Meningkatkan Kegiatan Produksi
Indonesia merupakan negara nan memiliki kekayaan, bukan hanya mengenai sumber daya alamnya melainkan juga sumber daya manusianya. Bahkan, Koes Plus mengabadikan kekayaan alam ini dalam sebuah lagu nan menggambarkan bahwa Indonesia merupakan tanah surga, bahkan estetika dan kekayaan alamnya diibaratkan menanam kayu dan batu saja dapat menjadi tanaman.
Tak heran jika Indonesia memiliki peluang nan besar buat menjadi negara maju baik dalam aspek pariwisata maupun ekonomi masyarakatnya. Namun, fenomena berkata lain, Indonesia nan disebut-sebut sebagai negara kaya ini dihadapkan pada fenomena dengan banyaknya rakyat nan berada di bawah garis kemiskinan. Lalu, apa penyebabnya?
Sebelum membahas mengenai penyebab, kita perlu melihat pada jembatan nan selama ini memisahkan rakyat miskin dan kaya. Seakan-akan sekarang ini, nan kaya semakin kaya dan nan miskin semakin miskin. Hal ini diperparah dengan taraf korupsi nan semakin tinggi sehingga berdampak pada buruknya kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ekonomi masyarakat merupakan salah satu hal pokok nan menentukan maju tidaknya ekonomi suatu negara. Seluruh aspek kegiatan ekonomi harus dilakukan secara seimbang buat mencapai suatu keadaan ekonomi nan stabil. Apalagi kegiatan-kegiatan nan berhubungan dengan ekonomi ini sangat erat dengan kehidupan masyarakat. Setiap hari dan setiap waktu kegiatan ini menjadi suatu kegiatan pokok nan selalu dilakukan buat memenuhi kebutuhan dan buat mendatangkan untung.
Tiga Pokok Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Kegiatan ekonomi masyarakat tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan masyarakat itu sendiri. Lalu, sebenarnya apa perwujudan dari kegiatan pokok tersebut? Secara umum, kegiatan tersebut dirangkum dalam tiga pokok kegiatan nan dilakukan setaip harinya. Kegiatan-kegiatan tersebut ialah produksi, distribusi, dan konsumsi. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut.
1. Produksi
Produksi ialah kegiatan menciptakan barang dan jasa atau memberi nilai tambah suatu barang atau jasa. Produksi merupakan kegiatan nan biasanya dilakukan oleh perusahaan dan perorangan. Kegiatan ini mencakup semua kebutuhan hidup, seperti makanan, pakaian, hingga kebutuhan lain dari produk nan membutuhkan tenaga besar, bahan-bahan rumit hingga nan paling sederhana. Kegiatan produksi merupakan kegiatan nan membutuhkan keahlian lain dalam bidang tertentu.
2. Distribusi
Distribusi ialah kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Jenis-jenis barang nan dapat didistribusikan meliputi berbagai hal sinkron dengan kebutuhan masyarakat. Biasanya, produk nan didistribusikan merupakan produk-produk awet. Distribusi ini juga merupakan kegiatan nan bisa menjadi kegiatan buat membangun ekonomi masyarakat.
3. Konsumsi
Konsumsi ialah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai kegunaan suatu barang. Kegiatan ini dilakukan setiap hari dan setiap saat. Bahkan, ada kalanya kebutuhan konsumsi tak hanya dilakukan atas dasar kebutuhan saja, melainkan juga keinginan si konsumen.
Dari ketiga kegiatan ekonomi masyarakat, manakah nan kira-kira lebih dominan dilakukan masyarakat kita? Dapat jadi, ketidakseimbangan kegiatan ekonomi nan selama ini dilakukan menjadi salah satu penyebab negara kita belum maju hingga saat ini.
Kegiatan Konsumsi Mendominasi
Mungkin Anda akan menjawab nomor 3. Ya. Memang, saat ini, masyarakat kita cenderung buat menjadi masyarakat konsumtif. Lihat saja di mall , kita sering melihat pemandangan ibu-ibu atau tante-tante nan menenteng belanjaan berisi majemuk jenis barang. Apalagi, bila sedang sale niscaya kondisinya seperti semut mengerubuti gula.
Memang, kegiatan konsumsi dapat meningkatkan pendapatan suatu negara. Namun, tak sadarkah bila kegiatan konsumsi nan hiperbola atau konsumtif dapat berakibat jelek pada suatu negara dalam jangka panjang.
Masyarakat nan lebih mengutamakan kegiatan konsumsi daripada produksi akan memiliki ketergantungan tinggi terhadap pihak lain. Akibatnya, masyarakat konsumtif menjadi mudah 'dipermainkan' Dalam hal ini, dipermainkan harga. Bila sudah memiliki ketergantungan tinggi, berapa pun harganya tak akan dipedulikan.
Di samping masalah ketergantungan, kegiatan konsumsi hiperbola juga membuat masyarakat menjadi tak kreatif. Masyarakat nan konsumtif hanya akan berpikir membeli dan tak berpikir bagaimana menciptakan. Ini akan menjadi suatu keadaan nan monoton dan generasi muda nan baru juga akan terbiasa menjadi konsumen tanpa berpikir bagaimana cara membuat.
