Jenis Kapital Usaha

Jenis Kapital Usaha

Satu hal nan niscaya jika ingin memiliki usaha sendiri, yaitu butuh kapital usaha . Memiliki dan menjalankan usaha sendiri merupakan impian dan keinginan sebagian orang. Dibandingkan dengan menjadi pegawai kantoran, menjalankan usaha sendiri memang memberikan hasil nan tak tetap per bulannya. Bulan ini dapat mendapat penghasilan besar, bulan berikutnya dapat hanya mendapatkan penghasilan sedikit atau malah minus.

Namun, menjalankan usaha sendiri memberi nilai lebih berupa keleluasaan waktu dan pengembangan kreativitas. Banyak orang nan semula bekerja di kantoran kemudian mengundurkan diri dengan alasan kantor tempatnya bekerja tersebut mengekang kreativitasnya.



Modal Usaha

Untuk memulai usaha, kesiapan kapital bukan satu-satunya unsur nan sangat menentukan. Manakala Anda memperhatikan peluang nan bermunculan di sekitar, banyak di antaranya peluang usaha nan tidak memerlukan kapital besar. Bahkan, tak sedikit pula nan dapat dijalankan dengan kapital dengkul.

Hampir kebanyakan orang memikirkan uang sebagai hal nan pertama kali terlintas di pikiran kita saat mendengar atau membaca kata modal. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa sebenarnya dalam setiap diri kita terdapat arti kata kapital nan sesungguhnya?

Dalam setiap kepribadian seseorang, terkandung di dalam dirinya kekuatan maupun kelemahan. Tidak ada orang nan hanya memiliki kekuatan tanpa kelemahan, begitu pula sebaliknya, tak ada orang nan hanya memiliki kelemahan tanpa kekuatan.

Sayangnya kebanyakan orang lebih tersandera dengan kelemahan-kelemahan nan mereka miliki dari pada mencoba fokus pada kekuatan nan ada. Dengan berpusat kelemahan, maka akan semakin banyak pula kelemahan nan lain nan muncul, nan pada mulanya sebetulnya itu tak ada.

Padahal ada cara lain, cara sederhana nan dapat kita lakukan setiap orang buat mengurangi bahkan menghilangkan kelemahannya tersebut, yaitu dengan jalan memperbanyak hingga memperbesar kekuatan nan ada sekecil apapun itu adanya.

Kekuatan nan dapat dimanfaatkan sebagai kapital antara lain, seperti mempunyai teman nan banyak, sikap pantang menyerah, tak mudah bosan, kepandaian memasak, keterampilan menjahit, dan lain sebagainya, termasuk di antaranya ialah kepemilikan blackberry dan account facebook maupun twitter.

Itu semua dapat menjadi kapital kita buat membuka bisnis plan, bukan hanya uang. Semua hal positif tersebut dapat jadi menjadi bahan dasar kita memulai planning bisnis, tanpa harus selalu mengkhawatirkan kelemahan dan kekurangan kita.

Jadi, kita tak perlu risi buat memulai menjadi seorang pengusaha planning bisnis, meskipun Anda tak memiliki kapital uang, yakinlah bahwa Anda memiliki kapital lain nan mungkin saja bahkan lebih berarti dari pada sekedar kapital uang.

Yakinlah bahwa masih banyak usaha-usaha, bisnis-bisnis nan kita geluti nan tak membutuhkan kapital uang, tapi cukup dilakukan dengan kapital dari kelebihan kelebihan Anda nan lain.

Jadi, kapital itu bukan berarti hanya uang, jadikan teman-teman Anda sebagai modal. Keterampilan Anda dapat juga menjadi modal, bahkan barang nan sudah Anda miliki, seperti hp, blackberry, sepeda, motor, dan lain-lain dapat menjadi modal. Anda hanya mencari kekuatan buat memulai bisnis atau usaha nan tepat sinkron dengan kelebihan nan Anda punya.

Fokuslah pada nan positif, bukan fokus nan negatif. Fokuslah pada kelebihan dan kekuatan nan Anda miliki, bukan fokus pada kelemahan Anda. Fokuslah pada apa nan Anda miliki, bukan fokus pada apa nan Anda tak miliki.

Gunakanlah fokus itu dengan sebaik mungkin dan disertai dengan doa, usaha, dan berpikir positif, yakinlah bahwa Anda akan mendapatkan semua nan Anda inginkan, nan tentu saja dengan usaha dan doa.



Jenis Kapital Usaha

Semua usaha butuh kapital usaha . Kapital usaha ini dapat berupa uang, keahlian, keterampilan (skill) , lokasi, pengalaman, dan jaringan. Meskipun kapital usaha sangat beragam, namun nan paling dikenal sekaligus paling sering dikeluhkan ialah kapital usaha nan berupa uang.

Banyak nan mengeluh tidak dapat memulai usaha sebab tidak punya uang. Jika butuh kapital buat usaha berupa uang ini, bagaimana mendapatkannya? Kapital usaha berupa uang bisa diperoleh dengan cara berikut ini.



