Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam

Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam

Mempelajari sejarah ilmu berarti mempelajari bagaimana sejarah pemikiran umat manusia. Bagaimana penemuan-penemuan bisa terjadi nan sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Mempelajari sejarah ilmu terlepas dari asal usul negara, geografi dan pembagian lintasan. Sejarah ilmu ini dipelajari berdasarkan urutan waktu dari satu zaman ke zaman berikutnya.

Berdasarkan sejarah ilmu, maka zaman tertua dimulai dari zaman antik sebab dalam pengentahuannya, manusia sudah bisa meramu makanan dan membuat peralatan buat berburu. Zaman antik sendiri, terbagi menjadi beberapa masa, yaitu:

  1. Masa Mesir dan Babilon : ± 4000- 6000 SM
  2. Masa Yunani Antik : 600-30 SM
  3. Masa Romawi : 30 SM-400 M


Sejarah Ilmu Pengetahuan Zaman Kuno

Sebagai manusia pra sejarah, manusia purba telah menemukan beberapa interaksi nan bersifat empiris. Hal itu membuat mereka telah mengerti dengan keadaan dunia. Walaupun sejarah ilmu pengetahuan kontemporer belum diakui, tapi manus purba telah mengetahui bagaimana cara buat bertahan hidup.

Pada masa sejarah, manusia diduga telah memiliki pengetahuaan nan lebih maju. Di mana menurut sejarah ilmu pengetahuan, manusia ketika itu telah mengetahui cara menulis, bagaimana membaca serta dan berhitung. Hal itu membuat kebudayaan manusia mulai berkembang di beberapa loka tertentu, seperti Mesir di Afrika, Babilonia, Sumeria, Niniveh, serta Tiongkok di Asia. Menurut sejarah ilmu pengetahuan, ketika itu mereka telah mengenal angka dan sudah bisa menghitung.

Menurut sejarah ilmu pengetahuan, dalam kehidupan bangsa Mesir, berbagai gagasan ilmiah dari pengetahuan arsitektur telah tumbuh. Di mana mereka telah mengenal ilmu hitung, ilmu gaya, dan ilmu ukur. Ilmu pengetahuan itu mereka gunakan buat mendirikan berbagai kuil, istana, serta piramid. Selain ilmu arsitektur, Mesir juga telah mengenal ilmu kedokteran dan Ilmu bedah. Hal ini dapat dilihat pula bagaimana mereka bisa mengawetkan mayat hingga ribuat tahun seperti saat ini.

Sejarah ilmu pengetahuan di Yunani Antik terkenal dengan perkembangan filsafat. Ilmu filsafat telah ada bahkan sebelum para filosof klasik di Yunani mempelajari serta mengembangkannya. Filsafat dikembangkan dan menjadi ilmu nan sangat berharga buat perkembangan ilmu pengetahuan lainnya pada banyak generasi berikutnya, bahkan hingga saat ini. Bahkan, ilmu filsafat juga sukses membantu perkembangan agama Islam pada abad pertengahan masehi hingga saat ini.

Kajian mengenai Islam menjadi sangat masuk akal dan bisa diterima oleh masyarakat dengan donasi ilmu filsdafat. Dalam sejarah ilmu pengatahuan, ilmu filsafat nan dikembangakan masyarakat Yunani ini sangat krusial bagi peradaban manusia sebab dengan filsafat pola pikir manusia pada saat itu menjadi berubah dari mitosentris menjadi logosentris.

Hal ini kemudian juga berpengaruh terhadap penciptaan teknologi nan saat ini bisa kita nikmat. Perkembangan ilmu filsafat ini sukses membuat manusia memasuki peradaban baru nan lebih cerdas dan berpikir.

Sejarah ilmu pengetahuan dala kehidupan masyarakat Romawi didominasi oleh bidang teknik dan pengobatan. Mereka telah menemukan cara-cara baru buat menambang berbagai barang mineral seperti timah dan emas.
Selain itu, bangsa Romawi juga mengembangkan penggilingan biji-bijian dan instalasi air. Mereka juga telah membangun sistem pembuangan kotoran. Hal ini berguna buat menjaga kota sehingga akan tetap menjadi higienis dan sehat.

Tidak hanya itu, dalam sejarah ilmu pengetahuan, bangsa Romawi ialah bangsa nan pertama kali membuat bangunan dengan menggunakan beton, seperti buat mengembangkan kubah serta berbagai bentuk bangunan lainnya. Walaupun mereka tak mengalami perkembangan nan besar dalam bidang matematika, tapi mampu buat menciptakan sistem penulisan angka mereka sendiri.



Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam

Dalam sejarah ilmu Islam, dari seiring dengan perkembangan agama Ilma telah berkembang pula berbagai Ilmu keIslaman seperti hadis, tafsir, fiqih, usul fiqih, serta teologi nan berkembang hingga saat ini. Sejarah Ilmu Islam sendiri menurut Harun Nasution telah berkembang sejak zaman Islam klasik, yaitu tahun 650 hingga 1250 M. Pada masa itu, ada pemikiran mengenai tingginya kedudukan akal nan telah disebutkan dalam Al-Qur`an dan hadis.

