Pemberian Toping

Pemberian Toping

Donat ialah salah satu jenis kue nan memiliki banyak penggemar. Banyak orang nan menyukai donat sebab rasanya nan lezat serta bentuknya unik dan berbeda dari bentuk jenis kue nan lain.Cara pembuatan donatpun juga tak terlalu sulit buat dilakukan, malah terbilang cukup mudah dan singkat.

Donat ialah kue semacam roti nan terbuat dari tepung terigu nan kemudian digoreng. Ia memiliki bentuk nan unik dan sedikit berbeda dengan bentuk kue atau roti nan lain. Bentuk donat melingkar dan bolong di tengahnya.

Sebenarnya, donat bisa disamakan dengan roti-roti nan lain. Hanya bentuk donatlah nan membedakannya dengan roti-roti nan lain. Tekstur donat juga lebih lembut dan halus dari pada kebanyakan roti. Pemberian toping nan dioleskan di atas donat juga menjadi faktor pembeda donat dengan jenis roti nan lain.

Donat sering diberi toping atau atasan nan bermacam-macam seperti meses, parutan keju, gilingan kasar kacang atau walnut, serta toping-toping nan lain. Inilah nan menambah lezatnya cita rasa donat, sehingga semakin digemari banyak orang.

Cara pembuatan donat tidaklah terlalu sulit buat dipelajari. Prosesnya bisa dikatakan lebih mudah daripada proses pembuatan kebanyakan kue nan lain. Cara pembuatan donat juga cukup singkat dan tak membutuhkan waktu nan lama.



Cara Pembuatan Donat - Bahan-bahan

Langkah awal nan harus kita disiapkan ialah menyiapkan adonannya. Bahan primer dari adonan ini ialah tepung terigu. Untuk pembuatan donat, tepung terigu nan dibutuhkan ialah tepung terigu protein tinggi. Di pasaran, kita akan menemui tepung buat jenis ini dengan contoh merek Cakra Kembar atau Cakra Kencana. Atau mungkin Anda mendapati merek nan lain.

Penggunaan tepung terigu berprotein tinggi memang dikhususkan pada pembuatan roti dan mie nan menginginkan hasil tekstur nan bisa mekar dan agak berat atau berisi.

Selain tepung terigu, bahan lain nan juga harus disiapkan ialah gula. Tentu fungsi gula ialah buat memberikan imbas manis pada adonan kita. Walaupun nanti pada atas donat kita beri toping nan sudah mengandung gula atau berasa manis, janganlah ragu atau enggan buat memberi gula pada adonan. Karena posisi manis dari adonan dan toping sangatlah berbeda.

Tentu akan terasa kurang pas adonan nan tak terasa manis walaupun topingnya terasa manis. Jadi buat memberi ekuilibrium rasa manis pada donat nan kita buat, kita tetap menambahkan gula pada adonan nan akan kita buat.

Kita bisa menggunakan gula pasir atau pun gula halus. Namun, Anda bisa lebih memilih memakai gula halus jika dikhawatirkan Anda tak memiliki banyak kekuatan buat menguleni adonan nantinya. Karena semua bahan harus diuleni sampai teksturnya halus dan semua bahan tercampur merata. Gula halus memiliki kelebihan bisa lebih cepat menyatu dengan bahan-bahan nan lain.

Sementara gula pasir nan memiliki tekstur lebih kasar dibandingkan dengan gula halus tentu membutuhkan tenaga dan kekuatan ekstra dalam menguleninya. Untuk taraf kemanisan dari kedua jenis gula ini, semuanya memiliki taraf kemanisan nan sama antara satu dengan nan lain. Jadi, sama saja jika Anda membuat donat dengan menggunakan gula halus atau pun gula pasir.

Bahan lainnya nan dibutuhkan ialah telur. Fungsi telur dalam adonan donat ialah buat membuat tekstur nan lebih lembut dan tak bantat. Jumlah telur nan dimasukkan tergantung dari banyak sedikitnya tepung terigu nan digunakan. Bagian telur nan digunakan ialah seluruh bagiannya, yaitu kuning telur dan putih telurnya.

Untuk membuat tekstur donat lebih halus dan lembut, mentega juga memiliki peran dalam hal ini. Mentega nan digunakan ialah mentega nan dicairkan. Perlu diingat bahwa dalam proses pencairan mentega, barah nan digunakan ialah barah kecil. Kita hanya melakukan proses pencairan mentega bukan pendidihan. Jadi, walaupun barah kecil dan tak sampai mendidih, hentikan proses pemanasan jika bentuk mentega telah berubah menjadi cair.

