Macam-Macam Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran nan paling membosankan bagi siswa. Bagaimana tidak? Hal ini dikarenakan kompetensi nan diujikan hanya berkisar antara membuat puisi, mengarang, dan sejenisnya. Pekerjaan ini tak membuat siswa merasa tertantang. Maka dari itu, seorang guru dituntut lebih kreatif dalam mengajarkan materi pada anak didik sehingga pencapaiannya bisa maksimal.
Bagaimana caranya? Mudah. Sebagai seorang pengajar, selain menguasai materi, seorang guru harus menguasai metode pembalajaran Bahasa Indonesia dengan baik. Metode pembelajaran Bahasa Indonesia nan tepat dengan materi dan kondisi siwa merupakan penentu pencapaian kompetensi nan diujikan pada siswa.
Misalnya, pada kompetensi menulis estetika puisi. Seorang guru memiliki dominasi materi bagus, tetapi guru menggunakan metode nan tak tepat, yaitu hanya ceramah. Maka hal ini akan membuat siswa bosan dan bahkan tak sporadis harus tertidur di kelas sehingga kompetensi menulis puisi tak akan tercapai.
Seharusnya, metode nan digunakan ialah metode latihan ketrampilan sehingga siswa langsung bisa terampil membuat pusi. Berdasarkan klarifikasi tersebut, maka mau atau tak mau seorang guru nan profesional harus dapat lebih kreatif. Tentunya dalam mengolaborasikan materi dan metode pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga kompetensi nan diinginkan bisa tercapai maksimal.
Selain itu, penerapan metode pembelajaran Bahasa Indonesia nan tepat dijamin tak akan membuat siswa merasa bosan. Bahkan, akan membuat siswa merasa lebih tertantang dan aktif dalam pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2008), metode ialah “ a way in achieving something ”. Sebuah jalan buat mendapatkan sesuatu.
Dalam bahasa mudahnya, bisa diartikan bahwa metode pembelajaran ialah sebuah cara penyampaian materi pada siswa nan sudah dirancang dan disusun oleh guru dalam bentuk konkret dan praktis agar tujuan pembelajaran atau materi nan diinginkan bisa tercapai secara maksimal.
Macam-Macam Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia
Ada banyak contoh metode pembelajaran Bahasa Indonesia nan merupakan implementasi dari taktik pembelajaran. Contohnya, metode ceramah, diskusi, resitasi, metode study tour , latihan beregu, latihan ketrampilan, peer teaching , metode pemecahan masalah, metode brainstorming, dan masih banyak lagi. Pada artikel ini, hanya akan dibahas beberapa metode saja, antara lain sebagai berikut.
1. Metode Ceramah
Sebagai seorang guru, kita harus lebih kreatif dalam memadu-padankan antara materi dan metode pembelajaran bahasa nan digunakan. Metode pembelajaran bahasa dipilih sinkron kebutuhan. Jika pada materi berbahasa tersebut menuntut sebuah klarifikasi lebih, maka metode nan paling tepat ialah metode ceramah daripada metode nan lain. Meskipun, kadang-kadang metode ini sudah dianggap jadul.
Mengapa? Karena siswa dipandang tak aktif. Tapi perlu diketahui, dengan metode ceramah nan menarik, siswa malah justru lebih tertarik dan dapat jadi melakukan proses kreatif dalam pikirannya. Metode ceramah merupakan metode penyampaian materi pembelajaran dari guru secara lisan. Penyampaian ini dapat berlangsung satu arah atau dua arah.
Satu arah jika hanya guru nan mentransfer ilmu. Hanya ada hubungan guru kepada murid. Dua arah jika selain menyampaikan pengetahuan atau informasi, guru juga membuka pertanyaan bagi siswa sehingga hubungan nan muncul ialah dua arah. Pertama, guru ke siswa. Kedua, dari siswa ke guru. Hubungan ini pun dapat berlaku sebaliknya. Saat ini, metode ceramah nan sering dilakukan ialah metode nan kedua.
Metode ceramah bisa sukses optimal jika guru memenuhi beberapa syarat. Pertama, guru harus benar- sahih mengasai materi. Kedua, guru harus dapat tampil menarik dan apik di depan anak-anak. Mengapa? Hal ini dikarenakan agar siswa tak merasa bosan sehingga terus merasa terinspirasi dari semua ucapan guru. Ketiga, mampu memberikan ilustrasi nan sinkron dengan materi atau bahan ajar nan akan disampaikan sehingga tujuan pembelajaran tak hilang arah.
