Unsur-Unsur Kimia - Manfaat Logam Transisi
Unsur-unsur kimia ialah zat-zat kimia nan tak dapat dibagi menjadi zat nan berukuran lebih kecil lagi atau zat-zat kimia nan tak dapat diubah menjadi zat kimia lainnya melalui metode kimia biasa.Unsur-unsur kimia nan satu dapat dibedakan dengan unsur-unsur kimia lainnya sebab disparitas jumlah proton maupun jumlah elektron dalam unsur-unsur tersebut.
Proton ialah partikel atom nan bermuatan positif, sedangkan elektron ialah partikel atom nan bermuatan negatif. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Sebuah atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron. Adapun inti atom tersusun atas proton dan neutron.
Suatu unsur kimia dapat dibedakan dari unsur lainnya dengan melihat jumlah proton dan elektron nan menyusun ikatan dalam inti atom atau suatu unsur. Sebagai contoh, oksigen memiliki proton sebanyak delapan buah. Berbeda dengan karbon, jumlah proton dalam karbon sebanyak enam buah.
Nama Unsur-Unsur Kimia dari A - Z
Unsur-unsur kimia nan terdapat di alam antara lain sebagai berikut:
aktinium, aluminium, amerisium, antimon (stibium), argentum, argon, arsenik, astatin, aurum,
barium, belerang, berkelium, berilium, besi (ferrum), bismut, bohrium, boron, brom,
cuprum (tembaga),
darmstadtium, dubnium, disprosium,
einsteinium, emas (aurum), erbium, europium,
fermium, ferrum (besi), fluor, fosfor, fransium,
gadolinium, galium, germanium,
hafnium, hassium, helium, hidrogen, holmium, hydrargyrum (raksa),
indium, iodine (yodium), iridium, iterbium, itrium,
kadmium, kalium, kalsium, kalifornium, karbon, klor, krom, kobalt, kopernisium, tembaga (cuprum), kurium, kripton,
lantanum, lawrensium, timbal (plumbum), litium, lutetium,
magnesium, mangan, meitnerium, mendelevium, molibden,
natrium, neodimium, neon, neptunium, nikel, niobium, nitrogen, nobelium,
osmium, oksigen,
paladium, perak (argentum), plumbum (timbal), potasium (kalium).Sodium, platina, plutonium, polonium, praseodimium, prometium, protaktinium,
radium, radon, raksa (hydrargyrum), renium, rodium, roentgenium, rubidium, rutenium, ruthefordium,
samarium, skandium, seaborgium, selenium, serium, sesium, silikon, seng, stannum (timah), stibium (antimon), strontium,
tantalum, taknetium, telurium, terbium, talium, timah (stannum), torium, tulium, titanium,
ununhexium, ununoktium, ununpentium, ununquadium, ununtrium, uranium,
vanadium, wolfram,
xenon,
yodium,
zinc (seng), zirkonium.
Pengelompokan Unsur-Unsur Kimia
Unsur-unsur kimia tersebut kemudian dikelompokkan menjadi lima: logam alkali, alkali tanah, lantanida, aktinida, dan logam transisi.
1. Logam Alkali
Merupakan kelompok unsur-unsur kimia nan terdapat pada golongan I tabel periodik (kecuali hidrogen). Yang termasuk dalam kelompok logam ini antara lain fransium (Fr), sesium (Cs), rubidium (Rb), kalium (K), natrium (Na), dan litium (Li). Sifat logam alkali sangat reaktif sehingga unsur-unsur kimia pada kelompok ini hampir tak ditemui dalam bentuk tunggal (selalu berikatan dengan unsur lain). Agar unsur-unsur kimia dalam logam alkali tak cepat bereaksi, maka sebaiknya disimpan dalam media minyak.
2. Logam Alkali Tanah
Merupakan kelompok unsur-unsur kimia nan terdapat pada golongan II tabel periodik. Yang termasuk dalam kelompok logam ini antara lain, radium (Ra), barium (Ba), stronsium (Sr), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan berilium (Be).
3. Lantanida
Merupakan kelompok unsur-unsur kimia nonlogam nan terdiri 15 unsur, berurutan dari lantanum (La) hingga lutetium (Lu) pada tabel periodik dan bernomor atom antara 57 hingga 71.
4. Aktinida
Merupakan kelompok unsur-unsur kimia nan terdiri 15 unsur, berurutan dari aktinium hingga lawrensium pada tabel periodik dan bernomor atom antara 89 hingga 103.
5. Logam Transisi
Merupakan unsur-unsur kimia nan terdapat pada golongan III hingga XII tabel periodik. Logam transisi terdiri dari 38 unsur dan termasuk unsur blok d.
Unsur-Unsur Kimia - Manfaat Logam Transisi
Unsur-unsur transisi biasanya ditemukan di alam dalam bentuk karbonat, sulfida, dan oksida. Dispensasi buat tembaga, biasa ditemukan dalam keadaan bebas atau dalam bentuk senyawa tembaga. Tembaga ditemukan dalam bentuk tersebut sebab termasuk kelompok logam nan sukar teroksidasi.