Sebagai bahan pengikatnya, kita dapat menggunakan air atau susu hangat. Memang terdapat disparitas rasa dan hasil dari donat ketika kita menggunakan susu atau air. Susu akan memberikan imbas lebih halus pada donat hasil protesis kita. Tapi jika tak memungkinkan maka penggunaan air hangat bisa menggantikan susu.

Pada cara pembuatan donat yang menentukan sukses tidaknya adonan nan kita untuk ialah bahan pengembangnya. Sebagai bahan pengembang kita dapat memakai ragi instan atau nan banyak disebut dengan fermipan. Bahan inilah nan membuat adonan nantinya bisa mekar dan memiliki bentuk nan cantik dan indah.

Ukuran nan digunakan haruslah tepat pada penggunaan bahan pengembang ini. Karena jika bahan nan digunakan terlalu sedikit maka proses pengembangan tak akan terjadi dengan maksimal. Hasil donat nan kita untuk akan sedikit terasa bantat. Sementara jika bahan pengembang nan digunakan terlalu banyak maka tekstur donat akan seperti kapas, terlalu mekar dan terasa kosong.



Cara Pembuatan Donat - Proses Pembuatannya

Setelah semua bahan terkumpul yaitu tepung terigu, gula, telur dan bahan pengembang maka taruhlah dalam satu loka dan siap buat diuleni hingga kalis. Pemakaian mentega cair pada bagian akhir. Jadi, taruhlah mentega cair tersebut. Jangan campur dulu.

Bahan pengembang nan kita gunakan, kita campur dengan susu atau air hangat kemudian diguyurkan diadonan bahan nan telah kita campur. Perhatikan jumlah susu atau air nan kita gunakan. Adonan diuleni hingga kalis. Jika adonan masih terasa kurang air atau susu, tambahlah jumlahnya perlahan-lahan, tapi jangan sampai kebanyakan sebab akan melembekkan adonan dan membuat donat menjadi terlalu lembek.

Aduk terus adonan hingga semua bahan tercampur merata. Tidak ada bagian nan terlihat masih terpisah. Apalagi tepung nan masih menggumpal atau gula nan masih terlihat teksturnya nan kasar.

Setelah dirasa bahwa adonan nan kita untuk telah kalis maka taruhlah pada satu loka dan tutupi dengan kain atu lap basah. Diamkan adonan selama kurang lebih 30 menit. Dalam mendiamkan adonan ini, janganlah sesekali membukanya. Hal ini jika kita lakukan akan membuat adonan menjadi kering dan tak mekar dengan sempurna.

Setelah kita mendiamkan adonan selama 30 menit maka hal selanjutnya nan harus kita lakukan ialah membagi adonan dan membentuknya menjadi lingkaran bolong. Gunakan sedikit tepung pada tangan Anda saat membentuk adonan menjadi lingkaran. Agar adonan tak terlalu menempel di tangan.

Setelah terbentuk lingkaran, maka adonan siap buat digoreng. Siapkan minyak goreng pada wajan. Panaskan dengan barah sedang. Dalam menggoreng donat, jangan terlalu sering membolak-baliknya. Ini akan membuat minyak banyak menyesap ke dalam donat dan membuatnya terlalu berminyak. Cukup dibalik sekali buat setiap bagian.

Minyak nan digunakan juga haruslah banyak. Gunakan teknik deep frying, di mana setiap bagian donat tercelupkan ke dalam minyak. Tidak ada bagian nan masih menyembul ke atas tanpa tersentuh minyak.



Cara Pembuatan Donat - Pemberian Toping

Setelah donat diangkat dari wajan dan terasa lebih dingin maka donat siap diberi toping. Pemberian toping dapat disesuaikan dengan selera Anda. Kebanyakan toping nan ditambahkan pada donat ialah meses cokelat, krim warna-warni, sprinkel (semacam meses tapi terbuat dari gula nan dilelehkan lalu dicetak dan dibekukan), parutan keju, dan cacahan kasar kacang tanah nan disangrai.

Agar toping bisa inheren erat di atas donat maka pada lapisan bawah toping atau tepat di atas kulit donat diolesi mentega. Untuk membuat tampilan dan rasa nan lebih lezat, mentega bisa digantikan dengan butter cream.

Cara pembuatan donat tidaklah sesulit nan dibayangkan, bukan? Kita hanya harus memerhatikan beberapa hal agar kita sukses membuat donat dan hasil donat nan kita untuk menjadi lezat serta memiliki tampilan nan menggoda selera makan siapa pun nan melihatnya.