Kepemimpinan - Peran Pemimpin

Kepemimpinan - Peran Pemimpin

Berbicara mengenai kepemimpinan , arah pembicaraan selanjutnya tentu akan menjurus ke salah satu perusahaan, organisasi, atau sesuatu nan dikendalikan oleh seorangpemimpin. Ya, kepemimpinan sangat dekat sekali dengan pembawaan seorang pemimpin. Pertanyaannya, apakah memang betul seperti itu? Lantas, apa arti dari kepemimpinan itu sendiri?



Definisi Kepemimpinan

Berikut ini ialah beberapa definisi tentang kepemimpinan.

  1. Kepemimpinanadalah sikap pribadi, nan memimpin aplikasi aktivitas buat mencapai tujuan nan diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
  2. Kepemimpinan ialah pengaruh antar pribadi, dalam situasi eksklusif dan langsung melalui proseskomunikasiuntuk mencapai satu atau beberapa tujuan eksklusif (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
  3. Kepemimpinan ialah suatu proses nan mempengaruhi aktifitas kelompok nan diatur buat mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
  4. Kepemimpinan ialah suatu proses nan memberi arti (penuh arti kepemimpinan) padakerjasamadan dihasilkan dengan kemauan buat memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
  5. Kepemimpinan ialah kemampuan seni atau tehnik buat membuat sebuahkelompokatau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

Dari kelima pengertian di atas, dapatlah penulis menarik sebuah konklusi mengenai arti atau definisikepemimpinan. Ya, kepemimpinan merupakan suatu kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain atau kelompok lain sehingga mengikuti apa nan diinginkannya. kepemimpinan ini biasanya hanya dimiliki oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin ialah orang nan mempu menjalankanteorikepemimpinan dengan baik.



Kepemimpinan - Tugas Pemimpin

Menurut James A.F Stonen, tugas primer seorangpemimpinadalah sebagai berikut.



1.Sikap Kepemimpinan -Pemimpin Bekerja dengan Orang Lain

Seorang pemimpin dituntut buat memiliki tanggung jawab besar saat bekerja. Pemimpin nan baik harus dapat menjalin interaksi kerjasama dengan staf kantor dan seluruhpegawaiperusahaan sebaik ia melakukannya dengan pihak luar.



2.Sikap Kepemimpinan -Pemimpin Bertanggung Jawab dan Mempertanggungjawabkan (Akontabilitas)

Sebagai seorang pemimpin, selain bertanggungjawab buat menyusun tugas, menjalankan tugas, dan mengadakanevaluasiuntuk mencapai outcome nan terbaik, pemimpin juga berhak membebankan tanggung jawab kepada salah satu karyawannya. Meski begitu, pemimpinlah nan harus bertanggung jawab buat kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.



3.Sikap Kepemimpinan -Pemimpin Menyeimbangkan Pencapaian Tujuan dan Prioritas

Proses kepemimpinan dibatasi oleh sumber dan waktu. Dengan demikian, seorang pemimpin harus mampu menyusun planning dengan memperhatikan juga skalaprioritas. Selain itu, buat mencapai suatu sasaran tertentu, seorang pemimpin harus mampu mendelegasikan tugas-tugas kepada karyawannya agar pencapaian tujuan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.



4.Sikap Kepemimpinan -Pemimpin Harus Berpikir Secara Analitis dan Konseptual

Seorang pemimpin harus dapat berpikir secara analitis dan konseptual. Kemudian, hasil pemikirannya tersebut dapat didelegasikan atau dideskripsikan dengan jelas kepada semuakaryawannya.



5.Sikap Kepemimpinan - Pemimpinadalah seorang mediator

Dalam sebuah tim,organisasi, atau perusahaan kerap timbul konflik. Untuk menyelesaikan konflik tersebut, seorang pemimpin haruslah memiliki kemampuan mediasi nan baik sehingga mampu menjadi perantara nan baik pula.



6.Sikap Kepemimpinan -Pemimpin Adalah Politisi dan Diplomat

Sebagai seorang politisi, seorang pemimpin harus mampu melakukan kompromi. Sedang sebagai diplomat, seorang pemimpin harus mampu mewakili timnya buat berdiplomasi dengan pihak lain.



7.Sikap Kepemimpinan -Pemimpin Membuat Keputusan nan Sulit

Seorang pemimpin harus mampu memecahkan segala permasalahan nan dijumpai timnya.



Kepemimpinan - Peran Pemimpin

Kepemimpinanmemegang peran krusial dalam setiap organisasi. Kebangkitan serta kehancuran sebuah organisasi sangat bergantung pada kepemimpinan. Seorang praktisi manajemen asal Amerika menawarkan satu konsep kepemimpinan nan disebut SERVE atau melayani.

