Mendapatkan Fitri
Kembali fitri artinya kembali suci. Kembali kudus artinya kembali tidak berdosa. Indahnya global terasa ketika mendapati diri tidak berdosa. Namun betapa susahnya menjaga diri agar tetap fitri. Fasilitas pengampunan dosa memang disediakan oleh Allah Swt lewat istighfar dan janji Allah Swt bahwa dosa-dosa itu dapat berguguran ketika menerima dengan ikhlas kenestapaan dan sakit nan diderita.
Mendapatkan Fitri
Tidak mudah buat menjadi fitri kembali. Berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan ialah satu upaya nan begitu penuh godaan dan rintangan. Dalam keadaan lapar, emosi terkadang mudah sekali tersulut. Otak terasa tidak berfungsi dengan normal sehingga kreativitas seakan hilang dan hari-hari diisi dengan lebih banyak tidur.
Padahal kalau hari-hari meniti ke jalan fitri itu diisi dengan beribadah, tentunya khasiatnya akan lebih terasa baik di global maupun di akhirat. Meniti jalan nan fitri ini memang terasa berat sekali. Maunya menonton film sebanyak mungkin sehingga waktu cepat berlalu. Tapi apakah diri akan mendapatkan fitri nan sesungguhnya ketika hanya perut saja nan lapar?
Tidakkah puasa itu dapat menjadi sesuatu nan sia-sia ketika hanya dilakukan dengan terpaksa dan tak menahan diri dari berbuat nan akan menodai puasa itu sendiri. Janganlah seseorang itu merasa sangat mudah dan jangan pula merasa sangat susah mendapatkan kefitriannya.
Bagaimanapun agama ini mudah namun jangan dianggap enteng.
Aturan nan standar tentang kembali fitri itu sudah ada dan tinggal dijalankan dengan keikhlasan nan sempurna. Godaan nan sering datang akan menambah bobot fitri nan akan didapatkan.
Allah Swt itu Maha tahu kemampuan setiap hamba-Nya. Tapi sebagai seorang hamba, hendaknya kita jangan terlalu merendahkan diri sendiri dengan menganggap bahwa diri kita tak sanggup melakukan hal-hal nan terasa berat. Misalnya, sholat tarawih itu enteng kalau dilakukan dengan ikhlas dan konfiden bahwa sholat malam nan spesifik di bulan Ramadhan itu penuh dengan hikmah dan kegunaan bagi dirinya sendiri.
Membagikan harta, tenaga, dan pikiran di bulan Ramadhan itu berpahala berlipat ganda, maka daripada menghabiskan waktu tidak bermanfaat dengan bermain game seharian, ada baiknya melakukan sesuatu nan akan menambah bobot fitri hati dan jiwa. Berkumpul dengan orang-orang nan bersama-sama berlomba dalam kebaikan ialah salah satu jalan menuju ke jalan fitri.
Hidayah nan datang terkadang tidak diketahui melalui apa. Ketika kelembutan hati itu sudah didapatkan, doa-doa nan tertunda akan terkabul. Pada saat itulah ucap syukur akan terasa sekali datangnya dari hati nan paling dalam.
Membaca dan memahami Al-Qur