Memanfaatkan Energi Dari Air

Memanfaatkan Energi Dari Air

Sumber energi alam terdiri dari energi air , energi angin, dan energi matahari. Belakangan berkembang kemudian menjadi bertambah ketika energi nuklir ditemukan.

Energi matahari sampai saat masih terus dikembangkan menjadi energi alternatif sebab ketersediaannya nan melimpah. Dari sanalah kemudian setiap energi diubah menjadi berbagai macam kebutuhan buat mendukung kehidupan.

Mengubah energi listrik menjadi energi panas terjadi pada setrika, pelurus rambut, hair dryer, dan lain-lain. Energi listrik diubah menjadi energi cahaya misalnya lampu, televisi, dan lain-lain. Lalu energi listrik diubah menjadi energi bunyi misalnya terjadi pada radio, speaker, dan lain-lain.

Berbagai macam energi nan kemudian menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia buat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Energi seperti hukumnya bahwa energi tak dapat dihilangkan dan energi tak dapat diciptakan. Energi terus ada nan menghilang hanya sumber pembuat energinya. Belakangan setelah mesin diesel ditemukan kebutuhan akan energi semakin meningkat.

Dahulu peningkatan ini tak dianggap sebagai sebuah ancaman keberlangsungan energi tetapi kemudian ketika kebutuhan semakin besar sementara sumbernya semakin menipis, barulah semua orang berlomba mencari sumber-sumber energi alternatif .

Sebut saja bahan bakar buat energi mobilitas seperti mobil yaitu bensin nan terbuat dari sisa-sisa fosil jaman dahulu mungkin tak terasa akibatnya saat mobil pertama sukses dibuat.

Tetapi sekarang saat ratusan juta mobil sudah beredar di jalan raya di seluruh dunia, barulah kebutuhan akan bahan bakar nya semakin terasa mendesak. Dari sanalah muncul nan namanya energi nan dapat diperbaharui dan energi nan tak dapat diperbaharui.

Energi nan tak dapat diperbaharui ialah energi-energi nan ketersediannya sumbernya terbatas. Biasanya bersumber dari fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan energi nan ditambang lainnya. Sementara energi nan bisa diperbaharui ialah energi nan ketersediaannya di alam tak terbatas seperti air, angin, dan matahari.

Energi nan terbatas seperti minyak bumi juga menghasilkan akibat negatif bagi kehidupan manusia seperti polusi dan pencemaran.

Polusi udara dampak asap knalpot nan mengeluarkan karbonmonoksida atau CO berdampak pada rusaknya lapisan ozon di lapisan stratosfer. Setelah itu rusaknya lapisan ozon ini mengakibatkan bumi mengalami pemanasan dunia nan disebut dengan dunia warming.

Efek dunia warming ialah suhu permukaan bumi menjadi meningkat sehingga peningkatan suhu mengakibatkan mencairnya permukaan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Masih banyak lagi imbas pemanasan dunia ini pada bumi dan kehidupan di dalamnya, seperti kacaunya siklus musim penghujan dan musim kemarau di daerah tropis.

Di mulai dari energi nan berasal dari pertambangan minyak bumi kemudian berefek kepada pemanasan dunia , mungkin pada jaman dahulu saat mesin pengubah energi mobilitas diciptakan belum separah ini.

Demikian juga dengan asap-asap dari pabrik nan memproduksi banyak hal, misalnya pabrik nan sengaja membuang asapnya ke udara akan tertangkap oleh awan hujan. Imbas selanjutnya ialah hujan asam.

Hujan asam membuat tumbuhan wafat dan pada beberapa negara di Eropa, hujan asam membuat patung-patung karya seni nan dibuat sejak jaman dahulu perlahan rusak oleh terpaan asam nan dibawa oleh hujan.

Asap pabrik ini sudah sejak lama menjadi masalah bahkan ditempat saat Eropa mengalami masa keemasan dengan berbagai macam inovasi nan ada di negaranya.



Memanfaatkan Energi Dari Air

Energi air ini sudah lama dipakai dengan nama PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air . Dengan air nan menggerakan turbin kemudian turbin menggerakan dinamo dan dari sanalah genre listrik di dapatkan.

