Berbagai Macam Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Topik
Sekilas Tentang Penulisan Paragraf Yang Benar
Dalam suatu karangan pastinya banyak kita temukan kalimat-kalimat nan saling terhubung. Kalimat-kalimat nan saling terhubung tersebut akhirnya membentuk suatu paragraf. Paragraf merupakan elemen krusial dalam penulisan sebuah karangan. Setiap contoh paragrah nan baik disusun oleh kalimat primer (kalimat topik) serta paragraf dengan pikiran primer nan dibahas sehingga ada interaksi timbal balik, keterpaduan nan baik antara kata ganti, kata transisi, dan repetisi atau pengulangan kata kunci, dan juga penulisan nan urut dan sistematis.
Macam-macam Pola Pengembangan Paragraf
Terdapat berbagai macam pola pengembangan paragraf, diantaranya yaitu pola sebab-akibat nan bertujuan buat menerangkan bagaimana sebuah peristiwa atau kejadian bisa terjadi serta dampak nan ditimbulkannya.
- Pola umum–khusus atau khusus-umum nan ditandai dengan pernyataan atau pikiran primer nan diletakkan di awal atau di akhir paragraf kemudian dijelaskan dengan rincian-rincian yaitu contoh kalimat penjelas nan terletak di akhir atau awal paragraf.
- Pola contoh-contoh yaitu pola pengembangan paragraf berupa ungkapan pernyataan terlebih dahulu kemudian diikuti dengan contoh-contoh nan konkrit dan saling berhubungan.
- Pola definisi luas yaitu pola pengembangan pikiran primer pada paragraf secara definisi.
- Pola perbandingan yaitu pola pengembangan paragraf dengan cara membandingkan persamaan dan disparitas atas suatu ide, gagasan, atau objek. Pola analogi yaitu pola pengembangan paragraf dengan cara membandingkan objek nan memiliki berbeda tetapi memiliki sifat nan sama.
- Pola campuran yaitu pola pengembangan paragraf nan menggunakan berbagai macam pola pengembangan paragraf dalam suatu paragraf.
Berbagai Macam Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Topik
Di dalam suatu paragraf biasanya terdapat gagasan primer dan gagasan penjelas. Gagasan primer biasanya berupa kalimat topik atau kalimat primer nan berisikan inti pembahasan.
Sedangkan gagasan penjelas berupa rincian-rincian atau contoh kalimat penjelas nan biasanya berjumlah lebih dari satu kalimat dan saling berhubungan. Kalimat-kalimat penjelas ini berupa kutipan, ilustrasi, gambaran, contoh-contoh, dan uraian kecil.
Berdasarkan letak gagasan primer atau ide pokok paragraf, paragraf terbagi menjadi empat jenis, diantaranya yaitu:
- Paragraf deduktif yaitu paragraf nan letak kalimat topiknya terletak di bagian awal paragraf kemudian diikuti oleh kalimat penjelas. Pola pengembangan paragraf nan digunakan ialah umum-khusus. Contoh paragraf deduktif serta contoh kalimat penjelas dan kalimat topik:
"Berbagai hal Dita lakukan agar dapat lulus ujian nasional dengan nilai nan baik. Dita mengikuti berbagai les nan bisa meningkatkan pemahaman mata pelajaran nan diajarkan di sekolah. Dita selalu rajin belajar dan mengerjakan PR. Dita juga aktif bertanya di kelas kepada guru jika dia kurang paham."
- Paragraf induktif yaitu paragraf nan letak kalimat topiknya terletak di bagian akhir paragraf dan kalimat-kalimat penjelas terletak di bagian awal paragraf. Pola pengembangan paragraf nan digunakan ialah khusus-umum. Contoh paragraf induktif serta contoh kalimat penjelas dan kalimat topik:
"Dita selalu aktif bertanya kepada guru jika dia kurang paham tentang pelajaran nan diajarkan di kelas. Dita rajin belajar dan mengerjakan PR. Bahkan Dita juga mengikuti berbagai les buat meningkatkan pemahaman mata pelajaran nan diajarkan di sekolah. Berbagai hal di atas Dita lakukan agar Dita bisa lulus ujian nasional dengan nilai nan baik."