Tentu saja hal ini akan berakibat jelek dalam jangka panjang. Bagaimana bila masyarakat di suatu negara tak ada keinginan buat memproduksi barang dan hanya berminat buat mengonsumsi barang. Dapat dibayangkan.
Dalam hal kemajuan teknologi saja, secara kasat mata Indonesia memang menjadi negara nan masyaratnya mengikuti kemajuan teknologi nan selalu up to date. Bahkan, produk-produk gadget luar negeripun mengincar pasar Indonesia sebab memiliki potensi nan kuat. Namun, tahukah Anda bahwa masyarakat kita aktif mengikuti perkembangan teknologi dengan menjadi konsumen saja.
Produk-produk gadget nan selama ini berbedar merupakan produk luar negeri. Hal ini memanjakan masyarakat tanpa ada reaksi buat menjadi produsen. Menjadi produsen gadget nan sangat canggih tentu tak mustahil bagi Indonesia. Jika negara lain bisa, tentu Indonesia juga bisa. Hal inilah nan menjadi PR bagi Indonesia buat menjadi produsen produk-produk gaya hayati dengan menggunakan teknologi canggih.
Konsumsi nan tinggi dan tak diimbangi dengan kegiatan lain juga akan mengakibatkan tingginya permintaan barang impor. Hal tersebut akan menyebabkan kurangnya perhatian masyarakat terhadap produk-produk orisinil Indonesia. Jika keadaan ini dibiarkan akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan para produsen Indonesia nan dapat jadi memiliki kualitas nan bagus dan harga nan lebih terjangkau.
Hal ini juga dipangaruhi oleh mereka-mereka nan terlalu mengedepankan merk. Padahal, Indonesia akan berkembang jika produsen dan konsumen Indonesia sama-sama saling membutuhkan. Bahkan, produk-produk Indonesia dapat mendunia dengan terlebih dahulu dicintai oleh masyarakatnya.
Meningkatkan Kegiatan Produksi
Salah satu kegiatan ekonomi masyarakat ialah kegiatan produksi. Untuk menghindari mandeknya kreativitas masyarakat, kegiatan produksi harus ditingkatkan. Entah dalam skala kecil ataupun besar.
Cara-cara nan dapat ditempuh buat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat dalam hal produksi, di antaranya sebagai berikut.
1. Menggalakkan UKM
UKM atau Usaha Kecil Menengah ialah salah satu kegiatan ekonomi berskala kecil, namun tahan banting kala kondisi perekonomian suatu negara sedang mengalami resesi. UKM dapat digalakkan dengan memberdayakan mahasiswa-mahasiswa cerdas nan memiliki banyak ide buat menciptakan suatu usaha dengan kapital kecil.
Bahkan, bukan hanya mahasiswa. Masyarakat luaspun bisa ikut dalam UKM dengan keahlian nan dimilikinya. Keahlian buat bisa menjadi pengusaha tak harus dimulai dari pendidikan nan tinggi. Semua orang niscaya memiliki keahlian nan harus dimanfaatkan, asal ada kemauan.
2. Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Kreatif
Ibu rumah tangga juga merupakan aset dalam perekonomian suatu bangsa. Pemberdayaan ibu rumah tangga kreatif dimaksudkan buat mencetak ibu rumah tangga nan produktif dan rajin berkarya dalam bidang nan dikuasainya. Ibu rumah tangga menjadi aset nan bukan hanya berguna buat keluarga, melainkan juga negara.
3. Cinta Produk Dalam Negeri
Kebanyakan dari kita masih bangga dengan produk luar negeri. Padahal, produk dalam negeri juga tak kalah menarik dengan luar negeri. Itu sebabnya mulai sekarang dukung dan banggalah dengan produk dalam negeri sebab itu hasil karya saudara kita sendiri.
Produk dalam negeri tak selalu kalah dengan luar negeri. Merk-merk terkenal dari luar negeri juga tidak selalu cocok dengan kita bukan? Dengan harga nan lebih terjangkau dan produk nan dihasilkan oleh saudara sendiri, akan membuat Anda lebih bangga menggunakan produk Indonesia dan memberikan kemajuan bagi usaha dalam negeri.
4. Membidik Pasar Luar Negeri
Selama ini, kita juga nan selalu dijadikan target luar negeri. Menurut mereka, Indonesia ialah pasar nan empuk. Untuk itu, sekarang kita harus berusaha membalikkan kondisi. Bukan Indonesia nan bergantung melainkan mereka, dengan cara menjual produk ke luar negeri. Tentunya, produk nan dijual harus berkualitas.
Untuk membidik pasar luar negeri, tidak harus membuatnya dengan bahan-bahan nan mahal. Asalkan produk nan kita jual merupakan produk berkualitas. Produk nan memiliki potensi besar buat membidik pasar luar negeri ialah produk-produk dengan keindahan tinggi nan orisinil Indonesia. Kebudayaan Indonesia nan unik dan majemuk menjadi daya tarik bagi masyarakat seluruh dunia.
Intinya, kegiatan ekonomi masyarakat harus seimbang antara produksi, distribusi, dan konsumsi. Hal ini buat menunjang kemajuan negara Indonesia dan kesejahteraan masyarakatnya. Jika sudah berjalan dengan baik, niscaya angka kemiskinan dan pengangguran Indonesia akan berkurang. Asal dibarengi juga dengan tak adanya korupsi serta taraf kesehatan masyarakat.