Contoh-contoh Paragraf Induksi
Wacana merupakan bacaan nan terdiri dari paragraf. Banyak sekali ragam dari paragraf ini, salah satunya ialah paragraf induksi atau induktif. Lalu, bagaimanacontoh paragraf induksiitu?
Definisi Paragraf Induksi
Paragraf induksi dinamakan juga paragraf spesifik ke umum. Hal ini tentu merupakan kebalikan dari paragraf lawannya yaitu paragraf konklusi nan merupakan paragraf generik ke khusus. Definisi dari paragraf induksi itu sendiri ialah paragraf nan diawali dengan menyatakan masalah-masalah nan bersifat spesifik buat kemudian disimpulkan secara generik nan mencakup holistik hal-hal spesifik nan telah disebutkan sebelumnya. Jadi, dapat dikatakan juga bahwa paragrapf induksi merupakan kalimat nan ide pokok atau pikiran utamanya terletak di bagian belakang atau akhir dari paragraf tersebut.
Mengenali Contoh Paragraf Induksi
Banyak sekali contoh paragraf induksi. Dari contoh paragraf induksi tersebut kita dapat mempelajari seperti apa paragraf induksi. Namun sebelum mengenal contoh paragraf induksi tersebut, alangkah baiknya kita mengenal lebih dalam lagi apa itu paragraf induksi dan jenis-jenisnya.
Bahasa, khususnya bahasa Indonesia, meskipun nampak seperti sesuatu nan mudah, namun ternyata sangat rumit dipelajari. Hal ini salah satunya sebab adanya bermacam-macam paragrapf nan ada dalam membentuk suatu wacana.Untuk memahami sebuah wacana, bukankah kita harus mengetahui secara detail paragrapf-paragraf nan ada? Kerumitan inilah nan sebenarnya nyata, yaitu, bagaimana cara mengenali paragraf induksi.
Tidak semua orang dengan mudah dapat mengenal apakah sebuah paragraf itu induksi atau deduksi. Yang dapat membedakan hanya ketika kita mulai membaca dan mulai menemukan peristiwa atau hal-hal nan bersifat spesifik mengawali sebuah paragraf, kemudian dilanjutkan hal-hal spesifik lainnya hingga pada akhirnya ada hal-hal nan generik pada kalimat-kalimat terakhir. Jika ini nan kita temukan, berarti paragraf nan sedang kita baca ialah contoh paragraf induksi.
Jadi, Ciri-ciri generik nan dapat kita kenali dari contoh paragraf induksi ini diantaranya adalah; diawali dengan peristiwa khusus, penarikan kesimpulannya dilakukan berdasarkan pada peristiwa-peristiwa spesifik tersebut. Konklusi berada pada akhir paragraf. Kalimat primer dan penjelasnya dapat dipastikan ada pada akhir paragraf pula. Gagasan utamanya ada pada kalimat primer nan berarti juga ada di akhir paragraf, dan kalimat penjelasnya ada pada sebelum kalimat utamanya nan biasanya mengungkapkan lagi secara singkat peristiwa-peristiwa spesifik sebelumnya. Kalimat penjelasnya ialah kalimat nan merupakan pendukung gagasan utama.
Contoh-contoh Paragraf Induksi
Yang paling membuat agak bingung dari paragraf induksi ialah bahwa ada banyak jenis dari paragraf nan melaju dari hal-hal spesifik ke generik ini. Jenis-jenis induksi ini antara lain:
- paragraf generalisasi,
- analogi,
- klasifikasi
- perbandingan,
- sebab dampak terbagi dua yaitu dampak karena dan karena dampak 1 dampak 2.
Berikut Klarifikasi dari Jenis-jenis Paragraf diatas.
Paragraf generalisasi merupakan sebuah paragraf induksi nan menggunakan metode penarikan konklusi secara generik dengan dasar sejumlah data nan ada. Berikut ialah contoh paragraf induksi generalisasi:
"Setelah lembar jawaban tes Matematika buat kelas 5 dibagikan, ternyata beberapa siswa seperti Amir, Umar, Dina, Dino, Mika, dan Miko mendapatkan nilai 9. Anak-anak nan lainnya nan sekelas dengan mereka paling rendah nilainya ialah 7. Hanya ada satu anak nan mendapatkan nilai cukup yaitu budi. Boleh dikatakan bahwa anak-anak kelas 5 pandai dalam berhitung."