Unsur-unsur transisi biasa ditemukan dalam bentuk oksida maupun sulfida. Ini dampak tekanan magma nan mendesak unsur-unsur logam di perut bumi sehingga akhirnya unsur-unsur logam tersebut bergerak menuju kerak bumi. Dalam perjalanannya menuju kerak bumi, unsur-unsur logam bereaksi dengan oksigen atau belerang nan terdapat di dalam kerak bumi. Hal inilah nan mendorong terbentuknya mineral dari unsur-unsur transisi.
Berikut ini sejumlah kegunaan logam transisi nan tersedia di alam:
1. Skandium (Sc)
Skandium ditemukan Nilson (1878) pada mineral gadolinite dan euxinite di Skandinavia. Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari maupun bintang daripada di bumi. Skandium termasuk unsur nan sporadis ditemukan di alam dan biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa, seperti Sc2(SO4)3, Sc2O3, dan ScCl3. Skandium bersifat diamagnetik dan tak berwarna. Jika teroksidasi dengan udara, skandium akan berubah rona menjadi merah jambu atau kekuning-kuningan.
Logam skadium dapat diperoleh melalui proses elektrolisis ScCl3. Skadium biasa dimanfaatkan buat isotop radioaktif dan filamen lampu berintensitas tinggi. Skandium ioda bila ditambahkan pada lampu uap merkuri akan menghasilkan pancaran sinar nan mirip dengan matahari sehingga sangat cocok digunakan sebagai penerangan.
2. Titanium (Ti)
Titanium pertama kali ditemukan oleh Gregor (1791). Titanium murni berupa logam putih nan bercahaya. Titanium banyak ditemukan di kulit bumi dan hampir 0,6% massa kulit bumi terdiri dari titanium. Titanium memiliki taraf kekerasan nan cukup tinggi. Namun, kerapatannya nisbi rendah, bermassa ringan, mudah dibentuk, dan tak mudah korosi. Titanium juga stabil pada suhu nan sangat tinggi.
Dengan ciri nan demikian, titanium sangat cocok dijadikan sebagai bahan struktural, misalnya pada pesawat terbang bermesin jet seperti Boeing 747. Logam titanium ternyata juga tahan terhadap perubahan cuaca. Oleh sebab itu, logam ini biasa digunakan sebagai bahan material, misalnya pompa, pipa, mesin mobil, dan tabung reaksi kimia.
3. Tembaga (Cu)
Tembaga bersifat konduktor listrik jadi sangat cocok digunakan sebagai penghantar listrik. Tembaga banyak digunakan sebagai komponen kabel listrik. Tembaga juga tahan terhadap perubahan cuaca maupun korosi.
4. Nikel (Ni)
Nikel ditemukan di dalam kulit bumi dalam bentuk bijih, bersama-sama dengan belerang, antimon, dan arsen. Nikel juga menjadi salah satu komponen meteorit. Logam ini berwarna putih menyerupai perak, konduktor listrik dan panas, tahan terhadap korosi, mudah ditempa, dan sedikit bersifat ferromagnetis. Nikel biasa digunakan buat melapisi logam nan bersifat reaktif.
Selain itu, nikel juga dapat digunakan dalam bentuk paduan. Umumnya berupa paduan dengan besi dan lazim digunakan buat membentuk baja tahan karat. Nikel biasa dijadikan sebagai bahan uang koin serta buat melapisi brankas dan senjata. Nikel nan berbentuk butiran halus dapat digunakan sebagai katalis dalam proses hidrogenisasi minyak sayur.
5. Kobalt (Co)
Kobalt ditemukan Brandt (1735). Kobalt sangat sporadis ditemukan di alam dan biasa ditemukan dalam bijih kobaltit (CoAsS) dan smaltit (CoAs2). Kobalt berwarna putih kebiru-biruan, keras, dan biasa digunakan sebagai paduan stainless steal (baja perak). Stainless steal ialah perpaduan antara tungsten, tembaga, dan besi. Stainless steal biasa ditemui pada peralatan kedokteran maupun instrumentasi.
6. Besi (Fe)
Besi banyak ditemukan di dalam kulit bumi, yakni sekitar 4,7%. Besi murni bersifat reaktif terhadap oksidator, tak terlalu keras, dan berwarna putih kusam. Karena mudah teroksidasi, besi lebih mudah mengalami korosi (karat). Besi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pagar, bahan bangunan, berbagai jenis perkakas, dan lain-lain.
7. Mangan
Mangan biasa ditemukan dalam bentuk silikat, oksida, dan karbonat. Mangan bersifat rapuh, reaktif, dan berwarna putih keabu-abuan. Ketersediaan mangan di dalam kulit bumi juga nisbi banyak, yakni mencapai 0,1%. Mangan biasa digunakan sebagai bahan pembuat baja buat mata bor pada pengeboran batuan.
Demikian informasi mengenai unsur-unsur kimia, terutama kegunaan logam transisi. Semoga bermanfaat.