Macam-macam ideologi Secara Teori
Macam-macam ideologi diajarkan oleh para tokoh negara pada zaman dulu. Ajaran mereka didasari oleh keyakinan buat menciptakan tata kehidupan nan lebih baik. Hal ini terutama ditujukan bagi negara nan dikuasai oleh para tokoh nan menciptakan pemikiran tentang sebuah cara hayati sebuah negara.
Macam-macam Ideologi dari Para Filsuf dan Negarawan
Pembentukan satu negara tak terlepas dari berbagai persyaratan dan konsep-konsep nan diajukan oleh para pemikir negara tersebut. Satu negara nan mempunyai segudang pemikir hebat seperti nan dimiliki oleh bangsa Amerika, telah melahirkan begitu banyak konsep nan mengatur tata kehidupan bernegara dan berbangsa. Juga mengatur tata cara berhubungan dengan negara lain demi kepentingan bersama ataupun buat kepentingan negara itu sendiri.
Tidaklah mengherankan kalau Amerika begitu cepat beradaptasi dengan kemerdekaannnya dan dengan cepat juga menentukan ideologi negara nan membuat tata pemerintahannya menjadi lebih rapih dan tak dapat diganggu gugat oleh bangsa lain nan mencoba mengusiknya. Jadilah bangsa Amerika menjadi salah satu bangsa besar sebagai tonggak demokrasi global sekaligus sebagai polisi demokrasi dunia. Liberalisme nan tertanam di benak orang Amerika dengan konsep Mimpi Amerika nan didengung-dengungkannya membuat banyak negara di bumi ini ingin menjadi seperti Amerika dengan segala kebebasannya.
Negara lain pun berusaha menggunakan dan membentuk ideologi negara masing-masing. Macam-macam ideologi ini, selain dikemukakan oleh para filsuf nan pakar di bidang tata negara, juga diciptakan oleh penguasa sebuah negara. Benito Mousollini ialah salah satu tokoh besar di global nan berani menciptakan gagasan tentang tata kelola negara nan dikenal dengan nama fasisme.
Ideologi ini terbentuk sebab terinspirasi keadaan negaranya saat itu dan satu keyakinan bahwa rakyatnya akan dapat diajak buat membangun negara bila negara benar-benar memegang kendali pembangunan. Konsep ini ternyata menciptakan ketidakadilan nan membuat rakyat memberontak. Bagaimanapun tidak ada satu manusia pun nan ingin hidupnya terkekang oleh satu peraturan nan menyulitkannya bahkan buat bernapas pun susah.
Karl Marx, seorang cendekiawan global juga ikut menyumbang satu konsep bernegara nan memperkaya macam-macam ideologi nan dianut oleh bangsa di dunia. Pemikirannya tentang konsep bernegara, dikenal dengan faham Marxisme. Bersama Frederich Engel, nan juga dikenal sebagai pemikir ilmu Ekonomi, mereka menciptakan dasar pemikiran nan kemudian dipercaya sebagai dasar tumbuhnya faham komunisme.
Paham ini tak memungkinkan satu orang tumbuh menjadi seorang konglomerat kalau di sekitarnya masih banyak nan miskin. Paham ini menginginkan semua orang merasa susah ketika zaman susah dan merasa bahagia ketika zaman senang. Ternyata ketika zaman bahagia itu tidak pernah tercipta, rakyat mulai memberontak. Apalagi ketika dilihatnya para pemimpin nan menguasai kekayaan negara dapat hayati bermewah-mewahan.
Itulah mengapa paham komunisme ini hancur. Uni Soviet, Cina, dan beberapa negara di daratan Eropa termasuk Jerman, akhirnya sadar bahwa ideologi satu ini tidak akan mampu membawa kesejahteraan nan sesungguhnya. Ketika semua akan dibuat sama, bagaimana dengan orang nan lamban dan tidak mau maju. Tak ada persaingan sehat nan tercipta. Kemajuan bangsa niscaya akan lambat tercipta. Saat ini hanya ada satu negara komunis nan tetap setia dengan ideologi tersebut. Negara itu ialah Kuba.
Para pemimpin seniornya dengan penuh keyakinan tetap berusaha mempertahankan ideologi negaranya. Entah apa nan akan terjadi ketika keluarga Castro telah tidak ada lagi di tampuk pimpinan paling tinggi negara Kuba. Apakah rakyat Kuba akan tetap memegang ideologi komunisnya ataukah mereka akan beralih menjadi negara demokratis seperti para tetangganya? Hanya waktu nan akan menjawab kebutuhan rakyat Kuba itu.
Macam-Macam Ideologi Negara di Dunia
Secara umum, macam-macam ideologi nan banyak dianut oleh bangsa di global terbagi menjadi sepuluh macam. Sebagian ideologi tersebut masih dianut dan menjadi pandangan sebuah negara dalam kehidupan berbangsa mereka. Namun, sebagian ideologi ada nan sudah tak banyak dianut oleh negara-negara di dunia. Penyebabnya, sebab adanya asumsi bahwa ideologi seperti itu sudah tak lagi sinkron dengan kehidupan di era modern.
