Promosi Karier Lebih Dini

Promosi Karier Lebih Dini

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Barangkali peribahasa tersebut sahih adanya buat anak-anak seniman negeri kita. Contoh paling mudahnya ialah anak-anak Ahmad Dhani. Bagaimana tidak? Kita sudah mengetahui kapasitas Ahmad Dhani sebagai pencipta lagu, produser, dan sekarang sebagai boss perusahaan raksasa bernama “Republik Cinta”.

Bakat luar biasa Ahmad Dhani tersebut “menular” pada ketiga anaknya, Ahmad Al-Ghazali, El Jalaluddin Rumi, dan Abdul Qadir Jaelani. Al, El, dan Dul, nama sapaan ketiga anak tersebut terjun ke global tarik suara dengan tampil sebagai band anak The Lucky Laki . Al menjadi gitaris, El sebagai drummer, dan Dul ada di posisi bassist. Uniknya, ketiga anak tersebut sama-sama dapat menjadi vokalis.



Bersaing dengan Band Yang Lebih Dewasa

Tidak tanggung-tanggung, Ahmad Dhani mengajak The Lucky Laki bergabung dalam album New Beginning 09 , album kompilasi nan diisi lagu-lagu seniman pendatang baru di bawah manajemen Republik Cinta.

Berbekal lagu Bukan Superman kreasi sang ayah, dalam album tersebut, The Lucky Laki menyandingkan namanya dengan band seperti The Virgin, The Law, The Moon, dan Zewex & The Cuncuzna . Alhasil, nama The Lucky Laki terdongkrak. Kabarnya, patokan harga buat band Al, El, dan Dul ini mencapai 50 juta setiap kali tampil.



Penerus Orang Tua

Pola Ahmad Dhani “menampilkan talenta anak” ini diikuti oleh Moldy, gitaris Radja. Moldy membentuk Radja Cilik nan dapat dibilang sebagai penerus Radja . Radja Cilik nan beranggotakan Aksel (vokalis, anak Moldy), Bulat telur (gitaris, anak Moldy), dan Naufal (drummer, anak fans Radja).

Radja Cilik ditujukan Moldy buat anak-anak di bawah lima tahun. Simak saja lagu Mau Ngeband yang liriknya penuh kebanggan terhadap ayah mereka:

Ingin seperti papa

Aku pengen jadi superstar

Aku pengen seperti papa

Mainkan musik rock n roll



Promosi Karier Lebih Dini

Anak-anak seniman seperti The Lucky Laki atau Radja Cilik kabarnya digunakan oleh ayah-ayah mereka sebagai pengisi kekosongan lagu-lagu anak. Saat ini, banyak anak nan lebih suka menyanyikan lagu nan tak sinkron usia mereka.

Jika disebutkan bahwa Ahmad Dhani dan Moldy mengeksploitasi anak mereka, dapat jadi demikian. Setidaknya, mengeksploitasi kemampuan anak mereka dalam bermusik. Maklum saja, di tengah persaingan keras dalam memperoleh rejeki, apa salahnya jika seorang ayah nan melihat kemampuan lebih anaknya, memacu kreativitas sang anak?

Apalagi sang ayah ialah seniman papan atas; nan segala tindakannya dipantau masyarakat. Anggap saja hal ini sebagai promosi karier personel The Lucky Laki atau Radja Cilik beberapa tahun ke depan.