering dibudidayakan ialah udang dan ikan bandeng.
Wisata Masakan di Kabupaten dan Kota Pati
Selain terkenal dengan bandeng dan penghasil terasi nan enak. Kota Pati juga memiliki aneka masakan nan tidak kalah lezatnya yaitu nasi gandul. Pernahkan Anda mencicipi nasi gandul? Nasi Gandul merupakan senarai masakan lokal nan mirip dengan opor ayam. Namun kuahnya tidak begitu kental, dan menggunakan daging dan jeroan sapi, seperti bacem lidah dan iso.
Dalam penyajiannya biasanya di dalam piring dialasi oleh selembar daun pisang kemudian diberi nasi. Setelah itu, pembeli memilih daging nan disukainya daging atau jeroan. setelah daging dipotong kecil-kecil lantas diguyur dengan kuah encer. Untuk pemanisnya ditaburi dengan bawang goreng.
Rasa kuahnya segar dan tidak begitu nyemek seperti kuah opor nan kental, malah rasanya lebih segar, dan irisan daging sapinya nan empuk. Makanan ini cocok dihidangkan buat makan malam. Pokoknya sekali mencoba dijamin ketagihan dech . Sekarang ini warung nasi gandul dapat Anda cari di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Jadi tidak usah jauh-jauh datang ke kabupaten Pati buat mencicip nasi gandul.
Selain nasi gandul, Pati juga terkenal akan soto Kemiri-nya. Soto Kemiri ialah kuliner soto khas Pati nan cocok sekali rasanya jika dimakan di siang hari selepas bercocok tanam di ladang atau sawah. Soto Kemiri tak jauh berbeda dengan soto biasa, hanya saja tak ditambahkan daging sapi atau ayam ke dalamnya. Ekonomi rakyat Pati nan sulit di zaman dahulu menyebabkan ayam dan daging sapi dianggap makanan mewah, maka mereka tak menambahkannya ke dalam soto.
Makanan khas lainnya ialah petis Runting. Runting ialah nama sebuah desa di kabupaten Pati, loka di mana petis khas ini berasal. Petis Runting berbeda pada umumnya. Petis Runting ialah kuliner daging kambing nan mirip gulai. Kuahnya berwarna agak gelap. Saat disantap, butiran-butiran hangat tepung beras melumer memunculkan sensasi santap nan berbeda.
Petis Runting dilengkapi dengan beberapa pangkas daging, lemak, dan tulang kambing. Tulang-tulang tersebut mengandung sumsum nan sedap saat dihisap. Petis Runting biasanya dimakan dengan sate kambing, bukan dengan nasi. Ini ialah makanan lezat nan cocok bagi para pecinta masakan kambing.
Kuliner khas lainnya ialah bandeng presto Jawana. Wah, siapa nan tidak kenal makanan lezat nan satu ini? Meski banyak dipasarkan di Semarang, bandeng ini sebenarnya diproduksi di kota Pati. Ikan bandeng buat bandeng presto Jawana memang diambil dari sungai Jawana, sungai terbesar di Pati. Itulah mengapa bandeng presto ini dinamakan bandeng presto Jawana.
Sementara itu buat minuman, kota Pati memiliki wedang coro. Coro sendiri secara harfiah ialah kecoa. Akan tetapi tenang saja, minuman ini tak ada hubungannya sama sekali dengan kecoa. Wedang coro terbuat dari santan kelapa, gula merah, serai, dan merica nan direbus lalu disaring. Minuman ini sangat sedap disantap di malam hari.