Musyrik dalam Islam
Islam mengajarkan kepada umatnya bahwa segala nan ada di global ini diatur oleh Sang Maha Pengatur. Sang Maha Pengatur tersebut haruslah satu dzat nan maha dahsyat dan sangat sempurna. Sang Pengatur tersebut tak boleh lebih dari satu dzat. Logikanya, jika Sang Pengatur lebih dari satu, akan sering terjadi perselisihan tentang apa nan sedang diaturnya.
Musyrik dalam Islam
Hal itulah nan disebut musyrik dalam Islam . Musyrik dalam Islam berarti mempersekutukan Allah swt dan bergantung kepada dzat selain-Nya. Dalam surat Al-Ikhlas, secara gamblang, Allah mengajarkan kepada kita bahwa dzat-Nya hanyalah satu dan tak ada sesuatu pun nan menyerupai-Nya.
Pada ayat pertama, dijelaskan bahwa Allah, Tuhan Semesta Alam, hanyalah satu dzat. Ayat berikutnya menjelaskan bahwa hanya kepada-Nyalah loka manusia menggantungkan hidup. Allah juga tak beranak dan tak pula diperanakkan. Pada akhirnya, tak ada sesuatu pun nan bisa menyerupai-Nya.
Musyrik dalam Islam merupakan orang nan mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya tuhan selain Allah Swt atau menyamakan sesuatu dengan Allah Swt. Perbuatan itu disebut musyrik. Firman Allah Swt: