Tokoh Muslim Di Masa Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ditandai dengan hilangnya bani Umayyah. Peristiwa pembantaian dinasti Umayyah ini terjadi pada tahun 132 H atau pada 750 M. Sejak saat itulah, dinasti Bani Umayyah sudah tak lagi memiliki kekuasaan di tanah Arab.
Meski demikian, tak seluruh keturunan bani Umayyah sukses dibunuh dan dibinasakan. Sebab, ada salah satu anggota bani Umayyah nan sukses lolos dari upaya pembantaian dan melarikan diri menujus Andalusia. Di kawasan tersebut, Abdurrahman mendirikan dinasti Umayyah II nan berada di kawasan Andalusia nan termasuk ke dalam wilayah Eropa.
Dari sinilah perkembangan Islam pada abad pertengahan dimulai. Abdurrahman melalui dinasti bani Umayyah II nan didirikannya mulai memperkenalkan nafas Islam ke kawasan Eropa nan masih didominasi oleh kaum Kristen.
Proses Penyebaran
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan nan dilalui buat memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan tersebut ialah :
- Jalan Barat Proses melalui jalan barat dimulai dari kawasan Afrika Utara dengan melewati Semenanjung Iberia. Para pejuang Islam nan melalui jalan ini dipimpin oleh Thariq bin Ziyad dan dimulai pada tahun 711 M. Perjalanan Thariq dan rombongannya ini dikenal lantaran prestasinya nan mampu melewati Pegunungan Pirenia nan pada waktu itu terkenal sangat menakutkan. Namun, di kota Poitiers, Thariq dan rombongannya ditahan oleh tentara Prancis nan dipimpin oleh Karel Martel pada 732 M. Akhirnya, rombongan Thariq ini dibebaskan oleh Khalifah Umayyah nan berkuasa di semenanjung Iberia.
- Jalan Tengah Rute jalan tengah ini dimulai dari kawasan Tunisia. Rombongan nan melewati jalan tengah ini menuju Apenina dengan melalui Sisilia. Sisilia serta Italia Selatan sempat dikuasai oleh pejuang Islam meski tak terlalu lama. Sebab, pada abad 11, kedua kawasan tersebut sukses direbut oleh bangsa Nordia.
- Jalan Timur Pada 1453, Turki nan dipimpin Sultan Muhammad II mampu mengalahkan Byzantium. Caranya dengan menyerang Konstantinopel melalui bahari Hitam nan merupakan bagian belakang Konstantinopel. Hal ini tak diduga oleh tentara Byzantium sehingga dengan mudah mampu ditundukkan.
Setelah menundukkan Byzantium, tentara Turki melanjutkan perjalanan hingga Wina, Austria. Perjalanan dilanjutkan menuju Semenanjung Balkan. Kawasan Balkan sempat dikuasai tentara Islam selama empat abad hingga abad 19. Meski demikian, konstantinopel tetap berada dalam kekuasaan dinasti Umayyah dan berganti nama menjadi Istambul.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Salah satu hasil nan dapat dilihat dan dirasakan dalam proses perkembangan Islam pada abad pertengahan ini di antaranya ialah majunya ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Diakui atau tidak, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Eropa memiliki basis dari Islam. Hal ini terjadi dalam proses masuknya Islam ke kawasan Eropa, baik melalui proses perdagangan maupun dalam peristiwa besar sejarah seperti perang salib.
Ada beberapa sektor krusial nan muncul sebagai pengaruh perkembangan Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya :
- Bidang Politik Di bidang politik dalam masa perkembangan Islam pada abad pertengahan, kawasan Eropa sempat mengalami balance of power pada tahun 750 M. Hal ini terjadi baik di kawasan barat maupun timur. Di kawasan barat, muncul permusuhan antara bani Umayyah II nan berkuasa di Andalusia dengan kekaisaran Karolong dari Prancis. Sementara di kawasan timur, muncul pula perseteruan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium di kawasan Balkan. Di sisi lain, bani Abbasyah juga memiliki perseteruan dengan bani Umayyah. Pun, kekaisaran Karoling berseteru dengan Byzanium timur dalam masalah perebutan wilayah Italia. Akhirnya, muncullah perseketuan pada keempat pihak tersebut. dimana bani Abbasyah bersekutu dengan kekaisaran Karoling. Sedangkan bani Umayyah II menjalin interaksi baik dengan Byzantium timur. Proses persektutuan ini sendiri pecah, pada saat terjadinya perang salib nan terjadi pada tahun 1096-1291.