Keberlangsungan energi ini bergantung pada debit air, semakin baik dan konsistennya genre air dari hulu maka umur energinya akan lama.

Berbeda jika genre dari hulunya terganggu sebab kekeringan, maka turbin tak dapat jalan dan listrik dapat wafat sebab tak ada penggerak nan kontinu menggerakan turbin dan kincir airnya.

Di Kota Bandung dan sekitarnya, terdapat banyak setidaknnya ada 3 pembangkit listrik nan menggunakan air sebagai energinya.

Di Dago, Padalarang, Cirata, dan Pangalengan ada tempat-tempat pembangkit listrik tenaga air. Di Dago bahkan sudah ada sejak jaman dahulu ketika Belanda masih berada di Indonesia.

Pembangkit Listrik Tenaga Air di Dago Bengkok sampai sekarang masih beroperasi walaupun skalanya sudah kalah oleh Pembangkit Listrik di Saguling dan Jatiluhur . Pembangkit listrik tenaga air memiliki kaitan sejarah dan lingkungan nan erat.

Dahulu, saat kawasan Utara Bandung masih hijau dan belum rusak, kondisi airnya terus terus terjaga tetapi sekarang saat Bandung Utaranya sudah banyak berdiri pemukiman, sering terdengar gangguan genre air sebab debitnya menurun.

Begitu juga saat musim kemarau melanda Kota Bandung dan sekitarnya saat debit sungai Citarum menurun, bendungan Saguling nan menampung air buat menggerakan turbin di PLTA Saguling sempat mengalami kekurangan pasokan air buat menggerakan turbin. Beruntungnya tak sampai berhenti beroperasi.

Ada lagi masalah nan kemudian menjadi kendala pemanfaatan energi nan berasal dar air yaitu sampah. Sampah nan mengalir di sungai ternyata menjadi masalah saat menumpuk di turbin dan membutuhkan ekstra kerja keras para petugas buat membersihkan dari tumpukan sampah-sampah nan dibawa oleh air sungai.

Jauh di pelosok daerah, pemanfaat energi dari air dengan banyak cara. Misalnya terkenal dengan PLTMH atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.

Dengan turbin atau kincir dan dinamo nan sederhana, masyarakat setempat memanfaatkan sumber air nan melimpah. Penempatannya biasa memanfaatkan air terjun atau menggunakan genre nan baru sehingga didapatkan air nan meluncur deras.

Pemanfaatan air buat pembangkit listrik di pedesaan atau pelosok nan jauh dari kota ini menjadi lebih efektif secara biaya sebab tak membutuhkan wahana dan prasaran nan mahal seperti kabel nan panjang dari sumber ke pengguna atau tiang-tiang beton nan besar.

Biasanya cukup dengan peralatan sederhana dengan tiang dari bambu atau pohon atau bahkan beberapa daerah cukup dikaitkan ke dahan pohon dan genre listrik buat menerangi sebuah kampung sudah dapat dinikmati.

Pemanfaatan energi nan bersumber dari air terutama seperti nan dilakukan di pelosok-pelosok harus didukung oleh pemerintah dengan menyediakan peralatan nan terjangkau dan mudah digunakan. Dukungan pemerintah setempat sangat berarti dibandingkan harus membuat jaringan listrik nan baru.

Membuat jaringan nan baru biasanya lebih mahal dan cenderung politis dengan perijinan nan berliku-liku dan biasanya memakan waktu nan lam.Demi efektivitas dan pemberdayaan masyarakat, sebaiknya dukungan konkret pemerintah pada masyarakat dapat diwujudkan dengan membangun PLTMH-PLTHM di daerah nan jauh.

Masih banyak lagi pemanfaatan energi nan bersumber dari air, selain membuat genre listrik buat menyalakan lampu nan kemudian menerangi kampung-kampung jauh juga membuat gilingan padi nan digerakan oleh kincir air seperti nan dilakukan di sebuah desa jauh di negara Jepang.

Air ialah sumber energi nan bisa diperbaharui tetapi keberadaan hutan sebagai penyangga cadangan air juga harus diperhatikan. Demikianlah pembahasan mengenai energi air nan bisa disampaikan, semoga bermanfaat.