Tips Membuat Kompos Rumahan

Tips Membuat Kompos Rumahan

Jika Anda memiliki kebun kecil di rumah, tanaman dalam pot, atau mungkin tanaman nan pada awalnya ditanam seadanya sebagai kebutuhan dapur hidup, ada baiknya Anda menggunakan pupuk alami sebagai bahan utamanya. Yaitu pupuk kompos. Pupuk kompos terbuat dari bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sama sekali. Cara membuat kompos pun sangat sederhana.

Mungkin Anda tergolong orang nan ingin serba praktis dan tak ingin terlalu repot buat memikirkan urusan pupuk, maka Anda lebih memilih buat membeli saja pupuk protesis nan sudah tersedia di pasaran. Tentu boleh saja, hanya saja sebab dibuat melalui upaya mesin, taraf kealamiannya menjadi tak terkontrol. Belum lagi jika pupuk tersebut ternyata terpapar zat-zat kimia.

Tanaman nan Anda tanam dengan menggunakan pupuk protesis mungkin saja terlihat lebih bersih, segar, lebih besar, dan nyaris tak dihinggapi ulat ketika tumbuh. Atau sebagai contoh kecil ialah sayuran nan tersedia di pasar swalayan. Sayuran tersebut cenderung terlihat higienis dan segar dan juga tanpa ulat, tapi belum tentu kandungannya kondusif buat dikonsumsi.

Karena sebuah penelitian menyatakan bahwa kandungan kimia nan terdapat dalam pupuk protesis jumlahnya jauh lebih besar dibanding pupuk nan terbuat dari bahan alami dan organik seperti kompos. Selain itu penelitian tersebut juga membuktikan bahwa hewan ulat nan hinggap dan menggerogoti daun pada tumbuhan nan ditanam dengan menggunakan pupuk kompos, dapat dijadikan patokan bahwa tumbuhan tersebut layak konsumsi sebab kandungan vitaminnya masih lengkap, meskipun bentuknya kadang tak indah.

Melalui penelitian dan perbandingan penggunaan pupuk protesis serta pupuk kompos tersebut, paling tak Anda dapat melihat salah satu laba dan keunggulan nan bisa diberikan pupuk kompos dalam penggunaannya. Pupuk kompos terbuat dari berbagai macam residu bahan-bahan alami. Misalnya daun-daunan, sampah basah atau nan biasa disebut dengan sampah organik seperti sisa-sisa makanan sebab dapat segera hancur bila berjumpa dengan tanah, bangkai hewan, dan juga kotoran hewan seperti kotoran kambing atau sapi.



Pupuk Kompos Sinonim Pupuk Kandang

Di Indonesia, pupuk kompos ini disebut juga pupuk kandang. Disebut demikian sebab pada awalnya, proses pembuatan hingga menjadi pupuk terjadi secara alami di dalam kandang hewan. Misalnya pada kotoran sapi, secara alami ketika sapi-sapi itu membuang kotoran lalu mencampurnya dengan air kencing dan kemudian menginjak-injak kotoran tersebut hingga berulang-ulang, secara tak langsung sapi-sapi tersebut telah melakukan proses pengomposan alami nan dinamakan dekomposer.

Meskipun dalam jangka waktu nan lebih lama hingga akhirnya bisa benar-benar berubah menjadi pupuk. Sekarang buat mempercepat pembuatan kompos terdapat cara-cara eksklusif nan dapat dibantu dengan tangan manusia. Hal ini juga merupakan upaya agar produksi kompos bisa terus terpantau dengan hasil nan juga lebih baik.

Bagi kita, menggunakan pupuk kompos pada jaman nan sudah terpolusi seperti sekarang, sangat baik dilakukan buat menurunkan terjadinya risiko terpaparnya tubuh melalui berbagai bahan kimia. Pupuk kompos dalam pembuatannya juga membantu meminimalisir penimbunan sampah organik nan bisa menimbulkan berbagai penyakit. Sampah tersebut bisa berbentuk sampah rumahan, penampungan, ataupun limbah.

Penggunaan pupuk kompos juga memiliki banyak kegunaan lain nan menguntungkan. Salah satunya ialah sebagai penyubur tanah. Bukan hanya itu, dengan menggunakan pupuk kompos, tanah nan rusak pun bisa kembali gembur sebab fungsi pupuknya dalam memperbaiki unsur hara tanah dengan struktur nan mulai rusak. Pupuk kompos bukan hanya berguna bagi manusia, tumbuhan, hewan, maupun tanah, tapi juga sel-sel mikroba serta mikroorganisme nan terdapat dalam tanah tersebut.



Tips Membuat Kompos Rumahan

Setelah mengetahui lebih jauh mengenai pupuk kompos serta berbagai kegunaan nan bisa dihasilkannya, Anda mungkin mulai tertarik buat memanfaatkan berbagai bahan residu organik nan terdapat di rumah buat dijadikan bahan pembuatan pupuk kompos. Membuat kompos mungkin ialah hal nan paling krusial nan bisa Anda lakukan buat kebun organik Anda. Keberhasilan taman Anda tergantung pada tanah, dan kesehatan tanah Anda tergantung pada kompos nan Anda berikan.

