Sejarah Pakistan: Politik di Awal Kemerdekaan
Sejarah Pakistan sangat krusial buat diketahui. Pakistan merupakan negara republik Islam nan berada di anak benua India. Sejarah Pakistan dimulai sejak negara ini sukses memerdekakan dirinya dari penjajahan Inggris pada 14 Agustus 1947.
Sejarah Pakistan menyebutkan bahwa secara resmi Pakistan bernama Republik Islam Pakistan dan merupakan salah satu negara di Asia Selatan. Sejarah Pakistan juga menyebutkan bahwa negara ini mempunyai garis pantai sepanjang 1,046km dengan Bahari Arab dan Teluk Oman di sebelah selatan. Di bagian barat, nagara ini berbatasan dengan Iran, India di bagian timur, Cina di timur laut.
Negara Pakistan berdekatan dengan Tajikistan nan hanya dibatasi oleh daratan kecil bernama Koridor Wakhan. Pakistan berada pada zona strategis sebab berdekatan dengan tempat-tempat krusial di Asia Selatan, Asia Tengah, dan Timur Tengah. Inilah nan membuat sejarah Pakistan krusial buat diketahui.
Salah satu sejarah Pakistan nan krusial diketahui ialah keberadaan situs dari kebudayaan antik seperti budaya Neolitik, Mehrgarh, dan peradaban emas lembah Indus. Situs-situs nan merupakan bagian dari sejarah Pakistan ini berada di daerah Pakistan dan termasuk sejarah Veda, Indo-Yunani, Persia, peradaban Islam, dinasti Turki-Mongol dan kebudayaan Sikh setelah melalui berbagai invasi. Untuk lebih jelasnya, simaklah uraian singkat tentang sejarah Pakistan berikut.
Sejarah Pakistan: Gagasan Pendirian Pakistan
Sejarah Pakistan diawali ketika Inggris menguasai anak benua India selama hampir 200 tahun, dari 1756 hingga 1947. Reformasi politik pada akhir abad ke-19 memungkinkan dibentuknya partai-partai politik. Indian National Congress, nan mewakili mayoritas penduduk Hindu didirikan pada 1885. Muslim League dibentuk pada 1906 buat mewakili dan melindungi posisi minoritas Muslim.
Seorang penyair dan filsuf bernama Sir Muhammad Iqbal mengusulkan agar provinsi-provinsi India Inggris di sebelah barat bahari serta negara bagian Jammu dan Kashmir sebaiknya digabung menjadi sebuah negara.
Berkaitan dengan nama, sejarah Pakistan memiliki kisah nan menarik. Nama “Pakistan” nan digunakan buat menyebut penggabungan ini, merupakan singkatan dari nama-nama provinsi tersebut, yaitu P unjab, A fghania (Provinsi North West Frontier), K ashmir, I ndus-Sind, dan Baluch istan .
Berdasarkan sejarah Pakistan, nama negara ini ( Pakistan ) artinya ‘ tanah nan murni ’ dalam bahasa Urdu ataupun bahasa Persia. Sejarah Pakistan juga mengatakan bahwa nama negara Pakistan diusulkan oleh seorang tokoh gerakan Pakistan, Choundry Rahmat Ali.
Menjelang akhir 1930, Muhammad Ali Jinnah, pemimpin Muslim League nan dianggap sebagai pendiri Pakistan, menyatakan bahwa satu-satunya cara buat menghindarkan Muslim India dari penguasaan Hindu ialah dengan mendirikan negara Muslim tersendiri.
Sejarah Pakistan: Kemerdekaan
Sejarah Pakistan memang sangat beragam, termasuk masalah kemerdekaan. Pada 1940, Muslim League secara resmi mendukung pembagian India Inggris serta pendirian Pakistan. Inggris kemudian memutuskan buat membagi bekas jajahannya tersebut dan pada 15 Agustus 1947, menyerahkan kekuasaan secara terpisah kepada India dan Pakistan.
Sejarah Pakistan berlanjut dengan pembagian wilayah Pakistan menjadi dua, yaitu Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Pakistan Barat ialah negara Pakistan saat ini, sedangkan Pakistan Timur saat ini dikenal sebagai negara Bangladesh. Kedua bagian tersebut dipisahkan wilayah India sepanjang 1.600 kilometer.
Pembagian anak benua India menyebabkan perpindahan penduduk secara besar-besaran. Sekitar 6 juta pemeluk Hindu dan Sikh keluar dari Pakistan menuju India, dan sekitar 8 juta umat Muslim bermigrasi dari India ke Pakistan.
Sejarah Pakistan nan cukup kelam terjadi ketika perpindahan penduduk disertai kekerasan antarkelompok etnik berskala besar nan menguatkan rasa permusuhan di antara kedua negara. Permusuhan tersebut makin bertambah dengan adanya perselisihan mengenai masuknya negara-negara bagian pribumi ke dalam salah satu di antara kedua negara tersebut.