Jelas kan sekarang, bahwa penarikan konklusi atas paragraf induksi generalisasi di atas didapat dari data-data nan telah disebutkan sebelumnya. Sementara itu, paragraf induksi analogi memiliki pengertian nan berbeda lagi. Dapat dilihat dari contoh berikut:
"Mencari ilmu seperti ketika seseorang sedang melakukan pendakian gunung. Untuk dapat sampai ke puncak, para pendaki biasanya akan dihadang oleh berbagai rintangan diantaranya semak belukar, jalan nan terjal, maupun binatang buas. Hal ini sama dengan menuntut ilmu. Semakin tinggi keinginan seseorang buat belajar, semakin banyak pula rintangan nan harus dilaluinya, misalnya kesulitan keuangan, kesulitan memahami pelajaran, dan lain sebagainya. Maka dari itu, tak salah bahwa menuntut ilmu itu sama halnya dengan mendaki gunung".
Paragraf karena dampak merupakan paragraf nan lumayan mudah buat dikenali. Paragrapf ini diawali dengan hal-hal spesifik sebagai sebab, lalu diakhiri dengan fakta-fakta lainnya sebagai akibatnya. Salah satu contoh paragrapf induksi karena dampak ialah sebagai berikut:
"Lima belas tahun nan lalu, hutan-hutan di desa ini ditebang habis oleh para orang kaya buat dijadikan villa. Pemandangan desa memang cukup bagus buat dinikmati. Namun sejak adanya bala gempa bumi nan memporak-porandakan desa sehingga membuatnya tak latif lagi. Maka vila-vila tersebut mulai dikosongkan dan menjadi rusak. Tinggalah sekarang penduduk desa nan menuai kemarahan alam dengan banjirnya sebab sudah tak ada lagi hutan nan menaungi desa mereka."
Untuk membuat contoh paragraf induksi sebab dampak ini dapat dikembangkan dengan berbagai gaya. Salah satu paragrapf nan paling mudah buat dibuat dan dipahami memang paragraf ini.Jenis paragraf lainnya yaitu Klarifikasi, merupakan paragraf nan berisi suatu penegasan di akhir paragraf. Berikut salah satu contohnya:
"Pemerintah kota tersebut akan memberikan donasi dana bagi masyarakat miskinnya buat bidang kesehatan. Pemberian donasi kesehatan itu akan disesuaikan berdasarkan kondisi ekonomi keluarga miskin penerima bantuan. Ada nan memperoleh donasi berupa biaya pengobatan dan penginapan selama di rumah sakit, ada pula nan mendapat donasi hanya berupa biaya pengobatan saja. Pemerintah kota mengharapkan pemerataan dalam segala bidang terutama di bidang kesehatan bagi masyarakat ini. Besarnya donasi nan diberikan kepada para keluarga miskin tersebut ditentukan oleh pejabat nan berwenang".
Sementara itu, paragraf nan hampir mirip dengan analogi, yaitu perbandingan, ialah suatu paragraf nan mengemukakan sebuah perbandingan nan bersifat nyata atau dengan kata lain sesuatu itu sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Contoh dari paragraf perbandingan, salah satunya adalah:
"Menanam investasi di pasar kapital sama halnya seperti menanam padi di sawah. Kedua hal tersebut sama-sama memiliki resiko. Investasi di pasar kapital tanpa menggunakan kapital nan besar hanya akan menghasilkan laba nan tidak seberapa. Begitupun saat seorang petani menanami ladang dan sawahnya dengan tanaman nan sedikit. Panen nan kelak akan dihasilkannyapun tidak akan melimpah. Apalagi bila tak didukung oleh wahana nan memadai alias hanya memakai alat-alat nan sederhana saja. Jangan pernah berharap hasil nan memuaskan.
Di global investasi modal, hal seperti ini juga terjadi. Investor dengan kapital nan besarlah nan biasanya menghasilkan laba nan besar. Hal inilah nan terkadang membuat daya tarik pada bidang investasi pasar modal. Namun perlu di ingat, bagi investor dengan kapital sedikit, jangan pernah mengharapkan hasil nan lebih sebab bagaimanapun juga, apa nan dia tanam akan sebanding dengan hasil nan akan dia tunai kelak. Segala bidang di global ini memiliki resiko, tak petani, tak pula investor. Oleh sebab itu, jika anda memiliki niat buat berinvestasi di pasar modal, ada satu hal nan perlu anda ingat, yaitu, resiko akan selalu menyertai setiap investasi nan anda tanam, entah itu besar ataupun kecil."
Itulah salah satu paragraf perbandingan nan juga merupakan jenis dari paragraph induksi. Sebenarnya banyak sekali contoh-contoh paragraf induksi nan dapat kita kenali. Namun, dengan mengetahui masing-masing satu saja, anda pastilah sudah dapat membedakan semua jenis paragraf induksi saat membaca sebuah wacana nanti. Silahkan cermati kembali beberapacontoh paragraf induksi di atas dan selamat mencoba mengenali beberapa diantaranya lagi di semua bacaan nan akan anda baca.