Pekembangan KB di Inggris
KB merupakan singkatan dari Keluarga Berencana nan sudah cukup lama dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. KB merupakan salah satu program nan dicanangkan oleh pemerintah buat menekan laju pertumbuhan penduduk.
Seperti diketahui, salah satu permasalahan nan terjadi di negara-negara berkembang ialah tingginya laju pertumbuhan penduduk nan mempengaruhi tingkat hayati sehingga dibuatkan sebuah program buat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB.
ProgramKB tak hanya diterapkan di Indonesia, nan merupakan salah satu negara global ketiga atau negara berkembang, bahkan program KB pertama kali dicetuskan di negara maju seperti Amerika Perkumpulan dan Inggris sejak 1912. Jadi sebenarnya, laju pertumbuhan penduduk tak hanya menjadi permasalahan nan cukup berarti di negara berkembang, bahkan negara adidaya pun juga tidak luput dari masalah laju pertumbuhan penduduk. Jadi, negara-negara berkembang mengikuti langkah negara maju dalam menangani pertumbuhan penduduk dengan program KB.
KB – Perkembangan KB dari Masa ke Masa
Sebenarnya, program KB ini sudah diterapkan sejak lama, jauh sebelum Indonesia merdeka. Kita sudah terlanjur berpandangan bahwa permasalahan laju pertumbuhan penduduk hanya berlaku di negara-negara berkembang. Padahal, pertumbuhan penduduk ialah permasalahan negara-negara di dunia. Pertumbuhan penduduk nan hanya dapat ditekan dengan mengontrol angka kelahiran.
KB sebelum dikembangkan di Indonesia merupakan adaptasi dari program mengontrol angka kelahiran nan diterapkan di Amerika dan Inggris. Di negara maju tersebut, program KB disebut dengan Birth Control . Seperti halnya di Indonesia pada awal-awal diperkenalkan program KB, program Birth Control juga sempat mendapatkan pertentangan, bahkan pencanangnya harus sampai keluar masuk tahanan sebab memperjuangkan program Birth Control atau KB ini.
Selama ini, kita mengetahui program KB ialah sebagai salah satu upaya buat mengontrol jeda kelahiran anak dalam sebuah keluarga. Tanpa sadar, kita tak mengetahui sebenarnya dari mana program KB ini tercetus. Di atas sudah disinggung jika program KB merupakan adaptasi dari program Birth Control dari negara-negara maju. Lalu, bagaimana cerita selengkapnya perkembangan program KB dari negara maju tersebut dapat berkembang sampai ke negara kita? Berikut ini sejarah singkat dari lahirnya program KB.
Program KB di Amerika Serikat
Program KB juga diterapkan di Amerika Serikat. Pada waktu itu, program nan dibuat buat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk Amerika dinamakan dengan program Birth Control . Progam KB atau Birth Control ini di Amerika dicetuskan oleh seorang juru rawat nan bernama Margareth Sanger. Sanger mempunyai ide buat menggagas sebuah program buat mengendalikan kelahiran bayi mengingat keprihatinannya pada kesulitan keluarga di Amerika sebab banyak memiliki anak.
Salah satu kasus nan dipandang sebagai pencetus program KB atau Birth Control ini terjadi pada 1912. Pada waktu itu, Sanger menangani pasien nan meninggal sebab menggugurkan kandungannya. Pasien tersebut bernama Saddie Sachs. Sachs melakukan itu bukan sebab dia melahirkan diluar nikah, tapi sebab tak mengerti bagaimana caranya mengatur jeda kelahiran sehingga ia memutuskan buat menggugurkannya dan sebab ketidakmengertiannya, harus merelakan nyawanya pergi. Sejak kejadian itulah, Sanger berpikir buat membuat sebuah program nan dapat mengontrol angka kelahiran.
Peristiwa ibu-ibu di Amerika nan meninggal sebab mengugurkan kandungan tersebut tak hanya dialami oleh Sachs, tapi hampir semua ibu-ibu di sana melakukan hal nan sama. Meskipun ibu-ibu itu melakukan hal tersebut buat menghentikan angka kelahiran sehingga kehidupan ekonomi, kesehatan, dan sosial mereka lebih terjamin, namun justru mempertaruhkan nyawa mereka. Oleh sebab itu, Sanger lalu membuat program Birth Control pertama di Amerika.