Konsep primer SERVE menjelaskan bahwa setiap orang nan ingin menjadi pemimpin harus siap melayani orang lain, apapun kedudukan formal serta jabatannya. Konsep kepemimpinan ini telah dijelaskan secara singkat dan lugas dalam buku The Secret-Rahasia Kepemimpinan karya Ken Blancahard dan Mark Miller.

Isi buku tersebut menegaskan bahwa SERVE merupakan singkatan dari lima kata kunci berikut ini.

  1. S: See the futur e (melihat masa depan).
  2. E: Engage and develop others (libatkan dan kembangkan orang lain).
  3. R: Reinvent continuously (temukan kembali terus-menerus).
  4. V: Value result and relationship (hargai hasil hubungan).
  5. E: Embody the values (mewujudkan nilai).


Kepemimpinan - Makna Tiap Huruf dalam SERVE

1.Kepemimpinandalam Huruf S

S ( See the future ) memiliki makna mendalam, yaitu setiap orang nan mengaku sebagai pemimpin harus sanggup dan bersedia membantu orang-orang nan visinya jelas. Donasi ini pun diberikan bagi orang nan melakukan langkah menguntungkan bagi diri dan lingkungannya. Dengan kata lain, setiap orang wajib melihat siapa dirinya, ke mana ia akan pergi, serta apa nan akan menutup perjalanannya.



2.Kepemimpinan dalam HurufE

E ( Engage and develop others ) terdiri atas dua hal. Pertama, memilih dan merekrut orang nan tepat buat melaksanakan tugas tepat. Hal ini berarti bahwa setiap tim memiliki personel nan tepat dan ahli. Kedua, lakukan berbagai kegiatan nan bisa menyatukan hati serta pemikiran setiap orang. Sejarah mencatat beberapa, bahkan banyak, pemimpin nan tak mau turun tangan dan lebih memilih memakai jasa orang upahan.



3.Kepemimpinan dalam HurufR

Kreativitas seorang pemimpin dilihat pada huruf ketiga, R ( Reinvent continuously ). Seorang pemimpin harus siap menemukan kembali. Menemukan kembali ini dilakukan dalam 3 termin berikut ini.

  1. Bersifat pribadi. Pertanyaaan nan wajib diajukan dalam termin ini ialah “Bagaimana aku belajar dan tumbuh sebagai seorang pemimpin?” dan “Apa nan harus aku lakukan buat mendorong orang-orang dalam kelompok agar terus belajar dan menemukan kembali diri sendiri?”
  1. Sistem dan proses. Pertanyaan nan ditujukan bagi diri sendiri dan orang nan membawahi Anda ialah “Bagaimana Anda melakukan pekerjaan tersebut?” dan “Bagaimana Anda bisa melakukannya dengan cara lebih baik?” Selain itu, patut ditanyakan pula “Perubahan apa saja nan akan meningkatkan kemampuan kelompok buat melayani pelanggan dan anggota?”
  1. Melibatkan struktur organisasi. Pertanyaan nan baik diajukan pada termin ini ialah ”Perubahan struktur mana saja nan perlu ditempuh agar menjadi lebih efisien dan efektif?”


4.Kepemimpinan dalam HurufV

V ( Value results and relationship ) berarti bahwa seorang pemimpin harus menghargai pelanggan terlebih dahulu. Cara ini merupakan sebuah nilai nan akan menuntun Anda serta kelompok nan dipimpin menuju keberhasilan. Salah satu hal krusial buat memperoleh laba secara materi ialah menjaga interaksi baik.

Seorang pemimpin harus memahami bahwa meningkatkan interaksi baik dengan kawan kerja merupakan kapital awal memperoleh hasil nan baik pula. Memimpin pada level nan lebih tinggi mencakup hasil serta hubungan.



5.Kepemimpinan dalam HurufE

Huruf terakhir ini bermakna mewujudkan nilai. Mewujudkan nilai merupakan hal paling dasar nan berlangsung secara berkesinambungan atau terus-menerus. Jika seorang pemimpin kehilangan dapat dipercaya sebagai pemimpin, potensi kepemimpinannya akan sangat terbatas.

Pemimpin nan baik harus mampu merumuskan sesuatu nan lebih dari nilai-nilai tersebut. Seorang pemimpin harus bertindak dengan sigap, bukan sekadar bicara. Kepemimpinan sejati dibangun atas nama kepercayaan. Salah satu cara buat menanamkan kepercayaan ialah konsisten dengan nilai-nilai nan diakui pembenarannya.

Jika seorang pemimpin mengatakan bahwa pelanggan itu penting, lakukanlah sikap nan menjurus pada pernyataan itu. Jika seorang pemimpin menganggap pelanggan tak terlalu penting, orang lain akan menanyakan kelayakan Anda buat mendapat kepercayaan.