Ternyata persepsi pada pemikiran tersebut memiliki persamaan dengan persepsi dari Yunani nan berasal dari filsafat serta sains Yunani pada berbagai kota nan menjadi pusat peradaban Yunani di Global Islam Zaman Klasik, seperti Alexandria (Mesir), Jundisyapur (Irak), Antakia (Syiria), dan Bactra (Persia).

Sejarah ilmu Islam dipengaruhi oleh pendudukan bangsa Arab terhadap Irak, Syiria, dan Mesir pada abad ketujuh. Hal itu membuat perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat nan berasal dari Yunani mulai dikembangkan pada berbagai pusat belajar. Salah satu nan terkenal berada di Alexandria, Mesir. Akan tetapi, sekolah itu buat pertama kalinya kemudian dipindahkan Syiria, dan sekitar tahun 900 M dipindahkan kembali ke Baghdad.

Hal ini membuat lahirnya dokter-dokter istana Hārūn al-Rashīd serta penggantinya sepanjang sekitar seratus tahun. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan ini membuat para pemimpin kaum muslim dan para khalifah sadar akan berbagai ilmu pengetahuan nan harus dipelajari dari ilmu pengetahuan Yunani.

Dalam sejarah ilmu pengetahuan Islam, Al-Khawārizmī beserta para penerusnya sukses menghasilkan berbagai metode nan digunakan dalam menjalankan operasi-operasi matematika. Dalam perkembangan ilmu ini, kemudian lahir berbagai pakar matematika, seperti al-Nayrīzī atau Anaritius dan Ibn al-Haytham atau Alhazen.

Kemudian muncul ilmuan lain dalam bidang kedokteran, seperti Abū Bakar Muḥammad ibn Zakariyyā al-Rāzī atau Rhazes Ibn Sīnā atau Avicenna Ibn Rushd atau Averroes, Abū al-Qāsim al-Zahrāwī (Abulcasis), dan Ibn Ẓuhr atau Avenzoar.

Hal ini membuat lahirnya sebuah ensiklopedi nan di dalamnya menjelaskan perkembangan dari ilmu kedokteran. Kemudian, ada karya Ibnu Sina nan berjudul "Canon of Medicine" dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Buku itu kemudian sukses mendominasi ilmu kedokteran di Eropa sejak akhir abad ke-16 M hingga tahun-tahun berikutnya.

Tokoh ilmuan Islam lainnya muncul dalam bidang kimia. Di mana terdapat Jābir ibn Ḥayyān nan dalam karyanya telah memaparkan berbagai metode pengolahan buat zat-zat kimia serta metode pemurniannya. Ada pula al-Bīrūnī nan telah mengukur gaya berat spesifik dari beberapa zat dalam mencapai ketepatan tinggi.

Dalam sejadah ilmu Islam, terdapat pula berbagai ilmuan nan mempelajari logika dan filsafat seperti al-Kindī, al-Fārābī, Ibn Sīnā al-Ghazālī dan lainnya. Bahkan, menurut Felix Klein-Franke, Al-Kindī merupakan ilmuwan filsafat nan telah bisa membuat filsafat dan ilmu Yunani bisa diakses oleh bangsa Islam. Selain itu, Al-Kindi juga telah membangun fondasi filsafat mengenai keislaman dari berbagai sumber nan sangat sporadis da sulit buat dipelajari.

Sejarah ilmu pengetahuan Islam kemudian mulai berkembang dengan munculnya ilmu pengetahuan modern. Terutama ketika pada 1798, saat Napoleon menduduki Mesir dan membuat sebagian besar global Islam menjadi jajahan Eropa. Hal itu memuncak pada kejatuhan Dinasti Usmani di Turki nan disebabkan kemajuan teknologi militer Barat.

Pendudukan Napoleon ini membuat Muhammad Ali salah satu tokoh Ilsma ketika itu melakukan kampanye militer buat melawan Perancis. Hal tersebut membuatnya pada 1805 diangkat menjadi “pasya” poleh penguasa Usmani dan memerintah Mesir hingga tahun 1848.

Pada masa itu, berbagai buku ilmu pengetahuan nan menggunakan bahasa Arab diterbitkan. Didirikan pula beberapa sekolah teknik dengan guru-guru asing. Tidak hanya itu, Muhamad Ali terus mengambangkan sumber daya muslim dengna mengirim sebanyak lebih dari 400 pelajar ke Eropa buat mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hingga saat ini, ilmu pengtahuan tak hanya dikuasain oleh global barat, tapi juga global keislaman.

Dalam perkembangan umat manusia, sejarah ilmu pengetahuan akan terus berlanjut. Seperti halnya inovasi mesin uap atau telepon pada zaman dahulu. Maka beberapa karya dan inovasi saat ini akan menjadi sejarah ilmu pengetahuan di zaman nan akan datang.