- Bidang Ekonomi Sosial, pada bidang ini di masa perkembangan Islam pada abad pertengahan Andalusia nan sudah dikuasai Islam pada 711 M dan konstantinopel pada 1453 M, menjadikan sektor perdagangan Eropa banyak dikuasai oleh pedagang Islam. Hal ini sebab kawasan tersebut kemudian dijadikan sebagai salah satu jalur perdagangan Asia ke Eropa. Kondisi ini menjadikan negara Islam memiliki penguasaan dalam sistem perdagangan nan diterapkan di kawasn tersebut.
- Bidang Kebudayaan, sementara itu pada bidang kebudayaan perkembangan Islam pada abad pertengahan dengan masuknya bangsa Arab ke kawasan Eropa, menjadikan bangsa Eropa mampu memahami pemikiran antik nan banyak didominasi dari bangsa Yunani serta Babilonia.
- Bidang Militer, pada bidang militer ini perkembangan Islam pada abad pertengahan memiliki sisi puncak nan bahkan, diakui sekaligus di takuti oleh negara negara kristen Eropa. Misalnya, kapal kapal Islam jenis dhow nan terinspirasi oleh bentuk Galley Yunani, mengadopsi kekuatan ketapel api, dan bahkan memasang meriam buat pertama kalinya. Para pemanah gurun pun dikenal sebagai pemanah handal, mampu memanah pada saat kekuatan angin melaju begitu kencang di gurun, ini membutuhkan kehandalan khusus. Kemudian tentu saja senapan. Semenjak mesiu di perkenalkan oleh China melalui jalur sutera, dan semenjak panah crossbow otomatis juga diperkenalkan dari tentara Mongol nan menjajah Baghdad, kaum muslim lantas memanfaatkan temuan dari timur tersebut, dan membuatnya semakin lebih baik. Mesiu di tangan ilmuwan Islam ialah mesiu nan lebih baik, tak mematikan bagi para pengguna Arbusiquer nan membawanya, atau senapan pendek nan digunakan di masa itu. Selain itu ialah tehnik berkuda. Teknik berkuda merupakan teknik nan turun temurun di ajarkan termasuk pada era perkembangan Islam pada abad pertengahan, teknik tersebut termasuk pula menjadikan kuda perang, mampu menjadikan kuda semakin gesit, dan sanggup menahan beban penggunanya nan membawa pakaian zirah, perisai nan serba berat, dan tentu saja ini lebih swift dan lebih cepat, terinspirasi oleh ksatria asal Armenia nan di kenal sebagai Kataphrak asal dari Byzantium. Yang terakhir namun bukan nan paling akhir ialah kehebatan organisasi tentaranya. Ilmu organisasi tentara itu jangan sampai di remehkan. Walau sudah berlangsung sejak romawi kuno. Mata semua orang terbuka ketika Mongol tiba. Tentara ternyata harus di organisasi lebih hebat lagi, maka dari itu, di bentuklah gedung spesifik pelatihan tentara professional. Kekhalifahan Turki memiliki nan elit di namakan Yenicery.
Tokoh Muslim Di Masa Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
Ada beberapa tokoh dari kedua kawasan tersebut nan dianggap sebagai tokoh-tokoh nan mampu mengubah pemikiran dunia. Diantaranya ialah :
- Al Farabi (780-863) Al Farabi merupakan tokoh nan mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya Aristoteles. Oleh karenanya, Al Farabi juga dijuluki sebagai guru kedua, sementara julukan guru pertama diberikan kepada Aristoteles. Selain itu, Al Farabi juga banyak menulis buku nan terkait dengan masalah filsafat dasar nan tak kalah hebat dengan Aristoteles.
- Ibnu Rusyd (1120-1198) Dikenal juga dengan nama Averoos. Pemikirannya di kawasan Eropa dikenal dengan nama Averoisme nan mengajarkan tentang kebebasan berfikir. Inilah nan menjadi dasar munculnya reformasi pada abad 16 M serta terjadinya gerakan rasionalisme pada abad 17 M. Buku-buku karya Ibnu Rusyd ini dapat ditemukan di perpustakaan Eropa serta Amerika. Karya dari Ibnu Rusyd banyak disebut dengan nama Bidayatul Mujtahid serta Tahafutut Tahaful.
- Ibnu Sina (980-1060) Merupakan tokoh nan banyak mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Hal ini karen Ibnu Sina nan dikenal juga dengan Avecia ialah dokter nan berasal dari kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina nan paling terkenal ialah wahdatul wujud atau paham nan memperkenalkan tentang segala sesuatu serba wujud. Bukunya nan banyak berpengaruh dalam ilmu kedokteran global ialah Al Qanun fi At Tibb.
Begitulah nan dapat di paparkan dari perkembangan Islam pada abad pertengahan. Ini hanya sebagian kecil saja, dan gambaran ini bahkan harus melibatkan bukan hanya negeri Islam di Maghrib (Arab dan Afrika saja), melainkan pula di Masyriq, seperti di India, Persia, China Qinjiang, dan Indonesia.