Belajar Akting dari Aktor Senior
Berakting ialah hal nan menyenangkan kalau kita merasa punya talenta di dalamnya. Menangis dan tertawa ialah hal biasa dalam pekerjaan satu ini. Banyak peran nan bisa kita gali lagi jika kita memang tertarik di global seperti ini.
Di dalam global akting sendiri sebenarnya gampang-gampang susah. Kenapa aku katakan demikian? Karena di butuhkan keberanian nan besar buat melakukannya. Berani di depan khalayak luas ialah hal nan paling perlu. Sebab di saat kita beradu akting, orang lain nan akan menilai kita, apakah kita mampu buat melakukannya atau tidak.
Film Bagus
Sejak dulu kita sudah di perkenalkan dengan film-film nan bagus, bahkan pemeran-pemeranya juga tidak kalah bagus dalam memainkannya. Di ruang film sendiri kita banyak menjumpai aktor atau aktris nan masih bertahan sampai sekarang. Bahkan mereka menjadi guru akting bagi seniman baru nan merambah global perfilman. Saya rasa jika kita mempunyai kemampuan dalam global akting banyak kesempatan nan bisa diraih.
Di Indonesia sendiri masih sangat membutuhkan seorang artis di dalam ruang film nan memang benar-benar ingin menekuninya. Tidak hanya numpang lewat saja atau mencari popularitas sesaat lalu menghilang dengan sendirinya.
Sekarang ini, para pendatang baru nan khususnya bergerak dalam global akting hanya lewat begitu saja. Mereka merasa bahwa main dalam film satu atau dua cerita membuat mereka puas. Padahal di dalam sebuah akting kita harus lebih banyak menggali berbagai karakter, agar apa nan sudah kita beri dalam global perfiman bisa diberikan apresiasi berharga nan patut kita banggakan kelak.
Pembentukan Diri
Dalam global akting, pembentukan diri nan majemuk sangat krusial sekali buat di perhatikan. Selain kita bisa mengetahui seberapa besar kecintaan kita dalam global tersebut, kita juga akan merasa buat tak cepat puas dalam berbagai karakter. Contohnya dalam suatu cerita layar lebar A, Anda ialah pemeran berlawanan nan Lalu dalam layar lebar B, Anda ialah seorang pemeran nan kocak nan bikin orang lain tertawa terpingkal-pingkal.
Semakin banyak mencoba majemuk peran, semakin matang akting seorang pemain. Tidak ada salahnya buat mencari sanggar atau teater nan bisa membantu buat mengasah talenta nan Anda miliki dalam global peran. Selain bisa membuat lebih percaya diri, Anda juga akan lebih terbiasa buat tampil di depan umum.
Belajar Akting dari Aktor Senior
Di Indonesia, ada banyak sekali aktor senior nan lama berkecimpung di global perfilman. Walaupun usia tak muda lagi, mereka masih dapat memerankan berbagai karakter dalam sebuah film atau sinetron.
Para aktor tersebut tentunya belajar dengan sungguh-sungguh buat menjadi aktor andal. Untuk menjadi seperti mereka, belajar ialah nan paling penting. Semakin lama dan semakin banyak sesuatu nan dipelajari, tentu saka Anda akan semakin pintar dan mahir.
Belajar akting dapat dimana saja, melihat dari film lain, mengikuti kursus akting, bahkan belajar langsung kepada aktor senior, bagaimana menjadi seorang “pemain” nan bagus. Bagaimanakah cara mendalami dan memerankan suatu karakter? Bertanyalah kepada orang nan nan sudah berpengalaman.
Belajar Pada Dedi Mizwar
Nama Dedi Mizwar niscaya sudah tak asing lagi di telinga Anda. Beliau ialah seorang aktor senior Indonesia. Setiap dirinya memerankan tokoh dalam berbagai judul film, aktingnya selalu terlihat natural.
Mungkin itulah nan membuat namanya selalu berkibar dalam global perfilman. Tidak ada satupun karakter nan dia mainkan terkesan jelek, semuanya punya karakter. Lantas , film apa sajakah nan telah dibintangi olehnya. Inilah daftar film nan sudah pernah dilakoninya.
- Cinta Abadi tahun 1976.
- Ach Yang Benerrr... tahun 1979.
- Bukan Impian Semusim tahun 1982.
- Sunan Kalijaga tahun tahun 1984.
- Hati nan Perawan tahun 1984.
- Hatiku Bukan Pualam tahun 1985.
- Sunan Kalijaga & Syech Siti Jenar tahun 1985.
- Saat-Saat Kau Berbaring Di Dadaku tahun 1985.
- Menumpas Teroris tahun 1986.
- Opera Jakarta tahun 1986.
- Arie Hanggara tahun 1986.
- Kejarlah Daku Kau Kutangkap tahun 1986.
- Kuberikan Segalanya tahun 1987.
- Naga Bonar tahun 1987.
- Kerikil-Kerikil Tajam tahun 1987.
- Cintaku di Rumah Susun tahun 1987.
