Siapakah Penemu Amerika Paling Berpengaruh?
Amerika ialah negara besar, maju, dan disegani dalam pecaturan politik internasional. Bahkan, taksegan-segannya ia mengklaim sebagai “polisi dunia." Kebesarannya bagai magnet nan menyedot manusia dari berbagai penjuru global dengan berbagai latar belakang. Semuanya melebur dalam satu wadah raksasa nan disebut “ melting pot. " Lalu, apakah Anda tahu siapa penemu Amerika ? Siapa tokoh nan ribuan tahun lalu berperan menemukan Amerika?
Para pekerja imigran, pelajar dan mahasiswa, pelarian politik, mafia, penjudi. Mereka datang buat mengubah nasib atau sekadar melancong. Siapa sangka Amerika akan menjadi seperti ini bila kita tengok ribuan tahun nan lalu. Adakah satu diantara mereka ialah penemu Amerika nan sesungguhnya?
Cerita tentang siapa penemu Amerika nan paling berpengaruh tak lepas dari cerita masa lalu negara adidaya ini. Saat itu, tanah Amerika hanyalah daratan luas nan hanya didiami oleh suku orisinil seperti Indian dan Eskimo. Para pakar meyakini mereka berasal dari daratan Asia nan menyeberangi Selat Bering (selat pemisah antara Asia dan Amerika Utara) lebih dari 20.000 tahun nan lalu sebab mengikuti hewan buruan.
Kondisi alamnya nan memesona, subur, dan kaya akan keragaman fauna, membuat mereka memutuskan buat menetap dan berkembang di tanah baru ini. Seiring berjalannya waktu, mereka telah menyebar menjadi berbagai suku. Merekalah pribumi pertama nan hadir di tanah Amerika. Sejatinya, mereka juga ialah orang-orang nan berpredikat sebagai para penemu Amerika.
Penemu Amerika - Indian, Suku Orisinil Bangsa Amerika
Ada banyak suku Indian nan tersebar di daratan Amerika, di antaranya Sioux, Cherokee, Apache, Cheyenne, Comanche, Navajo, Pueblo, Iroquois, Huron, dan Cherokee. Mereka ialah suku nan mendiami Amerika buat pertama kalinya, sekaligus dapat jadi merupakan penemu Amerika nan tak tercatat dalam sejarah.
Keberadaan suku orisinil Amerika tersebut terganggu dengan kedatangan orang-orang Eropa. Kedatangan orang Eropa pada abad ke-16 membuat wilayah mereka terdesak hingga hanya tinggal di daerah barat dan barat daya Amerika.Orang Eropa tersebut tentu saja bukan penemu Amerika nan paling pertama.
Populasi mereka pun menurun drastis sebab peperangan, baik dengan bangsa kulit putih maupun dengan sesama suku Indian. Akhirnya, mereka dilokalisasikan oleh pemerintah Amerika di reservat-reservat nan tersebar di berbagai wilayah.
Saat ini, kurang lebih satu setengah juta orang Indian AS hayati di reservat. Salah satunya ialah reservat Navajo. Seandainya Amerika tak pernah ditemukan oleh bangsa Eropa, mungkin tak seperti ini nasib mereka. Mereka, para penemu Amerika di awal sejarah, niscaya akan tetap berada di wilayah Amerika hingga kini.
Sejarah panjang Amerika memang menarik buat diketahui. Hal tersebut akan semakin membuat penasaran ketika mulai membicarakan siapa penemu Amerika sebenarnya? Sosoknya niscaya sangat terkenal, baik oleh masyarakat Amerika atau masyarakat dunia.
Siapa Penemu Amerika?
Kemajuan dan kemakmuran nan ditunjukkan Amerika saat ini membuat banyak pihak nan mengkalim sebagai penemu pertama benua ini. Dengan rasa bangga, banyak di antara mereka nan mengaku sebagai penemu Amerika sesungguhnya. Lalu, siapa sajakah mereka?
1. Penemu Amerika - Columbus
Pelaut ternama asal Spanyol ini bernama lengkap Christopher Columbus. Pelaut ini mengaku sebagai penemu Amerika untuk pertama kalinya. Columbus nan seorang pelaut pergi berlayar setelah mendapat restu dari Ratu Isabella I buat mencari daerah baru dalam rangka 3G, glory, gospel, dan gold .
Ratu juga menjanjikan buat menjadikan Columbus sebagai gubernur di daerah nan ia temukan. Tujuan awalnya ialah mencapai “India”, suatu loka di timur jauh nan eksotik dan melimpah kekayaan alamnya. Siapa nan menyangka bahwa perjalanan lautnya ini menjadi faktor krusial dalam cerita nan beredar di masyarakat bahwa Columbus lah sang penemu Amerika.
Columbus berangkat pada 3 Agustus 1492 bersama rombongannya nan menaiki tiga kapal, yaitu Nina, Pinta, dan Santa Maria. Dua bulan kemudian, tepatnya 2 Oktober 1492, ia telah menemukan daratan, nan semula ia kira India. Padahal, sebenarnya ialah daratan Amerika. Cerita tersebut sudah jelas menggambarkan bahwa Columbus merupakan penemu Amerika.