Penguasa Hindu Jammu dan Kashmir, nan 85 persen penduduknya Muslim, memutuskan bergabung dengan India. Pakistan kemudian menuntut hak atas Jammu dan Kashmir, sehingga terjadi perang antara Pakistan dan India.
Meskipun Liga Bangsa-Bangsa kemudian mengeluarkan resolusi agar diadakan plebisit di bawah supervisi PBB buat menentukan masa depan Kashmir, India tetap menduduki sekitar dua pertiga wilayah tersebut dan menolak diadakannya plebisit.
Sejarah Pakistan: Politik di Awal Kemerdekaan
Sejarah Pakistan juga menyebutkan bahwa pemerintahan Pakistan pertama kali dipimpin oleh Perdana Menteri Liaquat Ali Khan. Muhammad Ali Jinnah menjadi gubernur jenderal hingga meninggal pada 1948. Dari 1947 hingga 1951, Pakistan berada dalam kondisi tak stabil. Setelah Liaquat terbunuh pada 1951, Khwaja Nazimuddin dari Pakistan Timur menggantikannya sebagai perdana menteri. Pada 1953, Nazimuddin digantikan oleh Muhammad Ali Bogra.
Bogra mengundurkan diri pada 1955 dan Chaudhuri Muhammad Ali ditunjuk sebagai perdana menteri keempat. Pada tahun nan sama Gubernur Jenderal Ghulam Muhammad juga mengundurkan diri. Iskander Mirza, nan berasal dari militer, menjadi gubernur jenderal keempat dan terakhir.
Pada 23 Maret 1956 Pakistan diproklamasikan sebagai republik Islam. Iskander Mirza menjadi presiden pertama. Sementara Huseyn Shaheed Suhrawardy menjadi perdana menteri kelima. Proklamasi ini dianggap sebagai salah satu sejarah Pakistan nan berkesan bagi seluruh rakyatnya.
Sejarah Pakistan: Tiran Militer dan Pemisahan Pakistan Timur
Sejarah Pakistan juga tak lepas dari masalah militer. Pada 1958 Jenderal Muhammad Ayub Khan mengambil alih kendali atas Pakistan dengan memberlakukan keadaan darurat dan melarang semua kegiatan politik selama beberapa tahun. Setelah kekalahan Pakistan dalam perang melawan India pada 1965, kekuasaan Ayub Khan mulai berkurang. Pada Maret 1969, Ayub Khan mundur. Dia menyerahkan tanggung jawab pemerintahan kepada Jenderal Muhammad Yahya Khan.
Pemilihan generik nan diselenggarakan pada Desember 1970 menimbulkan polarisasi Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Pada 26 Maret 1971 Pakistan Timur memisahkan diri dengan memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat Bangladesh. Pertempuran pecah antara kaum nasionalis Bengal dan tentara Pakistan. Peristiwa ini dikenang sebagai sejarah Pakistan nan buruk.
Pada November 1971 India mengirimkan pasukan ke Pakistan Timur buat bertempur di pihak Bangladesh. Pasukan Pakistan kemudian menyerah di Dhaka pada 16 Desember 1971. Presiden Yahya Khan kemudian mengundurkan diri. Zulfikar Ali Bhutto mengambil alih Pakistan dan mengakui kemerdekaan Bangladesh.
Sejarah Pakistan: Masa Kekuasaan Zia-ul-Haq
Pemilihan generik berlangsung pada Maret 1977. Namun, kemenangan partai Bhutto, Pakistan People’s Party (PPP) dianggap sebagai kecurangan. Kerusuhan dan kebuntuan politik mendorong Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq mengambil alih pemerintahan. Zia menyatakan diri sebagai presiden pada 16 September 1978.
Bhutto kemudian diadili dan divonis bersalah atas pembunuhan versus politiknya pada 1974. Bhutto dieksekusi pada 4 April 1979.
Pada 19 Agustus 1988 Zia tewas dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Pakistan. Selanjutnya, pemilihan generik pada akhir 1988 membawa Benazir Bhutto, putri Zulfikar Bhutto, ke kursi perdana menteri.
Sejarah Pakistan pada Era 1990-an hingga Sekarang
Sepanjang 1990-an, Pakistan berada dalam ketidakstabilan politik. Benazir Bhutto dua kali menjadi perdana menteri, dan dua kali diturunkan. Sementara Nawaz Sharif tiga kali menjadi perdana menteri hingga dikudeta oleh Jenderal Pervez Musharraf pada 12 Oktober 1999.
Benazir Bhutto terbunuh pada sebuah agresi bunuh diri pada 27 Desember 2007. Musharraf menuduh al Qaeda sebagai pelaku serangan. Namun, pendukung Bhutto menuduh pemerintah Musharraf mendalangi peristiwa itu.
Musharraf mundur dari jabatannya sebagai presiden pada 18 Agustus 2008. Selanjutnya, pada 6 September 2008, Asif Ali Zardari, suami Benazir Bhutto terpilih sebagai presiden dengan Yousaf Raza Gilani sebagai perdana menteri. Itulah tadi uraian panjang seputar sejarah Pakistan. Semoga bermanfaat!