Itulah misteri di balik kepemimpinan. Intinya, seorang pemimpin nan baik harus melayani dengan hati, bukan mengutamakan kekuasaan dan jabatan. Seorang pemimpin nan mampu melayani akan menginspirasi calon pemimpin masa depan.



Kepemimpinan dan Kecerdasan Emosi

Sejak terbukti secara ilmiah dan disepakati secara dunia bahwa kecerdasan emosilah nan lebih menentukan kesuksesan dari seseorang, kecerdasan emosi ini dikaitkan dengan banyak hal. Salah satunya ialah kepimpinan .

Pemimpin ialah orang nan mempunyai kemampuan buat mempengaruhi diri sendiri dan orang lain buat melakukan sesuatu sinkron dengan tujuan nan diinginkan. Komponen kecerdasan emosi nan diperlukan dalam kepemimpinan ialah :

  1. Kompetensi pribadi ,terkait dengan intrapersonal skill
  2. Kompetensi sosial, terkait dengan interpersonal skill.


Intrapersonal Skill

Intrapersonal skill melibatkan dua domain kecerdasan emosi yaitu:

  1. Kesadaran diri. Pencerahan ini ialah rasionalitas buat memahami diri sendiri menyangkut kelebihan (strength=S), kelemahan (weakness=W) , tantangan atau peluang (opportunity=O) nan dapat didapat dan ancaman (thread =T) nan bisa mengganggu sinkron dengan karakter nan dimiliki. Analisa ini dikenal dengan singkatan SWOT. Pencerahan ini kemudian akan berlanjut pada evaluasi pada diri nan seksama dan pembentukan kepercayaan diri.
  1. Pengelolaan Diri. Pengelolaan diri ialah kemampuan buat memanfaatkan secara optimal analisa SWOT menjadi sebuah pemberdayaan diri melalui kemampuan buat menyesuaikan diri dengan lingkungan, kemampuan buat berinisiatif, kemampuan buat menetapkan sasaran dan kemampuan buat membangun sikap optimis.


Interpersonal Skill

Interpersonal skill melibatkan dua domain kecerdasan emosi yaitu :

  1. Kesadaran sosial. Pencerahan sosial ialah kemampuan buat berempati terhadap orang-orang nan dipimpin. Ikut merasakan nan menyebar pada orang-orang nan berada pada satu organisasi akan menjadi sebuah pencerahan organisasional nan berorientasi pada pencerahan buat pelayanan bukan dilayani.
  1. Pengelolaan Relasi. Kemampuan buat memberi pengaruh pada orang lain diwujudkan dalam bentuk teladan sehingga menjadi inspirational leadership , atau kepemimpinan nan menginspirasi. Karakteristik dari bentuk kepemimpinan ini ialah mampu menjadi katalis perubahan, mengembangkan orang lain di sekitar dan merekatkan interaksi dalam organisasi sehingga tercipta loyalitas.

Berdasarkan tinjauan iklim emosi nan diterapkan, maka bisa dilihat disparitas dari gaya kepemimpinan nan terdiri dari :

  1. Visioner, merupakan gaya kepemimpinan nan menggerakkan suatu organisasi ke arah impian atau pencapaian visiyang baru. Iklim emosi nan diterapkan tergolong paling positif dibandingkan gaya kepemimpinan lain.
  1. Pembimbing, merupakan gaya kepemimpinan nan menjelaskan interaksi antara aktivitas dengan target organisasi. Iklim emosi nan diterapkan tergolong sangat positif.
  1. Afiliatif, yaitu gaya kepemimpinan nan bertujuan buat menciptakan harmoni. Iklim emosi nan diterapkan tergolongpositif.
  1. Demokratis, yaitu gaya kepemimpinan nan menekankan pada partisipasi anggota organisasi. Iklim emosi nan diterapkan tergolong positif.
  1. Penentu Kecepatan, yaitu gaya kepemimpinan nan sinkron diterapkan saat menghadapi tantangan atau sesuatu nan menarik, juga menginginkan hasil dengan kualitas nan tinggi. Iklim emosi nan diterapkan kalau dilaksanakan secara jelek justru akan memperburuk situasi.
  1. Memerintah, yaitu gaya kepemimpinan pada situasi kritis dan memerlukan tindakan segera. Iklim emosi nan diterapkan kalau dilaksanakan secara jelek justru akan memperburuk situasi.

Kepemimpinan bukanlah permasalahan sahih atau salah tetapi sinkron atau tak sesuai. Kemampuan buat melihat kesesuaian terletak pada penggunaan kecerdasan emosi.