Penemuan benua baru oleh Columbus ini ternyata nan mendasari penyebutan suku orisinil Amerika. Saat itu, Columbus belum menyadari kekeliruannya. Penemu Amerika ini menyebut suku orisinil Amerika itu dengan nama “Indian” sebab mereka menganggap sedang berada di India.
Setelah penemu Amerika ini menyadari kekeliruannya, terbentanglah jalan bagi bangsa Eropa buat memulai petualangan di “dunia baru”, di negeri nan luas, kaya akan mineral, dan sumber daya alam lainya. Pada saat nan sama, dimulailah penderitaan bagi bangsa India, suku orisinil Amerika.
2. Penemu Amerika - Laksmana Ceng Ho
Tokoh nan diklaim sebagai penemu Amerika selanjutnya dalah Laksamana Cheng Ho. Cheng Ho, laksamana ternama dari negeri Cina. Dialah nan mengharumkan bangsa Cina dengan ekspedisinya mengelilingi dunia. Dilahirkan tahun 1371 M dari seorang wanita etnis Hui bernama Wen di Provinsi Yunnan, suatu daerah nan dihuni mayoritas muslim, dan ayah bernama Ma Hazhi (Haji Ma).
Bukti-bukti bahwa Cheng Ho ialah tokoh penemu Amerika terdapat pada lembaran peta antik nan menjelaskan perjalannya mengelilingi dunia. Tidak mengerankan karena bangsa Cina ialah bangsa nan kuat dalam tradisi mencatat.
Penemu Amerika dari Asia ini kemudian syahdan memetakan bagian-bagian global seperti Antartika dan Kanada Utara selama perjalanannya. Hasil pemetannya itulah nan kelak dijadikan dasar bagi pelayaran para penjelajah besar Barat, seperti Vasco Da Gama, Columbus, Ferdinan Magellan, dan James Cook.
Peta nan menghebohkan tersebut baru ditemukan pada 1763, namun peta tersebut merupakan kopian dari peta aslinya, nan dibuat pada 1418. Berkesesuaian dengan masa pelayaran Ceng Ho antara 1405 hingga 1432. Berarti Laksmana Ceng Ho ialah penemu Amerika 70 tahun sebelum Columbus menemukan benua ini.
3. Penemu Amerika - Leif Ericsson
Tokoh nan dianggap sejarah sebagai penemu Amerika selanjutnya ialah Leif Ericsson. Leif Ericsson ialah seorang Viking sejati. Ia merupakan putra dari Erik si Merah penakluk Inggris. Lazimnya sebagai pria Viking lainnya, ia memiliki insting menjelajah nan tinggi.
Pada awal 1000 M, penemu Amerika ini memulai penjelajahannya. Loka pertama nan ia datangi ialah kepulauan Baffin, loka di mana banyak terdapat batu berbentuk lempengan datar. Hingga saat ini, orang menyebut loka tersebut dengan Helluland, tanah nan penuh dengan batu datar.
Setelah itu, ia melanjutkan penjelajahannya hingga ke daerah Labrador. Suatu loka nan daratannya berkayu dan datar. Oleh sebab itu, ia menyebut daerah tersebut dengan Markland , tanah nan mengandung banyak kayu. Cerita perjalanan Leif Ericsson ini semakin mempertegas dan meyakinkan bahwa ia ialah penemu Amerika.
Taklama singgah, penemua Amerika nan satu ini bersama rombongannya melanjutkan perjalanannya hingga menemukan sebuah daratan nan sangat luas terbentang dan banyak terdapat ikan salmon di sepanjang sungainya. Di musim dingin, loka tersebut tak terlalu dingin, cuacanya sedang dan masih ditumbuhi rerumputan nan hijau. Ericsson sangat menyukai loka tersebut hingga ia memutuskan buat membuat rumah dan tinggal cukup lama di sana.
Leif menyebut daratan itu dengan nama Vínland. Kemungkinan daerah tersebut ialah wilayah antara Virginia dan Newfoundland di Amerika Utara. Jadi, sebenarnya menurut sejarah, Leif Ericsson ialah penemu Amerika 4 abad sebelum Columbus.
Siapakah Penemu Amerika Paling Berpengaruh?
Dari ketiga tokoh penemu Amerika, Columbuslah nan paling berpengaruh. Kenapa demikian? Padahal menurut sejarah, Columbus justru orang terakhir nan menemukan Amerika.
Masih menurut sejarah, Ceng Ho dan Ericsson ternyata dinilai tak membawa akibat perluasan dan imperialisme bagi tanah baru tersebut. Namun, setelah Columbus menemukan benua Amerika, berbondong-bondonglah orang Eropa datang buat menghisap kekayaannya. Takheran bila Columbus lebih sering disebut-sebut sebagai penemu Amerika dibandingkan dengan dua penemu Amerika nan sudah lebih dulu.