- Paragraf campuran antara deduktif dan induktif yaitu paragraf nan letak kalimat topiknya terletak di bagian awal dan akhir paragraf sehingga letak kalimat penjelas berada di tengah-tengah paragraf. Contoh paragraf campuran (deduktif-induktif) serta contoh kalimat penjelas dan kalimat topik:
"Saat ini telah banyak perusahaan nan menyadari pentingnya CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan. Terdapat bermacam-macam bentuk CSR nan dilakukan oleh perusahaan misalnya bakti sosial berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai pelatihan kewirausahaan, beasiswa nan diberikan kepada anak nan tak mampu dan berprestasi. Pemugaran lingkungan hayati dan pemeliharaan fasilitas generik merupakan bentuk CSR buat masyarakat di sekitar perusahaan. Berbagai macam bentuk CSR tersebut menunjukkan pencerahan perusahaan akan pentingnya CSR atau tanggung jawab sosial."
- Paragraf dengan kalimat topik implisit jadi sekilas paragraf seperti tanpa kalimat topik. Jenis paragraf ini biasanya sering dipakai pada karangan fiksi, narasi, dan deskripsi. Contoh paragraf:
"Sore hari ketika saya berjalan santai di sekitar taman dekat rumah. Cuaca di sore hari nan cerah dan udara nan sejuk. Matahari mulai terbenam dan lampu taman mulai menghiasi. Kupejamkan mata sejenak dan kunikmati udara sore hari nan sejuk."
Fungsi Paragraf Bagi Penulis dan Pembaca
Paragraf sebagai buah pikiran dalam karangan memiliki berbagai fungsi baik dari sisi penulis maupun pembaca. Dari sisi penulis, paragraf memiliki berbagai fungsi yaitu sebagai loka buat menuangkan pikiran penulis nan ditulis secara runtut, sistematis, dan logis sehingga semakin jelas alur pikiran penulis.
Dengan adanya paragraf, penulis bisa menulis dengan leluasa dan tak tergesa-gesa sebab buat memulai tulisan baru, penulis dapat berhenti sejenak pada akhir paragraf.
Dari sisi pembaca, paragraf dapat menjadi pengantar pembaca buat mulai memahami isi bacaan, membelokkan pikiran pembaca, dan paragraf juga dapat menjadi konklusi pada suatu karangan. Paragraf bisa mempermudah pembaca memahami isi karangan. Pembaca juga tak cepat merasa bosan dan lelah saat membaca.
Berbagai Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya
Paragraf berdasarkan tujuan penulisannya terbagi dalam beberapa jenis paragraf, diantaranya yaitu paragraf eksposisi, penjelasan, atau paparan, paragraf persuasi, paragraf argumentasi, paragraf narasi, dan paragraf deskripsi.
Paragraf eksposisi, penjelasan, atau gambaran yaitu jenis paragraf nan ditulis dengan tujuan buat memaparkan, menjelaskan, dan menerangkan informasi, gagasan, dan ide sehingga wawasan dan pengetahuan pembaca bertambah. Paragraf eksposisi biasanya terdapat kata “adalah”.
Paragraf persuasi yaitu jenis paragraf nan beisikan ajakan dan bertujuan buat mempengaruhi, membujuk, dan meyakinkan pembaca. Paragraf persuasi terkadang menggunakan alasan-alasan emosional sehingga diharapkan adanya tindakan pembaca setelah membaca karangan.
Paragraf argumentasi yaitu jenis paragraf nan berisikan pendapat, keterangan, alasan, sikap, dan pernyataan penulis dan bertujuan buat meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat, sikap, dan pernyataan penulis. Dalam paragraf argumentasi biasanya terdapat pendapat dan alasan.
Paragraf argumentasi berbeda dengan paragraf persuasi. Paragraf argumentasi mempengaruhi pembaca bahwa pendapat penulis ialah sahih sedangkan paragraf persuasi bertujuan agar pembaca mengambil tindakan setelah membaca karangan.
Paragraf narasi yaitu jenis paragraf nan menceritakan kejadian atau peristiwa secara urut atau kronologis. Di dalam paragraf narasi biasanya tak terdapat kalimat primer tetapi terdapat tokoh, setting, konflik, dan alur cerita. Paragraf narasi dapat bersifat fiktif atau imajinasi dan faktual, seperti cerpen, dongeng, novel, roman, dan lain-lain.
Sedangkan paragraf pelukisan yaitu jenis paragraf nan bertujuan buat menggambarkan objek berupa kejadian, keadaan, tempat, orang, atau benda sehingga membuat pembaca seolah-olah menggunakan panca indera saat membaca. Paragraf pelukisan membuat pembaca seperti merasakan, mendengar, dan melihat apa nan diceritakan oleh penulis.
Demikian beberapa teori tentang paragraf, semoga bisa menambah pengatahuan Anda.