Profil Bob Sadino - Wirausahawan Sukses di Indonesia
Pernah dengar kata-kata dari salah satu wirausahawan berhasil di Indonesia berikut? “ Hidup aku tanpa planning dan tanpa target. Buku-buku di sekolah sudah meracuni pikiran Anda. Padahal, informasi itu sudah basi dan jadi sampah. Sekolah menghasilkan orang buat bekerja, tapi bukan memberi peluang kerja bagi orang lain. ” Kalau pernah mendengarnya, tentu Anda bingung bukan dengan pernyataan tersebut? Pernyataan tersebut keluar dari seorang Bob Sadino, salah seorang wirausahawan berhasil di Indonesia . Berikut ini profil lengkapnya.
Profil Bob Sadino - Wirausahawan Sukses di Indonesia
Om Bob, biasa beliau disapa, merupakan figur enterpreneur sejati nan sudah kenyang dengan getir manisnya global bisnis. Angka 36 tahun lebih bukan waktu nan sebentar bagi Om Bob buat membuktikan keuletannya dalam berbisnis nan sebelumnya tak pernah dilirik, bahkan terpikirakan sekalipun. “ Sayalah orang pertama nan mengenalkan telur kepada bangsa ini ,” kata om Bob.
Wirausahawan sukes nan memiliki karakteristik khas bercelana pendek dan berkemeja ini memang nyentrik. Bagi kebanyakan orang, akan enggan meninggalkan dirinya apabila sudah berda di dalam kemapanan. Tidak halnya dengan Bob Sadino. Beliau rela menjadi pengangguran menjadi kuli bangunan, supir taksi, dan meninggalkan kemapanan hayati di Jakarta dengan bekerja di Jakarta Lyod.
Bob Sadino hanyalah tamatan SMA. Beliau tak pernah sekolah tinggi sampai ke perguruan tinggi. Baginya, di sekolah orang hanya membaca buku. Buku sifatnya berupa informasi nan telah terjadi dan tidak ubahnya seperti roti busuk alias sampah. Jadi, menurutnya, orang nan sekolah tinggi-tinggi itu isinya hanya sampah, terkecuali sampah tersebut diolah buat menjadi pupuk nan subur.
Pemikiran Bisnis Bob Sadino
Kalau Anda ialah seorang pebisnis nan notebook, artinya individu tersebut ialah jebolan forum pendidikan. Mereka akan dibuat bingung dengan berbagai konsep bisnis Om bob. Teori-teori bisnis nan dikeuarkan dari pikiran beliau terbilang nyentrik dan sangat bertolak belakang dengan teori-teori dalam buku seperti nan pernah dibaca. Tapi, anehnya, bisnisnya berhasil besar bahkan menjadi salah satu tokoh pengusaha berhasil di Indonesia. Ada apa gerangan?
Om Bob mengakui bahwa beliau tak pernah berencana menjadi kan dirinya apa. “ Yang aku rencanakan ialah bikin orang pinter. Saya bersyukur pada Tuhan aku goblok. Kalau aku pinter kemungkinan besar aku akan seperti Anda. ” Kalau masyarakat dulu hanya mengenal cara bercocok tanam dengan menggunakan huma basah, Om Bob mengenalkan dan sekaligus mencoba bercocok tanam sayuran tanpa tanah.
Kalau dilihat dari kaca mata bisnis, ini jelas tak memiliki nilai ekonomi sebab pada saat itu tak ada pasarnya. Tapi, berkat kegigihan seorang Bob Sadino, semua itu dapat diatasi. Beliau sendiri nan menciptakan pasarnya. Rentang beberapa tahun ke depannya, Bob Sadino membuktikan dirinya bisa berbisnis dari tanaman hidroponik dengan melakukan ekspor terung ke Jepang.
Ketika pengusaha lain berbisnis buat tujuan mencari keuntungan, tak halnya dengan pengusaha berhasil di Indonesia ini. Bob Sadino mencari rugi. Lho kok gitu ? Beliau tak segan-segan menyebut dirinya goblok. Dengan kegoblokannya, ia tak hitung-hitungan dan membebani dirinya dengan berbagai macam hal.
“ Biasanya orang berdagang itu buat mencari untung dan rugi memiliki peluang nan sama besarnya. Kalau misalnya berbisnis buat tujuan cari untung, ketika untung sudah tak aneh dan biasa saja. Tetapi kalau berdagang buat tujuan cari rugi, ketika mendapatkan laba rasanya akan lain. Anda akan merasakan kebahagiaan .”
Kebahagiaan nampak terpancar dari pengusaha berhasil di Indonesia ini sebab beliau tak pernah menyesal dengan apa nan telah dilakukannya. Ia berani mengambil risiko berbisnis hal-hal nan banyak dihindari orang dan sekaligus menciptakan pasarnya sendiri.
“ Saya mengambil risiko sebesar-besarnya. Sebab orang nan mengambil risiko kecil, hasilnya pun akan kecil. Apabila orang memperkecil risiko, ia akan menjadi bebas. Risiko itu dapat berbentuk apa saja. Nah, tugas aku buat mengubah risiko tersebut menjadi uang .”