1. Kapital sendiri

Pemilik usaha ialah satu-satunya pemilik modal, dengan demikian pemilik usaha bebas menentukan jalannya usaha tersebut. Pemilik usaha menikmati sendiri laba usahanya, namun juga harus menanggung sendiri jika usahanya mengalami kerugian.

Tabungan merupakan sumber kapital bagi usaha nan paling kondusif digunakan. Tabungan ialah residu uang nan Anda simpan dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, tabungan ialah uang nan dapat dibilang bebas digunakan tanpa memengaruhi pengeluaran rutin Anda setiap bulannya. Tabungan merupakan pilihan sumber kapital nan paling kondusif di dalam memulai suatu usah.

Sumber kapital lainnya nan juga dapat menjadi alternatif ialah harta nan Anda miliki. Beberapa contoh harta nan dapat menjadi kapital usaha, seperti perhiasan, kendaraan, rumah, dan lain-lain. Anda dapat menjual harta, seperti emas atau logam mulia buat dijadikan modal. Untuk harta seperti kendaraan atau rumah, dapat Anda gadaikan buat memperoleh uang tunai sebagai kapital usaha.



2. Kapital pinjaman

Modal usaha berupa uang bisa ditutupi dengan kapital pinjaman. Kapital pinjaman ini bisa diperoleh dari perorangan atau dari lembaga-lembaga keuangan, seperti bank atau koperasi.

Modal pinjaman ini ada nan membutuhkan jaminan (jaminan) ada pula nan tak perlu memberikan agunan. Kredit Tanpa Jaminan (KTA) nan ditawarkan oleh berbagai bank bisa dijadikan alternatif.

Untuk usaha dengan kapital pinjaman ini, pemilik usaha juga menjalankan usahanya sendiri. Menikmati laba dan menanggung kerugiannya sendiri. Namun, nan namanya pinjaman, tentu saja harus dikembalikan (atau dicicil pengembaliannya) pada waktu-waktu nan telah ditentukan. Keterlambatan pengembalian bisa mengakibatkan denda dan bunga.



3. Kapital kerja sama

Modal ini melibatkan orang lain dalam pemodalan dan aplikasi usaha. Pemberi kapital mungkin tak terlibat langsung dalam operasional usaha dan bertindak sebagai pemegang saham hingga batas waktu tertentu.

Dengan cara ini, suara dan usulan pemegang saham harus diperhatikan. Pemegang saham akan ikut merugi jika usaha nan dijalankan merugi dan akan ikut mendapatkan laba jika usaha nan dijalankan menguntungkan.



4. Kapital arisan

Modal ini dikumpulkan oleh sekelompok orang. Nantinya semua orang dalam kelompok itu akan mendapatkan kapital nan sama jumlahnya, persis seperti arisan nan biasa dilakukan oleh ibu-ibu. Anggota kelompok arisan itu tak berkepentingan dengan usaha nan dijalankan oleh anggota lainnya.

Jika butuh kapital buat usaha, nan perlu diwaspadai ialah menjaga agar tak sampai meminjam uang pada bank gelap atau rentenir. Bank gelap atau rentenir ini tidak memberikan syarat macam-macam pada peminjamnya, namun meminjam kapital pada bank gelap atau renternir ini sama saja dengan menandatangani kebangkrutan.

Bunga nan dibebankan pada peminjam sangat besar dan umumnya berbentuk kembang berbunga. Pinjaman awal nan hanya Rp 2 juta, misalnya, jika terlambat dibayar bisa membengkak dengan cepat menjadi Rp 4 juta atau dua kali lipatnya.

Apabila Anda telah memiliki beberapa peluang usaha nan sekiranya akan ditetapkan sebagai huma usaha Anda, maka langkah selanjutnya ialah menilai masing-masing peluang usaha tersebut. Beberapa di antara bahan Anda melakukan analisis ialah menyangkut modal, penghasilan, sektor usaha dan prospek.

Bandingkan antara kapital nan diperlukan buat memulai bidang usaha tadi dengan ketersediaan kapital nan Anda miliki. Lakukan analisis secara objektif, agar Anda tak megap-megap di tengah jalan.

Margin laba merupakan analisis selanjutnya nan harus Anda lakukan. Karena sebenarnya prinsip primer memulai usaha ialah mencari margin laba nan akan menjadi sumber penghasilan.

Kalau margin laba kecil, maka Anda nan harus mencari peluang lain kalau usaha itu akan tetap dijalankan. Beri evaluasi dari beberapa peluang usaha tersebut, di mana sesungguhnya Anda ingin berkiprah.

Untuk menganalisis prospek usaha nan telah Anda catat, Anda dapat mencari tahu dari usaha homogen nan telah ada. Kalaupun usaha ini benar-benar baru, maka harus dianalisis bagaimana prospek di masa nan akan datang. Analisis inilah termasuk nan selain memerlukan pengalaman, juga naluri Anda sebagai calon wirausahawan.

Usaha dapat Anda mulai dengan kapital kecil terlebih dahulu. Jangan takut buat memulai dari kecil sebab keberhasilan usaha memang harus diawali dari sesuatu nan kecil. Begitu juga halnya jika Anda butuh kapital usaha. Berbagai sumber kapital usaha siap menanti Anda nan berani mengambil tindakan buat memulai usaha.