Metode ceramah ini masih digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Misalnya, pada materi menemukan gagasan utama. Materi ini ialah materi nan cukup sulit. Guru bisa memberikan beberapa contoh paragraf. Kemudian, menerangkan kepada siswa apa itu gagasan primer dan gagasan penjelas, serta bagaimana cara menemukannya.
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran Bahasa Indonesia selanjutnya ialah metode diskusi. Metode ini merupakan metode pembelajaran nan bersifat interaktif. Artinya, dalam metode ini terdapat hubungan berupa pertukaran pendapat dan informasi tentang sesuatu nan dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Metode ini digunakan dalam bentuk kelompok. Dapat kelompok kecil nan beranggotakan 2-7 peserta. Dapat kelompok sedang nan beranggotakan 8 sampai dengan 12 peserta. Juga dapat dalam kelompok besar nan beranggotakan 13-40 peserta.
Metode diskusi ini memiliki banyak model pembelajaran. Seperti jigsaw, two stay two tray, jigsaw ahli, lingkaran kecil dan lingkaran besar, serta masih banyak lagi. Kesemua model pembelajaran ini hakikatnya sama, tetapi dikemas dalam bentuk nan berbeda agar lebih variatif dan tak membosankan.
Metode diskusi ini banyak dipakai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Misalnya pada materi debat. Guru memberikan satu permasalahan nan sifatnya aktual dan kontroversial. Siswa membentuk kelas menjadi dua kelompok besar. Satu kelompok setuju atau pro dan satu kelompok lagi tak setuju atau kontra. Kemudian, kedua kelompok ini saling beradu argumen secara bergantian. Jika telah selesai, maka guru bisa menyimpulkan hasil diskusi.
Contoh penerapan metode diskusi nan lain ialah pada materi menuliskan kembali isi warta nan diperdengarkan. Kelas dibagi menjadi lima kelompok kecil. Kemudian, guru menayangkan pembacaan warta dan siswa mencatatnya. Jika selesai, dua orang dalam satu kelompok berpindah loka pada kelompok nan lain buat mendapatkan informasi baru. Kemudian, kembali lagi pada kelompok nan lama buat melakukan konfirmasi informasi atau jawaban kelompok.
Metode diskusi ini biasa disebut metode two stay two stray . Dua orang tinggal dan dua orang bertamu.
3. Metode Resitasi
Selanjutnya, metode resitasi juga sering digunakan dalam pembelaran Bahasa Indonesia. Metode ini biasanya diletakkan pada epilog pembelajaran. Mengapa? Karena metode ini merupakan metode pembelajaran nan menuntut siswa membuat resume atau konklusi sendiri dari materi nan disampaikan. Dengan menggunakan kalimat dan bahasanya sendiri.
Biasanya sebelum proses pembelajaran berakhir, guru meminta pendapat siswa tentang apa saja nan dipelajari hari ini atau pengertian dari puisi. Di sini siswa akan belajar membuat resume atau konklusi sendiri berdasarkan materi nan siswa dapatkan. Hal ini akan membantu siswa dalam proses kreatif menyimpulkan sesuatu.
Metode ini bisa juga dilakukan di awal pembelajaran Bahasa Indonesia. Misalnya, pada materi membaca cepat. Guru menempelkan pendapat para pakar tentang membaca cepat. Kemudian, siswa membuat resume tentang pengertian membaca cepat dengan kalimatnya sendiri. Inilah citra aplikasi metode resitasi.
4. Metode Study Tour
Metode study tour atau karya wisata ialah metode pembelajaran nan sangat menyenangkan. Hal ini dikarenakan selain bisa belajar, kita juga bisa berekreasi melepas lelah. Metode ini mengajak siswa berkunjung ke suatu loka buat memperluas pengetahuannya tentang objek nan diteliti, kemudian melaporkannya.
Metode pembelajaran Bahasa Indonesia study tour bisa diterapkan pada materi berwawancara dan membuat laporan. Ketika melakukan study tour , misalnya ke museum, siswa mendapat tugas buat menggali lebih banyak tentang museum tersebut. Dengan melakukan wawancara pada beberapa penjaga atau juru kunci museum tersebut. Setelah pulang dari wisata, siswa mendapat tugas membuat laporan perjalanan. Dua materi ini bisa ditemui pada pembelajaran bahasa kelas VIII.
Berdasarkan uraian tersebut, bisa disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah sinkron dengan kompetensi dasar nan ingin dicapai. Selain itu, ada banyak juga metode pembelajaran Bahasa Indonesia, seperti diskusi, ceramah, metode resitasi, dan metode study tour . Hal terpenting dalam uraian ini ialah guru dituntut buat lebih kreatif dalam menyampaikan materi sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai maksimal.