Masyarakat modern menuntut adanya kebebasan berpendapat dan kebebasan buat meraih impian mereka. Mereka tidak mau kerja keras nan telah mereka lakukan harus dibagi begitu saja dengan orang-orang nan tak bekerja sekeras mereka. Ketidakadilan nan tercipta dampak dari ideologi negara nan dianut, niscaya akan menuai protes. Protes tersebut terkadang dapat menimbulkan korban baik dari pihak pemerintah maupun dari pihak rakyat nan tidak mempunyai kekuatan apa-apa.
Keberadaan jejaring sosial, seperti facebook dan twitter, telah juga memberikan andil nan cukup besar dalam perubahan ideologi dan kepemimpinan suatu negara. Apa nan terjadi di Mesir, Irak, Suriah, Yaman, dan negara nan masih mengekang kebebasan rakyatnya, ialah salah satu bukti bahwa ideologi negara nan terlalu menekankan kekuasaan kepada satu pemimpin dalam waktu nan sangat lama akan menimbulkan pemberontakan. Semua orang ingin juga mencicipi sedikit kekuasaan.
Pemimpin nan terlalu lama berada dalam lingkaran kekuasaan biasanya juga ialah pemimpin nan korup. Hal ini juga nan membuat rakyat marah. Mereka tahu bahwa seharusnya kesejahteraan itu dapat mereka dapatkan dengan lebih mudah kalau saja pemimpinnya tak korupsi. Korupsi itu benar-benar telah menzalimi hati dan perasaan rakyat. Begitu banyak rakyat nan hanya ingin dapat makan sehari sekali saja, sebaliknya pemimpin malah membuang makanan nan terlalu banyak. Rasa keadilan memberontak. Itulah mengapa ideologi nan berhaluan demokrasi begitu terkenal dan ingin dimiliki oleh seluruh bangsa di dunia.
China sangat paham apa nan diinginkan oleh rakyatnya. Tetapi demokrasi di China tentu saja berbeda dengan demokrasi di Amerika. China nan lama menganut paham komunisme itu berusaha tetap mengendalikan rakyatnya dengan tangan dingin dan tangan besi. Tetapi penyelenggara negara juga tak dapat semena-mena. Mereka akan dihukum wafat kalau korupsi. Hal inilah nan membuat pembangunan di China maju pesat. Perekonomiannya juga berkembang cukup maju bahkan akan mengalahkan Amerika sebagai negara nan paling demokratis di dunia.
Macam-macam ideologi Secara Teori
Liberalisme
Faham ini mengajarkan kebebasan absolut pada setiap individu. Kebebasan ini didasarkan keyakinan bahwa semua manusia pada dasarnya ialah baik.
Konservatisme
Ideologi ini mengajarkan tentang manusia nan harus selalu memelihara kondisi nan sudah ada serta menciptakan kestabilan. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa tak selamanya sebuah perubahan akan membawa kebaikan.
Komunisme
Ajaran ini dipelopori oleh negara Uni Sovyet nan dikuasai Partai Bolshevik. Partai ini didirikan oleh Lenin. Dimana dalam ideologi ini semua manusia ialah sama serta tak ada hak pribadi, mengingat semua faktor ekonomi dan produksi dikuasai oleh negara.
Marxisme
Ajaran ini dikemukakan oleh Karl Marx (1818-1883) dan Frederich Engel (1820-1895). Dalam ajarannya, mereka mengajarkan tentang dasar-dasar komunisme nan dikenal pada saat ini. Dalam konsep ini, ajaran nan mendominasi ialah pemikiran tentang konsep ekonomi dan materialisme.
Feminisme
Ideologi ini bertujuan buat menciptakan persamaan hak antara pria dan wanita. Cara nan ditempuh ialah dengan melakukan pemerataan dan kesederajatan dari setiap gender.
Sosialisme
Konsep sosialisme ini ialah menciptakan kebersamaan dan adanya kesetaraan pada setiap orang. Dalam ideologi ini diajarkan bahwa semua manusia harus saling membantu, sebab manusia tak dapat hayati sendiri.
Fasisme
Ajaran ini lahir di Italia dipelopori oleh Mousolinni. Dalam ideologi ini dikenal sebuah slogan nan dipegang teguh, yaitu Crediere, Obediere, Combattere atau Yakinlah, Tunduklah, Berjuanglah. Dalam ideologi ini, peran negara demikian absolut sebab negara diyakini sangat diperlukan dalam upaya menciptakan tatanan kehidupan dalam masyarakat.
Kapitalisme
Ideolologi sangat kental dengan pengaruh pemikiran ekonomi, dimana dalam kapitalisme memiliki inti pemikiran bahwa individu berhak buat mendapatkan hak dalam bidang perekonomian. Negara tak boleh terlibat dalam semua aktivitas perekonomian nan dilakukan individu.
Demokrasi
Tujuan awal dari ideologi ini ialah buat mengembalikan kekuasaan kepada masyarakat, dimana dalam sistem ini, terjadi ekuilibrium peran negara hanya sebagai pelaksana administrasi pemerintahan. Sementara, kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat.
Neoliberalisme
Ideologi ini baru dikenal pada tahun 2000-an. Inti dari genre ini ialah buat menciptakan kembali kebebasan individu nan dikaitkan dengan terjadinya pasar bebas di global internasional. Didalam ideologi ini tercipta kekuatan ekonomi nan menjadi tolok ukur kekuatan politik.
Itulah macam-macam ideologi global nan telah membuat paras global begitu berwarna.