Perjuangan Sanger buat mencanangkan program KB atau Birth Control ini tak berjalan dengan mulus. Sanger harus mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Namun, ia tetap gigih memperjuangkan pemikirannya, sampai harus belajar ke Eropa buat mengenal alat kontrasepsi dan mengeluarkan buku “Family Limiton”. Akan tetapi, upaya Sanger ini tetap ditentang sehingga ia ditangkap tidak lama setelah bukunya diterbitkan.
Sanger tak berhenti sampai di situ, meskipun ia harus ditangkap berulangkali sebab sudah mendirikan klinik KB atau Birth Control . Klinik tersebut tetap beroperasi di tengah kontradiksi berbagai pihak. Namun, upaya keras Sanger ini akhirnya berbuah manis juga. Tepatnya pada 1021, kongres nasional Amerika nan mengatur laju kelahiran pertama akhirnya diselengarakan di Amerika. Berdasarkan hasil kongres tersebut, dibentuk American Birth Control League dengan Margareth Sanger sebagai ketuanya. Lalu, mulai dibuka lagi biro klinik Birth Control pada 1923 dan terus berkembang hingga saat ini.
Pekembangan KB di Inggris
Jika di Amerika ada Margareth Sanger nan mencetuskan program KB, nah di Inggris pun tidak mau kalah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk ini. Di Inggris, program KB atau Birth Control dicetus oleh Marie Stoppes, nan berprofesi sebagai bidan. Program KB atau Birth Control di Inggris ini ternyata lebih dulu lima tahun digalakkan dari Amerika oleh Margareth Sanger.
Program KB atau Birth Control di Inggris digalakkan oleh Stoppes nan kala itu sangat prihatin dengan kehidupan para buruh di Inggris. Kehidupan para buruh di Inggris pada awal abad ke-19 sangat memprihatinkan dan jauh dari layak. Hal ini dilatarbelakangi tak hanya laju pertumbuhan penduduk nan tinggi dikalangan para buruh, juga disebabkan oleh undang-undang perburuhan di Inggris nan kurang memperhatikan kesejahteraan para buruh sehingga mereka hayati sangat miskin.
Kondisi para buruh nan memiliki jam kerja nan sangat ketat tersebut tak ditunjang dengan hasil nan memuaskan sehingga kebutuhan keluarga sangat minim, terutama bagi mereka nan memiliki banyak anak. Melihat kondisi nan memperihatinkan tersebut, muncullah ide buat membantu para buruh dalam mengatur jeda kelahiran anak, dengan menerapkan program KB atau Birth Control . Di Inggris, program ini cukup berjalan lancar tanpa banyak kontradiksi nan terjadi sebab saati itu di Inggris sudah mengenal kondom dan sudah digunakan oleh sebagian masyarakat di Inggris.
Perkembangan KB di Indonesia
Di Indonesia, program KB mulai dicanangkan sejak 1957. Pencanangan program KB ini ditandai dengan didirikannya sebuah Serikat Keluarga Berencana (PKB). Program KB pada masa itu dilakukan dalam wilayah kesehatan belum masuk kepada wilayah kependudukan. Waktu itu upaya penyuluhan program nan dilakukan masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan adanya kontradiksi dan embargo terhadap metode dan alat kontrasepsi nan digunakan dalam program KB.
Program KB baru mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia ketika memasuki orde baru. Program KB nan saat itu berada di bawah naungan PKBI diakui sebagai badan hukum dari Departemen Kehakiman. Program meningkatkan pembangunan perkonomian dari pemerintah waktu itu menggunakan program KB sebagai salah satu faktor nan dapat menunjang pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia.
Pembangunan perekonomian nan sangat gencar dilakukan oleh pemerintah orde baru, membutuhkan pendukung dan salah satunya ialah program KB. Dengan menggalakkan program KB laju pertumbuhan penduduk bisa dikendalikan sehingga dapat mendukung program pemerintah buat membangun bangsa. Laju pertumbuhan penduduk nan tinggi bisa mempengaruhi taraf kesejahteraan hayati masyarakat sehingga program KB sangat membantu pemerintah orde baru menahan laju pertumbuhan penduduk buat meningkatkan kesejahteraan hayati masyarakat.
Mendapat dukungan dari pemerintah, membuat program KB dapat melanjutkan misi dan visi buat menekan laju pertumbuhan penduduk. Program KB ini kemudian diresmikan pada 1970-an menjadi program pemerintah, ditandai dengan pencanangan hari Keluarga Nasional pada 29 Juni 1970. Sejak program KB dicanangkan, pemerintah mulai gencar melakukan penyuluhan program KB di seluruh wilayah Indonesia hingga saat ini.