Artis Indonesia:Sensasi dan Popularitas
Banyak orang berpikir dan bekerja agar menjadi sukses. Kesuksesan nan bukan hanya dipandang dari nilai nan ia dapat, melainkan dari apa nan sudah ia kerjakan buat meraih kesuksesan itu. Orang berhasil dengan sendirinya akan menjadi terkenal. Terkenal sebab karya dan prestasinya. Berbeda dengan orang nan terkenal sebab kesuksesan, seniman Indonesia menjadi terkenal bukan dengan prestasi, melainkan dengan sensasi nan dibuatnya.
Artis Indonesia
Saat ini memang profesi sebagai seniman banyak sekali diburu oleh banyak orang. Karena memang banyak orang nan memiliki profesi sebagai seniman telah memperlihatkan bagaimana enak dan mudahnya menjadi seorang artis.
Dengan menjadi artis, kemudahan buat memperoleh uang sudah ada di depan mata. Lihat saja berapa banyak rupiah nan bisa diperoleh dari profesi keartisan ini. Seniman nan main sinetron, atau nyanyi, dapat juga membintangi film dan juga iklan. Semuany ialah jalan nan mudah buat memperoleh uang.
Dengan kemudahan memperoleh uang ini tentunya semakin membius manusia nan lain buat juga memiliki keinginan dan mimpi menjadi seniman pula. Dengan ini pula memang semakin membuat profesi seniman menjadi banyak incaranorang.
Itulah nan menyebabkan banyak oprang bersedia buat melakukan segala macam perbuatan buat menggapai cita dan harapan menjadi seorang artis. Banyk nan melakukan dengan cara nan sahih namun juga tidak sedikit nan rela buat melakukan hal nan tidak wajar hanya buat meraih cita itu.
Oleh sebab itu tidak mengherankan jika memang pada saat ini banyak sekali tayangan televisi nan berjudul acara ajang pencarian bakat. Entah itu nyanyi, akting atau hanya sekedar pamer kebolehan atau hanya pamer tampang.
Dan juga tidak mengherankan jika memang banyak sekali para pemuda terutama nan menjadi pengikut dari acara tersebut. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya orang nan antri buat mengikuti audisi dari acara nan serupa.
Jalan inilah nan dianggap jalan paling mudah dan instan buat menjadi seorang artis. Jalan ini dianggap paling mudah sebab memang dengan mengikuti acara ini seseorang dapat langsung muncul di layar televisi dengan banyak penonton nan sudah menonton mereka. Tak ayal bahwa kepopuleran sudah sangat dekat dekat harapan.
Memang cara ini dapat dianggap paling mudah dan instan jika dibandingkan dengan cara sedikit demi sedikit memulai karier keartisan dari bawah. Mulai menjadi pemeran figuran atau pengganti dengan selalu berharap dan berdoa ada dewi fortuna nan akan membuatnya dijadikan pemeran utama. Dengan itu, bisalah buat lebih terkenal sebagai artis.
Memang begitu global keartisan. Orang nan belum menjadi seniman sangat bermimpi buat menjadi artis. Yang sudah menjadi artis, ingin sekali buat lebih terkenal lagi setiap harinya agar bisa lebih banyak dikenal orang dan lebih bis auntuk menghasilkan banyak uang pula.
Artis Indonesia:Sensasi dan Popularitas
Adalah hal nan wajar bahwa setiap seniman membutuhkan popularits. Karena memang jika memang mereka tak terkenal maka itu berarti bahwa keartisan mereka telah sedikit demi sedikit pudar. Untuk itu banyak seniman nan melakukan segala hal buat menjaga popularitas mereka.
Apalagi, hari demi hari semakin banyak seniman baru nan bermunculan di layar kaca, dengan ini usaha buat menjaga popularitas haruslah semakin giat buat dilakukan. Jika tidak, para seniman lama ini akan lebih dapat buat digeser dengan seniman nan lebih baru. Sehingga popularitas mereka akan bisa dipastikan buat pudar.
Untuk itu banyak seniman nan secara sengaja membuat berbagai sensasi buat tetap menjaga popularitas dirinya di kancah pertelevisian Indonesia. Atau buat membuat dirinya tetap ada di dalam berbagai warta di global infotainment.
Ada beberapa seniman nan memang secara alamiah terjerat beberapa kasus. Namun memang ada beberapa seniman lain nan memang membuat sendiri kasus nan menimpa mereka sendiri.
Mereka dengan sengaja membuat dan merancang kasus sedemikian halus buat memancing perhatian para pemburu berita. Jika wajahnya sering muncul di televisi, dengan sendirinya ia akan terkenal. Akan ada banyak tawaran padanya; bermain film atau sinetron, menjadi model iklan, bahkan menyanyi dengan suara alakadarnya.
Mereka nan sudah bermain film akan terlihat seolah-olah bermusuhan dengan versus mainnya sehingga membuat masyarakat penasaran buat menonton film tersebut. Mereka nan akan meluncurkan album akan membuat kasus nan tak terduga-duga, dengan berpura-pura bercerai dengan istri atau suami, berselingkuh, bertunangan, dan sebagainya.
Hal demikian itu membuat masyarakat hampir tak dapat lagi membedakan antara kasus nan orisinil atau rekayasa. Lagi pula mengapa harus ambil peduli. Toh, mereka nyaman-nyaman saja dengan kasus 'seolah-olahnya' itu.
Contoh beberapa sensasi seniman nan membuatnya terkenal; Melinda "Cinta Satu Malam" terang-terangan mengaku keperawanannya telah direnggut Syaiful Jamil, Dewi Persik dengan suami-suaminya, Syaiful Jamil dan Kiki Fatmala saling melaporkan diri ke polisi, Dewi Persik dan Andi Soraya saling menghina, Agnes Monica berpacaran dengan Dirly "Idol" dan bertunangan dengan seorang dokter berkebangsaan Jepang, serta sensasi lain nan tak terhitung lagi.
Artis Indonesia nan selalu penuh sensasi, bahkan bisa dikatakan terkenal dampak sensasi nan selalu mereka untuk ialah keluarga Azhari: Ayu Azhari, Ibra Azhari, Sarah Azhari, dan Rahma Azhari. Para seniman itu seolah-olah rela mempermalukan dirinya, bahkan membuka aib keluarganya demi sebuah popularitas. Ketenaran nan ingin didapat secara instan atau cepat.
Akhir-akhir ini, sensasi dengan sendirinya sudah menjadi gaya hayati dan bagian nan tak terhindarkan dari kesuksesan seorang artis. Oleh sebab itu, tak heran jika tiba-tiba ada seniman nan begini-begitu. Eh, ternyata dia meluncurkan album, membintangi film atau sinetron.
Anehnya, global hiburan menyenangi seniman bersensasi. Sudah tahu itu sensasi, jelas-jelas kasusnya rekayasa, tetap saja ditanggapi dan orangnya diberikan banyak penawaran. Tingginya nilai tukar sensasi terhadap popularitas membuat nan berprestasi itu terlindas kemampuannya. Bagi seniman Indonesia, sensasi dan popularitas bagaikan dua sisi mata uang.
Perbedaan mencolok seniman Indonesia dengan orang-orang berhasil nan notabene bukan seniman ialah buat seorang artis, terkenal berarti sukses, sedangkan bagi nan bukan artis, berhasil berarti terkenal.
Memang tak mudah buat menjaga popularitas. Banyak hal nan harus dilakukan oleh seniman kita buat tetap ada di hati para penonton televisi. Karena memang popularitas ialah hal nan memang akan membuat mereka tetap dikekang atau hanya diingat oleh banyak penonton Indonesia.
Dengan banyak dikenang maka banyak penonton Indonesia nan akan mengharapkan kehadiran mereka di layar kaca. Dengan ini tentunya akan semakin banyak pekerjaan nan datang kepada mereka buat tampil di layar kaca.
Dengan ini pun berarti bahwa rupiahlah nan akan mendatangi mereka. Selalu ujung dari semua hal nan dilakukan ialah buat meraup sebanyak mungkin uang. Karena memang tidak ayal bahwa seniman ini sudah dijadikan profesi. Dengan menjadi seniman diharapkan memang bisa memperoleh uang sebanyak mungkin.
Jadi buat tetap bisa menghasilkan uang nan melimpah maka haruslah tetap menjaga popularitas dirinya. Nah, buat menjaga popularitas diriseorang seniman ini banyak hal nan bisa dilakukan. Salah satunya ialah membuat sensasi.
Dengan sensasi ini, akan banyak tayangan infotainment nan akan menanyangkan atau meliput warta atau sensasi nan telah dibuat. Tak hanya media eletronik, media cetak pun akan berburu buat mendapatkan warta hangat dan sensasional ini. Jadi, layar kaca dan majalah akan dipenuhi oleh warta sang artis.
Masyarakat Indonesia memang tidak pernah jauh dari hal ini bahkan sebenarnya mereka sudah sangat paham. Seniman nan telah membuat sensasi, beberapa waktu kemudaian niscaya akan sangat laku. Dia akan tampil di sinetron ini, atau hanya nampang di beberapa acara sebagai bintang tamu atau hanya sekedar pemanis belaka.
Itulah memang nan terjadi. Seniman Indonesia lebih disibukan dengan bagaimana caranya tetap terkenal dan eksis dengan membuat aneka sensasi. Dengan ini diharapkan mereka tetap bisa menjaga popularitas diri. Sejatinya nan memang harus dilakukan ialah dengan tetap konstan buat menunjukkan prestasi nan ada di dalam dirinya.
Tak mudah memang melakukan hal ini. Seperti tidak mudahnya buat mendapatkan nilai bagus di sekolah. Ada nan berusaha mati-matian belajar agar mendapatkan nilai bagus. Ada nan mengambil jalan pintas dengan membawa contoh atau nan dikenal dengan krepe'an atau hanya sekedar mencontoh anak nan lain. Demikianlah kenyataan artis Indonesia buat menjaga popularitas diri mereka.