Pada dasarnya membuat kompos cukup mudah. Anda Tidak perlu risi atau merasa kesulitan dalam pembuatan pupuk ini. Karena jika Anda tak paripurna dalam melakukan pengolahan pun, pada dasarnya bahan organik nan sudah terkumpul dan menyatu dengan tanah perlahan akan terurai alami hingga menjadi pupuk. Asal diletakkan dalam loka tertutup agar pembuatan pupuk nan tertunda tersebut tak berubah menjadi sarang penyakit. Jadi, tunggu apa lagi buat mulai membuat kompos?

Hal nan perlu Anda ketahui sebelum membuat pupuk kompos ialah bahwa cukup banyak pendekatan nan bisa dilakukan dalam membuat jenis pupuk ini. Namun salah satu cara tercepat bisa dilakukan dengan mangaktifkan struktur atau memanaskan tumpukan bahan kompos.

Anda hanya perlu melakukan persiapan dengan menyediakan tiang sebagai penyambung keluar masuknya pasokan air dan udara dari dalam tanah menuju permukaan.
Melalui cara tersebut Anda akan membantu mendorong kinerja mikroorganisme agar bisa melakukan proses pengomposan secara lebih cepat. Berikut ini ialah beberapa tips kunci buat membuat kompos rumahan dalam waktu kurang lebih satu bulan,

Cara pertama nan bisa Anda lakukan ialah dengan melakukan mutilasi dan perusakan bahan-bahan pembuatan pupuk kompos sebelum mencampurnya ke dalam tumpukan nan lain. Misalnya dengan memotong daun-daun jatuh menjadi bagian-bagian kecil hingga halus. Hal ini juga bisa Anda lakukan pada sampah organik nan berasal dari dapur rumah tangga. Semakin kecil, semakin baik merupakan syarat primer pembuatan bahan kompos.

Cara membuat kompos nan kedua ialah dengan mencampur bahan cokelat buat sampah kering dan bahan hijau buat sampah basah. Dua tipe dasar bahan-bahan pembuatan pupuk kompos ialah bahan nan kaya karbon dan kaya akan nitrogen. Material kaya karbon, berwarna cokelat dan berbahan kering, contohnya daun kering, jerami, dan ijuk.

Sementara buat bahan kaya nitrogen, atau nan disebut sampah basah berwarna hijau, contohnya ialah sampah dapur dan potongan rumput. Nitrogen bisa bekerja dengan baik apabila tercampur dengan baik, terletak di bagian tengah tumpukan, dengan tujuan buat menjaga campuran bahan tetap awet.

Cara berikutnya ialah memperkirakan ukuran buat tumpukan bahan. Sebaiknya tumpukan tak terlalu tinggi. Agar proses pemanasan dan penguraian dapat terjadi lebih cepat. Idealnya tumpukan maksimal ialah 3 x 3 x 3 meter. Jika tumpukannya lebih tinggi, kemungkinan bahan kompos nan terjadi tak akan terlalu masak.

Jangan lupa buat memeriksa tumpukan bahan beberapa hari setelah dibangun. Umumnya setelah beberapa hari suhu tumpukan akan lebih panas di bagian tengah (Anda bisa menggunakan termometer buat mempermudah pengecekan disparitas suhu tersebut). Jika suku telah sesuai, berarti menandakan bahwa mikroba pengurai Anda telah bekerja dengan baik.

Setelah itu, Anda bisa menambahkan air secukupnya. Pastikan tumpukan tetap lembab, tapi tak terlalu basah (Idealnya jika disentuh tumpukan akan terasa seperti spons basah). Anda dapat menambahkan air sesekali buat mendapatkan hasil nan diinginkan. Atau, jika ternyata daerah loka tinggal Anda sangat basah, Anda mungkin perlu menutupi tumpukan dengan terpal agar tak menjadi terlalu basah.

Cara terakhir ialah dengan selalu memantau dan menjaga hal-hal nan bergerak. Anda bisa memindahkan atau mengaduk-aduk calon kompos dengan menciptakan lubang udara agar masuk udara tambahan ke dalam campuran. Lakukan dengan menggunakan cangkul atau garpu rumput.

Bahkan Anda bisa memindahkan sedikit demi sedikit seluruh tumpukan calon kompos nan hampir jadi ke loka baru nan berjarak beberapa meter dari loka pertama. Hal ini dilakukan sebagai upaya mempercepat proses dengan menukar bagian dalam ke bagian luar tumpukan baru, dan sebaliknya. Atau buat lebih mempermudah, Anda bisa menggunakan alat penggiling kompos nan bentuknya semacam wadah nan dapat bergerak.

Selamat Mencoba!