Kebanyakan pebisnis merecanakan segala sesuatunya dengan runtun dan ngejelimet. Ia berpikir mengalir begitu saja. “ Orang goblok juga akan lebih percaya pada orang lain nan lebih pintar dari dirinya. Kalau gagal, orang goblok tak akan pernah merasakan dirinya gagal, tetapi sedang belajar buat menjadi lebih pintar. Pada akhirnya, orang goblok ini dapat menjadi bosnya orang-orang pintar. ”
Memang menjadi kenyataan, orang goblok seperti Om Bob ini sekarang memiliki karyawan nan disebut sebagai anak-anaknya sebanyak 1.600 karyawan. Saat ini, Om Bob sudah berada pada taraf financial freedom . Beliau dapat membeli apa saja dan dapat pergi ke mana saja kapan pun beliau mau.
Menurut Om bOb, orang pintar itu pintar dan selalu menghitung sesuatu nan susah dan njelimet, tetapi usahanya tak jalan-jalan sebab terlalu banyak berpikiran sulit dan dibebani berbagai planning nan hasilnya belum tentu ada. Orang pintar juga enggan memercai orang lain. Semua ingin dikerjakannya sendiri.
Sebuah contoh menggelikan dari praktik bisnis Om bOb ini ialah ketika salah seorang karyawannya menurunkan harga seikat kangkung nan tadinya seharga Rp6.000 menjadi Rp4.000. Secara logika sederhana, konsumen akan diuntungkan dengan harga tersebut, sebab konsumen akan menghemat uang Rp2.000 buat seikat kangkung hidroponik. Tapi, hipotesis tersebut ternyata salah besar dan berbanding terbalik dengan fenomena nan ada. Kangkung tersebut tak laku! Aneh, bukan?
Penyelidikan pun dilakukan dan menemukan sebuah fenomena nan aneh pula. Para pembeli protes kenapa harga kangkungnya kok jadi murah kan biasanya tak segitu, jangan-jangan kualitas kangkungnya jelek. Pada akhirnya, harganya dikembalikan lagi ke harga semula dan anehnya, laku!
Apabila diperhatikan dari satu contoh kejadian ini saja kita dapat menarik sebuah pelajaran nan sangat berharga. Secara teori ekonomi, pembeli akan membelanjakan uangnya pada barang nan memiliki nilai ekonomi lebih rendah buat produk nan sama dibandingkan nilai ekonomi sebelumnya nan lebih tinggi. Konsep ini tak seluruhnya benar, sebab besar kecilnya nilai ekonomi suatu barang tak akan terlalu berbarti apabila sudah dipengaruhi oleh nilai psikologis dari si pembeli.
Contohnya, seperti di atas, penurunan harga kangkung dari Rp6.000 menjadi Rp4.000. Bagi pembeli, ada nilai psikologis tersendiri ketika mereka mengonsumsi kangkung nan harganya mahal diabndingkan kangkung nan harganya murah. Apabila cermat, ini jelas sebuah trik marketing. Om Bob memberikan saran bahwa buat menjadi seorang marketing, Anda harus siap dan rela menjual diri sendiri sebelum menjual sebuah produk. Filosofinya ialah jadilah seorang marketing nan baik dan Anda akan dikenal orang.
Tip Bisnis dari Bob Sadino
Sebagai empunya entrepreneur sejati, semua lika-liku bisnis sudah beliau jalani, sehingga beliau sudah memiliki jam terbang nan sangat layak. Tidak sporadis dalam berbagai kesempatan, Om Bob selalu memberikan berbagai masukan bagaimana menjalankan usaha dengan gampang dan tak menjelimet.
Berikut ini beberapa petikan kutipan tip nan dapat dijadikan sebagai salah satu masukan pemikiran ketika hendak atau sedang berusaha.
- Berpikirlah dengan bebas dan tanpa beban. Miliki tekad dan keinginan nan kuat, karena kemuan nan kuat ibarat sebuah bensin dan motor. Keberanian dalam mengambil peluang, tahan banting, dan bersyukur dapat berbuat buat orang banyak.
- Jangan takut dan jangan terlalu berharap. Semakin tinggi pengharapan, semakin tinggi taraf kekecewaan. Lepaskanlah belenggu nan mengikat diri Anda. Ada berjuta peluang menanti di sekitar Anda.
- Jangan terlalu memikirkan sukses. Santai saja. Hilangkan semua beban. Apabila bekerja dalam tekanan, maka hasil kerjanya tak akan bagus.
- Mau kaya? Berhentilah sekolah atau berhentilah kuliah sekarang juga dan start action, sebab ilmu di lapangan lebih krusial daripada ilmu di sekolahan atau kuliah.
- Setiap berjumpa dengan orang baru, aku selalu mengosongkan isi gelas terlebih dahulu.
Nah, bagi Anda nan memiliki niat buat berwiraswasta , ingat kata-kata Om Ob berikut ini.
“ Jangan berusaha membuat planning nan sempurna. Jalankan bisnis Anda. Bergeraklah dulu. Setelah berjalan, buatlah planning supaya memberikan hasil. Tapi jangan sampai Anda hanya berhenti di planning atau planning menghentikan Anda. Jadi, apa pun nan aku rencanakan, sesempurna apa pun itu, Tuhan kok nan menentukan hasilnya. Jadi, kalau kita tahu Tuhan nan menentukan, ngapain aku repit-repot membuat rencana. Gitu, lho .”
Itulah profil dari Bob Sadino, salah satu wirausahawan berhasil di Indonesia. Semoga menginspirasi Anda!