- Bilur-Bilur Penyesalan tahun 1987.
- Ayahku tahun 1987.
- Irisan-Irisan Hati tahun1988.
- Bayi Tabung tahun 1988.
- Putihnya Duka Kelabunya Bahagia tahun 1989.
- Jangan Renggut Cintaku tahun 1990.
- Satu Mawar Tiga Duri tahun 1990.
- Jual Tampang tahun 1990.
- Kepingin sih kepingin tahun 1990.
- Gema Kampus 66 tahun 1991.
- Nada dan Dakwah tahun 1991.
- Ketika tahun 2005.
- Kiamat Sudah Dekat tahun 2003.
- Naga Bonar (Jadi) 2 tahun 2007 .
- Ketika Cinta Bertasbih tahun 2009.
- Ketika Cinta Bertasbih 2 tahun 2009.
- Cinta 2 Hati tahun2010.
- Bebek Belur tahun 2010.
- Alangkah Lucunya (Negeri Ini) tahun 2010.
- Pengantin Cinta tahun 2010.
- Kentut tahun 2011.
- Kau Bukan Tuhanku Lagi Allah SWT tahun 2012.
Dengan banyaknya judul film nan dia bintangi tersebut, tentu saja kemampuan aktingnya sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Untuk membuat akting Anda lebih terasah, tontonlah film-film nan telah disebutkan di atas. Kalau dapat tonton semua, supaya seluruh adegan akan terekam dalam memori Anda. Dengan begitu, kemampuan akting Anda akan lebih bagus lagi.
Belajar dari Film Eat, Pray, Love
Salah satu bahan buat mengasah akting Anda ialah dengan menonton film ini. Dengan aktor dan aktris terbaik nan bermain di sini, pantaslah film ynang dibintangi Julia Robert ini menjadi bahan dalam mengasah kemampuan akting Anda.
Film terbaru Julia Robert sudah beredar di seluruh bioskop Indonesia. Anda dapat menyaksikan kehebatan akting Julia Robert dalam film Eat, Pray, Love nan disutradrai oleh Ryan Murfy.
Film nan bergenre drama romantis ini ditulis oleh Ryan Murfy dan Jennifer Salt nan diadaptasi dari sebuah novel fenomenal dengan judul nan sama karya Elizabeth Gilbert. Novel ini ditulis berdasarkan kisah orisinil penulisnya dan menjadi novel terlaris di Amerika bahkan sekarang di dunia. Kabarnya, novel ini telah dicetak enam juta kopi dan pernah dibahas dalam Oprah Winfrey.
Dalam film tersebut Julia Robert nan akan memerankan tokoh Elizabeth Gilbert akan beradu akting dengan Jaiver Bardem sebagai Fevile, yaitu cinta sejati Gilbert nan dia temui di pulau dewata.
Pada intinya, Film ini mengisahkan tentang memoar seorang penulis Amerika nan bernama Elizabet Gilbert (Julia Robert) nan tak menemukan kebahagian dalam hidupnya. Dia sudah menikah dan berhasil dalam kariernya sebagai penulis terkenal pada awal usia 30 tahun. Namun setelah bercerai, hidupnya semakin berantakan dan kehilangan jati diri.
Dia sering terjaga tengah malam dan mendapati dirinya sedang menangis sendiri di kamar mandi. Kejadian terus berulang dalam hidupnya seperti sebuah teror nan membuatnya tidak dapat memejamkan mata.
Akhirnya dia memutuskan buat melakukan perjalanan berkeliling dunia. Negara nan ia kunjungi yaitu, Italia, India, dan Indonesia.
Di Italia, ia bersenang-senang dengan mencoba berbagai citarasa makanan. Dia memuaskan hidupnya dengan berfoya-foya hingga berat badanya naik 12 kg. Di India, dia belajar meditasi, yoga, dan juga belajar cara berdoa. Ia pun menemukan ketenangan dan merasa tuhan dekat dengannya. Di Bali, Indonesia, dia menemukan cintanya yaitu Felipe (Javier Bardem), seorang pengusaha asal Brazil nan usianya jauh di atasnya. Namun, Gilbert merasa bahwa Felipe ialah cinta sejatinya.
Tidak hanya itu, di Bali Gilbert pun berjumpa seorang dukun Bali bernama Ketut Liyer (Hadi Subiyanto) nan meramal dirinya dan mengajarinya arti cinta sejati.
Film ini juga dibintangi oleh Christine Hakim nan berperan sebagai Wayan dan I Gusti Puswati sebagai Nyoman, penjual jamu sahabat Gilbert ketika di Bali. Film drama romantis nan menghabiskan biaya 60 juta dollar AS ini memang terlalu panjang sebab berdurasi sekira dua jam lebih dan agak sedikit menjemukan ketika Gilbert sedang berada di India.
Namun secara keseluruhan, ruang film ini sangat menarik terutama ketika Gilbert sedang berada di Bali. Karena hampir 45 persen cerita dari film ini bersetting di Ubud, Bali.
Sudah siap buat mengasah akting Anda?